VARIATION
LIABILITY
& DELAY
DAMAGE
CONSTRUCTION
CLAIM
PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI
Sebab-sebab umum :
1.Komunikasi antara pengguna jasa dan
penyedia jasa buruk
2.Administrasi kontrak kurang cukup
3.Sasaran waktu tidak terkendali
4.Kejadian eksternal yang tidak dikehendaki
5.Kontrak yang memiliki perbedaan
penafsiran
PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI
BERTANGGUNG
BERTANGGUNG JAWAB SEJAK
JAWAB (DALAM PENYERAHAN
PENGELOLAAN) AKHIR PALING
LAMA 10 TAHUN
DITETAPKAN
OLEH PENILAI
KEGAGALAN
AHLI BANGUNAN
KEGAGALAN BANGUNAN
Pasal 34 PP RI no.29/2000 :
Kegagalan bangunan merupakan keadaan
bangunan yang tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dari Segi teknis,
manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan
atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan
penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah
penyerahan akhir pekerjaan konstruksi
JANGKA WAKTU PERTANGGUNG
JAWABAN
Jangka waktu pertanggung jawaban atas kegagalan bangunan
sesuai pasal 34 PP RI 29/2000 :
1.Ditentukan sesuai dengan umur konstruksi yang
direncanakan maksimal 10 tahun, sejak penyerahan akhir
pekerjaan konstruksi
2.Penetapan umur konstruksi yang direncanakan harus jelas
dan tegas dinyatakan dalam dokumen perencanaan, serta
disepakati dalam kontrak konstruksi
3.Jangka waktu pertanggung jawaban atas kegagalan
bangunan harus dinyatakan dengan tegas dalam kontrak kerja
konstruksi.
PENILAIAN KEGAGALAN BANGUNAN
Penilai ahli harus memiliki sertifikasi keahlian dan terdaftar
pada lembaga, sesuai PP RI pasal 36 no 29/2000 :
1.Kegagalan Bangunan Dinilai Dan Ditetapkan Oleh Satu Atau
Lebih Penilai Ahli Yang Profesional Dan Kompoten Dalam
Bidangnya Dan Bersifat Independen Dan Mampu Memberikan
Penilaian Secara Obyektif, Yang Harus Dibentuk Paling Lambat
1 Bulan Sejak Diterimanya Laporan Mengenai Terjadinya
Kegagalan Bangunan
2.Penilai dipilih dan disepakati bersama oleh penyedia jasa dan
pengguna jasa
3.Pemerintah berwewenang untuk mengambil tindakan tertentu
apabila kegagalan menimbulkan gangguan pada keselamatan
umum termasuk dalam memberikan pendapat dalam
penunjukkan.
TUGAS PENILAI AHLI
Menetapkan sebab-sebab terjadinya kegagalan bangunan
Menetapkan tidak berfungsinya sebagian atau
keseluruhan bangunan
Menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas
kegagalan bangunan serta tingkat dan kesalahan yang
dilakukan
Menetapkan besarnya kerugian, serta usulan besarnya
ganti rugi yang harus dibayar oleh pihak-pihak yang
melakukan kesalahan
Menetapkan jangka waktu pembayaran kerugian
GANTI RUGI KEGAGALAN BANGUNAN
(PP RI PASAL 46 NO.29/2000)
PROFESIONALISME BENAR-BENAR
DIWUJUDKAN
ARBITRASE PENGADILAN
WAKTU PROSEDUR & BIAYA PUTUSAN PENGADILAN DITENTUKAN
ARBITRASE LEBIH EFISIEN. PUTUSAN OLEH ADMINISTRASI PENGADILAN
BERSIFAT FINAL & BINDING, DAN
TERTUTUP UNTUK UPAYA HUKUM
BANDING DAN KASASI
ARBITRASE
ARBITRASE INSTITUTIONAL
AD HOC (BANI)
PROSES
PERSIDANGAN
PN.DOMISILI
KEPUTUSAN TERMOHON
(30 HARI)
BERHASIL GAGAL EKSEKUSI
PELAKSANAAN
SUKARELA PENGADILAN