Anda di halaman 1dari 17

KETERAMPILAN INSERSI DAN EKSTRAKSI

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu melakukan insersi dan ekstraksi alat kontrasepsi dalam rahim dengan
prosedur yang benar

SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan latihan keterampilan insersi dan ekstraksi AKDR mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Mempersiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk insersi atau ekstraksi
AKDR
2. Memasang spekulum vagina
3. Menggunakan tenakulum dan melakukan sondasi uterus
4. Melakukan insersi AKDR
5. Melakukan ekstraksi AKDR
6. Berempati serta menjaga etika dan profesionalisme dalam melakukan insersi atau
ekstraksi AKDR
7. Menjaga semua alat dan tindakan dalam kondisi asepsis

61 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


KETERAMPILAN INSERSI DAN EKSTRAKSI
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Pendahuluan
AKDR adalah alat untuk mencegah kehamilan yang efektif, aman dan reversibel yang
terbuat dari bahan logam datau plastik yang dilengkapi dengan benang nylon yang dimasukan
dalam uterus melalui kanalis servikalis (BKKBN, 2006; WHO, 2007,).
Bentuknya AKDR bermacam-macam ada yang dari plastik (polyethyline), ada yeng dililiti
tembaga (Cu), ada pula yang tidak, ada yang dililiti tembaga bercampur perak (Ag), selain itu
ada pula yang dibatangnya berisi hormon progesteron. Secara umum AKDR sangat efektif,
reversible, dan berjangka panjang. Namun AKDR dapat menyebabkan haid menjadi lebih
lama dan lebih banyak. AKDR dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, namun
tidak diperbolehkan bagi yang menderita Infeksi Menular Seksual (IMS).

Mekanisme Kerja
AKDR merupakan benda asing yang dimasukkan ke dalam rahim. Keberadaannya dapat
merangsang timbulnya reaksi tubuh terhadap benda asing berupa fagositosis oleh lekosit,
makrofag dan limfosit. Pemadatan endometrium akibat reaksi fagositosis menyebabkan
blastokis rusak sehingga nidasi terhalangi. Selain itu AKDR juga menimbulkan terjadinya
perubahan pengeluaran cairan dan prostaglandin yang dapat menghalangi kapasitasi
spermatozoa. Jika AKDR mengandung logam, misalnya tembaga Cu, ion yang dilepaskan
oleh logam tsb menyebabkan gerak spermatozoa terganggu dan mengurangi kemampuannya
untuk melakukan konsepsi. Cara kerja :
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
 Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
 AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
sperma untuk fertilisasi
 Memungkinkan untuk mencegah implanasi telur dalam uterus
 Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam cavum uteri sehingga
implanasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
 Produksi lokal prostaglandin yang meninggi yang menyebabkan terhambatnya impantasi.

62 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


Efektivitas
Efektivitas kontrasepsi tinggi, sangat efektf, 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1
tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan)

Jenis AKDR
Menurut (Hartanto 2004), AKDR digolongkan menjadi 2 yaitu Un-Medicated AKDR dan
Medicated AKDR.
1. Un-Medicated AKDR (AKDR yang tidak mengandung obat)
Lippes Loop diperkenalkan pada awal 1960 an, dan dianggap sebagai AKDR standard,
terbuat dari polyethylene (suatu plastik inert secara biologik). Ada empat macam AKDR
Lippes Loop yaitu:
a. Lippes Loop A: panjang 26,2 mm, lebar 22,2 mm, benang biru.
b. Lippes Loop B : panjang 25,2 mm, lebar 27,4 mm benang hitam.
c. Lippes Loop C : panjang 27,5 mm, lebar 30,0 mm benang kuning.
d. Lippes Loop D : panjang 27,5 mm, lebar 30,0 mm benang putih.
Lippes Loop dapat dibiarkan in-utero untuk selama-lamanya sampai menopause,
sepanjang tidak ada keluhan atau persoalan bagi akseptornya.

Gambar 1. Lippes Loop

2. Medicated AKDR (AKDR yang mengandung obat)


Termasuk jenis ini antara lain copper AKDR dan AKDR yang mengandung hormon.
a. Copper AKDR
 Cu T- 200 B : Panjang 36 mm, lebar 32 mm, mengandung 200 mm² Cu, ujung
bagian bawah batang AKDR berbentuk bola. Daya kerja : 3 tahun.

63 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


 ML Cu 250 : luas permukaan kawat Cu 220 mm², benang ekor 2 lembar berwarna
hitam atau tidak berwarna. Daya kerja : 3 tahun. Ada tiga bentuk ML Cu -250 :
standard , short, mini.

Gambar 2. Cu T- 200 B Gambar 3. ML Cu 250

 ML Cu 375 : 375 mm² luas permukaan kawat Cu, benang ekor 2 lembar, berwarna
hitam atau tidak berwarna. Daya kerja : 5 tahun. Ada tiga bentuk ML Cu 375 :
standard, short, SL.
 Cu T-380 A = Para Gard : Panjang 36 mm, lebar 32 mm, 314 mm² kawat Cu pada
batang vertikal, 2 selubung Cu seluas masing-masing 33 mm² pada masing-
masing lengan horisontal. Daya kerja : 8 tahun (FDA : 10 tahun ).

Gambar 4. ML Cu 375 Gambar 5. Cu T- 380A

 Nova T = Novagard: Panjang 32 mm, lebar 32 mm, 200 mm² luas permukaan Cu
dengan inti Ag di dalam kawat Cu- nya. Daya kerja : 5 tahun.

Gambar 6. Nova T

64 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


b. AKDR dengan progestin
AKDR yang mengandung hormon yaitu Prigestase yang mengandung Progesterone
dan Mirena yang mengandung Levonogestrel.

Gambar 7. Mirena

Tabel 1. Keuntungan dan kerugian AKDR


Keuntungan Kerugian
 AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan  Efek samping yang umum terjadi :
 Metode jangka panjang (10 tahun proteksi CuT-  Komplikasi lain :
380A dan tidak perlu diganti)  Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
 Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-  Tidak baik digunakan pada perempuan dengan
ingat IMS atau perempuan yang sering berganti
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual pasangan
 Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu  Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis
AKDR diperlukan dalam pemasangan AKDR
 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI  Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) segera
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau setelah pemasangan AKDR selama 1-2 hari
abortus (apabila tidak terjadi infeksi)  Tidak dapat melepas AKDR nya sendiri
 Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun  Ekspulsi AKDR
atau lebih setelah haid terakhir)  Tidak mencegah kehamilan ektopik
 Tidak ada interaksi dengan obat  Posisi benang AKDR harus dicek secara rutin
dengan memasukan jari ke dalam vagina

Indikasi pemasangan AKDR


1. Usia reproduktif
2. Keadaan nullipara
3. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
4. Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
6. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
7. Resiko rendah dari IMS.
8. Tidak menghendaki metode hormonal.
9. Tidak menyukai mengingat – ingat minum pil setiap hari

AKDR dapat digunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya :
1. Perokok

65 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


2. Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi
3. Sedang memakai antibiotik atau antikejang
4. Gemuk ataupun yang kurus
5. Sedang menyusui

Kontra indikasi pemasangan AKDR


1. Kehamilan.
2. Perdarahan vagina yang tidak diketahui
3. Penyakit inflamasi pelvic (PID/ Pelvic Inflammatory Disease).
4. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering mengalami Penyakit Radang Panggul
atau abortus septik
5. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak Rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
6. Penyakit trofoblast ganas
7. Menderita TBC Pelvik
8. Karcinoma servik atau uterus.
9. Ukuran kavum uteri < 5 cm

Waktu yang tepat untuk pemasangan AKDR


1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak hamil
2. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
3. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu setelah
persalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi (MAL).
4. Setelah abortus/ keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala
infeksi.
5. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi (Saifuddin, 2006).

Jadwal kunjungan ulang


Pengawasan ginekologi terhadap akseptor AKDR dilakukan satu minggu setelah
pemasangan, satu bulan setelah pemasangan, kemudian setiap tiga bulan sekali
(Wiknjosastro, 2006). Wanita dianjurkan untuk kembali kapan saja bila ingin mendiskusikan
tentang efek samping atau masalah lainnya atau jika wanita tersebut ingin ingin metode
kontrasepsi. Pada pengguna AKDR sangat tinggi kemungkinan untuk terjadinya ekspulsi
(lepas), jadi diperlukan frekwensi kunjungan ulang yang lebih banyak (Varney, 2004)

66 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


INSERSI (PEMASANGAN) AKDR
Persiapan Pemasangan AKDR
Siapkan peralatan dan instrument yang diperlukan sebelum melakukan tindakan, bila alat –
alat berada dalam paket yang telah disterilisasi, jangan buka paket sebelum pemeriksaan
panggul selesai dan keputusan akhir untuk pemasangan dilakukan.

Table 2. Alat dan bahan Insersi AKDR


No Alat Jumlah Keterangan
.
1. Sabun antiseptik 1
2. Sikat cuci tangan 1
3. Handuk (dilipat dan ditaruh di meja steril) 1
4. Handscoen steril 1
5. Forsep/korentang 1
6. Baki alat 1
7. Tenakulum 1 Dalam baki alat steril
8. Sonde uterus 1 Dalam baki alat steril
9. Spekulum 1 Dalam baki alat steril
10. Klem lurus/begkok/ovum 1 Dalam baki alat steril
11. Gunting 1 Dalam baki alat steril
12. Mangkuk untuk larutan antiseptic 1
13. Larutan antiseptic (mis: povidon iodine) 1
14. Baskom tempat alat bekas pakai berisi larutan klorin 0,5% 1
15. Cawan ginjal 1
16. Kasa hidrofil dalam wadah 10
17. Lampu sorot 1
18. Meja ginekologi 1
19. IUD Coper T 380A 1 Steril

Gambar 7. Alat dan Bahan Pemasangan AKDR

67 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


Gambar 8. AKDR

Langkah – langkah pemasangan AKDR


1. Lakukan seleksi klien (anamnesa) secara cermat untuk memastikan tidak ada masalah
kondisi kesehatan sebagai pemakai AKDR. Hal yang perlu ditanyakan mengenai riwayat
kesehatan Reproduksi diantaranya yaitu
 Tanggal haid terakhir, lama haid, pola perdarahan haid
 Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
 Riwayat kehamilan ektopik
 Nyeri yang hebat setiap haid
 Anemia yang berat ( Hb < 9 gr % atau Hm < 30 )
 Riwayat infeksi sistem genital ( ISG ), penyakit hubungan seksual ( PHS ) atau
infeksi panggul
 Berganti – ganti pasangan ( Risiko ISG tinggi )
 Kanker serviks
2. Informed consent
 Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan mempersilahkan pasien
untuk bertanya
 Sampaikan kepada pasien bahwa kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada
beberapa langkah pemasangan, dan akan diberitahu bila sudah sampai pada langkah
tersebut
 Pastikan pasien telah mengosongkan kandung kencingnya. Hal ini akan membantu
pasien tenang dan pemeriksaan panggul lebih mudah.
3. Pemeriksaan genitalia
Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan handscoen steril, dekontaminasi setelah
digunakan

68 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


 Pemeriksaan genitalia eksterna
 Periksa adanya ulkus, pembengkakan kelenjar getah bening
 Periksa adanya pembengkakan kelenjar Bartholin dan kelenjar Skene
 Pemeriksaan spekulum
 Lakukan pemeriksaan menggunakan spekulum, dekontaminasi setelah dipakai
 Periksa adanya cairan vagina, servisitis, dan pemeriksaan mikroskopis bila
diperlukan
 Pemeriksaan panggul
 Menentukan besar, posisi, konsistensi, dan mobilitas uterus
 Periksa adanya nyeri goyang serviks dan tumor pada adneksa atau kavum
Douglasi
4. Pemeriksaan mikroskopik
 Bila ada indikasi pemeriksaan
 Untuk memeriksa adanya jamur, trikomonas, bacterial vaginosis (preparat basah
Saline dan KOH serta pemeriksaan pH)
 Untuk memeriksa adanya gonorea dan klamidia
 Bila ditemukan adanya kelainan, AKDR jangan dipasang
5. Mempersiapkan AKDR
 Masukan lengan AKDR Cu T 380 ke dalam inserter di dalam kemasan sterilnya
 Tidak perlu menggunakan handscoen steril
 Jangan memasukan lengan AKDR lebih dari 5 menit sebelum pemasangan, karena
lengan AKDR tidak akan kembali seperti bentuk semula (lurus) setelah dipasang
 Pastikan seluruh batang AKDR berada dalam tabung inserter
 Letakan kemasan pada permukaan datar, dengan bagian transparan mengahdap ke
atas. Buka plastik penutup di bagian ujung yang berlawanan dari tempat AKDR
sampai kira – kira sepanjang setengah jarak leher biru
 Angkat kemasan, lipat kedua bagian penutup yang sudah terbuka, dengan tangan yang
lain masukan pendorong ke dalam inserter. Jangan sampai AKDR terlepas dari
inserter
 Letakan kembali kemasan pada permukaan datar, dengan bagian transparan
mengahdap ke atas.

69 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


 Pegang dan tahan kedua ujung lengan AKDR dari atas penutup transparan dengan jari
telunjuk dan ibu jari tangan kiri. Tangan kanan mendorong kertas pengukur dari ujung
kemasan yang sudah dibuka, sehingga lengan AKDR berada di atas kertas pengukur.
Sambil tetap memegang kedua lengan AKDR, dorong inserter sampai pangkal lengan
 Lipat kedua lengan mendekati tabung inserter. Tarik tabung inserter melewati kedua
ujung lengan, dorong kembai dan putar sampai ke-2 ujung lengan masuk ke dalam
tabung inserter dan terasa ada tahanan pada batas lempengan tembaga.

A.

B.

C.

Gambar 8. Memasukan Lengan AKDR

70 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


6. Asepsis/antisepsis
 Asepsis/antisepsis daerah vulva dan sekitarnya dengan larutan antiseptik
 Masukan spekulum, usap seluruh vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
7. Pemasangan AKDR
 Jepit serviks dengan tenakulum pada posisi vertikal (jam 10 atau jam 2), untuk
stabilisasi uterus dan mengurangi resiko perforasi
 Masukan sonde uterus dengan teknik “tidak menyentuh” atau “no touch” untuk
menentukan posisi uterus dan kedalaman kavum uteri, jangan sampai menyentuh
dinding vagina atau bibir speculum, untuk menghindari kontaminasi
 Atur letak leher biru pada tabung inserter sesuai kedalaman kavum uteri
 Masukan tabung inserter sampai leher biru menyentuh serviks, atau sampai ada
tahanan

 Lepaskan lengan AKDR dengan teknik menarik (withdrawal technique). Tarik keluar
pendorong. Gunakan tenakulum untuk menahan saat melepas lengan AKDR

71 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


 Setelah lengan AKDR lepas, dorong tabung inserter ke dalam kavum uteri sampai
leher biru menyentuh serviks
 Tarik keluar sebagian tabung inserter, potong benang AKDR 3 – 4 cm dari serviks

8. Dekontaminasi
 Buang bahan habis pakai yang terkontaminasi, sebelum melepas handscoen, masukan
dalam plastik untuk bahan terkontaminasi
 Masukan alat – alat dalam baki larutan klorin 0,5%
 Lepaskan handsoen, buang dalam plastik untuk bahan terkontaminasi
9. Edukasi
 Ajarkan pasien cara memeriksa benang AKDR
 Minta pasien untuk menunggu 15 – 30 menit sebelum meninggalkan klinik untuk
mengamati bila terjadi rasa sakit yang amat sangat pada perut, mulau, atau muntah,
sehingga dapat diberikan analgesik ringan, atau bila mungkin AKDR dicabut kembali.

EKSTRAKSI (PENCABUTAN) AKDR


Siapkan peralatan dan instrument yang diperlukan untuk pencabutan AKDR.

Tabel 3. Alat dan bahan pencabutan AKDR


No Alat Jumlah Keterangan
.
1. Sabun antiseptik 1
2. Sikat cuci tangan 1
3. Handuk (dilipat dan ditaruh di meja steril) 1
4. Handscoen steril 1

72 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


No Alat Jumlah Keterangan
.
5. Forsep/korentang 1
6. Baki alat 1
7. Spekulum 1 Dalam baki alat steril
8. Klem lurus atau lengkung/alligator 1 Dalam baki alat steril
9. Mangkuk untuk larutan antiseptic 1
10. Larutan antiseptic (mis: povidon iodine) 1
11. Baskom tempat alat bekas pakai berisi larutan klorin 0,5% 1
12. Cawan ginjal 1
13. Kasa hidrofil dalam wadah 10
14. Lampu sorot 1
15. Meja ginekologi 1

Langkah – langkah pencabutan AKDR


1. Informed consent
 Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan mempersilahkan pasien
untuk bertanya
 Sampaikan kepada pasien bahwa kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada
beberapa langkah pemasangan, dan akan diberitahu bila sudah sampai pada langkah
tersebut
 Pastikan pasien telah mengosongkan kandung kencingnya. Hal ini akan membantu
pasien tenang dan pemeriksaan panggul lebih mudah.
 Persilahkan pasien membuka pakaian bagian bawah dan melepas celana dalan,
kemudian pasien berbaring dalam posisi litotomi
2. Asepsis/antisepsis
 Asepsis/antisepsis daerah vulva dan sekitarnya dengan larutan antiseptik
 Masukan spekulum, usap seluruh vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
3. Pemeriksaan spekulum
 Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan handscoen steril, dekontaminasi setelah
digunakan
 Pemeriksaan untuk melihat serviks dan benang AKDR
4. Pencabutan AKDR
 Katakan pada pasien bahwa akan dilakukan pencabutan, dan mungkin timbul rasa
sakit
 Minta pasien untuk tenang dan menarik nafas panjang.
 Jepit benang di dekat serviks dengan klem lurus atau lengkung

73 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


 Tarik benang secara perlahan dengan kekuatan tetap
5. Dekontaminasi
 Buang bahan habis pakai yang terkontaminasi, sebelum melepas handscoen, masukan
dalam plastik untuk bahan terkontaminasi
 Masukan alat – alat dalam baki larutan klorin 0,5%
 Lepaskan handsoen, buang dalam plastik untuk bahan terkontaminasi

74 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA

Nama :
NPM :
TTD :

PENILAIAN KETERAMPILAN INSERSI (PEMASANGAN) AKDR COPPER T 380A

N NILAI
ASPEK YANG DINILAI
O 0 1 2
A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah, mengucapkan salam Islami dan
memperkenalkan diri (bagi dokter laki-laki didampingi perawat / bidan
perempuan)
2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan serta meminta
persetujuan pasien (informed consent)
3. Mempersiapkan alat yang akan digunakan
4. Meminta pasien membuka pakaian bawah dan celana dalam
5. Mempersilahkan pasien berbaring dalam posisi litotomi di meja
ginekologi
B. Pemasangan AKDR Copper T 380A
6. Memasukan lengan AKDR Copper T 380A didalam kemasan sterilnya
7. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril
8. Asepsis vagina dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali
9. Pemasangan spekulum vagina
10. Jepit serviks dengan tenakulum pada posisi vertikal (arah jam 10 atau
jam 2)
11. Masukkan sonde uterus dengan teknik “tidak menyentuh” (no touch
technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde kedalam kavum
uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina ataupun
bibir spekulum
12. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde
13. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada
di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung
inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan
14. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan
yang tidak steril. Sementara melakukan tarikan hati-hati pada
tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher
biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan
15. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawal yaitu
menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan
tetap menahan pendorong
16. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke
serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya
tahanan

75 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


N NILAI
ASPEK YANG DINILAI
O 0 1 2
17. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR
kurang lebih 3-4 cm
18. Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah
terkontaminasi
19. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin
0,5%
20. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kassa selama 30-60 detik
21. Melepaskan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin
0,5%
22. Melepaskan sarung tangan steril dan mencuci tangan serta
mengucapkan hamdallah
23. Menjelaskan kepada pasien bahwa pemasangan AKDR telah selesai
dan mempersilahkan pasien memakai kembali pakaiannya
JUMLAH
Keterangan :
0 : tidak dilakukan sama sekali
1 : dilakukan tapi kurang sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

Jumlah
Nilai : x 100% =
46

Jakarta,............................... Mengetahui,
Penilai Koordinator Skills Lab

( ) ( )

76 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021


PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA

Nama :
NPM :
TTD :

PENILAIAN KETERAMPILAN EKSTRAKSI (PENCABUTAN)


AKDR COPPER T 380A

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah, mengucapkan salam Islami dan memperkenalkan
diri (bagi dokter laki-laki didampingi perawat / bidan perempuan)
2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan serta meminta
persetujuan pasien (informed consent)
3. Mempersiapkan alat yang akan digunakan
4. Meminta pasien membuka pakaian bawah dan celana dalam
5. Mempersilahkan pasien berbaring dalam posisi litotomi di meja ginekologi
B. Pencabutan AKDR Copper T 380A
6. Mencuci tangan dan menggunakan handscoen steril
7. Asepsis vagina dengan larutan antiseptik
8. Masukan speculum untuk melihat serviks dan benang AKDR
9. Menjelaskan pada pasien bahwa saat ini kan dilakukan pencabutan, minta
pasien untuk tenang dan menarik nafas panjang
10. Jepit benang di dekat serviks dengan hati – hati dan perlahan, cabut IUD
11. Lepaskan spekulum vagina
12. Menjelaskan kepada pasien bahwa pencabutan AKDR telah selesai dan
Mempersilahkan pasien memakai kembali pakaiannya
13. Melepaskan handsoen dan mencuci tangan serta mengucapkan hamdallah
JUMLAH
Keterangan :
0 : tidak dilakukan sama sekali
1 : dilakukan tapi kurang sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

Jumlah
Nilai : x 100% =
26

Jakarta,............................... Mengetahui,
Penilai Koordinator Skills Lab

( ) ( )

77 Skills Lab Sem 7 2020 – 2021

Anda mungkin juga menyukai