KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas tentang
(INTRA UTERINE DEVICES = IUD).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pelayanan KB
yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
kelancaran dan kemudahan bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran umum pelayanan kontrasepsi KB terutama AKDR atau IUD.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui tentang pengertian AKDR
2) Untuk mengetahui tentang jenis-jenis AKDR
3) Untuk mengetahui tentang mekanisme kerja AKDR
4) Untuk mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi pemakaian AKDR
5) Untuk mengetahui tentang keuntungan dan kerugian memakai metode kontrasepsi
AKDR
6) Untuk mengetahui tentang cara penanganan dari efek samping AKDR
7) Untuk mengetahui tentang hal-hal apa saja yang harus diketahui akseptor KB.
BAB II
TINJAUAN TEORI
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
(INTRA UTERINE DEVICES = IUD)
2.1 PENGERTIAN
1. Suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif,
reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia
reproduktif (Saefuddin, 2003)
2. AKDR adalah suatau usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik
kertas, diikat dengan benang lalu dimasukkan ke dalam rongga rahim (Prawirohardjo,
2005)
3. AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang
lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan
ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (BKKBN,2003)
5)
6)
7)
8)
2. Begitu juga ibu dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR (Cu
T-380A):
a. Penderita tumor jinak payudara
b. Epilepsi
c. Malaria
d. Tekanan darah tinggi
e. Penyakit tiroid
f. Setelah kehamilan ektopik
g. Penderita DM
Sedang hamil
Perdarahan vagina yang tidak diketaui
Sedang menderita infeksi genetalia
Penyakit trifoblas yang ganas
Diketahui menderita TBC velvik
Kanker alat genital
Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm
Iinspekulum, servik ditampilkan dan bibir depan servik dijepit dengan cunan
servik, penjepit dilakukan kira-kira 2cm dari osteum uteri externum, dengan cunan
bergerigi Saturday
d) Sambil menarik servik dengan cunan servik, masukkanlah sounde uterus untuk
menentukan arah sumbukanalis dan uterus, panjang kavum uteri, dan posisi
osteum uteri internum. Tentukan arah ante atau retroversi uterus. Jika sounde
masuk kurang dari 5 cm atau kavumuteri terlalu sempit, insersi AKDR jangan
dilakukan
e) Tabung penyalur dengan AKDR di dalamnya dimasukkan melalui kanalis
servikalis sesuai dengan arah dan jarak yang didapat pada waktu pemasangan
sounde. Kadang-kadang terdapat tahanansebelum fundus uteri tercapai. Dalam hal
demikian pemasangan diulangi
e)
f) AKDR dilepaskan dalam kavum uteri dengan cara menarik keluar tabung
penyalur atau dapat pula dengan mendorong penyalur ke dalamkavumuteri, cara
pertama agaknya dapat mengurangi perforasi oleh AKDR
g) Tabung dan penyalur kemudian dikeluarkan, filamen AKDR ditinggalkan 2-3cm.
3. Cara pencabutan AKDR
a. Mengeluarkan AKDR lebih mudah jika dilakukan sewaktu haid
b. Inspikulo filamen ditarik perlahan-lahan,jangan sampai putus AKDR-nya akan ikut
keluar perlahan-lahan. Jika AKDR tidak ikut keluar dengan mudah, lakukan sounde
uterus, sehingga osteum uteri internum terbuka. Sounde diputus 900 perlahan-lahan.
Selanjutnya AKDR dikeluarkan seperti di atas
c. Jika filamen tak tampak atau putus, AKDR dapat dikeluarkan dengan mikro
kuret. Kadang-kadang diperlukan anastesi paraservikal untuk mengurangi rasa
nyeri
d. Dilatasi kanalis servikalis dapat dilakukan dengan dilator atau tabung laminaria
e. AKDR Lippes tidak perlu dikeluarkan seara berkala, jika posisinya baik, tidak
ada efek samping, dan pasien masih mau memakainya. AKDR tersebut dibiarkan
saja intra uteri. Hanya AKDR tembaga perlu dikeluarkan dan digant secara
periodik(2-3tahun), sedang Progestasert-T 1-2 tahun.
Pastikan dan tegaskanlah adanya PRP dan penyebab ain dari kekejangan. Tanggulangi
penyebabnya apabila ditemuka. Apabila tidak ditemukan penyebabnya beri analgesik
untuk sedikt meringankan. Apabila klien menglami kejang yang berat, lepaskan
AKDR dan bantu klien menentukan metode kontrasepsi yang lain.
3. Perdarahan pervaginam yang hebat dan tidak teratur
Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik. Apabila tidak ada
kelainan potologis, perdarahan berkelanjutan serta prdarahan hebat, lakukan konseling
dan pemantauan. Beri ibu profen(800mg, 3x sehari selama 1 minggu) untuk
mengurangi perdarahan dan berikan tablet besi(1 tablet setiap hari selama 1 sampai
3bulan).
4. Benang yang hilang pastikan adanya kehamilan atau tidak. Tanyakan apakah AKDR
terlepas. Apabila tidak hamil dan AKDR tidak terlepas, berikan kondom, periksa
talinya di dalam saluran endoservik dan kavum uteri (apabila memungkinkan adanya
peralatan dan tenaga terlatih) setelah masa haid briutnya. Apabila tidak ditemukan
rujk ke dokter, lakukan x-ray atau pemeriksaan ultrasound. Apabila tidak hamil dan
AKDR yang hilang tidak ditemukan, pasanglah AKDR baru atau bantulah klien
menentukan metode lain.
5. Adanya pengeluaran cairan dari vagina atau dicurigai adanya PRP
Pastikan pemeriksaan untuk IMS. Lepaskan AKDR apabila ditemukan menderita atau
sangat dicurigai menderita gonorhoe atau infeksi klamidal, lakukan pengobatan yang
memadai. Bila PRP, obati dan lepas AKDR sesudah 48 jam. ApabilaAKDR
dikeluarkan beri metode lain sampai masalahnya teratasi.
2.10 KUNJUNGAN ULANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2. AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama beberapa bulan
pertama.
3. Kemungkinan terjadi perdarahan (spotting) beberapa hari setelah pemasangan.
4. Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak
5. AKDR mungkin dilepas setiap saat atas kehendak klien
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. AKDR adalah suatau usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik
kertas, diikat dengan benang lalu dimasukkan ke dalam rongga rahim (Prawirohardjo,
2005)
2. Jenis-jenis AKDR / IUD yaitu AKDR hormonal dan non hormonal
3. Mekanisme kerja IUD yaitu Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopi, Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, dll.
4. Efektivitas dari bermacam-macam IUD tegantung pada:
a. IUD-nya: ukuran, bentuk kandungannya
b. Akseptor: Umur, parietas, frekuensi senggama.
c. Dari faktor-faktor yang berhubungan dengan akseptor
5. Kerugian AKDR (Cu T-380A) Non hormonal yaitu perubahan siklus haid, haid lebih
lama. Perdarahan (spotting) antar menstruasi. Disaat haid lebih sakit. Kerugian IUD
hormonal yaitu Jauh lebih mahal dari pada Cu IUD, harus diganti setelah 18 bulan
6. Indikasi pemakaian AKDR atau IUD yaitu Usia reproduktif, Keadan nullipara,
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang, Menyusui yang
menginginkan menggunakan alat kontrasepsi, Setelah melahirkan dan tidak
menyusui bayinya, dll.
7. Kontraindikasi pemakaian AKDR yaitu Sedang hamil, Perdarahan vagina yang tidak
diketaui, Sedang menderita infeksi genetalia, Penyakit trifoblas yang ganas,
Diketahui menderita TBC velvik
8. AKDR bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan, AKDR dapat keluar dari
uterus secara spontan, khususnya selama beberapa bulan pertama, Kemungkinan
terjadi perdarahan (spotting) beberapa hari setelah pemasangan, Perdarahan
menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak, AKDR mungkin dilepas
setiap saat atas kehendak klien.
3.2 SARAN
1. Bagi pengguna alat kontrasepsi AKDR
Pengguna hendaknya mengetahui terlebih dahulu alat kontrasepsi yang akan di pakai
dengan cara bertanya hal yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan.
2. Bagi tenaga kesehatan
a. Sebagai tenaga kesehatan hendakna meningkatkan keterampilannya memasang
AKDR yang baik dan sesuai prosedur.
b. Sebelum memasang AKDR pada klien jangan lupa untuk melakukan
infomconsent pada klien.
DAFTAR PUSTAKA