Anda di halaman 1dari 1

1. Suatu ruas jalan baru direncanakan klasifikasi jalan arteri primer (4-lajur 2-arah).

Jalan ini
dibangun di Provinsi Jawa Barat dan direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2022.
Hitung kumulatif beban (ESA5) untuk umur rencana 20 tahun (2022 – 2042) apabila data
lalu lintas harian yang digunakan untuk perencanaan diperoleh dari survei lalulintas bulan
Juni tahun 2020 (Tabel di bawah), dan dapat mengidentifikasi jenis dan muatan
kendaraan niaga.

No Jens Kendaraan Konfigurasi LHR 2020


sumbu (2 arah)
1 Sedan/pick up/station wagon 1.1 7.210
2 Bus besar 1.2 777
3 Truk 2 sumbu – ringan, muatan tanah, pasir, besi, semen 1.2 554
4 Truk 2 sumbu– sedang, muatan tanah, pasir, besi, semen 1.2 396
5 Truk 2 sumbu – berat, muatan tanah, pasir, besi, semen 1.2 278
6 Truk 3 sumbu – ringan, muatan umum 1.22 289
7 Truk 3 sumbu – sedang, muatan tanah, pasir, besi, semen 1.22 180
8 Truk 3 sumbu – berat 1.1.2 157
9 Truk 4 sumbu - trailer 1.2-22 133
10 Truk 5 sumbu - trailer 1.2-222 58
11 Truk 6 sumbu - trailer 1.22-222 10

2. Dari 20 contoh sampel tanah yang diambil dari lapangan, didapatkan nilai CBR laboratorium berikut ini : 3,
7, 5, 7, 4, 7, 5, 6, 3, 8, 2, 4, 6, 6, 7, 7, 3, 4, 7, 3. Berapa nilai CBR desain untuk digunakan sebagai dasar
perencanaan perkerasan jalan, gunakan cara persentil ( persentil ke 10)

3. Jalan raya 4 lajur 2 arah direncakan untuk melayani lalu lintas selama 20 tahun. Penyelidikan tanah
menunjukkan bahwa daya dukung tanah dasar CBR sebesar 7 %, sedangkan hasil analisis lalulintas
didapatkan nilai CESA5 sebesar 77 x 106
a) Tentukan tebal perkerasan lentur yang memenuhi persyaratan
b) Gambarkan susunan perkerasan tersebut

4. Dari hasil analisis beban lalulintas yang meliputi sejumlah jenis kendaraan (5B, 6B, 7A1, 7A2, 7C1, 7C2A,
7C2B, 7C3), didapatkan nilai kumulatif kelompok sumbu kendaraan berat untuk umur rencana 40 tahun
sebesar 68,5 x 106
a) Tentukan tebal perkerasan kaku yang memenuhi persyaratan
b) Gambarkan susunan perkerasan tersebut

5. Hasil pengujian lendutan dengan alat Benkelman Beam didapatkan data pembacaan arloji pengukur sebagai
berikut ini.
Jarak pusat beban (cm) 0 10 20 30 40 50 70 100 150 200 600
Pembacaan arloji pengukur 0 12 66 90 110 127 145 160 180 182 185
(0,01 mm)
Data lainnya ialah lebar perkerasan 7,00 m, kondisi retak-retak, tambalan dan terdapat alur, tebal perkerasan
8 cm, suhu udara 30oC dan suhu permukaan perkerasan 34oC. Pertanyaan, berapa lendutan balik (dB) yang
terjadi

6. Hasil analisis pengukuran lendutan balik suatu perkerasan jalan sebesar 2,1 mm, apabila beban rencana
(ESA4) untuk 10 tahun mendatang sebesar 2.106 , maka berapa tebal overlay dibutuhkan pada jalan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai