“MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH DALAM TRANSFORMASI ILMU PADA ERA DIGITAL 2020”
Abstrak
Ruas Jalan Komodor Laut Yos Sudarso merupakan ruas jalan yang sering dilalui
oleh kendaraan baik berupa truk ringan hingga berat, serta kendaraan pribadi.
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan suatu konstruksi perkerasan kaku
(rigid pavement) bersambung dengan tulangan menggunakan metode AASHTO
1993 dan Bina Marga 2003 sehingga akan diperoleh perencanaan tebal perkerasan
beton untuk mampu mendukung beban lalu lintas yang melintasi ruas jalan tersebut
serta faktor yang membedakan hasil antara kedua metode yang digunakan. Untuk
studi kasus Jalan Komodor Laut Yos Sudarso dengan menggunakan metode Bina
Marga 2003 diperoleh tebal pelat 23 cm dan metode AASHTO 1993 diperoleh tebal
pelat 29,6 cm. Perbedaan kedua metode ini disebabkan karena adanya perbedaan
parameter input dari kedua metode, yaitu pada metode Bina Marga 2003 nilai beban
lalu lintas serta analisis fatik dan erosi dijadikan sebagai acuan untuk menentukan
tebal lapis perkerasan beton sedangkan untuk metode AASHTO 1993 parameter
seperti deviasi standar keseluruhan dan koefisien drainase ikut dipertimbangkan
dalam perencanaan tebal perkerasan.
Abstract
Komodor Laut Yos Sudarso is a road segment that is often traversed by vehicles,
including light to heavy trucks and private vehicles. This study aims to plan a rigid
pavement construction with reinforcement using AASHTO 1993 and Bina Marga
2003 methods so that a thick pavement thickness planning will be obtained to be
able to support the traffic load that crosses the road and the factors that differentiate
the result between the two methods used. For the case study of Kampung Bahari
Tambak Lorok Road using Bina Marga 2003 method a plate thickness of 23 cm was
obtained and the AASTHO 1993 method obtained a plate thickness of 29,6cm. The
difference between the two methods is due to differences in the input parameters of
the two methods, the Bina Marga 2003 method the value of traffic loads and fatigue
and erosion anaysis are used as a reference to determine the thickness of the
concrete pavement layer while for the AASHTO 1993 method parameters such as
the overall standard deviation and coefficient drainage is considered in the
pavement thickness planning.
B. Metode Penelitian
Model literatur untuk
memperoleh metode yang
konsisten dan telah terbukti dapat
digunakan secara umum misalnya
C. Hasil Penelitian dan
daftar kepustakaan, jurnal dari
penelitian lain yang relevan Pembahasan
dengan pembahasan penelitian ini,
dan peraturan-peraturan yang
FK
B
Jalan bebas hambatan utama (major freeway) dan jalan berjalur
banyak, yang aliran lalu lintasnya tidak terhambat serta volume
kendaraan niaga yang tinggi
1 1,2
Bila menggunakan data lalu-lintas dari survey beban (weight-in-
motion) dan adanya kemungkinan route alternatif, maka nilai faktor
keamanan beban dapat dikurangi menjadi 1,15.
Jalan bebas hambatan (freeway) dan jalan arteri dengan volume
2 1,1
kendaraan niaga menengah.
3 Jalan dengan volume kendaraan niaga rendah 1,0
Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd-T-14-2003)
Gambar 2. CBR Tanah Dasar Efektif dan Tebal Lapis Pondasi Bawah
Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd-T-14-2003)
Gambar 3. Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 MPa, Lalu Lintas Dalam Kota,
Dengan Ruji, FKB = 1,1
Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd-T-14-2003)
Gambar 5. Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin Analisis Erosi dan Jumlah
Repetisi Beban Ijin
Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd-T-14-2003)
7
8 Trailer 4 as, truck gandengan Gol-6 1.2+2.2 3,9083
b
9 Truck s. Trailer 7c Gol-8 1.2.2+2.2 4,1718
Sumber : Bina Marga MST – 10ton
Tabel 10. Faktor Distribusi Lajur (DL)
Jumlah Lajur Setiap Arah DL (%)
1 100
2 80-100
3 60-80
4 50-75
Sumber : AASHTO 1993
Penetapan parameter
serviceability dapat dilihat pada
tabel berikut ini: