Anda di halaman 1dari 11

6th ACE Conference.

29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR


MENGGUNAKAN METODE MAK 2002 DAN MDP 2017 PADA
RUAS JALAN SUNGAI DAREH SIKABAU KABUPATEN
DHARMASRAYA

Nadira Sastri
Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil,
Politeknik Negeri Padang, Padang. Email: nadirasastri@gmail.com

ABSTRAK
Jalan raya merupakan bagian yang sangat penting dan membawa pengaruh yang
sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, sosial budaya, politik, maupun
militer. Jalan raya juga salah satu sarana yang membantu dalam mendistribusikan barang,
orang, maupun jasa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ruas Jalan Lintas Sumatera,
Sungai Dareh Sikabau merupakan salah satu jalan Provinsi yang terletak di Kecamatan
Pulau Punjung. Kondisi jalan tersebut sering dilintasi oleh kendaraan berat yang melebihi
muatan dan kendaraan ringan secara otomatis akan menambah pergerakan lalu lintas dan
beban yang dipikul oleh jalan tersebut yang menyebabkan jalan tersebut akan cepat
mengalami kerusakan pada perkerasannya seperti retakan, jalan bergelombang dan lubang.
Dalam penelitian menggunakan Metode Analisis Komponen (MAK) 2002 dan Metode
Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017 yang digunakan dalam perencanaan tebal
perkerasan baru. Data data yang digunakan dalam perencanaan perkerasan adalah data
primer.

Kata kunci: MAK 2002, MDP 2017

ABSTRACT
The roads is the most important part and have big influence the economic growth of
society, social culture, politics, and the military. The highway is also one of the facilities
that help in distributing goods, people, and services from one place to another. The Trans-
Sumatra Road Section, Sungai Dareh - Sikabau is one of the Provincial roads located in
Pulau Punjung District. . The condition of the road is often crossed by heavy vehicles that
are overloaded and light vehicles will automatically increase the movement of traffic and
the burden borne by the road which causes the road to be quickly damaged in pavement
such as cracks, bumpy roads and holes. In research using the 2002 Component Analysis
Method (MAK) and the 2017 Pavement Design Manual Method (MDP) which is used in
the planning of new pavement thicknesses. The data used in pavement planning are
primary data.

Keywords: Component Analysis Method 2002, Pavement Design Manual Method

431
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

1. PENDAHULUAN

Ruas Ruas Jalan Lintas Sumatera, Sungai Dareh Sikabau merupakan salah satu jalan
Provinsi yang terletak di Kecamatan Pulau Punjung. Pada jalan tersebut merupakan
akses utama yang menghubungkan perbatasan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi
Jambi pada bagian selatan dan termasuk kategori status jalan provinsi. Kondisi jalan
tersebut sering dilintasi oleh kendaraan berat yang melebihi muatan dan kendaraan
ringan secara otomatis akan menambah pergerakan lalu lintas dan beban yang dipikul
oleh jalan tersebut yang menyebabkan jalan tersebut akan cepat mengalami kerusakan
pada perkerasannya seperti retakan, jalan bergelombang dan lubang. Dalam penelitian
menggunakan Metode Analisis Komponen (MAK) 2002 dan Metode Manual Desain
Perkerasan (MDP) 2017 yang digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan baru. Data
data yang digunakan dalam perencanaan perkerasan adalah data primer. Hasil
perencanaan tebal perkerasan dengan umur rencana 20 tahun.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/
atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel
(menurut Pasal 9 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan).
Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah lapis perkerasan yang menggunakan
aspal sebagai bahan ikat antar material. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul
dan meneruskan serta menyebarkan beban lalulintas ke tanah dasar. Perkerasan lentur
(flexibel pavement) merupakan perkerasan yang terdiri atas beberapa lapis perkerasan.
Susunan lapisan perkerasan lentur secara ideal antara lain lapis tanah dasar (subgrade),
lapisan pondasi bawah (subbase course), lapisan pondasi atas (base course), dan lapisan
permukaan (surface course). (Sukirman, 1999).
Bahan perkerasan merupakan bagian yang diutamakan di dalam pertimbangan
analisa parameter perancangan perkerasan karena salah satu parameter kekuatan
konstruksi jalan terletak pada pemilihan yang tepat dari material yang akan digunakan
di dalam suatu rancangan perkerasan jalan (Widodo, 2014 dalam Sutrisno, 2011).
Material yang diperlukan untuk konstruksi perkerasan jalan lentur adalah sebagai
berikut :
1. Tanah Dasar (Subgrade)
2. Agregat
3. Aspal
4. Campuran Beraspal

Tahapan parameter perencanaan tebal konstruksi perkerasan lentur


menggunakan Metode Analisis Komponen (MAK) 2002 dapat dilihat pada
diagram alir berikut ini :

432
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Mulai

Perhitungan LHR Perhitungan CBR desain

Perhitungan Angka
Nilai Modulus
Ekivalen
Resilien (MR)

Parameter Nilai Nilai IP /


DD dan DL Serviceability

Perhitungan Nilai W18


dan WUR Parameter Nilai
Reliability (Zr dan S0)

Nilai Koefisien
Drainase (m)

Koefisien Kekuatan
Relatif (a)

Menghitung SN dengan nomogram

Menghitung Tebal Perkerasan (D)

Selesai

433
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Tahapan parameter perencanaan tebal konstruksi perkerasan lentur


menggunakan Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017 dapat dilihat pada diagram
alir berikut ini :
Mulai

Perhitungan LHR Perhitungan CBR desain

Parameter Perencanaan

Menentukan Umur Rencana

Menentukan Faktor Pertumbuhan Lalu


Lintas (i)

Menentukan Nilai DD dan DL

Menentukan Faktor Ekivalen Beban (VDF)

Menghitung Nilai ESA4 dan ESA5

Menghitung Nilai CESA4 dan CESA5

434
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Menentukan desain fondasi jalan


minimum

Menentukan struktur perkerasan

Menentukan tebal perkerasan

Selesai

3. ANALISA DAN PEMBAHASAN

e. Lalu Lintas
Untuk data data hasil akhir dari nlilai LHR dapat dilihat pada Tabel 1

Jumlah LHR ( VJP/k)


kendaraan emp smp/jam k (smp/hari/2
Jenis Kendaraan (VJP) arah)
a b c=axb d e = c/d
sepeda motor 891 0,4 356,4 0,1 3564
mobil pribadi 511 1 511 0,1 5110
opelet, mini bus 1 1 1 0,1 10
pick up 90 1 90 0,1 900
bus kecil 6 1,3 7,8 0,1 78
bus besar 14 1,3 18,2 0,1 182
truk 2 sumbu (4 roda) 133 1,3 172,9 0,1 1729
truk 2 sumbu (6 roda) 95 1,3 123,5 0,1 1235
truk 3 sumbu 0 1,3 0 0,1 0
Truk gandeng 0 1,3 0 0,1 0
Truk Semi Trailer 0 1,3 0 0,1 0
Total
12808

f. CBR Design
Adapun dari pengujian CBR tiap titik pengujian mulai dari STA (0+000) sampai
dengan STA (5+000) di kelompokkan menjadi 2 segmen. Dan perhitungan untuk

435
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

nilai CBR desain menggunakan metode grafis dapat dilihat pada Gambar 1 dan
Gambar 2

g. Perhitungan Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metoda Analisis


Komponen 2002
Untuk perhitungan data data perencanaan tebal dapat dilihat sebagai berikut :
Nilai LHR dan angka ekivalen beban gandar sumbu kendaraan
Dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :
LHR E (angka

436
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

(kendaraan/hari/2arah) ekivalen)
Kendaraan ringan (1+1) ton 14978 0,001652
Pick up (2+3) ton 2632 0,036043
Bus (3+5) ton 721 0,231855
Truk 2 sumbu (4 roda) (3+5) 5057 0,231855
ton
Truk 2 sumbu (6 roda) 3614 6,467485
(6+12) ton

Menghitung beban gandar standar untuk lajur rencana per tahun


(W18)
Untuk mendapatkan nilai lalu lintas pada lajur rencana dapat dihitung
dengan cara berikut :
W18 per hari (perhitungan terhadap jenis kendaraan)
W18 per hari = LHR x Angka ekivalen setiap jenis kendaraan
W18 per hari = (14978 × 0,001652) + (2632 × 0,036043) + (761 ×
0,231855) + (5057 × 0,231855) + (3614 × 0,467485)
= 24840,844
W18 per hari (perhitungan terhadap lajur dan arah)
W18 per hari = DD × DL × w18
= 0,5 × 1 × 24840,844
= 12420,422
W18 per tahun= 365 × 12420,422
= 4533454,03
Menghitung beban gandar standar untuk lajur rencana selama umur
rencana (W18UR)
W18 UR = W18 pertahun x
= 4533454,03×
= 14990298,2
Menentukan Nilai IP (Indeks Permukaan)
IPo (Indeks permukaan pada awal umur rencana) = 4 (untuk material yang
dipilih Laston)
IPt (Indeks permukaan pada akhir umur rencana) = 2,5 (pada jalan arteri)

Menghitung MR (Modulus Resilien Tanah Dasar)


MR = 1500 psi x CBR
Maka diperoleh nilai MR :

Untuk segment 1

MR= 1500 psi x 3,2

MR= 4800 Psi

437
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Untuk segment 2

MR= 1500 psi x 4,1

MR= 6150 Psi

h. Penentuan Tebal Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metoda Analisis


Komponen 2002
Untuk penentuan tebal lapis perkerasan jalan lentur, data data perencanaan
dalam bentuk Tabel 3.
Data data Segmen 1 Segmen 2
perencanaan
CBR design 3,2 % 4,1 %
Nilai Nomogram SN (Structural Number) dengan nilai :
Reliabilitas 85 % 85 %
So 0,5 0,5
W18 14,9902 × 10 6
14,9902 × 106
Ebs (SN1) 30000 psi 30000 psi
Ebs (SN2) 18000 psi 18000 psi
Ebs (SN3) 4800 psi 6150 psi
1,5 1,5
SN = a1× D1 + a2 × D2 + a3× D3 (cm) dengan nilai a1 = 0,4 a2 = 0,14 a3 = 013
D1 (Laston) 20 cm 20 cm
D2 (Batu Pecah Kelas A 15 cm 15 cm
D3 (Sirtu Kelas A) 40,5 cm 38,65 cm

i. Perhitungan Perkerasan Jalan dan Penentuan Tebal Dengan


Menggunakan Metoda Manual Desain Perkerasan Jalan 2017
Untuk perhitungan data data perencanaan tebal dapat dilihat sebagai berikut :
Menentukan UR
Untuk perkerasan lentur, umur rencana yang diperoleh adalah 20 tahun
Menghitung LHR
Nilai LHR dapat dilihat pada Tabel 4
Jenis kendaraan 5b (bus besar) 6a (truk 2 sumbu 6b (truk 2 sumbu
(golongan) 4 roda) 6 roda)
LHR Survey
14 133 95
(kend/hari/2 arah)
LHR awal UR 2021
15,38 146,15 104,39
(kend/hari/2 arah)

Menentukan Nilai VDF


Nilai VDF dapat dilihat pada Tabel 5
Sumatera
Jenis Kendaraan Beban
(golongan) aktual normal

438
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5

Bus besar (5B) 1,0 1,0 1,0 1,0


Truk 2 sumbu 4 roda (6A) 0,55 0,5 0,55 0,5
Truk 2 sumbu 6 roda(6B) 4,5 7,4 3,4 4,6

Menghitung ESA dan CESA


ESA 5 × DD ×DL × R
Dengan nilai DD (Faktor distribusi Arah) adalah 0,5 dan Nilai DL (Faktor
distribusi Lajur) adalah 100 %.

R =

R =
R = 32,47
Adapun perhitungan nilai ESA dan CESA dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :

Jenis kendaraan LHR VDF4 ESA4


Bus besar 19,78 1 91138,42
Truk 2 sumbu 4 roda 169,235 0,55 476328,608
Truk 2 sumbu 6 roda 121,98 3,4 2103211,618
CESA4 2670678,646
Menentukan Desain Fondasi Jalan Minimum
Untuk CBR segmen 1 = 150 cm
Untuk CBR segmen 2 = 200 cm
Menentukan Struktur Perkerasan
Dari nilai CESA yang didapat adalah >2 juta ESA, maka struktur perkerasan
yang diperoleh adalah AC atau HRS tipis diatas lapis pondasi berbutir
Menentukan Tebal Perkerasan
Tebal perkerasan yang diperoleh untuk segmen 1 dan segmen 2 dapat dilihat
pada Tabel 7 berikut :
Jenis Lapisan Tebal Perkerasan (cm)
HRS WC 3
HRS Base 3,5
LFA Kelas A 25
LFA Kelas B 12,5
Total perkerasan 44

439
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

4. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan MAK 2002 dan MDP 2017
maka disimpulkan bahwa perhitungan dengan menggunakan MAK 2002 untuk
mendapatkan tebal dari masing masing lapisan perkerasan kita harus
melakukan perhitungan lapis demi lapis. Sedangkan dengan menggunakan MDP
2017 lebih dipermudah karena pada metode ini tebal masing masing lapis
perkerasan telah ditentukan sesuai dengan nilai CESA yang didapat dalam
perhitungan.
b. Saran
Adapun beberapa saran dalam pelaksanaan rencana perbaikan pada Jalan Lintas
Sumatera Sungai Dareh - Sikabau nantinya sebagai berikut:
3. Untuk mendapatkan konstruksi yang dapat bertahan dan mencapai umur rencana
yang diharapkan, hendaknya dilakukan kegiatan perawatan secara berkala
sehingga jalan dapat berfungsi sesuai dengan umur rencana sehingga bisa
meminimalkan terjadinya kerusakan konstruksi jalan.
4. Pada pelaksanaan di lapangan sebaiknya tetap berpedoman pada spesifikasi
teknis dan gambar teknik yang telah direncanakan dan dapat mengikuti hasil dari
perencanaan sehingga resiko terjadinya kesalahan pada pelaksanaan lebih kecil.

DAFTAR PUSTAKA
Algi, Muhammad dan Pradipta Welly. 2017.
Kabupaten Penajam, Kalimantan Timur. Bandung: Jurusan Teknik Sipil,
Institut Teknologi Nasional.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Bina Marga. 2002. Pedoman Teknis
Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur, Jakarta.
Departemen Pekerjan Umum, Direktorat Bina Marga. 2017. Manual Desain Perkerasan
Jalan, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan antar Kota. Jakarta.
Hendarsin, Shirley L. 2000. Perencanaan Geometrik Jalan Raya. Politeknik Negeri
Bandung. Bandung.
Pradani, Novita. dkk. 2016.
Menggunakan Metode PD T-01-2002-B, Metode Manual Desain Perkerasan

Bangka Belitung: Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bangka Belitung.


Saodang, Hamirhan. 2005. Perancangan Perkerasan Jalan Raya. Bandung: Nova
SNI 03-1738-1989. Metode Pengujian DCP

440
6th ACE Conference. 29 Oktober 2019, Padang, Sumatra Barat

Sukirman, Silvia. 1994. Dasar Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Raya. Bandung:
Nova.
Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova.
Analisa Tebal Perkerasan Lentur Jalan
Manado:
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi.
Undang Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

441

Anda mungkin juga menyukai