malvin1341991@yahoo.com
Kata Kunci: Desain, Dermaga, Curah Cair, Dolphin System, Deck on Pile
Abstrak: Dermaga yang dirancang merupakan dermaga yang khusus melayani komoditas berupa
Crude Palm Oil (CPO). Dermaga yang di desain untuk menunjang terminal curah cair pada
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Kondisi lingkungan dan komoditas yang dilayani menjadi acuan
untuk menentukan tipe struktur, dimensi struktur dan beban-beban yang bekerja pada struktur.
Karena beban vertikal jauh lebih kecil dibandingkan beban horizontal, maka dipilih jenis dermaga
dolphin system dengan jenis struktur deck on pile. Struktur dermaga curah cair dibagi menjadi 4
jenis struktur yaitu breasting dolphin, mooring dolphin, loading platform dan trestle. Fasilitas yang
digunakan untuk bongkar muat CPO adalah loading arm dan pipa penyalur dari loading arm ke
tanki-tanki penyimpanan CPO. Software SAP2000 digunakan untuk melakukan analisis desain
struktur dermaga. Input data pada SAP2000 adalah dimensi struktur ,material struktur dan gaya
yang bekerja pada struktur. Output dari hasil analisis SAP2000 adalah Unity Check Ratio (UCR),
defleksi struktur dan gaya dalam yang bekerja pada struktur. Dari hasil yang diperoleh didapatkan
kesimpulan apakah dermaga tersebut bebas dari kegagalan struktur serta dapat ditentukan desain
tulangan untuk struktur tersebut.
Pendahuluan
Dermaga yang dirancang terletak di kawasan Pelabuhan Pulau Baai. Dermaga curah cair ini
didesain untuk fasilitas bongkar muat CPO. Kapal yang akan dilayani oleh dermaga ini adalah oil
tanker dengan ukuran 10,000 hingga 30,000 DWT. Dermaga yang dirancang pada Tugas Akhir ini
bertujuan sebagai fassilitas penunjang bongkar muat terminal curah cair yang terdapat pada
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Pada Gambar 1 ditunjukan lokasi dari dermaga yang
direncanakan.
Gambarr 1 Lokasi pekerjaan
p
maga yang di
Jenis derm d desain addalah dolphhin system dengan
d jenis struktur deck
d on pilee. Dermagaa
terdiri darii empat jennis struktur yaitu breaasting dolphhin, moorin
ng dolphin, loading pllatform dann
trestle. Kriteria desaiin dermaga agar derm
maga kuat menahan
m bebban operasional adalaah memilikii
dimensi yaang cukup, penggunaann material yang
y memaadai, elevasii dermaga yang
y sesuai dan layoutt
dermaga yyang sesuai dengan staandar. Referrensi utamaa yang dijaddikan acuann untuk kritteria desainn
dermaga dalam
d Tugass Akhir ini adalah BS (British Staandard) 634
49 ,OCDI (The
( Overseeas Coastall
Area Development Insstitute of Jappan) dan SN
NI (Standarr Nasional Inndonesia).
Hasil dan Analisa / Diskusi
D
Derrmaga telah
h kuat menaahan beban yang
y bekerjja (UCR < 1)
1
Deffleksi strukttur sudah memenuhi
m syyarat izin (B
BS 6349)
Keddalaman deermaga dan elevasi derm
maga sudahh cukup untu
uk melayan
ni kapal denngan ukurann
10,000 hinggaa 30,000 DW
WT (OCDI)
Tellah memenuuhi syarat ujji punching shear untukk pelat derm
maga (SNI)
Tellah memenuuhi syarat uii kekuatan beton
b bertullang (SNI)
Tabel 1 Breasting dan mooring dolphin
Tipe Panjang
Tinggi (m) Lebar (m) Tulangan Lentur Tulangan Geser
Balok Bentang (m)
1 3.5 1.2 0.6 7 D22‐ 71 mm Ø8‐120 mm
2 1.75 1.2 0.6 7 D22‐ 71 mm Ø8‐114 mm
Tipe Panjang
Tinggi (m) Lebar (m) Tulangan Lentur Tulangan Geser
Balok Bentang (m)
1 4 0.8 0.4 3 D22‐ 114 mm Ø8‐175 mm
2 3.5 0.8 0.4 3 D22‐ 114 mm Ø8‐176 mm
3 2 0.8 0.4 3 D22‐ 114 mm Ø8‐168 mm
Tabel 6 trestle
Kesimpulan
Komoditas yang ditangani oleh dermaga ini adlaah CPO dengan kapal yang dilayani sebesar 10,000
DWT hingga 30,000 DWT. Dermaga dibagi menjadi 4 jenis struktur yaitu breasting dolphin,
mooring dolphin, loading platform dan trestle. Kegiatan bongkar muat hanya terjadi di atas loading
platform saja. Jarak antar breasting dolphin adalah 60 meter dengan mooring dolphin diletakkan 50
meter di belakang breasting dolphin. Elevasi dermaga adalah sebesar 3 meter diatas LLWL dengan
kedalaman dermaga 12 meter. Lapisan tanah keras didapati pada kedalaman 29 meter di bawah
seabed. Material beton yang digunakan adalah K-450 dengan baja tulangan lentur BJTD 40 dan
tulangan geser BJTP 24. Berdasarkan hasil analisis dermaga sudah kuat menahan beban yang
bekerja, hal ini ditinjau dari hasil UCR, defleksi , uji kekuatan beton bertulang dan pengecekan
punching shear.
Daftar Pustaka
1. BS (British Standard) 6349-2: 2010 , “Maritime structures – Part 2: Code of practice for
design of quay walls, jetties and dolphins”,
2. BS (British Standard) 6349-4: 2010 , “Maritime structures – Part 4: Code of practice for
design of fendering and mooring systems”,
3. The Overeseas Coastal Area Development Institute of Japan (OCDI), 2002, “Technical
Standards and Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan”,
4. RSNI-T-02-2005, “Standar Pembebanan untuk Jembatan”;
5. SKSNI-T-15-1991-03, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”,
6. SNI 03-1726-2003, “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung”,
7. SNI 03-1729-2002, “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung”,
8. SNI 03-2847-2002, “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk bangunan Gedung”,
9. SNI 07-2052-2002, “Baja Tulangan Beton”,