XII.

PERTUMBUHAN EKONOMI
1. BERTUMBUHAN EKONOMI, BERARTI PERKEMBANGAN KEGIATAN
DALAM PEREKONOMIAN YANG MENYEBABKAN BARANG DAN JASA
YANG DIPRODUKSI DALAM MASYARAKAT BERTAMBAH DAN
KEMAKMURAN MASYARAKAT MENINGKAT. MASALAH PERTUMBUHAN
EKONOMI DAPAT DIPANDANG SEBAGAI MASALAH MAKRO EKONOMI
DALAM JANGKA PANJANG.
2. PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DASARNYA TERLIHAT DARI SUATU
PERIODE KE PERIODE LAINNYA BAHWA KEMAMPUAN SUATU NEGARA
UNTUK MENGHASILKAN BARANG DAN JASA AKAN MENINGKAT.
KEMAMPUAN YANG MENINGKAT DISEBABKAN KARENA FAKTOR-
FAKTOR PRODUKSI AKAN SELALU MENGALAMI PERTAMBAHAN DALAM
JUMLAH DAN KUALITASNYA. PERTUMBUHAN EKONOMI TERKAIT
DENGAN MELAKUKAN INVESTASI, YANG MANA INVESTASI AKAN
MENAMBAH JUMLAH BARANG DAN MODAL TEKNOLOGI YANG
DIGUNAKAN BERKEMBANG.
3. DALAM ANALISIS MAKRO EKONOMI, TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
YANG DICAPAI OLEH SUATU NEGARA DIUKUR DARI PERKEMBANGAN
PENDAPATAN NASIONAL RIIL YANG DICAPAI SUATU NEGARA.
4. SETIAP NEGARA AKAN MEWUJUDKAN SUATU SISTIM PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL YANG DINAMAKAN “NATIONAL INCOME
ACCOUNTING SYSTEM” ATAU SISTIM PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL. PADA HAKIKATNYA SISTIM TERSEBUT ADALAH SUATU CARA
PENGUMPULAN INFORMASI MENGENAI PERHITUNGAN :
a. NILAI BARANG-BARANG DAN JASA-JASA YANG DIPRODUKSI DALAM
SUATU NEGARA.
b. NILAI BERBAGAI JENIS PENGELUARAN KE ATAS PRODUK NASIONAL
YANG DICIPTAKAN.
c. JUMLAH PENDAPATAN YANG DITERIMA OLEH BERBAGAI FAKTOR
PRODUKSI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCIPTAKAN PRODUKSI
NASIONAL.
5 PERTUMBUHAN EKONOMI MERUPAKAN MASALAH PEREKONOMIAN
DALAM JANGKA PANJANG.
DITINJAU DARI SUDUT EKONOMI, PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN
DUNIA YANG BERLAKU DUA ABAD YANG LALU MENIMBULKAN DUA EFEK
PENTING YAITU :
a. KEMAKMURAN ATAU TARAF HIDUP MASYARAKAT MAKIN
MENINGKAT;
b. DAPAT MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA BARU KEPADA
PENDUDUK YANG SEMAKIN BERTAMBAH JUMLAHNYA.
6. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SESUATU PEREKONOMIAN
MENGALAMI PERTUMBUHAN.
DUA PENDEKATAN PENTING YANG MENYEBABKAN SESUATU
PEREKONOMIAN MENGALAMI PERTUMBUHAN :
a. PENDEKATAN PERTAMA, SECARA UMUM FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI;
 b. PENDEKATAN KEDUA, BEBERAPA TEORI MENGENAI PERTUMBUHAN
YANG DIKEMUKAKAN BEBERAPA AHLI EKONOMI.
7. BEBERAPA KONSEP YANG ERAT HUBUNGANNYA DENGAN
PERKEMBANGAN EKONOMI SESUATU NEGARA ADALAH ISTILAH-
ISTILAH SEPERTI PERTUMBUHAN EKONOMI (ECONOMI GROWT),
PERKEMBANGAN EKONOMI (ECONOMI DEVELOPMENT), TINGKAT
KEMAKMURAN ATAU TARAF HIDUP MASYARAKAT DAN PENDAPATAN
PERKAPITA.
a. ISTILAH PERTUMBUHAN EKONOMI ADALAH MENERANGKAN ATAU
MENGUKUR PRESTASI DARI PERKEMBANGAN SESUATU
PEREKONOMIAN. DALAM KEGIATAN EKONOMI BAHWA
PERTUMBUHAN EKONOMI BERARTI PERKEMBANGAN EKONOMI.
b. ISTILAH PEMBANGUNAN EKONOMI BIASANYA DIKAITKAN DENGAN
PERKEMBANGAN EKONOMI DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG.
 8. PEMBANGUNAN EKONOMI ADALAH PEMBANGUNAN EKONOMI YANG
DIIKUTI OLEH PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM STRUKTUR DAN CORAK
KEGIATAN EKONOMI, OLEH KARENA ITU PARA AHLI EKONOMI BUKAN
HANYA TERTARIK PADA MASALAH PERKEMBANGAN PENDAPATAN
NASIONAL RIIL, TETAPI JUGA PADA MODERNISASI KEGIATAN EKONOMI.
MISALNYA :
- USAHA MEROMBAK SEKTOR PERTANIAN YANG TRADISIONAL.
- MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN EKONOMI
- PERATAAN PENDAPATAN

9. PENDAPATAN PERKAPITA YAITU : PENDAPATAN RATA-RATA PENDUDUK

SESUATU NEGARA PADA SUATU TERTENTU.
PENDAPATAN PER KAPITA DAPAT DIHITUNG :
PENDAPATAN NASIONAL BRUTO
a. PERKAPITA PNB = --------------------------------------------------
JUMLAH PENDUDUK
 PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO
b. PERKAPITA PDB = --------------------------------------------------
JUMLAH PENDUDUK
UNTUK MENGHITUNG PENDAPATAN PERKAPITA ADA 2 (DUA) MACAM
PERHITUNGAN DAPAT DILAKUKAN YAITU :
1) BERDASARKAN HARGA YANG BERLAKU
2) BERDASARKAN HARGA TETAP

10. PENDAPATAN PERKAPITA BERDASARKAN HARGA YANG BERLAKU

PENTING UNTUK MEMBERI GAMBARAN MENGENAI KEMAMPUAN RATA-
RATA DARI PENDUDUK NEGARA YANG BERSANGKUTAN MEMBELI BARANG-
BARANG.
PENDAPATAN PERKAPITA BERDASARKAN HARGA TETAP, PERLU DIHITUNG
UNTUK MENUNJUKKAN PERKEMBANGAN TINGKAT KEMAKMURAN DI
SUATU NEGARA.
11. CONTOH PRODUK DOMESTIK BRUTO INDONESIA 1983 - 1993.
(DALAM MILYAR RUPIAH)

TAHUN PENDUDUK DOMESTIK BRUTO TINGKAT PERTUMBUHAN %

HARGA TETAP HARGA BERLAKU HARGA TETAP HARGA BERLAKU
1983 73.698 73.698 4,2 18,0
1984 78.144 85.055 6,0 18,1
1985 80.120 94.721 2,5 8,8
1986 83.318 95.823 4,0 1,2
1987 86.307 114.519 3,6 19,5
1988 99.981 142.105 5,8 24,1
1989 107.553 167.495 7,5 17,9
1990 115.447 197.721 7,4 18,0
1991 122.705 227.163 6,3 14,9

SUMBER : 1. BIRO PUSAT STATISTIK INDONESIA, 1992