Kelompok 4 A
b.Tujuan Khusus
1) Memahami pengertian air limbah rumah tangga.
2) Memahami karakteristik kualitas air limbah rumah tangga sebelum
penyaringan.
3) Memahami proses penerapan metode penjernihan air menggunakan
penyaringan pasir lambat.
4) Memahami efektifitas penjernihan air dengan metode penyaringan.
5) Dapat membandingkan kualitas air sebelum dan sesudah penjernihan air.
6) Mengetahui kegunaan air hasil penjernihan.
Dasar Teori
1. Air Limbah
a. Dampak Negatif : b. Kegunaan Pengolahan Air
1) Gangguan kesehatan. Limbah :
2) Penurunan kualitas 1) Menjaga keseimbangan
lingkungan. alam.
a) Bau 2) Segi ekonomi.
b) Transmisi penyakit 3) Segi pertanian dan
c) Pencemaran penggunaan pribadi.
3) Gangguan terhadap
keindahan.
4) Mengurangi
produktivitas.
2. Penyaringan Pasir Lambat 3. Standar Air Untuk
Penyiraman Tanaman
Penyaringan pasir lambat yang a. Kebutuhan air domestik/
digunakan dalam praktikum rumah tangga menurut
penjernihan air ini bersifat Darmanto (1994) (Utomo,
sederhana. Konsep yang 1997) mengandung dua hal
digunakan adalah penyaringan pokok, yaitu air yang dapat
tanpa menggunakan koagulan, digunakan untuk kegiatan
sehingga proses penyaringan internal dan eksternal harus
hanya menggunakan media memenuhi persyaratan
penyaring dengan beberapa kualitas air bersih.
lapisan. Terdapat 7 media pada b.Kriteria kualitas air bersih:
saringan lambat yaitu: batu kali,
PERMENKES RI No. 416
ijuk, pasir halus, kerikil (batu
Th.1990
zeolit), arang batok, arang kayu,
dan ember pengendapan.
4. Standart Mutu Air Bersih
TOTAL Rp205.000,-
Rancangan Bangun
Urutan Media
NB :
Di setiap dasar media diberi ijuk 1cm.
Prosedur Kerja
1. Memodifikasi tiap-tiap toples plastik pada bagian bawahnya diberi lubang berjumlah
13 lubang, dan pada toples terakhir bagian bawahnya diberi pipa paralon untuk
outlet air hasil penyaringan.
3. Menyusun bahan penyaringan sederhana pada masing masing toples sesuai dengan
urutan dari paling atas ke bawah sesuai urutan.
4. Pada bagian dasar tiap media diberi ijuk 1 cm. Susunan tersebut merupakan susunan
yang tidak dapat diubah urutannya, dikarenakan urutan yang telah ditentukan
tersebut memiliki tujuan agar air limbah dapat di saring dari partikel besar sampai
partikel terkecil. Adapun ketebalan tiap media tersebut diadaptasi dan disesuaikan
untuk skala rumah tangga.
5. Meletakkan toples plastik diatas meja agar posisisnya lebih tinggi dari ember.
Lanjutan...
6. Ukur kekeruhan dan pH air limbah sebelum dimasukkan kedalam water treatment
menggunakan alat Turbidimeter dan kertas indikator pH, catat hasil pengukuran.
7. Masukkan air limbah kedalam toples plastik melalui corong, dengan menyisakan
sebotol air limbah untuk digunakan pada penyiraman tanaman tunas kacang hijau.
8. Amati perubahan air yang telah tersaring di akhir proses water treatment.
10.Gunakan air limbah, air hasil olahan limbah, dan air kran untuk disiram pada
tanaman tunas kacang hijau selama 3 hari.
11.Catat hasil pengamatan pada pertumbuhan tunas kacang hijau setelah 3 hari.
Hasil Praktikum
Fisik dan Kimia
Kekeruhan
pH
(NTU)
Air Sebelum
32,8 7
Pengolahan
Air Sesudah
7,24 7
Pengolahan
Biologi
1. - - -
2. - 0,4 0,7
3. - 0,9 1,4
Pembahasan
1. Pengukuran Fisik (Kejernihan Air)
a. Kekeruhan menurun karena air bekas cucian melewati berbagai
macam tahapan penyaringan, di mana tiap penyaringan memiliki
kemampuan untuk menyaring.
b. PERMENKES RI No. 416/Men/Kes/Per/IX/1990 air hasil penyaringan
sudah sesuai dengan Kriteria standart air bersih Gol.B berkisar antara
turbidity 5-23 NTU.
2. Saran
Dari hasil percobaan di atas menyatakan bahwa air limbah dalam hal ini air bekas
cucian dapat diolah menjadi air yang lebih baik kualitas secara fisik, kimia, dan
biologi. Dari hasil tersebut maka dapat menjadi acuan untuk rumah tangga agar
menerapkan teknik pengolahan air bekas cucian dengan penyaringan pasir lambat,
sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sarana irigasi atau penyiraman tanaman.
Daftar Pustaka
http://web.ipb.ac.id/~tml_atsp/test/PerMenKes%20416_90.pdf (diakses pada 30 April 213, jam
17.00)
http://anomali-dunia.blogspot.com/2012/12/cara-menyuburkan-tanah-berdasarkan.html (diakses
pada 30 April 213, jam 17.00)