Anda di halaman 1dari 51

PERSYARATAN TEKNIS

JALUR KERETA API

Oleh :
Hendry Sampurna, S.S.T.,MMTr
DASAR HUKUM

 Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang


Perkeretaapian
 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 Tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017
 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas Dan Angkutan Kereta Api sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2016
 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 tentang
Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api
PENGERTIAN/KETENTUAN UMUM
1. Pe rk e re ta a pi a n ad a l ah sa tu ke s a tua n s i st e m yan g te r di ri a tas pr as ar an a , sa ra na ,
da n sumb e r day a m a nusi a, se rta n orm a , kr i te ri a, p e rs yar ata n, da n pros e d ur un tuk
pe n ye l e n gg a ra a n t ran sp orta si ke re ta ap i .

2. Ke r e ta a pi a da l a h sa ra na p e rke re ta ap i an d e n g an te n a g a g e ra k, b ai k b e rj a l a n
se ndi ri m a up un di ran g k ai k an d e ng an s ara n a p -e rk e re ta a pi a n l a i n nya , ya ng ak an
ata upun s e da ng be rg e ra k d i j a l a n re i yan g te rka i t d e ng a n pe r j a l an a n ke r e ta ap i .

3. Pra sa ra na pe rke re ta ap i a n a d al a h j a l ur ke r e ta ap i , s tas i un k e re ta a pi , da n fas i l i ta s


ope ra si ke re ta a p i a ga r ke re ta ap i d apa t d i op e ra si k an .

4. Ja l ur ke r e ta ap i a da l a h j al ur yan g te rd i ri ata s ra ng k ai an p e tak j a l a n r e l y an g


m e l i p uti rua ng m an faa t j al ur k e re ta a pi , r ua ng mi l i k j a l ur ke re ta ap i , d an rua ng
pe n g a wa sa n j al ur ke r e ta ap i , te r ma suk bag i a n a ta s d an b aw ah nya ya n g
di pe runtuk k an b ag i l al u l i n ta s ke re ta ap i .

5. Ja l a n re l a da l a h sa tu k e s atua n ko ns truk si y an g te r bua t d ari b aj a , be ton , a tau


kon st ruk si l ai n ya n g te rl e ta k d i pe rm uk aa n , di baw a h, da n d i a tas ta na h a tau
be r g an tun g b e se r ta pe r an g ka tn ya ya n g m e ng a ra h ka n j al an ny a k e re ta a pi .
RUANG LINGKUP PERSYARATAN TEKNIS

 Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api


a. Persyaratan Sistem (kondisi yang harus dipenuhi untuk
berfungsinya suatu sistem)
1. Jalan rel;
2. Jembatan;
3. Terowongan.
b. Persyaratan Komponen (spesifikasi teknis yang harus
dipenuhi setiap komponen sebagai bagian dari suatu
sistem)
1. Jalan rel;
2. Jembatan;
3. Terowongan.
PERENCANAAN KONSTRUKSI JALUR
KERETA API
 Perencanaan konstruksi jalur kereta api harus direncanakan
sesuai persyaratan teknis sehingga dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis dan ekonomis.
 Secara teknis diartikan konstruksi jalur kereta api tersebut harus
aman dilalui oleh sarana perkeretaapian dengan tingkat
kenyamanan tertentu selama umur konstruksinya.
 Secara ekonomis diharapkan agar pembangunan dan
pemeliharaan konstruksi tersebut dapat diselenggarakan dengan
tingkat harga yang sekecil mungkin dengan output yang dihasilkan
kualitas terbaik dan tetap menjamin keamanan dan kenyamanan.
 Perencanaan konstruksi jalur kereta api dipengaruhi oleh jumlah
beban, kecepatan maksimum, beban gandar dan pola operasi.
Atas dasar ini diadakan klasifikasi jalur kereta api sehingga
perencanaan dapat dibuat secara tepat guna.
KECEPATAN DAN BEBAN GANDAR

1. Kecepatan
 Kecepatan rencana adalah kecepatan yang digunakan untuk merencanakan
k o n s t r u k s i j a l a n r e I . U n t u k p e r e n c a n a an s t r u k t u r j a l a n r e l :
V Rencana = 1,25 x Vmaks
 Kecepatan maksimum adalah kecepatan tertinggi yang diijinkan untuk
operasi suatu rangkaian kereta pada lintas tertentu.
 Kecepatan operasi adalah kecepatan rata-rata pada petak jalan tertentu.
 Kecepatan Komersial Kecepatan komersial kecepatan rata-rata kereta api
s e b a g a i h a s i l p e m b a g i a n j a r a k t e m p u h d e n g a n w a k t u t e m pu h .

2. Beban Gandar
 Beban gandar adalah beban yang diterima oleh jalan rel dari satu gandar.
 Beban gandar untuk lebar jalan rel 1067 mm pada semua kelas jalur
maksimum sebesar 18 ton.
 Beban gandar untuk lebar jalan rel 1435 mm pada semua kelas jalur
maksimum sebesar 22,5 ton.
KELAS JALAN REL

Lebar Jalan Rel 1067 mm


KELAS JALAN REL

Lebar Jalan Rel 1435 mm


PENGALOKASIAN RUANG

Untuk kepentingan perencanaan, Pengalokasian Ruang Terdiri Dari:


1. Ruang Manfaat Jalur Kereta Api,
2. Ruang Milik Jalur Kereta Api,
3. Ruang Pengawasan Jalur Kereta Api
PENGALOKASIAN RUANG

Untuk k e p e nti n g a n Ope r as i , Pe n g a l oka s i a n Ruan g Te rdi r i Da ri :


1. Rua n g Be bas (r ua ng di ata s j al an re i ya ng s e n an ti a sa h arus be b as da ri se g a l a
ri nta ng a n da n be nda p e n g ha l a ng . rua ng i n i d i se d i ak a n un tuk l a l u Ii n ta s
ra ng k a i an k e re t a a pi .)

2. Rua n g Ba ng un (rua ng d i s i si j al an re l ya ng se n an ti as a h a rus be ba s d ar i


se g al a b a ng un a n te ta p.

Jarak Ruang
Bangun
DAERAH MANFAAT JALAN KERETA API
POTONGAN MELINTANG TUBUH BAAN PADA JALUR TUNGGAL

DAERAH MANFAAT JALAN KERETA API


POTONGAN MELINTANG TUBUH BAAN PADA JALUR GANDA
PERUNTUKAN BIDANG TANAH PADA JALUR TUNGGAL
LEBAR JALAN REL : 1.067 MM
PERUNTUKAN BIDANG TANAH PADA JALUR GANDA
LEBAR JALAN REL : 1.067 MM
PROFIL KONSTRUKSI JALAN REL
Konstruksi Jalan Rel
(Konvensional):

REL
BANTAL
AN

BALAS
DAN/ATAU
SUB BALAS

SUB
GRADE

TANAH
DASAR
PERSYARATAN JALAN REL
PERSYARATAN SISTEM

Jalan rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau
konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau
bergantung beserta perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.

Komponen konstruksi jalan rel


terdiri atas:
a. Tanah Dasar;
b. Lapis Dasar (subgrade);
c. Sub balas;
d. Balas;
e. Bantalan;
f. Penambat;
g. Rel dan Wesel.
GEOMETRI JALAN REL

 Persyaratan geometri yang wajib dipenuhi persyaratan:


a) lebar jalan rel;
b) kelandaian;
c) lengkung;
d) pelebaran jalan rel; dan.
e) peninggian rel.
LEBAR JALAN REL

1. Lebar jalan rel terdiri dari 1067 mm dan 1435 mm. Lebar jalan re l
merupakan jarak minimum kedua sisi kepala rel yang diukur pada 0-14
mm dibawah permukaan teratas rel.
2. Penyimpangan lebar jalan rel untuk lebar 1067 mm yang dapat diterima
+2 mm dan -0 untuk jalan rel baru dan +4 mm dan -2 mm untuk jalan rel
yang telah dioperasikan;
3. Toleransi pelebaran jalan rel untuk lebar jalan re l 1435 mm adalah -3
dan +3.
BENTUK DAN KONSTRUKSI JALAN REL
a a
b b

1 :2
ks
ma BALAS d1
SUB BALAS d2
1 :2 e
aks
m c c
k1 k1
k2 k2
UNTUK JALUR TUNGGAL PADA DAERAH LURUS
b b
:2
s1
d1 mak BALAS d1
SUB BALAS d2
1 :2 e
aks
m c c
k1 k1
k2 k2
UNTUK JALUR TUNGGAL PADA DAERAH KURVA

TABEL PENAMPANG MELINTANG JALAN REL


V Maks d1 b c k1 d2 e k2 a
KELAS JALAN
(km/jam) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
I 120 30 150 235 265 - 315 15 - 50 25 375 185 - 237
II 110 30 150 235 265 - 135 15 - 50 25 375 185 - 237
III 100 30 140 225 240 - 270 15 - 50 22 325 170 - 200
IV 90 25 140 215 240 - 250 15 - 50 20 300 170 - 190
V 80 25 135 210 240 - 250 15 - 50 20 300 170 - 190
PROFIL MELINTANG TRACK
a a
Balas
1:2
d1 30 50 30 50 40
1:1,5 d2

b b
1:1 1/3
Sub Balas c c
k1 k1 Sub Grade

k2 k2
KELAS V MAKS d1 b c k1 d2 e k2 a
JALAN (KM/J) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
I 120 30 150 235 265-315 15-50 25 375 185-237
II 110 30 150 235 265-315 15-50 25 375 185-237
III 100 30 140 225 240-270 15-50 22 325 170-200
IV 90 25 140 215 240-250 15-35 20 300 170-190
V 80 25 135 210 240-250 15-35 20 300 170-190
PERLINTASAN SEBIDANG
Pihak Jalan Rel

A B

PihakJalan Raya

Kecepatan Kendaraan di Jalan Raya (km/jam)


Mulai Bergerak Sedang Bergerak
Kecepatan
Kereta Api 0 20 40 60 80 100 120
(km/jam)

Panjang Pada Pihak Jalan Rel (meter) (A)


40 185 97 75 78 85 94 105
60 273 145 112 116 127 141 158
80 363 193 150 155 170 188 210
90 409 217 168 174 191 212 237
100 454 241 187 194 212 235 263
110 500 266 206 213 233 259 289
120 545 290 224 233 255 282 316
Panjang Pada Pihak Jalan Raya (meter) (B)
Persyaratan Konstruksi Perlintasan Sebidang:

a. Permukaan jalan harus satu level dengan kepala rel dengan toleransi 0,5 cm
b. Terdapat permukaan datar sepanjang 60 cm
c. Maksimum gradien untuk dilewati kendaraan diitung dari titik tertinggi di kepala rel adalah:
1) 2 % diukur dari sisi terluar permukaan datar sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk
jarak 9,4 m
2) 10% untuk 10 m berikutnya dihitung dari titik terluar butir 1) sebagai gradien peralihan.
d. Lebar perlintasan untuk satu jalur maksimum 7 m
e. Sudut perpotongan antara jalan rel dengan jalan harus 90° dan panjang jalan yang lurus
minimal harus 150 m dari as jalan rel.
f. Harus dilengkapi dengan rel lawan (dwang rel) atau konstruksi lain untuk menjamin tetap
adanya lur untuk flens roda.

GAMBAR MAKSIMUM GRADIEN DIPERLINTASAN SEBIDANG

10000 mm
Perkerasan Aspal
1067
Bantalan 600 mm
40 mm 40 mm 9400 mm
Klos Klos
188

1000
Balas

10000 mm
Pipa Drainase Lapisan Kerikil Lapisan Pasir dipadatkan
PELEBARAN SEPUR

Pelebaran Sepur Jari-jari tikungan


(mm) (m)
0 R > 600
5 550 < R < 600
10 400 < R < 550
15 350 < R < 400
20 (maks) 100 < R < 350
PERSYARATAN
PERENCANAAN LENGKUNG
Kecepatan Jari-jari min lengkung lingkaran Jari-jari min lengkung
rencana tanpa lengkung peralihan (m) lingkaran yang diijinkan
(km/jam) dengan lengkung peralihan
(m)
120 2370 780
110 1990 660
100 1650 550
90 1330 440
80 1050 350
70 810 270
60 600 200

Panjang min dari lengkung peralihan:


LH = 0,01 h.v (m)
h = pertinggian relatif antara dua bagian yang dihubungkan (mm)
v = kecepatan rencana untuk lengkung peralihan (km/jam)
DAFTAR PENINGGIAN REL DI TIKUNGAN
Peninggian (mm) pada setiap kecepatan rencana (km/jam)
Jari-jari (m) 120 110 100 90 80 70 60
100
150 --
200 110
250 Hnormal = 5,95 (Vrencana)2 -- 90
300 Jari-jari -- 100 75
350 110 85 65
400 -- 100 75 55
450 110 85 64 50
500 -- 100 80 60 45
550 110 90 70 55 40
600 100 85 65 50 40
650 -- 95 75 60 50 35
700 105 85 70 55 45 35
750 -- 100 80 65 55 40 30
800 110 90 75 65 50 40 30
850 105 85 70 60 45 35 30
900 100 80 70 55 45 35 25
950 95 80 32 55 45 35 25
1000 90 75 30 50 40 30 25
KELANDAIAN
KELOMPOK KELANDAIAN
LINTAS DATAR 0 – 10 ‰
LINTAS PEGUNUNGAN 10 ‰ – 40 ‰
LINTAS DENGAN REL GIGI 40 ‰ – 80 ‰

KELAS JALAN REL LANDAI PENENTU


1 10 ‰
2 10 ‰
3 20 ‰
4 25 ‰
5 25 ‰
LENGKUNG VERTIKAL

KECEPATAN RENCANA JARI-JARI MINIMUM


(KM/JAM) LENGKUNG VERTIKAL (M)
Lebih besar dari 100 8000
Sampai 100 6000
Konstruksi Jalan Rel
(Non-Ballasted):
Non Ballasted Track di Jepang 1972
Non Ballasted Track LRT Jabodebek

37
Konstruksi Jalan Rel LRT Palembang
Tahapan cast in situ Track LRT Palembang
Sistem Penambat Vossloch
Posisi permukaan beton konstruksi track LRT
Palembang
Penambat Vossloh untuk di Bantalan Beton
Bantalan Beton B70 (FPI)

Compressive strength of concrete : Designed Heavy Duty for Axle load up


to 30 tones
• Length = 2600 mm
• Width = 300 mm
• Height = 215 mm
Rail Profile AS60
Rail nominal Weight 60 kg/meter

Rail nominal Length 11.5 meter/bar

Rrail Type R260 and R350HT

44
Konstruksi Jalan Rel Elevated MRT Jakarta
46
47
PERSYARATAN SISTEM

Sistem jalan rel konstruksi bagian


atas
Konstruksi Jalan Rel Bagian Atas
1. Geometri jalan rel direncanakan berdasarkan pada kecepatan rencana
serta ukuran kereta yang melewatinya dengan memperhatikan faktor
keamanan, kenyamanan, ekonomi dan keserasian dengan lingkungan
sekitarnya.

2. Persyaratan geometri yang wajib dipenuhi persyaratannya:


a. lebar jalan rel;
b. kelandaian;
c. lengkung;
d. pelebaran jalan rel; dan
e. peninggian rel.
BADAN JALAN

Tanah Dasar
Tanah
Timbunan
Badan Timbunan
Jalan Lapis Dasar
Bisa Galian
berupa Tanah Dasar
Lapis Dasar
TIMBUNAN

Material timbunan menggunakan tanah pilihan dan


harus mudah dipadatkan, stabil melawan beban
kereta api, curah hujan dan gempa serta bebas
dari penurunan yang berlebihan.
Material timbunan yang berasal dari sumber di
luar lokasi atau dari daerah galian di lokasi harus
diuji kualitasnya dengan pengujian tanah.
Kekuatan CBR material timbunan ditentukan
menurut ASTM D 1883 atau SNI 03-1744-1989,
minimal 8% setelah dipadatkan.
PELAT SAMBUNG
Penyambungan rel dengan pelat sambung harus digunakan apabila
tidak diperkenankan melakukan pengelasan terhadap rel.

Sifat mekanis plat sambung yang dibutuhkan mempunyai kuat Tarik


minimal 85 kg/mm²

Sambungan rel terdiri dari :


1. dua pelat sambung kiri dan kanan;
2. enam baut dengan mur, ring pegas atau cincin pegas dari baja.

29
(K R D)
Railbus

(L R T)
(K R L)
TEKNOLOGI PERKERETAAPIAN

Prasarana (Infrastructures)
Sarana (Rolling Stock) Hyperloop

Tram

(M R T )

Kereta Gantung

Metro Kapsul
(A P M S)
(H S T)

Monorel

Anda mungkin juga menyukai