Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN KE-9

BALAS

1. Lapisan balas pada dasarnya adalah terusan dari lapisan tanah dasar, dan
terletak didaerah yang mengalami konsentrasi tegangan yang terbesar akibat
lalulintas kereta pada jalan rel, oleh karena itu material pembentuknya harus sangat
terpilih.

Fungsi utama balas adalah :


 Meneruskan dan menyebarkan beban bantalan ke tanah dasar.
 Mengokohkan kedudukan bantalan
 Mengalirkan air, sehingga tidak terjadi penggenangan air disekitar bantalan dan
rel.

Untuk menghemat biaya pembuatan jalan rel, maka lapisan balas dibagi menjadi
dua, yaitu lapisan balas atau dengan material pembentuk yang sangat baik dan
lapisan balas bawah dengan material pembentuk yang tidak sebaik material
pembentuk lapisan balas atas.

2. Lapisan balas atas


Lapisan balas atas terdiri dari batu pecah yang keras, bersudut tajam (anguler),
berukuran 2-6 cm, serta harus memenuhi syarat-syarat lain yang tercantum dalam
PBJRJ.

3. Lapisan balas bawah


Lapisan balas bawah terdiri dari kerikil halus, kerikil sedang, dan pasir kasar yang
memenuhi syarat-syarat PBJRI. Lapisan ini berfungsi sebagai lapisan penyaring
(filter) antara tanah dasar dan lapisan balas atas dan harus dapat mengalirkan air
dengan baik. Tebal lapisan balas bawah minimal 15 cm.

4. Bentuk dan ukuran lapisan balas atas


a. jarak dari sumbu jalan rel ke tepi atas lapisan balas atas adalah :

B
X L

dimana :
L = panjang bantalan (cm)
X = 50 cm, untuk jalan kelas I dan II
= 40 cm, untuk jalan kelas III dan IV
= 35 cm, untuk jalan kelas V

b. kemiringan lereng lapisan balas atas tidak boleh lebih curam dari 1 : 2

Bahan Ajar Perencanaan Jalan Rel/Kereta Api – Oleh : Ir. Wilton Wahab, M.Eng 44
5. Bentuk dan ukuran lapisan balas bawah
a. Ukuran terkecil dari tebal lapisan balas bawah adalah d2

Pd =

Dimana : Pd =beban roda akibat beban dinamis


P = beban roda akibat beban statis
V = kecepatan kereta api (km/j)

Dimana : b = lebar bawah bantalan (cm)


Ke = modulus reaksi balas (kg/cm3)
Ei = kekakuan lentur bantalan (kg/cm2)
L = panjang bantalan (cm)
a = jarak dari sumbu vertikal rel ke ujung bantalan (cm)
c = setengah jarak antara sumbu vertical rel (cm)

Bantalan

a 2c a
L

b. Jarak sumbu jalan ke tepi atas lapisan balas bawah dihitung dengan
persamaan berikut :

Pada sepur Lurus ( lihat gambar 1)

Pada Tikungan (lihat gambar 2)

Bahan Ajar Perencanaan Jalan Rel/Kereta Api – Oleh : Ir. Wilton Wahab, M.Eng 45
dimana :
l = jarak antara kedua sumbu vertikal rel (cm)
t = tebal bantalan (cm)
h = peninggian rel (cm)
harga m berkisar antara 40 cm - 90 cm

CL

a a
b b

Balas
d1
Sub Balas d2

e
c c
k1 k1
k2 k2

Gambar 1 : Penampang Melintang Jalan Rel Pada Bagian Lurus

CL
b b

Balas e1
d1

Sub Balas d2

e
c c
k1.L k1.d
k2 k2
Gambar 2 : Penampang Jalan Rel Pada Tikungan
Dimensi Penampang Melintang Jalan Rel

Kelas Vmaks d1 b c K1 d2 e K2 a
Jalan (km/j) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)

Bahan Ajar Perencanaan Jalan Rel/Kereta Api – Oleh : Ir. Wilton Wahab, M.Eng 46
I 120 30 150 235 265-315 15-50 25 375 185-237
II 110 30 150 235 265-315 15-50 25 375 185-237
III 100 30 140 225 240-270 15-50 22 325 170-200
IV 90 25 140 225 240-250 15-35 20 300 170-190
V 80 25 135 210 240-250 15-35 20 300 170-190

Alas Balas

 Alas balas terdiri dari selapisan pasir, kerikil, atau kricak yang berfungsi :

 Meneruskan tekanan beban diatas rel dan bantalan ke badan jalan secara merata.

 Memberi kedudukan yang tetap dan kokoh pada sepur (yaitu bantalan dengan

relnya), baik kearah memanjang maupun ke arah siku-siku pada sumbu sepur.

 Mengalirkan air secepat-cepatnya, supaya bantalan-bantalan tetap kering dan

tidak lekas lapuk atau rusak.

 Untuk kelentingan jalan baja.

 Tebalnya alas balas tergantung pada :

 Daya tahan tanah dari badan jalan.

 Beratnya beban (kereta api).

 Kecepatan kereta api.

 Jenis bahan balas.

 Ukuran kerikil yang digunakan untuk lapisan balas yaitu antara 0,5 – 6 cm, serta

tidak boleh mengandung pasir lebih dari 10 %.

 Rumusan menghitung tebal alas balas adalah :

Gambar 3 : Diagram Penyebaran Gaya

b
σ = Po
d1 
σ maks = Po
d2
d3 σ maks = Po

Bahan Ajar Perencanaan Jalan Rel/Kereta Api – Oleh : Ir. Wilton Wahab, M.Eng 47

b c b
 d2 = ½ b tg 

= 60 0

p (b + c) = b. po atau p = po po : Tegangan maksimum dibawah bantalan,

(maksimum : 2,3 kg/cm2)


p : Tegangan dibawah bantalan,

b : Lebar bantalan (cm)

Jika : Lebar bantalan = 22 cm

Maka : d2 = ½ . 22 . tg 60 0 = 19 cm

Gambar 4 : Diagram Penyebaran Gaya Dengan Dua Bantalan


a
b b

d1
d2
d3
d4

 Dibawah dua bantalan, pendistribusian tekanan dapat dilihat seperti gambar diatas.

Diagram tekanan yang merata didapatkan sebesar d4.

Bahan Ajar Perencanaan Jalan Rel/Kereta Api – Oleh : Ir. Wilton Wahab, M.Eng 48
d4 = ½ . a. tg  dan tekanan maksimumnya adalah : p = . p0

Kalau b = 22 cm dan a = 60 cm,

Maka :

d4 = ½ . 60 . tg 60 0 = 51 cm dan tekanan (p) = . po = 0,37 po

d3 = d4 – d2 = 51 – 19 = 32 cm

 Dilapangan, tebal alas balas dibawah bantalan untuk jalan kelas I diambil minimal

40 cm, yang terdiri dari lapisan atas (batu pecah) setebal 25 cm dan lapisan bawah

(pasir) setebal 15 cm.

[ Tugas Rumah ]

Bahan Ajar Perencanaan Jalan Rel/Kereta Api – Oleh : Ir. Wilton Wahab, M.Eng 49

Anda mungkin juga menyukai