Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE

GELAGAR DI KALICEMORO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik

Oleh :

Fajar Pamungkas
NIM : D 100 120 037

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
IIALAMANPERSETUJUAN
PERENCAhAAN STRUKJ’UR JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE G ELAGAR DI
KALlCESiORO

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh,

Faier Pa«i•nekas
D 100 120 037

Telah diperiksa dan disetu ui untuk diuji olch:

DosenqPemb›mbing

MT
NIK :783
HA LASIAN PENCiESA HAh

OLEH
FAJARPIMIMGK,
S D 101) 120 tl3’7

Telsh Dipertahanhan di depao Dew an Penguji


i'’akultas Tciiniit Jurusan TekniL Sipil
II nix'ersitat N4 uhn ritadiyah S›urekarts ,

flew an Penguji:

1. Basuiti, ST., MT.


(Ketiia Dewi n Pcnguji)

2. I r..Phd ml Roch mae, SfT.


t.Anggota I Dewon PengujiJ

J. 1’J uhummlzd 1Tj ianto, IT.,1f”I.


(Anggota I £ De an Penguji)

Dekan,

ñSun a rjono, IT.,PhD.


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah pubiikasi ini tidak terdapat karya yang
pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepcnjang
pengetahuan saya jugA lidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditu\is atau diterb›fkan
orang lain, kecuali secam tertulis diacu dalam naskah dan disebulk8n dalam Jaftar pustaka.
Apabila kelak terbukti aJ9 kctidskbenaran dnlanl pcntyulaan saya dials, maka akan sayn
pertan¿b•n awRbkan sepenuhnya.

3vaksaa,Agusus2017
Yang mcny akan,

Fajar P ungkas
4
PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG TIPE GELAGAR
di KALICEMORO

Abstrak

Tujuan Perencanaan struktur jembatan beton betrulang tipe gelagar yang menjadi tugas akhir ini
adalah bagaimana mengetahui tatacara perhitungan konstruksi jembatan yang mengacu pada
jembatan beton bertulang di kalicemoro Jl.solo-purwodadi. Selain itu Peraturan-peraturan yang
digunakan untuk acuan perencanaan adalah berikut SNI T-02-2005 dan Pedoman Perencanaan
Teknik Jembatan Bridge Management System (BMS) 1992 dalam menentukan standart pembebanan
untuk konstruksi jembatan, RSNI T-12-2004 dalam merencanakan struktur beton yang dipakai
untuk jembatan, SNI 2833:2008 dalam merencanakan ketahanan gempa untuk konstruksi jembatan.
“SAP 2000” digunakan sebagai media perhitungan Analisa struktur bagian struktur jembatan,
“AutoCad 2007”digunakaan sebagai media pengaambaran struktur dan “MicroSoft Exel 2010”
sebagai media perhitungan matematis struktur. Hasil perhitungan struktur :
1. Perencanaan Trotoar diadapatkan penulangan D16-120 (tulangan pokok) D16-125 (tulangan
bagi). Perencanaan tiang ralling didapatkan penulangan 2D12 (tulangan lentur) Ø8-50
(tulangan geser).Perencanaan pelat lantai struktur atas jembatan dengan perhitugnan struktur
didapatkan penulangan D16-200 (tulangan pokok) D16-150 (tulangan bagi).
2. Perencanaan Gelagar utama menurut bagian yang ditinjau didapatkan 12D25 (tulangan
longitudinal momen positif) 4D25 (tulangan longitudinal momen negatif) dan D8-300
(tulangan geser).perencanaan gelagar diafragma diadapatkan 3D22 (tulangan longitudinal
momen positif) 3D22 (tulangan longitudinal momen negatif) dan D10-150 (tulangan geser).
3. Abutment merupakan struktur bawah, penulangan dan bagian-bagiannya yaituBackWall
Atas D16-150 (tulangan pokok) D16-250 (tulangan bagi), BackWall Bawah D16-100
(tulangan pokok) D16-150 (tulangan bagi). Corbel D16-150 (tulangan pokok) D16-150
(tulangan bagi). BreastWall D32-100 (tulangan pokok) D32-100 (tulangan bagi) D13-300
(tulangan geser arah X/Y), Wingwall D20-100 (tulangan pokok vertikal) D12-150
(tulangan bagi vertikal) D13-
300 (tulangan geser), D13-200 (tulangan pokok horisontal) D12-250 (tulangan bagi
horisontal) D13-200 (tulangan geser). Pilecap D25-80 (tulangan pokok) D25-100 (tulangan
bagi) D16-400(tulangan geser), Borepile 14D22 (tulangan longitudinal) 2 D12-150
(tulangan geser).
4. Pier merupakan struktur bawah, penulangan dan bagian-bagiannyaPierHead D25-100
(tulangan longitudinal) 4D13-80 (tulangan geser) ColumnPier/PierWall 2D32-100 (tulangan
pokok) 2D32-100 (tulangan bagi) D16-300 (tulangan geser arah X/Y) D13-200 (tulangan
geser), PileCap D30-100 (tulangan pokok) D30-120 (tulangan bagi) D16-400 (tulangan
geser X/Y), Borepile 14D22 (tulangan longitudinal) 2 D12-150 (tulangan geser).
Kata Kunci : perencanaan, jembatan, tipe gelagar, kalicemoro, struktur atas, struktur bawah

ABSTRACT

Design the bridge have a purrpose how to know calculation cunstroctio the bridge structure
reinforeced concrete beam type oon Solo-Purwodadi rute. More over, a rules design to used like
loaded rules with RSNI-T-02-2005 and technical Bridge Management System (BMS) 1992,
concrete design structure with RSNI-T-12-2004. In tenacity earthquake desighn with SNI
2833:2008. Calculating analisys structure with some help from SAP 2000. AutoCAD 2007 used to
draw the modeling structure and MicroSoft Exel 2010 used to mathematical calculating. Its a result
:
1
1. Design of Sidewalk D16-120 (main reinforced) D16-125 (devide reinforced). Design pole
support 2D12 (elastic reinforced) D8-50 (shear reinforced). Design of bridge floor plate
D16- 200 (main reinforced) D16-150 (devide reinforced).
2. Design of main beam 12D25 (reinforced positive momen) 4D25 (reinforced negative
momen) and D8-300 (shear reinforced). Design of diafragma beam 3D22 (reinforced
positive momen) 3D22 (reinforced negative momen) andD10-150 (shear reinforced).
3. Abutment is a part of bottom structure with some piece is top Backwall D16-150 (main
reinforced) D16-250 (devide reinforced), bottom BackWall D16-100 (main reinforced) D16-
150 (devide reinforced). Corbel D16-150 (main reinforced) D16-150 (devide reinforced).
BreastWall D32-100 (main reinforced) D32-100 (devide reinforced) D13-300 (shear
reinforced X/Y), Wingwall D20-100 (main vertical reinforced) D12-150 (devide vertical
reinforced) D13-300 (shear reinforced), D13-200 (main horisontal reinforced) D12-250
(devide horisontal reinforced) D13-200 (shear reinforced). Pilecap D25-80 (main reinforced)
D25-100 (devide reinforced) D16-400 (shear reinforced), Borepile 14D22 (elastic
reinforced) 2 Ø12-150 (shear reinforced).
4. Pier is a part of bottom structure with some piece is PierHead D25-100 (elastic reinforced)
4D13-80 (shear reinforced) ColumnPier/PierWall 2D32-100 (main reinforced) 2D32-100
(devide reiinforced) D16-300 (shear reinforced X/Y) D13-200 (shear reinforced), PileCap
D30-100 (main reinforced) D30-120 (devide reinforced) D16-400 (shear reinforced X/Y),
Borepile 14D22 (elastic reinforced) 2 D12-150 (shear reinforced).

Keywords : bridge structuer, kalicemoro, top structure, bottom structure, abutment

1 PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan Jembatan beton bertulang tipe Gelegar Desa Kaligayam Kecamatan Margasari
Kabupaten Tegal
1.1 Latar belakang Perencanaan
Desa Kaligayam terletak di sebelah Utara Desa Prupuk Utara. Kedua Desa ini berbatasan dengan jalan desa,
dan sungai Ruca. Pembangunan Jembatan sangat diperlukan untuk menghubungkan kedua desa ini, terutama
untuk daerah yang berbatasan dengan sungai Ruca. Pembangunan Jembatan ini bertujuan untuk menghidupkan
roda ekonomi masyarakat dan untuk memotong biaya trasportasi serta mempersingkat waktu perjalanan. Di
sekitar sungai Ruca terbentang luas sawah yang apabila waktunya tanam ataupun panen petani harus memilih
jalan memutar ke jalan desa. Padahal waktu tempuh akan lebih cepat apabila ada jalan untuk menyebrangi
sungai Ruca. Pembangunan jembatan dengan struktur yang kokoh dapat memfasilitasi kedua desa untuk dapat
mengangkut hasil panen langsung menggunakan kendaraan bermotor.
Pemilihan bahan dan konstruksi jembatan sangat penting untuk dipertimbangkan. Pembangunan jembatan
beton bertulang sering di gunakan dalam pembangunan jembatan. Panjang bentangan jembatan bervariasi dari
20 meter,30 meter dan 40 meter. Jembatan dengan bentangan 20-40 meter sangat tepat di gunakan untuk
menghubungkan jalan antara desa Kaligayam dan Prupuk utara. Jembatan penghubung desa Kaligayam dan
Prupuk utara memiliki bentangan 20 meter. oleh karena itu untuk hasil yang maksimal kami memilih
membangun jembatan beton bertulang tipe gelar karena jembatan beton bertulang tipe gelegar sangat cocok
dan mudah dalam memperoleh bahan -bahan materialnya dengan kondisi di Desa kaligayam .
1.2 Rumusan masalah Perencanaan
2
Berdasarkan masalah yang ada pada Desa Kaligayam maka disimpulkan rumusan masalah yaitu bagaimana
merencanakan Pembangunan Jembatan beton tertulamg tipe gelegar 3 bentangan dengan bentangan yang
berbeda.
1.3 Batasan Masalah Perencanaan
Beberapa Batasan masalah yang di gunakan dalam perencanaan Jembatan beton tertulamg tipe gelegar 3
bentangan adalah
1. Perencanaan struktur atas dan bawah jembatan yaitu tiang talud,saluran,sandaran, plat
lantai ,gelegar,aboutment,pier dan pondasi
2. Panjang jembatan 15 meter dan 20 meter
3. Lebar bruto 15 meter
4. Total Lebar kanan kiri talud 1,5 meter dan saluran 1,2 meter kiri
5. Mutu beton f’c =30 Mpa.
6. Mutu baja fy=390MPa.
7. Dimensi awal gelegar utama 500/1000.gelegar diafragma 450/650
8. Pondasi menggunakan bore pile
9. Peraturan yang digunakan sebagai acuan perencanaan Jembatan beton tertulamg tipe gelegar 3
bentangan adalah
- RSNI t 02-2005, tentang Standar Pembangunan untuk Jembatan
- AHSP Bidang Cipta karya kabupaten Tegal tahu 2022
1.4 Tujuan masalah Perencanaan
Merencanakan pembangunan Jembatan beton tertulamg tipe gelegar 3 bentangan,sehingga di peroleh dimesin
tiang sandar,plat lantai,gelegar,aboutment dan pier yang baru dan tepat
Manfaat masalah
Hasil perencanaan pembangunan jembatan beton tertulamg tipe gelegar 3 bentangan adalah dapat
membandingkan antara bangunan yang jembatan yang terdahulu dengan jembatan beton bertulang tipe gelegar
3 bentangan dan dapat membedakan kualitas beton dan hasil kerja yang dihasilakan dan dapat mempercepat
arus air sehingga tidak terjadi banjir
Metode Perencanaan
Proses perencanaan jembatan dilakukan melalui 4 tahap sebagai berikut:
1. Melakukan survey data teknis jembatan
2. Mengacu dasar perhitungan dan pendemensian awal
3. Pembebanan dan analisis mekanika
4. Penggambaran hasil perhitungan

1.2 Lokasi Perencanaan


3
Jembatan Kalicemoro yang berada di Jl. Solo-Purwodadi km. 15

Gambar 1. Lokasi Perencanaan


(Google Map, Mengenai : Lokasi Jembatan Kalicemoro)
1.3 Pengertian beton bertulang tipe gelagar
Jembatan yang strukturnya terdiri atas gelagar utama arah memanjang dengan plat beton
membentangi diantara gelagar. Jarak antara gelagar dibuat sedemikian rupa sehingga cukup luas
untuk jembatan jalan raya. Penggunaannya akan lebih ekonomis pada bentang 15 m sampai 20 m.
Umumnya antara gelagar dan plat lantai jembatan dicor secara monolit, maka dari itu anaisis
gelagar dilakukan sebagai satu kesatuan struktur sebagai balok-T.
1.4 Pembebanan jembatan
Pada perencanaan ulang jembatan perlu diperhatikan beban-beban yang akan diterima oleh
jembatan agar bisa diperoleh dimensi dan tulangan yang sesuai, maka perhitungan untuk
pembebanan menggunakan standart yang ada. Peraturan yang digunakan sebagai berikut peraturan
standart pembebanan jembatan RSNI T-02-2005 dan Pedoman Perencanaan Teknik jembatan
(BMS) 1992.
1.5 Perencanaan Tiang Sandaran
Sandaraan untuk pejalan kaki harus direncanakan untuk dua pembebanan rencana daya layan
sebesar w = 0,75 kN/m dengan beban-beban bekerja secara bersamaan dalam arah menyilang dan
vertikal pada masing masing sandaraan.
1.6 Perencanaan Trotoar Dan Kerb
Pada perencanaan trotoar diperhitungkan beban mati dan beban hidup yang terjadi diatasnya:
1. Berat sendiri (MS)
b.h.L.shape.Wc (III.1.a)
2. Beban hidup (Tp)
MTP = H1 + H2+P+q.b2 (III.1.b)
Dimana : H1 = Beban horizontal pada tiang sandaraan = 0,75 kN
H2 = Beban horisontal pada kerb = 1,5 kN

4
P = Beban vertikal terpusat = 20 kN
q.b2 = Beban vertikal merata
Dimana : q = Beban pejalan kaki = 5 kPa b2
= lebar plat trotoar
1.7 Perencanaan Plat Lantai Jembatan

Mulai

Data pendukung : dimensi plat, mutu bahan

Analisi Pembebanan

Analisis mekanik : Tidak


pehitungan
momen

ok
Perhitungan tulangan

Mulai

Flowchart 1Peritungan momen plat lantai jembatan


1.8 Perencanaan Gelagar Utama
Pengerjaan perhitungkan gelagar utama dan diafragma jembatan dijelaskan dalam flowchart sebagai
berikut
Mulai

Data pendukung : dimensi gelagar utama, mutu

Analisi Pembebanan :
 Beban mati sendiri dan tambahan
 Beban hidup “D”
 Gaya rem
 Beban Angin
 Beban Gempa
5
Analisi mekanika
Tidak
Ok

Kombinasi momen

Perhitungan tulangan

Selesai

Flowchart 2Peritungan momen gelagar utama jembatan


Flowchart perhitungan gelagar diafragma :

Mulai

Data pendukung : dimensi gelagar diafragma, mutu bahan

Analisi Pembebanan : Beban mati sendiri

Tidak
Analisi mekanika

Ok
Kombinasi momen

Perhitungan tulangan

Selesai

Flowchart 3Peritungan momen gelagar diafragma jembatan

6
1.9 Perencanaan Abutment Jembatan
Pengerjaan perhitungkan abutment jembatan dijelaskan dalam flowchart sebagai berikut :

Mulai

Data pendukung : dimensi Abutment, mutu


bahan,dll

Pembebanan dan kombiinasi momen

Cek kombinasi momen dan


geser terhadap stabilitas
guling dan geser Tidak

Aman
Perhitungan momen ultimit dan gaya geser ultimit

Perhitungan struktur dan Tidak

Ok

Selesai

Flowchart 4 Pengerjaan Abutment Jembatan


1.10Perencanaan PierJembatan
Pengerjaan perhitungkan pier jembatan dijelaskan dalam flowchart sebagai berikut :

7
Mulai

Data pendukung : dimensi Pier, mutu bahan,dll

Pembebanan dan kombiinasi momen

Cek kombinasi momen dan


geser terhadap stabilitas
guling dan geser Tidak

Aman
Perhitungan momen ultimit dan gaya geser ultimit

Perhitungan Tidak
struktur dan
Penulangan

Ok
Selesai

Flowchart 5 Pengerjaan Pier Jembatan


1.11Perhitungan Pondasi
Pondasi bore pile adalah pondasi tiang beton yang dicor ditempat. Besarnya irisan keliling,
terdiri dari tulangan pokok dan tulangan spiral. Sebagai berikut adalah langkah-langkah perhitungan
pondasi bore pile.
1. Kapasitas daya dukung tiang
2. Daya dukung lateral ijin tiang bor
3. Momen pada tiang bor akibat gaya lateral
4. Gaya yang diterima tiang borepile
8
5. Gaya lateral pada tiang bore pile
6. Kontrol daya dukung ijin tiang bore pile
7. Pembesian bore pile pier
8. Tinjauan plecap pier
9. Pembesian pile cap pier
10. Kontrol pile cap pier

2 METODE PENELITIAN
Proses perencanaan jembatan dilakukan melalui 4 tahap sebagai berikut :
Tahap 1 : Mulai survey data teknis jembatan.
Tahap 2 : Pengacuan dasar perhitungan dan pendimensian awal.
Tahap 3 : Pembebanan dan Analisis mekanika.
Tahap 4 : Penggambaran hasil perhitungan.

Mulai

 Survey Lokasi
 Data teknis
pengumpulan data teknis  Data tanah

Acuan dasar perhitungan SNI,


Bina Marga, dll

Pembebanan dan analisis mekanika :

 Struktur atas (tiang sandaran, trotoar, pelat lantai, gelagar)


 Struktur bawah (Abutment, Pier, pondasi)

Perhitungan penulangan dan


penggambaran

selesai

Flowchart 6 Tahapan Perencanaan Ulang Jembatan

9
3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Tiang sandaran dan pelat lantai
Tabel1.Rekapitulasi Penulangan tiang sandaran Tabel 2. Rekapitulasi Penulangan Pelat
Bagian Bagian Penulangan
Daerah tulangan pokok D16-100
Pelat
Penulangan Tumpuan tulangan bagi D10-150
Lantai
Tiang tulangan longitudinal 2D12 Daerah tulangan pokok D16-200
Jembatan
sandaran tulangan geser Ø 8 -60 lapangan tulangan bagi D10-150

2D12
8-60
D 16 - D 10 -
100 150 D 16 -
200

D10-150 D16-200 D10-150 D16-100

D 10 -150 D 16
-200

D 16 -100 D 10 -150

Gambar 1. Detail penulangan tiang sandaran dan pelat

Segmen Vu(N) dipakai begel


a=f 388108,30 D6-120
b=e 283089,40 D6-120
c=d 178070,50 D6-120
g=n 421940,70 D6-120
h=m 318803,40 D6-120
i=l 215666,10 D6-120
j=k 112530,10 D6-300

10
3.2 Gelagar Jembatan
Tabel 3. Rekapitulasi penulangan gelagar utama
(+)
Segmen Mu (kNm) terpasang
a=f 898,1941 6 D 25
b=e 1446,7667 10 D 25
c=d 1705,6006 12 D 25
g=m 996,3752 6 D 30
h=m 1640,9802 8 D 30
i=l 2027,7434 10 D 30
j=k 2156,6644 12 D 30
Segmen Mu(-)(kNm) terpasang
a=f 299,3980 4 D 25
b=e 482,2556 4 D 25
c=d 568,5335 4 D 25
g=m 332,1251 4 D 25
h=m 546,9934 4 D 25
i=l 675,9145 5 D 25
j=k 718,8881 5 D 25

a b c d e f
120 4 D 25120 4 D 25120 4 D 25120 4 D 25120 4 D 25120 4 D 25

6 D 25 Ø6 10 D 25 Ø6 12 D 25 Ø6 12 D 25 Ø6 10 D 25 Ø6 6 D 25 Ø6 -
-120 -120 -120 -120 -120 120
a b cd e
f

g h i j k l m n
4 D 25 12 4D 120 4 D 300 5 D 30 5D 5D 120 4 D 12 4D
120 0 25 25 25 0 25 25 25 0 25

6 D 30 8 D 30 10 D 30 12 D 30 12 D 30Ø6-300 10 D 30 8 D 30 6 D 30
Ø6-120 g Ø6-120 Ø6-120 Ø6-300 j k Ø6-120 Ø6-120 Ø6-120

h i l m n

Gambar 2. Penulangan gelagar utama

11
500 500 500 500 500 500
4D 4D 4D 4 D 25 4D 4 D 25
25 25 25 25
Ø6-120 Ø6-120 Ø6-120 Ø6-120
1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25
Ø6-120 10 D 12 D 12 D 25 10 D Ø6-120
6 D 25 25 25 25 6 D 25

pot a-a pot b-b pot c-c pot d-d pot e-e pot f-f

500 500 500 500 500 500


4D 4D 4D 5D 5D 4 D 25
25 25 25 25 25
Ø6-120 Ø6-120 Ø6-300 Ø6-300 Ø6-120
1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25 1000 2 D 25
Ø6-120 8 D 30 10 D 12 D 12 D 10 D 30
6 D 30
30 30 30

pot g-g pot h-h pot i-i pot j-j pot k-k pot l-l

500
500
4D 4 D 25
25
Ø6-120 Ø6-120
1000 2 D 25 2 D 25
1000
8 D 30 6 D 30

pot m-m pot n-n

Gambar 3. Detail penulangan gelagar utama


Tabel 4. Rekapitulasi penulangan gelagar diafragma
3 D 22
Bagian Penulangan 650 2 D 22
Ø10-150
3 D 22
Gelagar Tulangan longitudinal 3D22
450
pot n-
Diafragma Tulangan geser Ø10-150 n

n
2 D22 3 2 D22 3 2 D22 3 2 D22 3 2 D22 3 2 D22 3
D22 D22 D22 D22 D22 D22
100
0
Ø10-150 3 D22Ø10-150 3 D22Ø10-150 3 D22 Ø10-150 3 D22Ø10-150 3 D22Ø10-150 3 D22
500150050015005001500 50 150050015005001500500
0
n

Gambar 3. Detail penulangan gelagar diafragma

12
Abutment jembatan
Tabel 5. Rekapitulasi penulangan abutment
Bagian Penulangan
pokok D32-100
Tulangan lentur
Breas bagi D32-100
t Arah X D13-300
Tulangan geser
Wall Arah Y D13-300
Back Wall Pokok D16-100
Tulangan lentur
Bawah Bagi D16-150
Back Wall Pokok D16-150
Tulangan lentur
Atas Bagi D16-250
pokok D16-150
Tulangan lentur
Corbel bagi D16-150
Tulangan geser D13-200
pokok D20-100
WingWall Tulangan lentur
bagi D12-150
Vertikal
Tulangan Geser D13-200
pokok D13-200
WingWall Tulangan lentur
bagi D12-250
Horisaontal
Tulangan geser D13-200
pokok D25-80
Tulangan lentur
bagi D25-100
Pilecap
Arah X D16-400
Tulangan geser
Arah Y D16-400
Tulangan lentur 14D22
Borepile
Tulangan geser 2D12-150

13
D 16-
150
D 16-
250
D16-100
D 16- D16-150
D 16-
100
150
D 16-
D 16-150
150
Ø16-
150

D 13-
D 32-
150
100 D 32-
Ø 13-
100
300

D 16-150 Ø 16-
D16-100 400/400

D 25-100 D 25-80

Gambar 4. Detail penulangan abutment

WingWall
D12-150 D20-100
tul. Vertikal
tul. Vertikal

Ø13-200
WingWal D12-250 D13-200
l tul. horisontal
tul. horisontal

Luar Dalam

BORE BORE PILE


PILE L=
15 m

14
Gambar 5. Gambar penulangan wingwall
Pier/Pilar Jembatan
Tabel 6. Rekapitulasi penulangan Pier/Pilar
Bagian Penulangan
pokok 2D32-100
Tulangan lentur
Column Pier bagi 2D32-100
(tinjauan memanjang jembatan) Arah X D16-300
Tulangan geser
Arah Y D16-300
Column Pier
Tulangan geser
(tinjauan melintang jembatan) D13-200
Tulangan lentur D25-100
Pierhead
Tulangan geser 4D13-80
pokok D30-100
Tulangan lentur
bagi D30-120
PileCap
Arah X D16-400
Tulangan geser
Arah Y D16-400
Tulangan lentur 14D22
Borepile
Tulangan geser 2D12-150

25 D25- 4 Ø13-
100
24 D16- 80
4 Ø13-80
150
10 D16-
150
18 D16-
150 7 D16-
150

2 D32-100
2 D32-100
Ø16-300

Ø16-
400
D30- 14 D 22
D30- BORE PILE L= SPIRAL
100 Ø 12- 150
120 12 M

Gambar 6. Detail penulangan pier

15
TIANG
SANDAR AN
TROTO
AR PELA
T
GELAGA GELAGAR LANT
AI
R UTAMA
DIAFRAG
MA
HEADSTOK

PIER
WALL

PILE CA P

BORE PILE
L= 12 M

Gambar 7. Potongan melintang jemabtan

TIANG
SANDARAN
TROTOAR
PELAT
LANTAI
GELAGAR
UTAMA
ABUTM
EN

PIE
R BORE
PILE L=
12 M

BORE
PILE L=
BORE
12 M PILE L=
12 M

Gambar 8. Potongan memanjang jemabatan

16
4. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis perhitungan perencanaan struktu jembatan beton bertulang tipe
gelagar diambil kesimpulan sebagai berikut :
4.1.1 Perhitungan pemebanan dianalisia dengan bantuan software SAP2000
4.1.2 Hasil perhitungan struktur atas jembatan Perencanaan Trotoar diadapatkan penulangan
D16-120 (tulangan pokok) D16-125 (tulangan bagi). Perencanaan tiang ralling
didapatkan penulangan 2D12 (tulangan lentur) Ø8-50 (tulangan geser). Perencanaan
pelat lantai struktur atas jembatan dengan perhitugnan struktur didapatkan penulangan
D16-200 (tulangan pokok) D16-150 (tulangan bagi).
4.1.3 Hasil peritungan gelagar utama menurut bagian yang ditinjau didapatkan 12D25
(tulangan longitudinal momen positif) 4D25 (tulangan longitudinal momen negatif)
dan Ø8-300 (tulangan geser). perencanaan gelagar diafragma diadapatkan 3D22
(tulangan longitudinal momen positif) 3D22 (tulangan longitudinal momen negatif)
dan Ø10-150 (tulangan geser).
4.1.4 Abutment merupakan struktur bawah, penulangan dan bagian-bagiannya yaitu
BackWall Atas D16-150 (tulangan pokok) D16-250 (tulangan bagi), BackWall Bawah
D16-100 (tulangan pokok) D16-150 (tulangan bagi). Corbel D16-150 (tulangan
pokok) D16-150 (tulangan bagi). BreastWall D32-100 (tulangan pokok) D32-100
(tulangan bagi) Ø13- 300 (tulangan geser arah X/Y), Wingwall D20-100 (tulangan
pokok vertikal) D12-150 (tulangan bagi vertikal) Ø13-300 (tulangan geser), D13-200
(tulangan pokok horisontal) D12-250 (tulangan bagi horisontal) Ø13-200 (tulangan
geser). Pilecap D25-80 (tulangan pokok) D25-100 (tulangan bagi) Ø16-400(tulangan
geser), Borepile 14D22 (tulangan longitudinal) 2 Ø12-150 (tulangan geser).
4.1.5 Pier merupakan struktur bawah, penulangan dan bagian-bagiannya PierHead D25-100
(tulangan longitudinal) 4Ø13-80 (tulangan geser) ColumnPier/PierWall 2D32-100
(tulangan pokok) 2D32-100 (tulangan bagi) Ø16-300 (tulangan geser arah X/Y) Ø13-
200 (tulangan geser), PileCap D30-100 (tulangan pokok) D30-120 (tulangan bagi)
Ø16- 400 (tulangan geser X/Y), Borepile 14D22 (tulangan longitudinal) 2 Ø12-150
(tulangan geser).
4.2 SARAN
Adapun saran-saran penyusun yang dapat saya sampaikan sehubungan dengan pengerjaan
Tugas Akhir ini sebagai berikut :
4.2.1 Semoga tugas akhir saya dapat bermanfaat untuk pembangunan kedepan.
4.2.2 Karena keterbatasan jadi perhitungan dan gambar struktur saja yang dapat dikerjakan
17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1987. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya, Badan Penerbit
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Anonim. 1992. Bridge Design Manual (Panduan Perencanaan), Bridge Management System 1992,
Jakarta.
Asroni, A.2014. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Penerbit Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Asroni, A.2014. Kolom Pondasi dan Balok T beton Bertulang. Penerbit Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Asroni, A.2014. Struktur Beton Lanjut. Penerbit Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 2004, Perencanaan struktur beton untuk jembatan RSNI T-12-2004,
Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 2008, Standart perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan SNI
2833:2008, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum,2005. Standar Pembebanan Jembatan RSNI T-02-2005. Badan
Litbang Pekerjaan Umum, Jakarta.
Dipohusodo,I,1994, Struktur Beton Bertulang Berdasarakan SK SNI T-151991-03,PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Hardiyatmo, Hary Christady., 2015, Analisis dan Perancangan Fondasi I,PenerbitGadjah Mada
University Pres, Edisi ke-tiga, Yogyakarta.
Hardiyatmo, Hary Christady., 2015, Analisis dan Perancangan Fondasi II,PenerbitGadjah Mada
University Pres, Edisi ke-tiga, Yogyakarta.
Listianto, S. 2017. Perencanaan Ulang Jembatan Jurug Jl. Sutami Dengan Sistem Balok Prategang
Mengacu Pembebanan RSNI-T 02-2005,Universistas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Nawy,E.G., 2010, Beton Bertulang: Suatu Pendekatan Dasar),Cetakan Keempat, Penerbit PT
Refika Aditama, Bandung.
Rochman, A. 2007. Buku Ajar Desain Jembatan. Penerbit Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

18
Supriyadi, B. Muntohar, A.S. 2000. Jembatan (edisi pertama). Jurusan Teknik Sipil Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai