Anda di halaman 1dari 26

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA

RUAS JALAN TOL BINJAI-PANGKALAN BRANDAN


SEKSI BINJAI-STABAT
SUMATRA UTARA

Disusun Oleh : Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ocha Vernanda
1810015211164 Dr.ir eva rita ,m.eng Rahmat,st.mt

UNIVERSITAS BUNGHATTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PEREN-
CANAAN
PRODI TEKNIK SIPIL
01 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Aktifitas dari pengguna jalan umum yang cukup
padat terutama pada hari kerja mengakibatkan
jalanan tersebut itu menjadi macet. Oleh karena
itu dibangun jalan TOL untuk mengurangi
kemacetan dari jalan umum tersebut, menghemat
waktu bagi sipengguna jalan, serta meningkatkan
ekonomi masyarakat berada pada daerah tersebut
TUJUAN DAN
RUMUSAN MASALAH

RUMUSAN MASALAH TUJUAN

1. Bagaimana cara merencanakan tebal perkerasan 1. Merencakaan tebal perkerasan kaku di Jalan
kaku dijalan Tol Binjai-Stabat ? Tol Binjai-Stabat.
2. Bagaimana cara Merencanakan ukuran 2. Merencanakan ukuran sambungan dowel bar
sambungan dowel bar dan tie bar pada dan tie bar pada perkerasan kaku.
perkerasan kaku. 3. Menghitung rencana anggaran biaya (RAB)
3. Bagaimana cara menghitung rencana anggaran dari perkerasan kaku tersebut.
biaya (RAB) dari perkerasan kaku tersebut?
BATASAN MASALAH

Metode yang digunakan untuk Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku yaitu Metode Bina
01
Marga 2017 “MANUAL DESIGN PERKERASAN JALAN Nomor 04/M/BM/2017.

02 Perhitungan Design Perkerasan Kaku dikhususkan untuk BBTT

03 Perhitungan Design Perkerasan Kaku berupa Tebal Beton,Ukuran Ruji dan Tiebar

04 Tidak merencanakan Design Bangunan Pelengkap

05 Menghitung Rencana Aanggran Biaya Sepanjang 5 KM (perwakilan).

Tidak menghitung dan menganalisis lapisan perkerasan yang berada dibawah lapisan
06 perkerasan kaku
02 LANDASAN
TEORI
Perkerasan Jalan
perkerasan jalan adalah lapisan jalan yang
diperkeras dengan agregat dan aspal atau semen
(Portland Cement) sebagai bahan ikatnya sehingga
lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan,
kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan tertentu
agar mampu menyalurkan beban lalulintas diatasnya
ke tanah dasar secara aman.

Perkerasan harus memiliki kekuatan dalam menopang


beban lalu-lintas. Permukaan pada perkerasan
haruslah rata tetapi harus mempunyai kekesatan
atau skid resistance di permukaan perkerasan.
Perkersasan dibuat dari berbagai pertimbangan,
seperti: persyaratan struktur, ekonomis, keawetan,
kemudahan, dan pengalaman (Crhistiady, 2011).
Jenis Perkeraan Jalan

Menurut Hariyatno (2007) dan Hardiwiyono (2013), konstruksi perkerasan


dibagi menjadi 3 bagian:

a. Flexible Pavement b. Rigid Pavement c. Composite Pavement


(Sukirman, 1999)

Rigid pavement atau perkerasan kaku adalah jenis perkerasan jalan yang
menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut. Perkerasan ini
umumnya dipakai pada jalan yang memiliki kondisi lalu lintas yang cukup padat
dan memiliki distribusi beban yang besar, seperti pada jalan - jalan lintas
antar provinsi, jembatan layang, jalan tol, maupun pada persimpangan
bersinyal. Jalan–jalan tersebut pada umumnya menggunakan beton sebagai
bahan perkerasannya, namun untuk meningkatkan kenyamanan biasanya diatas
permukaan perkerasan dilapisi aspal
JENIS PERKERASAN KAKU
1. Perkerasan Beton Bersambung 3. Perkerasan Beton Menerus
Tanpa Tulangan (BBTT) Dengan Tulangan (BMDT)

M
2. Perkerasan Beton B 7 4. Perkerasan Beton Prategang

1
Bersambung Dengan Tulangan
(BBDT)
03 METODOLOGI
PENELITIAN
LOKASI SURVEY
Peta Lokasi

• Lokasi penelitian ini terletak pada


jalan Proklamasi ,Kwala
Bingai,Kecamatan Stabat,
Kab.Langkat,Provinsi Sumatar Utara.
Panjang jalan tol yang diteliti saat ini
yaitu 10,9 Km,bermula dari STA
12+600-23+500.
DATA YANG DIBUTUHKAN

Data lalu lintas (LHR) California Bearing Ratio


Data ini dibutuhkan untuk (CBR)
menghitung pertumbuhan lalu lintas
Untuk mendapatkan nilai dari daya
dan volume lalu lintas harian rata-
dikung tanah,maka dapat digunakan data
rata sehingga dapat diketahui kelas
CBR.. Pada laporan penelitian ini
jalan rencana, lebar efektif jalan,
menggunakan data CBR laboratorium
jumlah lajur yang diperlukan serta
dalam perencanaan ini.
dapat ditentukan tebal
perkerasannya.
CBR Tanah
CBR LABORATORIUM

TITIK STA CBR (%)


Menurut Sukirman (1999) sifat tanah dasar ini
14+700 12,74
memengaruhi ketahanan lapisan diatasnya dan mutu
jalan secara keseluruhan
15+500 16,34

16+900 19,76
. Apabila nilai CBR pada suatu tanah yang akan
dipakai sebagai subgrade rendah ,maka perlu
dilakukan perbaikan tanah (soil improvement)
untuk memperbaiki kondisi tanah tersebut. Nilai
CBR tanah memiliki peranan penting dalam
penentuan tebal lapis perkerasan dan dalam
menentukan perlakuan terhadap tanah dasar.
ALUR

PERENCANAAN
04 HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Jenis Kendaraan
muatan-
Konfigu- kelompok
No klasifikasi uraian muatan yang
alternatif rasi sumbu
lama diangkut

1 1 1 sepeda motor 1.1   2


sedan/angkot/ pick
2 2,3,4 2,3,4 1.1   2
up/station wagon
3 5a 5a bus kecil 1.2   2
4 5b 5b bus besar 1.1   2
truck 2 sumbu- muatan
5 6a.1 6.1 1.2 2
cargon ringan umum
truck 2 sumbu- tanah, pasir,
6 6a.2 6.2 1.2 2
ringan besi, semen

7 6b1.1 7.1
truck 2 sumbu- cargo
1.2
muatan
2
Pada perencanaan ini, jenis kendaraan yang
sedang
truck 2 sumbu-
umum
tanah, pasir,
dimasukkan yaitu jenis kendaraan yang bersumbu 2
8 6b1.2 7.2 1.2 2
sedang besi, semen
atau lebih, disini kendaraan bersumbu 1 tidak
muatan
9 6b2.1 8.1 truck 2 sumbu- berat 1.2
umum
2
dimasukkan kedalam tabel dan perhitungan
tanah, pasir,
10 6b2.2 8.2 truck 2 sumbu- berat 1.2
besi, semen
2 dikarenakan kendaraan yang nantinya melewati jalan
11 7a1 9.1 truck 3 sumbu- ringan 1.22
muatan
umum
3 tol yaitu kendaraan bersumbu 2 atau lebih saja.
truck 3 sumbu- tanah, pasir,
12 7a2 9.2 1.22 3
sedang besi, semen
truck 2 sumbu dan
13 7b 10 trailer penarik 2 1.2-2.2   4
sumbu

14 7c1 11 trusk 4 sumbu- trailer 1.2-2.2   4

15 7c2.1 12 trusk 5 sumbu- trailer 1.2-2.2   5

16 7c2.2 13 trusk 5 sumbu- trailer 1.2-2.2.2   5

17 7c3 14 trusk 6 sumbu- trailer 1.2-2.2.2   6


Tabel Jumlah Sumbu Kendaraan Tabel Hasil LHR X Jumlah Kelompok Sumbu

Jenis Kelompok Kelompok Jumlah Sumbu


No LHR 2022 No Jenis Kendaraan LHR 2022
Kendaraan Sumbu Sumbu Kendaraan 2022

1 5.A 2 1188 1 5.A 2 1188 2376


2 5.B 2 73 2 5.B 2 73 146
3 6.1 2 85 3 6.1 2 85 170
4 6.2 2 86 4 6.2 2 86 172
5 7.1 2 55 5 7.1 2 55 110
6 7.2 2 44 6 7.2 2 44 88
7 8.1 2 73 7 8.1 2 73 146
8 8.2 2 62 8 8.2 2 62 124
9 9.1 3 77 9 9.1 3 77 231
10 9.2 3 61 10 9.2 3 61 183
11 10 4 51 11 10 4 51 204
12 11 4 29 12 11 4 29 116

(Sumber : Data survey 2022)


Beban sumbu standar komulatif
(CESAL) Tabel Rekapitulasi data perhitungan jenis kendaraan

Jumlah
Jumlah
(CESAL) merupakan jumlah kumulatif Jenis Kelompok LHR Sumbu
jumlah Kelompok
No hari dalam DD DL R Sumbu tahun
beban sumbu lalu lintas desain pada Kendaraan Sumbu 2022 Kendaraan
2022
1 tahun 2022-2062
lajur desain selama umur rencana (KN)
1 5.A 2376 365 0,8 0,5 40,83
yang ditentukan. beban sumbu 2 1188 14.163.763,68
2 5.B 146 365 0,8 0,5 40,83
standar komulatif ini dapat 2 73 870.332,28
3 6.1 170 365 0,8 0,5 40,83
diperhitungkan menggunakan formula 2 85 1.013.400,60
4 6.2 2 86 172 365 0,8 0,5 40,83 1.025.322,96
yang tertera pada MDPJ 2017 dengan 5 7.1 110 365 0,8 0,5 40,83
2 55 655.729,80
bentuk persamaan: 6 7.2 88 365 0,8 0,5 40,83
2 44 524.583,84
7 8.1 2 73 146 365 0,8 0,5 40,83 870.332,28
8 8.2 2 62 124 365 0,8 0,5 40,83 739.186,32
9 9.1 231 365 0,8 0,5 40,83
CESAL = (ΣLHRJK x jenis 3 77 1.377.032,58
10 9.2 183 365 0,8 0,5 40,83
kelompok sumbu) x 365 x DD x 3 61 1.090.895,94
11 10 4 51 204 365 0,8 0,5 40,83 1.216.080,72
DL x R 12 11 116 365 0,8 0,5 40,83
4 29 691.496,88

JUMLAH KOMULATIF KELOMPOK SUMBU KENDARAAN TAHUN 2022-2062 24.238.157,88


Struktur perkerasan kaku

Berdasarkan dari tabel diatas telah didapatkan


nilai Cesal yaitu 24.238.157,88 KN,nilai
tersebut berada pada R3 yaitu < 25,8 x 10^6
KN dengan tebal alpisan beton 28,5 cm, dan
dengan menggunakan lapis pondasi LMC 10
cm dan lapis drainase setebal 15 cm. Maka
struktur dari perkerasan tersebut dapat
digambarkan seperti gambar dibawah ini
PERENCANAAN SAMBUNGAN
Perencanaan Sambungan Dowel Percobaan 5
menggunakan cara coba-coba untuk mendapati nilai Besi polos P 32-400 mm
As tulangan > As minimum
x 3,14 x 16 x 16
= 2009,6 > As minimum….(OK!!)
Untuk mencari nilai As min tiap ketebalan plat beton
menggunakan rumus:
As min = 0,002 x Tebal pelat beton x 1000
As min = 0,002 x 285 x 1000 Kesimpulan:

As min = 570 mm²/m Diameter = 32 mm


Jarak = 400 mm
As min = 570 x 3,15 = 1795,5 mm²/m
(sebagai acuan untuk As min) Panjang = 450 mm
PERENCANAAN SAMBUNGAN
Perencanaan Sambungan Tie Bar Percobaan 6
D19-550 mm
As min = 0,002 x Tebal pelat beton x 1 meter = 515,25 mm²/m > As min= 498
As min = 0,002 x 285 x 1000 = 570 mm2/ meter lebar mm²/m
(Menurut SNI 2019 untuk tegangan lelehnya ≥ 420
mpa)

(BjTS 420) =
As min = 0,0018 x 278 x 1000 = 498 mm2/ meter
Kesimpulan:
lebar
Diameter = 19 mm
(BjTS 420) = Panjang = 800 mm
As min = 0,0018 x 278 x 1000 = 498 mm2/ meter Jarak = 550 mm
lebar
Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rancangan Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan atas


banyaknya biaya ynag diperlukan untuk bahan,upah, alat, serta biaya-
biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan jalan tol
tersebut.

NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN TOTAL HARGA

1 PERKERASAN BETON M3 89735,0 Rp 2.704.547,77 Rp 242.847.386.859,79

Biaya yang tertera dikhususkan hanya untuk perkerasan kaku saja,dimulai


pada STA 13+000 s/d STA 18+000
05 KESIMPULA
N
KESIMPULAN

1. Tebal perkerasan kaku yang mampu mendukung beban yang berada diatas perkerasan kaku yaitu 28,5cm, dengan ketebalan
lapisan concrete 10 cm dan untuk ketebalan lapis drainase yaitu 15cm, serta menggunakan 2 tipe sambungan

2. Spesifikasi sambungan yang didapatkan setelah menggunakan trial error Berdasarkan ketentuan SNI 2052:2017 sbb:
spek dari dowel :
• Diameter : 32 mm
• Panjang : 450 mm
• Jarak : 400 mm

spek dari tiebar:


• Diameter : 19 mm
• Panjang : 800 mm
• Jarak : 550 mm

3. Berdasarkan hasil perhitungan biaya (RAB) Pada Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Pada Ruas Binjai-Stabat untuk
perkerasan kaku sepanjang 5000 m, total perhitungan harga yang didapatkan adalah seharga Rp 242.847.386.859,79
SARAN
1. Diharapkan dalam pelaksanaan lapangan untuk menggunakan metode yang sesuai dengan perencanaan yang
diambil,agar lebih relevan dan efisien untuk pengaplikasiannya karena sangat mempengaruhi kualitas dan
kuantitas jalan dengan menggunakan perkerasan kaku.
2. Diharapkan nantinya saat melakukan perencanaan tebal perkerasan kaku, dilakukan perhitungan ulang
terhadap LHR jalan sesuai tempat yang akan dilakukan penyurveian, dikarenakan jumlah kendaraann masing-
masing daerah tentunya berbeda.
3. Penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk langkah penulisan serta metode yang digunakan dalam
perencanaan perkerasan jalan khususnya perkerasan kaku. Perhitungan tulangan juga sudah berdasarkan
dengan ketentuan yang ssditetapkan dalam Manual Design Perkerasan Jalan 2017, yaitu yang mengacu pada
Pd-T-14-2003 dengan menggunakan SNI baja tulangan beton.
4. Diharapkan juga nantinya untuk mencari referensi-referensi terbaru yang berhubungan dengan perencanaan
perkerasan kaku khususnya jalan bebas hambatan (jalan tol).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai