Anda di halaman 1dari 17

PERHITUNGAN

STRUKTUR
STRUKTUR BANGUNAN RUMAH
TINGGAL 1 LANTAI
Pemohon : Hj. Nunuk Nurhidayati
Lokasi Tanah : Jl. Gubernur Suryo VII
Desa : Jombatan
Kecamatan : Jombatan
Kabupaten : Jombang
Fungsi : Fungsi Hunian Tidak Sederhana
T. Koordinat : S7.557285, E112.227431
A. KRITERIA DESAIN
1. Pendahuluan
1.1 Gambaran Konstruksi
Gedung bangunan bangunan rumah tinggal yang terdiri dari 1 lantai. Bentuk struktur adalah
persegi panjang dengan ukuran 18.10 m x 19.05 m. Laporan ini terutama menyajikan hasil
perhitungan struktur atas yaitu meliputi perhitungan sistem rangka portal 2 dimensi. Termasuk
perhitungan elemen balok, kolom dan Pondasi.
Untuk perhitungan struktur atas tersebut maka perencanaan sistem struktur atas telah dilakukan
menggunakan analisa struktur 2 dimensi dengan bantuan program SAP2000 versi 19.0.0
1.2 Pejelasan Umum
1.2.1 Sistem Struktur
Sistem struktur bangunan rumah tinggal direncanakan terbuat dari sistem rangka portal dengan
balok, kolom terbuat dari beton konvensional. Sistem struktur bawah atau pondasi yang
direncanakan adalah menggunakan pondasi footplat kombinasi pondasi pasangan batu kali.
1.2.2 Peraturan yang Digunakan
Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua peraturan
dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan
berikut:
o Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002
o Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987 Standar :
o American Concrete Institute, Building Code Requirements for Reinforced Concrete, 5th
edition, ACI 319-89
o American Society for Testing and Materials, ASTM Standard in Building Code,Vol. 1 & 2, 1986
o Peraturan dan ketentuan lain yang relevan.
1.2.3 Mutu yang Digunakan
Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur beton bertulang biasa
(konvensional). Mutu bahan/material struktur yang digunakan dalam perencanaan meliputi:
o Mutu Beton
Kolom, balok, pelat, pondasi plat setempat : K-300 (fc’ = 25 MPa)
o Mutu Baja Tulangan
Baja tulangan polos (BJTP-24), fy = 2400 kg/cm2
Baja tulangan ulir (BJTD-40), fy = 4000 kg/cm2
1.2.4 Pembebanan
Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :
1) Beban Mati (DL)
 Beban ceiling/plafond
 Beban M/E
 Beban finishing lantai keramik
 Beban plester 2,5cm
 Beban dinding bata ½ batu
 Berat sendiri pelat lantai
2) Beban Hidup (LL)
 Beban pelat lantai 2
 Beban pelat atap
1.3 Perhitungan Struktur Atas
Pada tahap awal dari perencanaan, semua elemen struktur atas ditentukan terlebih dahulu.
Kemudian hasil ini dianalisa sehingga seluruh komponen struktur diharapkan dapat mencapai hasil
perencanaan yang efisien.

1.3.1 Balok dan Kolom


Balok induk dan balok anak dianalisa secara 2 dimensi baik terhadap beban vertikal maupun
terhadap beban lateral (beban gempa) dengan mempergunakan program SAP2000 versi 19.0.0.
Untuk penulangan lentur dipergunakan program Concrete Design yang ada dalam SAP2000 versi
19.0.0 dengan menyesuaikan faktor reduksi kekuatan dan kombinasi pembebanan sesuai dengan
SNI 03-2847-2002. Program SAP2000 versi
19.0.0 secara langsung dapat mengolah gaya-gaya yang terjadi pada elemen
bangunan menghasilkan luas tulangan lentur, geser, torsi yang diperlukan dan sekaligus dapat
diketahui kombinasi beban mana yang paling dominan.
Faktor reduksi kekuatan yang dimaksud adalah:
- Phi_bending = 0,8
- Phi_tension = 0,8
- Phi_compression(Tied) = 0,65
- Phi_compression(Spiral) = 0,7
- Phi_shear = 0,75
Kombinasi beban yang dimaksud adalah:
a. U = 1.4 DL
b. U = 1.2 DL + 1.6 LL
B. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
2. Pembebanan
2.1 Beban Mati Pada Struktur
- Beban lantai keramik = 24 kg/cm
- Beban spesi = 21 kg/cm
- Beban plafond/penggantung = 18 kg/cm
- Beban Instalasi M/E = 5 kg/cm
- Beban dinding bata ½ batu = 250 kg/m2
- Beban genangan air = 10 kg/cm

3. Output Gaya Dalam Bidang N, D, M


b. Gaya dalam pada kolom dan balok 12x12 Frame 31 dengan kombinasi 1.2D+1.6L, Mu=3105.53
kgf-m.
Frame Station OutputCase CaseType P V2 V3 T M2 M3
Text m Text Text Kgf Kgf Kgf Kgf-m Kgf-m Kgf-m
65 4.24 1.4DL+1.6LL Combination -10110.07 -61.62 -39.12 -1.34 58.51 109.79
66 0 1.4DL+1.6LL Combination -13333.41 527.39 -11.21 0.27 -26.84 1519.02
66 2.12 1.4DL+1.6LL Combination -13653.95 527.39 -11.21 0.27 -3.08 400.95
66 4.24 1.4DL+1.6LL Combination -13974.49 527.39 -11.21 0.27 20.67 -717.13
67 0 1.4DL+1.6LL Combination -15137.24 -333.69 -65.98 0.33 -182.3 -924.18
4. Perhitungan Tulangan Balok Lantai 1 (12x12)
Data Perencanaan Balok :
B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0.85


Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, → b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0271
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.5736
Faktor reduksi kekuatan lentur, f= 0.80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 34.00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 2.22
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 2 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 58.00 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 37.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 66.260 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 70 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 280.00 mm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
6 2
5.6343
Rn < Rmax → (OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :


r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.01672
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0.00313
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan, → r= 0.01672
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 702 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 6.207
Digunakan tulangan, 7 D 12
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 2
792 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 3.50
nb > 3 → diameter tulangan terlalu kecil
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * yi
1 2 34.00 68.00
2 2 71.00 142.00
3 3 108.00 324.00
n= 7 S [ ni * y i ] = 534
Letak titik berat tulangan, → d' = S [ ni * yi ] / n = 76.29 mm
76.29 > 70 → perkirakan lagi d' (NG)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 273.71 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 99.348 mm
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10-6 = 70.947 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 56.758 kNm
+

Syarat : f * Mn ≥ Mu
56.758 > 53.008 → AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, Mn = Mu- / f = 38.278 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 50 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 300.00 mm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
6 2
2.8354
Rn < Rmax → (OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :


r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.00764
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0.00313
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan, → r= 0.00764
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 344 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 3.039
Digunakan tulangan, 4 D 12
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 2
452 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 2.00
nb < 3 → (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * yi
1 4 34.00 136.00
2 0 0.00 0.00
3 0 0.00 0.00
n= 4 S [ ni * y i ] = 136
Letak titik berat tulangan, → d' = S [ ni * yi ] / n = 34.00 mm
34.00 < 50 → perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 316.0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 56.770 mm
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10-6 = 52.046 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 41.636 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
41.636 > 30.623 → AMAN (OK)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = kN


48.193
Faktor reduksi kekuatan geser, f=
fy = 0.60
Tegangan leleh tulangan geser, MPa
V c = (√ fc') / 6 * b * d * 10-3 = 240
Kuat geser beton, kN
f * Vc = 35.000
Tahanan geser beton, kN
21.000
→ Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * V s = Vu - f * Vc = 27.193 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 45.322 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 8
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P = 2
100.53 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 149.06 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 136.86 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250.00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 136.86 mm
Diambil jarak sengkang : → s= 130 mm
Digunakan sengkang, 2 P 8 130
4. Perhitungan Tulangan Kolom Lantai 1 dan 2 (12x12)
Data Perencanaan Lantai 1 :

Faktor reduksi kekuatan,


 = 0.65 untuk Pn ≥ 0.1 * fc' * b * h Untuk : 0 ≤ Pn ≤ 0.1 * fc ' * b * h
 = 0.80 untuk Pn = 0  = 0.65 + 0.15 * ( Pno - Pn ) / Pno
No Luas masing-masing tulangan Jarak tulangan thd. sisi beton
2
1 As1 = 2/4 * A s = 236 mm d1 = x + ds = 270 mm
2
2 As2 = 2/4 * A s = 236 mm d2 = ds = 30 mm
2
As = 471 mm
-3
Pada kondisi tekan aksial sentris (Mno = 0) : Pno = 0.80*[ 0.85*fc ' *b*h + A s*(fy - 0.85*fc ')]*10 = 908 kN
-3
0.1 * fc ' * b * h *10 = 112.5 kN
c = cb = 600 / (600 + fy ) * d1 = 162.0 mm
Pada kondisi balance :
Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Regangan pada masing-masing baja tulangan : εsi = 0.003 * ( c - di ) / c
Tegangan pada masing-masing baja tulangan :
Untuk | εsi | maka f si =  si* Es
Untuk | εsi | maka f si =| εsi | /  si* f y
Jumlah interval jarak grs netral = 112 → c = 2.6786

URAIAN PERHITUNGAN PERSAMAAN UNIT


-3
Gaya-gaya internal pada masing-masing baja tulangan : Fsi = Asi * f si * 10 kN
Cs = [  Fsi ]*10
-3
Resultan gaya internal baja tulangan : kN
Momen akibat gaya internal masing-masing baja tulangan : Msi = Fsi*(h/2 - di) kNmm
Momen total akibat gaya internal baja tulangan : Ms =  Msi kNmm
Tinggi blok tegangan tekan beton, a = β1 * c mm
-3
Gaya internal pada beton tekan : Cc = 0.85 * f c' * b * a * 10 kN
Momen akibat gaya internal tekan beton : Mc = Cc * (h - a) / 2 kNmm
Gaya aksial nominal : Pn = Cs + C c kN
-3
Momen nominal : Mn = (Mc + Ms)*10 kNm
Gaya aksial rencana : Pu =  * Pn kN
Momen rencana : Mu =  * Mn kNm
Analisis Kolom dengan Diagram Interaksi :
C. PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH
a. Perhitungan Tulangan Pondasi Plat
Data
* Name foundation : F1
* Dimension foundation x : 0.5 m : 500 mm
y : 0.5 m : 500 mm
* fc' : 25 Mpa
* Reinforcement bar D : 10 mm
fy : 240 Mpa
* Dimension column x : 150 mm : 0.15 m
y : 300 mm : 0.3 m
* Plate thichness : 25 mm
* Concrete decking : 30 mm
* d : -20 mm : -0.02 m
* Vu ( axial force ) : 580 kN
* Mu ( moment force ) : 20 kN

Soil's up lift force


* qC : 10 kg/cm2 : 981 kN/m2
* t : 1183.67 kN/m2 < 981 kN/m2
( OK )

qu
* Vu/(x*y) : 144.15 kN/m2 14415
* Mu*6/(x*y2) : 5.00 kN/m2 500.09
* qu 1 : 149.15 kN/m2
* qu 2 : 139.15 kN/m2
* x at force area : 0.70 m : 700 mm
* y at force area : 0.22 m : 220 mm
* qu1-qu2 : 10.00 kN/m2
* q3' : 6.86 kN/m2
* q3 : 146.01 kN/m2
* qu at force area : 147.58 kN/m2
* qu ( average ) : 144.15 kN/m2
Shear checking
I One way
x direction
* Volume at force area : 206500.00 mm2 : 0.2065 m2
* Vu at force area : 30.80 kN
*  Vc : -7.00 kN > 30.8 kN
0.6*1/6*fc’*b*d ( OK )

y direction
* Volume at force area : 0.15 m2 : 154000 mm2
* Vu at force area : 22.73 kN
*  Vc : -7.00 kN > 22.728 kN
0.6*1/6*fc’*b*d ( OK )

II Pons
* ax : 0.13 m : 130 mm
* ay : 0.28 m : 280 mm
* Aa : 0.04 m2
* Aplate : 0.49 m2
* A force area : 0.45 m2
* bo : 0.82 m : 820 mm
* c : 2
* s : 40
40 for interior column
30 for exterior column
20 for corner column
* Vu at force area : 65.39 kN
* Vc 1 : -328 kN
(2+4/c)*fc’*bo*d
* Vc2 : -7.00 kN
[(s*d/bo)+2)]1/12*fc’*bo*d
* Vc3 : -328 kN
4*fc’*bo*d
* Vc : 1178.82 kN
The smallest among
Vc1,Vc2,Vc3
*  Vc : 707.29 kN > 65.388 kN
( OK )
Reinforcement desain
x direction
* qu : 149.15 kN
* l : 0.35 m
* Mu : 9.14 kNm
* Mu/bd2 : 22839.11
*  : 0.01
CUR 4
* As : -104.80 mm2
*b*d
* Atul : 78.57 mm2
* Reinforcement D 10 - -749.73 mm
* Use D 10 - 150 mm

y direction
* qu qu1 : 144.1525 kN/m2
qu2 : 149.1534 kN/m2
* l : 0.35 m
* Mu : 9.033544 kNm
* Mu/bd2 : 22583.86
*  : 0.00375
CUR 4
* As : -75 mm
*b*d
* Reinforcement D 10 - -1047.62 mm
* Use D 10 - 150 mm

Resume

* Dimension plate x = 0.7 m


y = 0.7 m
t = 0.025 m
* Concrete decking = 30 mm
* Reinforcement bar x = D 10 - 150 mm
y = D 10 - 150 mm

b. Perhitungan Tulangan Sloof (20x30)


Balok sloof dihitung sebagai gelagar menerus, dan hanya menahan beban dinding setinggi satu
lantai (3.2 m) dan beban sendiri balok.
Dimensi penampang balok sloof:
Tinggi (h) = 0,30 m
Lebar (b) = 0,20 m
Berat sendiri = 0,3 x 0,2 x 2400 = 192 kg/m
Beban tembok = 250 x 3,8 = 950 kg/m
1142 kg/m
Beban kombinasi : 1,4 D = 1,4 x 1382 kg/m = 1598,8 kg/m
TULANGAN LENTUR
Mu (lapangan) maks = 1995 kgm
Mu (tumpuan) maks = 2673 kgm
Vu maks = 3866 kg
fy = 240 MPa
f ‘c = 20,75 MPa
Dimensi balok = 20/40
b balok = 200 mm
h balok = 300 mm
d’ = 50 mm
defektif = 300 – 50 = 250 mm
L = 4000 mm

Penulangan Lapangan
Mu = 1995 kgm
, ,
min = = = 0,0058
max = 0,75 . b
, .
= 0,75 . 1 . . (untuk 0 < f’c < 30 MPa, 1 = 0,85)
, . ,
= 0,75 . 0,85 . .
= 0,0335
.
Rn =  = , . .
= 1,018 MPa

m = = = 13,607
, . , . ,

. .
 = 1− 1−
. , ,
= 1− 1−
,
= 0,0044

ρ < ρmin untuk analisa selanjutnya digunakan ρmin


Asperlu = ρmin . b . d
= 0,0058 . 200 . 350
= 406 mm2
0,0058
As = . = . 957 = 70,293 mm
0,0335
Digunakan tulangan
Tulangan bawah : D10-150 mm (As = 462 mm2)
Tulangan atas : D10-150 mm (As’ = 101 mm2)

Penulangan Tumpuan
Mu = 2679 kgm
, ,
min = = = 0,0058
max = 0,75 . b
, .
= 0,75 . 1 . . (untuk 0 < f’c < 30 MPa, 1 = 0,85)
, . ,
= 0,75 . 0,85 . .
= 0,0335
.
Rn =  = , . .
= 1,367 MPa

m = , .
= , . ,
= 13,607

. .
 = 1− 1−
. , ,
= 1− 1−
,
= 0,0059

ρmin < ρ < ρmax  untuk analisa selanjutnya digunakan ρ


Asperlu = ρ . b . d
= 0,0059 . 200 . 350
= 413 mm2
0,0059
As = . = . 957 = 72,737 mm
0,0335
Digunakan tulangan 

Tulangan atas : D10-150 mm (As =462 mm2)


Tulangan bawah : D10-150 mm (As’ = 101 mm2)
E. HASIL PERENCANAAN
1. Kolom (12x12)
 Tulangan Utama 4D10
 Tulangan Geser Ø8-125 mm

2. Balok (12x12)
Tulangan Tarik 2D10
Tulangan Tekan 2D10
Tulangan Geser Ø 8-125 mm

3. Pondasi Plat (50x50x25)


- Digunakan tulangan D10-150 mm (2 layer)

4. Balok Sloof (20x30)


 Tulangan Tarik 3D12
 Tulangan Tumpuan 3D12
 Tulangan Geser Ø8 - 125

Anda mungkin juga menyukai