PBI’ 1955
PBI’ 1971
SKSNI T 15 – 03 – 1991
SNI 03 – 2847 – 1992
SNI 03 – 2847 – 2002
SNI 03 – 2847 – 2019
Penjelasan diberikan dalam ruang kursus. Termasuk mutu beton dan baja tulangan
a. Kombinasi 1 1,4 D -
M = Momen Nominal
n
M = λ.M
u
φ = Faktor Reduksi
λ = Faktor Beban
M = Momen Akibat Beban Kerja
I.3. FORMAT KEAMANAN
LOAD RESISTANCE FACTOR DESIGN (LRFD)
≥Kuat Rancang Kuat Perlu
≥Design Strength Required Strength
atau
≥φ R λ Q
φ<1 λ > 1
Memperhitungkan Memperhitungkan
Penyimpangan pelaksanaan Kemungkinan beban lebih
Kekuatan Material Penyederhanaan analisa struktur
Fabrikasi
Penyederhanaan
Variasi tulangan terpasang dan hitungan
Dll
Mu
Mn =
LENTUR MURNI PENAMPANG BETON BERTULANG
TUNGGAL DAN RANGKAP, PENAMPANG T
2.1 Sistem Beton Bertulang
1. Sifat Material Beton :
a. Kuat terhadap tekan f ’ , batas regangan ε = 0.003
c c
(a)
(b)
3. Konstruksi beton bertulang merupakan material yang bersifat komposit antara beton
dan baja tulangan.
4. Mutu Beton
a. Beton mutu rendah f ’ = 10 s/d 20 MPa
c
b. Baja mutu tinggi / high tensile f = 360 s/d 400 MPa
y
c. Baja mutu sangat tinggi / very high tensile f > 400 Mpa
y
6. Dimensi tulangan
Profil
No Polos (mm)
1 φ 6 mm d6
2 φ 9 mm d9
3 φ 12 mm d 13
4 φ 16 mm d 16
5 φ 19 mm d 19
6 φ 22 mm d 22
7 φ 25 mm d 25
8 φ 32 mm d 32
db db
db
Gambar. 2.2 Jarak spasi tulangan (a) Plat, (b) Balok, (c) Kolom)
10. Bentuk tulangan
a. Lonjor/tunggal
b. Rangkaian/wiremesh
c. Berkas /strand
Gambar. 2.3 Bentuk tulangan (a) Tunggal (b) Werimesh (c) Strand
(a)
(b)
Gambar 2.4 Struktur sederhana (a) Jembatan (b) Shelter
2. Struktur lengkap/portal
(d)
Gambar 2.5 Struktur lengkap (a) Portal (b) Portal dgn dinding geser (c) Portal dengan
setback (d) Jembatan Busur
3. Elemen struktur
a. Horisontal
Pelat
Balok
b. Vertikal
Kolom
Dinding geser
c. Gabungan
Pondasi
Poer
Sloof
Tangga
2.3 Keandalan dan keamanan struktur pada elemen beton bertulang Secara
struktural komstruksi beton bertulang harus memilik keandalan dan keamanan pada saat
melayani beban- beban yang bekerja dengan cara mereduksi kekuatan bahan dan
memperbesar beban yang bekerja.
φ R >y w
n n i i
φ : faktor reduksi
n
y : faktor pembesaran
Jadi agar struktur konstruksi beton bertulang mempunyai keandalan dan keamanan
yang cukup, maka kekuatan nominal material elemen beton bertulang harus lebih besar dari
beban yang bekerja.
Faktor pembesaran beban disebut kuat perlu U sesuai pasal 11.2 SNI 03-2847- 2002
adalah sebagai berikut.
1. U = 1.4 D
2. U = 1.2 D + 1.6 L + 0.5 ( A atau R)
3. U = 1.2 D +1.0 L + 1.6 W atau 0.5 (A atau R)
4. U = 0.9 D ± 1.6 W
5. U = 1.2 D + 1.0 L + 1.0E
6. U = 0.9 D ± 1.0 E
D : Beban mati R : Beban air hujan
L : Beban hidup W : Beban angin
A : Beban Atap E : Beban gempa
Faktor reduksi kekuatan untuk menghitung kuat perlu material elemen struktur sesuai pasal
11.3.
1.Lentur φ : 0.8
2. a. Aksial lentur, aksial lentur dan tarik φ : 0.8
b. Aksial tekan, aksial tekan dan lentur
- Tulangan Spiral φ : 0.70
- Tulangan bukan spiral φ : 0.65
3.Geser φ : 0.75
4. Kontrol Lendutan
a. Komponen/elemen struktur beton bertulang harus mempunyai kekuatanyang cukup
untuk membatasi lendutan/deformasi yang membahayakan atau memperlemah
kekuatan dan kemampuan layan.
b. Untuk menghindari lendutan yang berlebihan maka elemen struktur harus
direncanakan dan mengikuti ketentuan pada pasal 11.5
2.5 Asumsi – asumsi yang digunakan pada penampang lentur
1. Bedasarkan kesetimbangan gaya C = T
2. Distribusi regangan dianggap linear
3. Regangan pada beton dan baja sama pada saat sebelum retak pada beton dan
sebelum leleh pada baja
4. Beton lemah terhadap tarik, sekitar 100% f ’ sehingga kekuatan tarik diabaikan
c