Kasus I
Kasus I
29 Juli 2021
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 62 Th
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kampung Dukuh
Tanggal dan Jam masuk RS : 15 Mei 2021 Jam 10.00
Tanggal Pemeriksaan : 26 Mei 2021 Jam 13.30
Diskusi Identitas
■ Suku
■ Sosial dan ekonomi
■ Jaminan Kesehatan
■ Status pernikahan
Anamnesis
• Dilakukan secara:
Autoanamnesa
• Keluhan Utama:
Sesak sejak ± 2 bulan yang lalu
• Keluhan tambahan:
Bengkak di kaki, nyeri saat buang air kecil dan anyang-anyangan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS dengan keluhan sesak sejak ± 2 bulan yang lalu. Sesak dirasakan terus
menerus dan diperberat dengan aktifitas biasa. Sebelum sakit pasien biasa memasak, mengurus cucunya yang
masih balita dan bertamu kerumah tetangga akan tetapi saat ini pasien bahkan tidak bisa berjalan didalam
rumah seperti ke kamar mandi tanpa merasa sesak. Pasien juga mengaku sesak bertambah berat jika
berbaring dan hampir setiap malam terbangun karena sesaknya. Sesak terasa mereda jika pasien tertidur
menghadap kearah kiri. Selain sesak pasien juga merasakan kedua kakinya bengkak.
Bersamaan dengan sesaknya pasien juga mengeluhkan buang air kecilnya yang terasa sakit dan
tersendat-sendat. Pasien juga mengeluhkan anyang-anyangan. Nyeri pinggang juga diakui pasien.
Pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberikan obat (pasien lupa nama obatnya). Setelah meminum
obat pasien semakin sering kencing, hal ini mengganggu pasien karena buang air kecilnya yang sakit dan
tersendat. Tetapi rasa sesak tidak berkurang sehingga akhirnya pasien ke IGD.
Pasien mengeluh batuk sejak lima hari dirawat. Batuk berdahak berwarna putih, tetapi sulit dikeluarkan.
Pasien menyangkal adanya demam, pilek, mual, muntah, pusing, nyeri dada dan rasa berdebar-debar
serta buang air kecil berdarah dan berpasir. Pasien juga menyangkal adanya batuk lebih dari 2 minggu,
keringat malam dan riwayat kontak dengan penderita TB. Buang air besar dalam batas normal. Bengkak pada
wajah dan perut disangkal pasien.
Pasien didiagnosa punya penyakit gula ±10 tahun yang lalu. Selama ini kontrol rutin di puskesmas akan
tetapi pasien lupa nama obat yang diberikan salah satunya metformin.
Riwayat Penyakit Dahulu
■ Riwayat hipertensi (-)
■ Riwayat Penyakit jantung (-)
■ Riwayat ASMA (-)
■ Riwayat pengobatan paru (-)
■ Riwayat alergi obat (-)
■ Riwayat kolesterol (-)
■ Riwayat penyakit ginjal (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat hipertensi
Tidak ada riwayat penyakit jantung
Tidak ada riwayat asma
Tidak ada riwayat pengobatan paru
Tidak ada riwayat alergi obat
Tidak ada riwayat kolesterol
Tidak ada riwayat penyakit ginjal
Riwayat Pemakaian Obat
■ Riwayat pemakaian obat Diabetes sejak ±10 tahun yang lalu sampai dengan sekarang
Riwayat Pribadi dan Sosial
Tinggal dengan 7 orang anggota keluarga (pasien, suami pasien, anak pasien, menantu pasien,
dan dua orang cucu pasien)
Pasien dihidupi oleh anak pasien yang bekerja sebagai resepsionis di pusat perbelanjaan
dengan penghasilan >1 juta rupiah
Pasien tinggal dilingkungan padat dengan pencahayaan matahari yang kurang. Listrik dan air
terpenuhi dengan baik.
Diskusi Anamnesis
Gangguan berkemih
Apakah pasien harus mengedan tiap kali berkemih?
Seberapa banyak volume urin keluar saat berkemih?
Apakah di akhir berkemih masih ada urin yang menetes?
Apakah pasien tidak dapat mencapai/sempat ke kamar mandi saat keinginan berkemih
muncul?
Bagaimana warna urinnya? (kuning pekat, kuning kecoklatan, kecoklatan seperti teh,
merah seperti daging, keruh, putih)
Sesak Nafas
Apakah ada faktor pencetus ?
Apakah disertai mengi atau tidak?
Diskusi Anamnesis
Nyeri Pinggang
Sejak kapan nyeri pinggang dirasakan?
Apakah nyeri pinggang menjalar atau tidak? Kemana arah penjalarannya?
Apakah nyeri dipengaruhi oleh posisi tubuh atau gerakkan?
Apakah nyeri pinggang dirasakan sepanjang hari atau hilang timbul?
Bagaimana pola konsumsi makanan dan minuman pasien?
Batuk
Apakah batuk muncul saat waktu-waktu tertentu?
Apakah batuk dicetuskan atau diperberat dengan aktivitas tertentu?
Apakah batuk sudah pernah diobati? jika ya, obat apa yang dikonsumsi? apakah membaik?
Apakah batuk dialami berulang?
Diskusi Anamnesis
Diabetes Mellitus
Kapan terakhir periksa gula darah? Berapa hasilnya?
Edema
Sejak kapan edema dirasakan?
Apakah edema hanya terjadi pada pagi hari atau sepanjang hari?
Apakah perkembangan edema lambat atau cepat atau cenderung menetap?
Apakah edema disertai nyeri?
Selain di kedua kaki apakah ada area lain yang dirasakan edema?
Apakah ada yang memperberat atau memperingan edema?
Apakah edema sudah pernah diobati? Jika iya, apa obatnya? apakah membaik?
Diskusi Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Apakah pernah mengalami batuk sebelumnya?
Riwayat kebiasaan
Apakah pasien sering makan atau minum yang manis-manis?
Apakah pasien minum alkohol?
Apakah pasien rutin berolahraga?
Apakah pasien merokok?
20
Diskusi Pemeriksaan Fisik
Apakah terdapat clubbing finger?
Apakah terdapat pitting edem?
Apakah terdapat kelainan pada kuku berupa Mees lines, Muehrcke’s lines, dan Lindsay
(hald and half)?
Apakah terdapat shifting dullness?
Apakah terdapat palmar eritem?
Apakah terdapat kulit kering disertai gatal?
Pemeriksaan Penunjang
EKG : Terlampir
Rontgen Thoraks PA : Terlampir
Laboratorium : Terlampir
USG Paru : Tampak Pleural efusi kiri.
Jarak cutis ke pleura parietal 1.2
cm dan tebal cairan 2 cm.
USG Abdomen : Masa parametrium dextra DD/
cystadenoma ovarium
Pemeriksaan Penunjang
(EKG)
INTERPRETASI
Irama Sinus Reguler
Rate : 100x/menit
PR interval normal
31
Ringkasan
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan keluhan sesak sejak ± 2 bulan yang lalu. Dispnea d’effort +, orthopnea +,
paroksismal nocturnal dyspnoe +. Sesak terasa mereda jika pasien tertidur menghadap kearah kiri. Udema tungkai +
Bersamaan dengan sesaknya pasien juga mengeluhkan disuria dan tersendat. Nyeri pinggang juga diakui pasien.
Pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberikan obat (pasien lupa nama obatnya). Setelah meminum obat pasien semakin sering
kencing.
Pasien mengeluh batuk sejak dirawat hari ke lima. Batuk berdahak berwarna putih, tetapi sulit dikeluarkan.
Pasien didiagnosa punya penyakit gula ±10 tahun yang lalu. Selama ini kontrol rutin di puskesmas akan tetapi pasien lupa nama
obat yang diberikan salah satunya metformin.
Pada pemeriksaan fisik pasien nampak sesak dengan frekuensi napas 40x/ menit. Tekanan darah 150/90 mmHg. Pada paru kiri
didapati gerakan hemithoraks tertinggal Fremitus taktil dan fremitus Vokal positif melemah dan redup pada perkusi sementara pada
auskultasi suara napas vesikuler melemah pada paru kiri dan terdengar wheezing dan rhonki basah halus pada kedua hemithoraks.
Batas Kiri Jantung Tidak dapat ditentukan. Serta Nyeri ketuk CVA +/ +. Dan didapati udem pada keempat ekstremitas.
Pada pemeriksaan penunjang didapati EKG dalam batas normal, pada rontgen thoraks ditemukan effusi pleura sinistra dan inflitrat
pada paru kanan pada USG thoraks didapati Jarak cutis ke pleura parietal 1.2 cm dan tebal cairan 2 cm. Sementara pada USG
abdomen terdapat masa parametrium dextra DD/ cystadenoma ovarium. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapati. Led 140,
Hb 7.7, Ht 24, eritrosit 3.1, MCV 78, MCH 24, MCHC 31, Eosinofil 4%, Batang 0%, Segemen 75%, Limfosit 15%, Protein total
5.9, albumin 2.5, globulin 3.4, bilirubin total 1.68, bilirubin direk 1.55, kolesterol total 274, trigliserida 200, LDL 170, asam urat
8.6, ureum 105.4. kreatinin darah 2.4, Ca 1.28, pH 7.34, P02 129.
Diagnosis berdasarkan anamnesis, pf dan
pemeriksaan penunjang
1. Efusi Pleura
2. Gagal jantung NYHA IV
3. Penyakit ginjal kronik
4. Massa pada perimetrium
33
Masalah
1. Efusi pleura
Anamnesis : Dispnea,orthopnea
Pemeriksaan fisik:
• Inspeksi : hemithoraks sinistra tertinggal
• Palpasi : Fremitus taktil dan fokal hemithoraks sinistra melemah
• Perkusi :Redup pada hemithoraks sinistra setinggi ICS III
• Auskultasi : Wheezing dan ronki basah halus pada seluruh lapang paru
Pemeriksaan penunjang:
• Foto thoraks : Efusi pleura sinistra dan infiltrat pada pulmo dextra
• USG thoraks: Jarak cutis ke pleura parietal 1.2 cm dan tebal cairan 2 cm
Diagnosis banding: lesi pleura,konsolidasi, atelektasis
Rencana pemeriksaan lanjutan: analisa cairan pleura
Tatalaksana : Thoracentesis, WSD
Edukasi : Hindari asap rokok dan polusi, bila semakin memburuk segera kontrol ke faskes
Prognosis :
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
• Ad sanactionam : dubia ad bonam
2. Gagal jantung NYHA IV
■ Anamnesis : Sesak dipengaruhi aktivitas dan istirahat, udem pada seluruh ekstremitas
■ Pemeriksaan fisik :
• Perkusi jantung
■ Batas jantung kiri : tidak dapat ditemukan
■ Pemeriksaan penunjang :
• Foto thorax : Efusi pleura
■ Diagnosis banding : PPOK, edema paru, trombosis vena
■ Rencana pemeriksaan lanjutan : BNP/NT-pro BNP
Tatalaksana :
• Tirah baring
• ACE inhibitor Captopril 3 x 6,25mg
• Antagonis aldosteron Spironolakton 1 x 25mg
• Diuretik Furosemide IV 0,5-1mg
Edukasi :Istirahat yang cukup dan minum obat yang teratur
Komplikasi : Stroke dan syok kardiogenik
Prognosis :
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad malam
3.Penyakit ginjal kronik
Anamnesis : Disuria, nyeri pinggang, sesak
Pemeriksaan fisik : TD 150/90 mmHg , edema, nyeri ketuk CVA +/+, konjungtiva anemis
+/+
Pemeriksaan penunjang : Hb 7,7 g/dl, kadar ureum 105,4 mg/dl dan kreatinin 2,4 mg/dl
Diagnosis banding : Penyakit ginjal akut
Rencana pemeriksaan lanjutan : Urinalisis, Laju filtrasi glomerulus, biopsi
Rencana Terapi :
• ACE inhibitor Captopril 3 x 6,25 mg
• Eritropoetin Injeksi (target Hb 11-12 mg/dL)
• Diuretik
Edukasi :
• Diet rendah protein 0,8 g/kgBB/hari dengan jumlah kalori 30-35 kkal/kgBB/hari, diet
rendah garam <2g natrium
• Pengendalian gula darah
Komplikasi : Osteodistrofi ginjal, gangguan jantung
Prognosis :
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
• Ad sanactionam : dubia ad bonam
4. Massa pada perimetrium
Anamnesis : Nyeri pinggang, nyeri saat berkemih dan sedikit
Pemeriksaan fisik : -
Pemeriksaan penunjang : USG abdomen terlihat massa pada perimetrium
Diagnosis banding : Cystadenoma ovari
Rencana pemeriksaan lanjutan : MRI, Biopsi, laparaskopi
Tatalaksana : NSAID, Kistektomi ovarium
Edukasi : bila nyeri dirasakan semakin hebat segera konsultasikan ke dokter
Komplikasi: Torsio ovari, ruptur ovari
Prognosis :
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
• Ad sanactionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
PENYAKIT GINJAL
KRONIK
42
Definisi
Kerusakan ginjal secara struktural atau fungsional yang terjadi selama > 3 bulan, berupa
kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus.
Dengan memenuhi salah satu dari :
1. Kerusakan ginjal yang ditandai dengan:
• Albuminuria
• Abnormalitas sedimen urine
• Kelainan elektrolit
• Kelainan histologis
• Kelainan struktural pada pencitraan
• Riwayat transplantasi ginjal
2. Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan dengan
atau tanpa kerusakan ginjal
ETIOLOGI
Penyebab utama penyakit gagal ginjal kronik
G2 Penurunan sedikit 60 - 89
G4 Penurunan berat 15 - 29
Penyakit ginjal non diabetes ● Penyakit glomerular ( penyakit Penyakit ginjal non diabetes
autoimun, infeksi sistemik,
obat dan neoplasia)
● Penyakit vaskular ( penyakit
pembuluh darah besar,
hipertensi, mikroangiopati)
● Penyakit tubulointerstisial
(pielonefritis kronik, batu,
obstruksi, keracunan obat)
● Penyakit kistik (ginjal
polikistik)
ml/mnt.
● Terapi pengganti berupa Hemodialisis, Peritoneal dialysis, Trasplantasi ginjal.
Non Farmakologi
62