Oleh :
Hendry Sampurna, S.S.T.,MMTr
DASAR HUKUM
2. Ke r e ta a pi a da l a h sa ra na p e rke re ta ap i an d e n g an te n a g a g e ra k, b ai k b e rj a l a n
se ndi ri m a up un di ran g k ai k an d e ng an s ara n a p -e rk e re ta a pi a n l a i n nya , ya ng ak an
ata upun s e da ng be rg e ra k d i j a l a n re i yan g te rka i t d e ng a n pe r j a l an a n ke r e ta ap i .
1. Kecepatan
Kecepatan rencana adalah kecepatan yang digunakan untuk merencanakan
k o n s t r u k s i j a l a n r e I . U n t u k p e r e n c a n a an s t r u k t u r j a l a n r e l :
V Rencana = 1,25 x Vmaks
Kecepatan maksimum adalah kecepatan tertinggi yang diijinkan untuk
operasi suatu rangkaian kereta pada lintas tertentu.
Kecepatan operasi adalah kecepatan rata-rata pada petak jalan tertentu.
Kecepatan Komersial Kecepatan komersial kecepatan rata-rata kereta api
s e b a g a i h a s i l p e m b a g i a n j a r a k t e m p u h d e n g a n w a k t u t e m pu h .
2. Beban Gandar
Beban gandar adalah beban yang diterima oleh jalan rel dari satu gandar.
Beban gandar untuk lebar jalan rel 1067 mm pada semua kelas jalur
maksimum sebesar 18 ton.
Beban gandar untuk lebar jalan rel 1435 mm pada semua kelas jalur
maksimum sebesar 22,5 ton.
KELAS JALAN REL
Jarak Ruang
Bangun
DAERAH MANFAAT JALAN KERETA API
POTONGAN MELINTANG TUBUH BAAN PADA JALUR TUNGGAL
REL
BANTAL
AN
BALAS
DAN/ATAU
SUB BALAS
SUB
GRADE
TANAH
DASAR
PERSYARATAN JALAN REL
PERSYARATAN SISTEM
Jalan rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau
konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau
bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.
1. Lebar jalan rel terdiri dari 1067 mm dan 1435 mm. Lebar jalan re l
merupakan jarak minimum kedua sisi kepala rel yang diukur pada 0-14
mm dibawah permukaan teratas rel.
2. Penyimpangan lebar jalan rel untuk lebar 1067 mm yang dapat diterima
+2 mm dan -0 untuk jalan rel baru dan +4 mm dan -2 mm untuk jalan rel
yang telah dioperasikan;
3. Toleransi pelebaran jalan rel untuk lebar jalan re l 1435 mm adalah -3
dan +3.
BENTUK DAN KONSTRUKSI JALAN REL
a a
b b
1 :2
ks
ma BALAS d1
SUB BALAS d2
1 :2 e
aks
m c c
k1 k1
k2 k2
UNTUK JALUR TUNGGAL PADA DAERAH LURUS
b b
:2
s1
d1 mak BALAS d1
SUB BALAS d2
1 :2 e
aks
m c c
k1 k1
k2 k2
UNTUK JALUR TUNGGAL PADA DAERAH KURVA
b b
1:1 1/3
Sub Balas c c
k1 k1 Sub Grade
k2 k2
KELAS V MAKS d1 b c k1 d2 e k2 a
JALAN (KM/J) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
I 120 30 150 235 265-315 15-50 25 375 185-237
II 110 30 150 235 265-315 15-50 25 375 185-237
III 100 30 140 225 240-270 15-50 22 325 170-200
IV 90 25 140 215 240-250 15-35 20 300 170-190
V 80 25 135 210 240-250 15-35 20 300 170-190
PERLINTASAN SEBIDANG
Pihak Jalan Rel
A B
PihakJalan Raya
a. Permukaan jalan harus satu level dengan kepala rel dengan toleransi 0,5 cm
b. Terdapat permukaan datar sepanjang 60 cm
c. Maksimum gradien untuk dilewati kendaraan diitung dari titik tertinggi di kepala rel adalah:
1) 2 % diukur dari sisi terluar permukaan datar sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk
jarak 9,4 m
2) 10% untuk 10 m berikutnya dihitung dari titik terluar butir 1) sebagai gradien peralihan.
d. Lebar perlintasan untuk satu jalur maksimum 7 m
e. Sudut perpotongan antara jalan rel dengan jalan harus 90° dan panjang jalan yang lurus
minimal harus 150 m dari as jalan rel.
f. Harus dilengkapi dengan rel lawan (dwang rel) atau konstruksi lain untuk menjamin tetap
adanya lur untuk flens roda.
10000 mm
Perkerasan Aspal
1067
Bantalan 600 mm
40 mm 40 mm 9400 mm
Klos Klos
188
1000
Balas
10000 mm
Pipa Drainase Lapisan Kerikil Lapisan Pasir dipadatkan
PELEBARAN SEPUR
37
Konstruksi Jalan Rel LRT Palembang
Tahapan cast in situ Track LRT Palembang
Sistem Penambat Vossloch
Posisi permukaan beton konstruksi track LRT
Palembang
Penambat Vossloh untuk di Bantalan Beton
Bantalan Beton B70 (FPI)
44
Konstruksi Jalan Rel Elevated MRT Jakarta
46
47
PERSYARATAN SISTEM
Tanah Dasar
Tanah
Timbunan
Badan Timbunan
Jalan Lapis Dasar
Bisa Galian
berupa Tanah Dasar
Lapis Dasar
TIMBUNAN
29
(K R D)
Railbus
(L R T)
(K R L)
TEKNOLOGI PERKERETAAPIAN
Prasarana (Infrastructures)
Sarana (Rolling Stock) Hyperloop
Tram
(M R T )
Kereta Gantung
Metro Kapsul
(A P M S)
(H S T)
Monorel