Anda di halaman 1dari 12

Komentar Prihita Ningtiastuti (B.211.19.

0111) :
Obligasi adalah sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang ingin memperoleh dana dengan
menjanjikan sejumlah uang tetap (principal atau par value) kepada pemegangnya yang akan dibayarkan pada
waktu jatuh tempo di waktu yang akan datang (maturity) disertai dengan pembayaran bunga (coupon) secara
periodik. Sebelum seorang investor memutuskan untuk membeli atau menjual sebuah obligasi, maka hal utama
yang dilihat terlebih dahulu adalah harga obligasi tersebut. Harga obligasi adalah suatu harga yang ditetapkan
ketika seseorang ingin memperjual belikan obligasi di Pasar Modal baik melalui transaksi pada bursa maupun
OTC (Over The Counter).
F.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA


OBLIGASI
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga
Obligasi
e) Suku Bunga
• Suku bunga merupakan
faktor utama yang
d) Likuiditas mempengaruhi dinamika
Obligasi pasar obligasi. Perubahan
suku bunga akan
c) Periode • Obligasi yang likuid mempengaruhi nilai dari
adalah obligasi yang semua surat utang
Jatuh Tempo banyak beredar termasuk obligasi, yang
b) Rating (maturity) dikalangan pemegang
obligasi serta sering
pada gilirannya
mempengaruhi
emiten • Obligasi yang memiliki diperdagangkan oleh keputusan bagi emiten
investor dipasar obligasi. kapan waktu yang tepat
a) Tingkat • Obligasi yang mempunyai periode jatuh tempo
lebih lama maka akan Apabila obligasi yang untuk menerbitkan surat
rating bagus cenderung
Kupon diminati oleh investor
semakin tinggi tingkat
resikonya sehingga yield
dibeli mempunyai
likuiditas cukup tinggi
utang, dan bagi pemodal
atau kreditor apakah
• Apabila kupon obligasi dibanding obligasi yang yang didapatkan juga maka harga obligasi akan membeli surat
tersebut cukup tinggi rating-nya jelek. berbeda dengan obligasi tersebut cenderung stabil utang jangka pendek dan
maka harga obligasi Perusahaan penerbit yang umur jatuh dan meningkat. Begitu jangka panjang (Sitorus,
cenderung semakin obligasi dengan rating temponya cukup pendek. juga sebaliknya. 2015). Tingkat suku
meningkat. Dan AAA tentu harga Apabila tingkat suku bunga akan berpengaruh
sebaliknya, apabila obligasnya akan lebih bunga berubah, harga terhadap harga dari
tingkat kupon obligasi tinggi dan cukup laku obligasi yang mempunyai suatu obligasi. Apabila
yang diberikan relative dibanding obligasi milik masa jatuh tempo lebih suku bunga SBI menurun,
kecil, harga oblgiasi perusahaan yang lama akan lebih banyak maka perusahaan tidak
tersebut cenderung turun memiliki rating BB berubahnya dibanding akan melepas obligasi
karena daya tarik untuk obligasi yang mempunyai karena bagi perusahaan
investor atau bagi calon masa jatuh tempo obligasi itu lebih
pembeli obligasi tersebut pendek. menguntungkan.
sangat sedikit.
G.

Penilaian Obligasi
(Bond Valuation)
Penilaian Obligasi
(Bond Valuation)

• Pengertian Bond valuation


Adalah cara untuk menentukan nilai wajar teoritis (atau nilai par)
dari obligasi tertentu. Ini melibatkan penghitungan nilai sekarang
dari pembayaran kupon obligasi yang diharapkan di masa depan,
atau arus kas, dan nilai obligasi saat jatuh tempo, atau nilai
nominal. Saat nilai nominal obligasi dan pembayaran bunga
ditetapkan, penilaian obligasi membantu investor mengetahui
tingkat pengembalian yang akan membuat investasi obligasi
sebanding dengan biayanya.
Dengan Demikian Harga Teoritis Adalah Sebagai Berikut :
n
Ct Pp
P0  
1  i  t
1  i  n


Dimana :
t
1

P0 = Harga teoritis/beli obligasi


n = Jangka waktu sebelum obligasi jatuh tempo (term to maturity)
Ct = Aliran kas masuk pada periode t yang berasal
dari pembayaran bunga obligasi
Pp = Aliran kas masuk pada saat obligasi jatuh tempo
(pada periode n) yang berasal dari pembayaran nilai
nominal obligasi
i = Tingkat diskonto obligasi (market yield) yang merupakan
tingkat keuntungan yang diperoleh investor (required rate
of return)
Contoh soal:
Obligasi PT. Jasa Marga, memiliki nilai nominal Rp.
1.000.000,- dengan coupon rate sebesar 8%, dan akan
jatuh tempo 10 tahun yang akan datang. Apabila tingkat
keuntungan yang diisyaratkan, i sebesar 6%, maka nilai
obligasi tersebut adalah :

80.000 80.000
Po    ... 80.000 10 1.000.00010
(1  0,06)  (1  0,06)
1 2
(1  0,06)  (1  0,06)
10
Po  80.000  1

1.000 .000
t
1 (1  0,06) t (1  0,06)10
Po  C t .( PVIFA i ,n )  P.( PVIF i ,n )

Po  Rp.1.336.108
PROSES PENILAIAN OBLIGASI TANPA JATUH TEMPO
Untuk menilai obligasi yang tidak memiliki jatuh tempo atau
holding periodnya tidak terbatas, maka kita dapat dengan
mudah memodifikasi formula di atas. Pada obligasi tanpa
jatuh tempo berarti nilai maturity atau face valuenya adalah
sama dengan nol, sehingga:
1. Bunga Berjalan
(Accrued Interest)
Bunga Berjalan
(Accrued Interest)
•  
Accrued interest atau bunga berjalan adalah kupon yang harus dibayar pembeli kepada penjual obligasi
yang muncul apabila transaksi beli terjadi di antara tanggal pembayaran kupon.
Rumus :
AI= N X X
Keterangan
N = nilai nominal Obligasi Negara per unit;
AI = bunga berjalan (accrued interest) per unit perhitungan actual/ actual (kecuali SUN tanpa bunga
berjalan),
c = tingkat kupon (coupon rate);
n = frekuensi pembayaran kupon dalam setahun;
a = jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 ( satu) hari sesudah tanggal
dimulainya periode kupon sampai dengan tanggal setelmen;
E = jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 ( satu) hari sesudah tanggal dimulainya
periode kupon sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya, dimana pelaksanaan setelmen
terjadi.
Contoh Bunga Berjalan
(Accrued Interest)
• Yang diketahui :
N = Rp l. OOO. OOO
c = 10 %
n = 2 (dua) kali dalam satu tahun (semiannually), yaitu setiap tanggal
15 Februari dan 15 Agustus;
a = 167 hari, yaitu jumlah hari sebenarnya
yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya
periode kupon (1 6 Agustus 2013 ) sampai dengan tanggal setelmen
(29 Januari 2014);
E = 184 (seratus delapan puluh empat) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya
yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode
kupon sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya, dimana
pelaksanaan setelmen terjadi (16 Agustus 2013 sampai dengan
15 Februari 2014);
• Ditanyakan :
Berapa bunga berjalan (accrued interest) per unit Obligasi Negara yang dibayar Pemerintah ?
1. Contoh Bunga Berjalan
(Accrued Interest)
•  Penyelesaian :
AI= N X X
Al = Rp. 1.000.000 X X
Al = Rp. 45.380,43
Al = Rp. 45.380
Jadi bunga berjalan per unit Obligasi Negara
yang dibayar Pemerintah setelah dibulatkan
adalah Rp. 45.380

Anda mungkin juga menyukai