SISTEM BALASSTED
Balas (Berdasarkan PM 60 TH 2012)
Lapisan balas pada dasarnya adalah terusan dari lapisan tanah dasar, dan
terletak di daerah yang mengalami konsentrasi tegangan yang terbesar akibat
lalu lintas kereta pada jalan rel, oleh karena itu material pembentuknya harus
sangat terpilih.
Untuk menghemat biaya pembuatan jalan rel maka lapisan balas dibagi
menjadi dua, yaitu lapisan balas atas dengan material pembentuk yang sangat
baik dan lapisan balas bawah dengan material pembentuk yang tidak sebaik
material pembentuk lapisan balas atas.
Balas (Berdasarkan PM 60 TH 2012)
Lapisan Balas Atas
Lapisan balas atas terdiri dari batu pecah yang keras, dengan bersudut tajam
("angular") dengan salah satu ukurannya antara 2 – 6 cm serta memenuhi
syarat syarat lain yang tercantum dalam Peraturan Bahan Jalan Rel Indonesia
(PBJRI). Lapisan ini harus dapat meneruskan air dengan baik.
Lapisan balas bawah terdiri dari kerikil halus, kerikil sedang atau pasir kasar
yang memenuhi syarat – syarat yang tercantum dalam Peraturan Bahan Jalan
Rel Indonesia (PBJRI). Lapisan ini berfungsi sebagai lapisan penyaring (filter)
antara tanah dasar dan lapisan balas atas dan harus dapat mengalirkan air
dengan baik. Tebal minimum lapisan balas bawah adalah 15 cm.
Balas (Berdasarkan PM 60 TH 2012)
Bentuk dan Ukuran Lapisan Balas Atas
1) Tebal lapisan balas atas adalah seperti yang tercantum pada klasifikasi jalan rel
Indonesia.
2) Jarak dari sumbu jalan rel ke tepi atas lapisan balas atas adalah :
b>½L+X
3) Kemiringan lereng lapisan balas atas tidak boleh lebih curam dari 1 : 2.
4) Bahan balas atas dihampar hingga mencapai sama dengan elevasi bantalan.
Balas (Berdasarkan PM 60 TH 2012)
Bentuk dan Ukuran Lapisan Balas Bawah
1) Ukuran terkecil dari tebal lapisan balas bawah adalah d 2 (lihat Gambar Penampang
Melintang Jalan Rel Pada Lengkungan Jalur Tunggal) yang dihitung dengan
persamaan :
d2 = d – d1 > 15 (cm) 58σ 1 10
dimana d dihitung dengan persamaan : d 1,35
σt
k1 l = b + 2d1 + m + 2e
e = (b + ½) x h/l + t
3) Pada tebing lapisan balas bawah dipasang konstruksi penahan yang dapat
menjamin kemantapan lapisan itu.
Pemilihan konstruksi penahan harus mendapat persetujuan dari pemberi
tugas.
Lapisan Balas
Jalan rel adalah suatu konstruksi kenyal dengan perhitungan –
perhitungan tertentu mengenai kekuatannya yang didasarkan atas
keadaan elastisitas.
LAPISAN BALAS : - KARENA BEBAN KERETA
API MEMADAT
- GETARAN
Ketebalan lapisan balas ini harus cukup agar badan jalan dibawahnya dapat menerima beban
secara merata. Ketebalan yang optimal pada umumnya antara 25 sampai 30 mm diukur dari
bawah bantalan.
Selain fungsinya sebagai pembagi beban dan sebagai tahanan lateral maka yang juga harus
diperhatikan adalah fungsinya sebagai drainase, daya tampungnya pada waktu hujan lebat
jangan sampai diremehkan.
Setelah selesai pengerjaan badan jalan dan mulai memasang balas perlu diperhatikan dengan
cermat adanya penurunan lanjutan dan penyimpangannya tidak boleh melebihi 10 mm.
Pencemaran pada lapisan balas dapat terjadi karena penyebab internal maupun eksternal
seperti gerusan balas, pengaruh cuaca atau butiran halus dari bawah yang menembus ke atas
dalam bentuk lumpur yang disebut slurry.
Lapisan Balas
Balas yang tercemar menyumbat aliran air dan mengakibatkan berkurangnya
tahanan geser serta membeku di musim dingin. Persyaratan paling penting yang
harus dipenuhi oleh balas adalah kekerasannya, tahan aus dan gradasi yang baik.
Bentuk partikelnya harus bersudut.
Tebalnya tergantung :
1. daya tekan tanah badan jalan;
2. axle load;
3. kecepatan KA;
4. jenis bahan balas.
Beban Dinamis KA > Beban Statis KA
V besar → Beban besar
Balas jalan rel kelas I lebih tebal daripada kelas II
b
Keterangan :
Dibawah bantalan δ = p0
δ = p0
kg/cm2
d1 α α Pada d1 δ = p0 kg/cm2
d2 δmaks = p0 Pada d2 δ = p0 kg/cm2
d3
δmaks = p0 Jika b = 22 cm → d2 = ½ b tg α = 19 cm
> d2 → δmaks berkurangb
(b c) p b p0 p p0
b b
bc
d
2 p0
c p
d3
a
b b
d1
d2
d3
d4
Keterangan :
d2
D4 = ½ a tg α, p p0
d4
Untuk b = 22 cm
d4 = 51 cm
a = 60 cm
p maks = 0,37 p0
Persyaratan Balas
1.Batu Pecah Keras
2.Tahan Lama
3.Bersudut (Angular)
Material
Material yang lunak dan mudah pecah < 3 %
Material yang melalui ayakan No. 200 < 1 %
Gumpalan – gumpalan lempung < 0,5 %
Keausan pada Los Angeles Test < 40 %
Berat jenis 1400 kg/m3
Partikel tiping / panjang < 5 %
Bahu Balas
Fungsi : - bantalan tidak mudah bergeser
- tahanan material balas melintang kuat
Referensi :
W.W. Hay: 20 – 30 cm untuk rel pendek
s/d 45 cm untuk rel panjang
Jerman: 35 cm untuk bahu yang dinaikkan
45 cm untuk bahu sejajar bantalan
Rusia : 35 – 45 cm (tergantung jenis rel)
Inggris : 30 cm
Ballast stabilizer
Dynamic Track Stabilizer (DTS) yang terlihat pada gambar berikut merupakan
gerbong 3 gandar yang dilengkapi dengan mesin diesel yang bertenaga 160
kW untuk menjalankan roda gila dan silinder penekan.
Ballast stabilizer
Mesin ini memadatkan balas melalui rel. Metodanya didasarkan pada
getaran lateral pada jalan rel ketika dibebani dengan tekanan gandar yang
mendekati 240 kN. Frekuensi getarannya dapat diatur antara 0 – 45 Hz,
dengan amplitudo gaya yang bertambah besar sampai maksimum 320 kN.
Tenaga yang sangat besar yang dikeluarkan oleh mesin ini dapat
mengakibatkan getaran yang hebat pada badan jalan.
Mesin Berat Untuk Pemecokan Balas (MTT)
Ballast cleaner
Mesin pembersih balas seperti yang terlihat pada gambar berikut
dipergunakan untuk menggali balas dengan kedalaman minimum 25
cm di bawah bantalan dengan memakai sekop-sekop yang dirangkai
dengan rantai yang bergerak memutar. Rantai ini membawa sekop
untuk membuang balas yang dibawanya ke dalam suatu sistem
penyaring yang bergetar yang membuang material yang ukurannya
kurang dari 35 mm. Batu yang telah bersih dikembalikan lagi ke jalan.
Ballast cleaner
Selama pekerjaan pencucian tersebut kurang lebih 1,5 ton
balas yang diambil dari tiap meter panjang jalan rel. Waktu
yang dibutuhkan dalam proses pencucian inilah yang
menentukan besarnya kinerja mesin. Di NS balas yang
kotor dimasukkan ke dalam kontainer seperti yang terlihat
pada gambar di samping yang terdiri dari gerbong datar
yang membawa 120 kontainer berukuran 4,5 m³. Gerbong-
gerbong ini dirangkaikan pada mesin pembersih balas.
Tangga
l :
Elevasi
Elevasi Rel Angkatan Geseran
Rel
STA / KM Keterangan
Desain Aktual (mm) Kiri Kanan
UKURAN PROFIL BALAS
Tanggal :
SEGMEN KM HM KETERANGAN
a b a1 b1 h
Desain Aktual Desain Aktual Desain Aktual Desain Aktual Desain Aktual
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Tekanan Gaya Tegak Lurus
Teori :
Jalan Rel : - Sepasang Rel
- Bantalan
- Balas (di bawah dan diantara bantalan)
- Badan Jalan
Passing
Tonage Tekanan Tekanan
Tekanan
Tahunan Lendut / Lendut / Tanah
Permukaan Gravel Batu Pecah
(Juta Ton) Bending Bending Dasar
Atas (Kg/cm2) (Kg/cm2)
Stress Stress (Kg/cm2)
(Kg/cm2)
(Kg/cm2) (Kg/cm2)
Passing Struktur Jalan Rel Tekanan Lendut Rel (Kg/cm2) Tekanan Tanah Dasar (Road Bed)
Tonage
Tahunan Rel Bantalan Balas 95 100 105 110 120 95 100 105 110 120
(Kg/m) (btg) mm (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam) (Km/jam)
50 41 200 822 842 863 886 928 0,82 0,83 0,83 0,86 0,89
50 39 200 839 860 882 902 946 0,85 0,86 0,88 0,89 0,93
> 10 juta 50 37 200 842 864 885 907 950 0,88 0,90 0,91 0,93 0,97
ton 37 39 200 1152 1132 1210 1240 1298 0,93 0,94 0,96 0,98 1,01
37 37 200 1238 1268 1300 1332 1396 0,96 0,96 0,99 1,02 1,05
30 37 150 1643 1688 1730 1770 1854 1,05 1,05 1,09 1,11 1,15
Sumber : Track Maintenance JNR
Balas Yang Diperlukan
Kondisi Ekstrim Kondisi Normal
a
h h
BALAS KURANG