Andriyanto (21410103968) Tugas Struktur Baja 2-1

TUGAS STRUKTUR BAJA II
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2023/2024
NAMA : ANDRIYANTO
NIM : 21410103968
Asisten Tugas : Karsono, S.T
Ketentuan Tugas
• Tugas ditulis tangan dengan rapih pada kertas A4
• Margin 4:3:3:3
• Untuk Berat Penutup Atap; Beban Tekanan Angin; dan hal-hal yang belum didetailkan
pada tabel, silakan akses informasi di PPIUG, SNI, Tabel Profil, atau Acuan
Perencanaan Teknik Sipil lain yang relevan.
• Tugas yang sudah ACC dapat dijilid langsung (bukan lakban) dengan menggunakan
cover warna biru
• Asistensi pertama dan pengambilan soal maksimal tanggal 10 November 2023.
Jika sampai dengan tanggal 10 November 2023 mahasiswa bersangkutan belum
pernah asistensi, maka mahasiswa tersebut dianggap gugur (mengulang tahun
depan).
• Batas akhir Asistensi tugas tanggal 14 Januari 2023 dan batas akhir ACC tugas
tanggal 19 Januari 2024.
• Lampirkan referensi yang digunakan dalam penytelesaian tugas dan dalam
perhitungan.
• Kriteria penilaian adalah hak prerogatif asisten.
Purwokerto,.............................. 2023
……………………………….
NIM.
Nomor 1
a. Tipe Kuda-Kuda
TIPE A
TIPE B
Soal Tugas:
a) Merencanakan kuda-kuda baja dobel siku beserta sambungannya (baut);
b) Mendesain Kuda-kuda
c) Menggambar DED kuda-kuda dan sambungan
Nomor 2
Carilah dan pelajari jurnal di internet tentang struktu baja 2 (perencanaan atap baja) dan
di print!
*Jurnal di print 1 mahasiswa satu judul (tidak diperbolehkan dengan judul yang sama
antar mahasiswa).
Tipe Bentang Jarak Gording
Kuda- Kuda- Antar α 2C250x50x50x4,5 Penutup B. Angin
No
Kuda Kuda Kuda- ( o) Panjang Gording Atap (kg/m2)
Kuda (m)
1 A 15 3,Y 25 3 Asbes 2X
2 B 16 4,Y 30 4 Seng 3X
3 A 17 5,Y 35 3 Genteng 4X
4 B 18 6,Y 40 4 Asbes 2X
5 A 19 3,Y 45 3 Seng 3X
6 B 20 4,Y 50 4 Genteng 4X
7 A 15 5,Y 25 3 Asbes 2X
8 B 16 6,Y 30 4 Seng 3X
9 A 17 3,Y 35 3 Genteng 4X
10 B 18 4,Y 40 4 Asbes 2X
11 A 19 5,Y 45 3 Seng 3X
12 B 20 6,Y 50 4 Genteng 4X
13 A 15 3,Y 25 3 Asbes 2X
14 B 16 4,Y 30 4 Seng 3X
15 A 17 5,Y 35 3 Genteng 4X
16 B 18 6,Y 40 4 Asbes 2X
17 A 19 3,Y 45 3 Seng 3X
18 B 20 4,Y 50 4 Genteng 4X
19 A 15 5,Y 25 3 Asbes 2X
20 B 16 6,Y 30 4 Seng 3X
21 A 17 3,Y 35 3 Genteng 4X
22 B 18 4,Y 40 4 Asbes 2X
23 A 19 5,Y 45 3 Seng 3X
X = ANGKA KE NIM TERAKHIR DARI BELAKANG

Y = ANGKA KE 2 NIM DARI BELAKANG
Z = ANGKA KE 3 NIM DARI BELAKANG
*Contoh: NIM = 21410103238 (Z = 2, Y = 3, X = 8)
Purwokerto, 25 Oktober 2023
Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah Asisten Tugas
Iwan Rustendi, S.T., M.T. Karsono, S.T

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO
FAKULTAS TEKNIK
Alamat : Kampus UNWIKU Karangsalam PO BOX 185 Purwokerto 53152 Telp. (0281) 6439729 Fax (0281) 6439711
Website : www.unwiku.ac.id – e-mail : teknik@unwiku.ac.id
LEMBAR ASISTENSI TUGAS TERSTRUKTUR
Nama Mahasiswa : ANDRIYANTO NIM : 21410103968
Tugas : STRUKTUR BAJA 2
Asisten Tugas : KARSONO.ST
Tanda Tangan
No. Tanggal Uraian Asistensi
Mahasiswa Asisten Tugas
1 10/11/2023 Sesuaikan penyelesaian tugas dengan ketentuan penyelesaian tugas
Yang ada sertakan referensi pada data yang digunakan
Lanjutkan
2 27/11/2023 Tambahkan skala pada setiap gambar
Tambahkan referensi data pada perhitungan

Lanjutkan
3 16/12/2023 Sertakan lembar asistensi
Tanbahkan referensi/sumber data pada penyelesaian soal
Lengkapi satuan ukuran pada gambar
Lanjutkan
4 20/12/2023 Perbaiki gambar pada penyelesaian soal
Lanjutkan
5 21/12/2023 Tambahkan gambar rencana kuda -kuda
Tambahkan gambar detai potongan kuda-kuda
Lanjutkan
ANALISIS SAP 2000
Grid Data
Spesifikasi Material Baja

Asumsi Profil Baja : 2L 100.100.10
Plat buhul :20mm
Beban Kombinasi
1. U1 = 1.4 D
2. U2 = 1.2D +1.6L+0.8W
Analisis Kuda-Kuda
Perencanaan menggunakan Profil baja 2L.100.100.10 dinyatan aman untuk digunakan dan
selanjutnyamenjadi dasar perhitungan sambungan baut.
SAP2000 12/25/23 18:56:48
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - 3-D View - Kgf, m, C Units

SAP2000 12/25/23 18:57:22
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Joint Loads (BEBAN ATAP) (As Defined) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/25/23 18:57:49
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Joint Loads (BEBAN GORDING) (As Defined) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/25/23 18:58:17
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Joint Loads (BEBAN PLAFON) (As Defined) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/25/23 18:58:44
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Joint Loads (HIDUP) (As Defined) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/25/23 19:02:27
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Frame Span Loads (BEBAN ANGIN) (As Defined) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/25/23 19:03:11
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Axial Force Diagram (COMB1) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/25/23 19:03:40
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Axial Force Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/25/23 19:04:17
0.00 0.50 0.70 0.90 1.00
SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - Steel Design Sections (AISC-LRFD93) - Kgf, m, C Units
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Kgf Kgf Kgf Kgf-m Kgf-m Kgf-m Text m
A1 0 COMB1 Combination -2962.13 0 0 0 0 0 A1-1 0
A1 1.3435 COMB1 Combination -2962.13 0 0 0 0 0 A1-1 1.3435
A1 0 COMB2 Combination -3353.36 -1.087E-13 0 0 0 0 A1-1 0
A1 1.3435 COMB2 Combination -3353.36 -1.087E-13 0 0 0 1.46E-13 A1-1 1.3435
A3 0 COMB2 Combination -2306.49 -7.246E-14 0 0 0 0 A3-1 0
A4 0 COMB2 Combination -2495.13 3.623E-14 0 0 0 0 A4-1 0
A4 2.68701 COMB2 Combination -2495.13 3.623E-14 0 0 0 -9.734E-14 A4-1 2.68701
A4 5.37401 COMB2 Combination -2495.13 3.623E-14 0 0 0 -1.947E-13 A4-1 5.37401
A6 0 COMB2 Combination -3542 5.434E-14 0 0 0 0 A6-1 0
A6 1.3435 COMB2 Combination -3542 5.434E-14 0 0 0 -7.301E-14 A6-1 1.3435
A6 2.68701 COMB2 Combination -3542 5.434E-14 0 0 0 -1.46E-13 A6-1 2.68701
B1 0 COMB1 Combination 364.44 0 0 0 0 0 B1-1 0
B1 0.475 COMB1 Combination 364.44 0 0 0 0 0 B1-1 0.475
B2 0 COMB1 Combination -86.86 0 0 0 0 0 B2-1 0
B2 0.475 COMB1 Combination -86.86 0 0 0 0 0 B2-1 0.475
D1 0 COMB1 Combination -289.1 0 0 0 0 0 D1-1 0
D1 1.3435 COMB1 Combination -289.1 0 0 0 0 0 D1-1 1.3435
D2 0 COMB1 Combination 780.69 0 0 0 0 0 D2-1 0
D2 3.00416 COMB1 Combination 780.69 0 0 0 0 0 D2-1 3.00416
Tabel 1 Berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung
Bahan Bangunan
Baja 7.850 kg/m3
Batu alam 2.600 kg/m3
Batu belah, batu bulat, batu gunung (berat tumpuk) 1.500 kg/m3
Batu karang (berat tumpuk) 700 kg/m3
Batu pecah 1.450 kg/m3
Besi tuang 7.250 kg/m3
Beton (1) 2.200 kg/m3
Beton bertulang (2) 2.400 kg/m3
Kayu (Kelas 1) (3) 1.000 kg/m3
Kerikil, koral (kering udara sampai lembab, tanpa diayak) 1.650 kg/m3
Pasangan bata merah 1.700 kg/m3
Pasangan batu belah, batu bulat, batu gunung 2.200 kg/m3
Pasangan batu cetak 2.200 kg/m3
Pasangan batu karang 1.450 kg/m3
Pasir (kering udara sampai lembab) 1.600 kg/m3
Pasir (jenuh air) 1.800 kg/m3
Pasir kerikil, koral (kering udara sampai lembab) 1.850 kg/m3
Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai lembab) 1.700 kg/m3
Tanah, lempung dan lanau (basah) 2.000 kg/m3
Timah hitam (timbel) 11.400 kg/m3
Komponen Gedung
Adukan, per cm tebal:
- dari semen 21 kg/m2
- dari kapur, semen merah atau tras 17 kg/m2
Aspal, termasuk bahan-bahan mineral penambah, per cm tebal 14 kg/m2
Dinding pasangan bata merah:
- satu batu 450 kg/m2
- setengah batu 250 kg/m2
Dinding pasangan batako:
Berlubang:
- tebal dinding 20 cm (HB 20) 200 kg/m2
- tebal dinding 10 cm (HB 10) 120 kg/m2
Tanpa lubang
- tebal dinding 15 cm 300 kg/m2
- tebal dinding 10 cm 200 kg/m2
Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa
penggantung langit-langit atau pengaku), terdiri dari:
- semen asbes (eternity dan bahan lain sejenis), dengan
tebal maksimum 4 mm 11 kg/m2
- kaca, dengan tebal 3 – 4 mm 10 kg/m2
Lantai kayu sederhana dengan balok kayu, tanpa langit-langit
dengan bentang maksimum 5 m dan untuk beban hidup
maksimum 200 kg/m2 40 kg/m2
Penggantung langit-langit (dari kayu), dengan bentang
maksimum 5 m dan jarak s.k.s. minimum 0,80 m 7 kg/m2
Penutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso, per m2 bidang
atap 50 kg/m2
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso, per m2 bidang
atap 40 kg/m2
3 dari 17
Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa gordeng 10 kg/m2
Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso dan beton, tanpa
adukan per cm tebal 24 kg/m2
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11 kg/m2
Catatan:
(1) Nilai ini tidak berlaku untuk beton pengisi.
(2) Untuk beton getar, beton kejut, beton mampat dan beton padat lain sejenis, berat sejenis, berat
sendirinya harus ditentukan tersendiri.
(3) Nilai ini adalah nilai rata-rata; untuk jenis-jenis kayu tertentu lihat Pedoman Perencanaan
Konstruksi Kayu.
2.1.2 Beban Hidup
a. Beban hidup pada lantai gedung

(1) Beban hidup pada lantai gedung harus diambil menurut Tabel 2. Ke dalam beban
hidup tersebut sudah termasuk perlengkapan ruang sesuai dengan keguanaan lantai
ruang yang bersangkuatn dan juga dinding-dinding pemisah rinagn dengan berat
tidak lebih dari 100 kg/m2. Beban-beban berat, misalnya yang disebabkan oleh
lemari-lemari arsip dan perpustakaan seta oleh alat-alat, mesin-mesin dan barang-
barang lain tertentu yang sangat berat, harus ditentukan tersendiri.
(2) Beban hidup yang ditentukan dalam pasal ini tidak perlu dikalikan dengan suatu
koefisien kejut.
(3) Lantai-lantai gedung yang dapat diharapkan akan dipakai untuk berbagai-bagai
tujuan, harus direncanakan terhadap beban hidup terberat yang mungkin dapat
terjadi.
b. Beban hidup pada atap gedung
(1) Beban hidup pada atap dan/atau bagian atap serta pada struktur tudung (canopy)
yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100
kg/m2 bidang datar.
(2) Beban hidup pada atap dan/atau bagian atap yang tidak dapat dicapai dan dibebani
oleh orang, harus diambil yang paling menentukan di antara dua macam beban
berikut:
a) Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan sebesar (40
– 0,8 α) kg/m2
di mana α adalah sudut kemiringan atap dalam derajat, dengan ketentuan bahwa
beban tersebut tidak perlu diambil lebih besar dari 20 kg/m2 dan tidak perlu
ditinjau bila kemiringan atapnya adalah lebih besar dari 500.
b) Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran
dengan peralatannya sebesar minimum 100 kg.
(3) Pada balok tepi atau gordeng tepi dari atap yang tidak cukup ditunjang oleh dinding
atau penunjang lainnya dan pada kantilever harus ditinjau kemungkinan adanya
beban hidup terpusan sebesar minimum 200 kg.
(4) Beban hidup pada atap gedung tinggi yang dilengkapi dengan landasan helikopter
(helipad) harus diambil sebesar minumum 200 kg/m2 di luar daerah landasan,
sedangkan pada daerah landasannya harus diambil beban yang berasal dari
helicopter sewaktu mendarat dan mengangkasa dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a) Umum
Struktur landasan beserta struktur pemikulnya harus direncanakan terhadap
beban-beban yang berasal dari helicopter yang paling menentukan, yaitu apabila
terjadi pendaratan yang keras karena mesin mati sewaktu melandas (hovering).
Beban-beban helicopter tersebut dikerjakan pada landasan melalui tumpuan-
tumpuan pendarat. Helikopter-helikopter ukuran kecil sampai sedang pada
4 dari 17
LIGHT CHANNEL
SIZE SECTION
SIZE WEIGHT
AREA
lb/lr
350x50x50x4.5 350 r3. 78 50 r .969 4.5 0.177 t9. 58 3.03s t5. 4 4.69 t t0.35
350x50x50x4.0 3s0 r3. 78 50 r.969 4.0 0. t57 t7.47 2.708 r3.7 4. t73 9.206
300x50x50x4..5 300 il.8t 50 r.959 4.5 0. t77 t.7. 33 ?.686 t3. 6 4. t43 9. t39
300x50x50x4.0 300 il .8t 50 r.969 4.0 0. r57 r5. 47 2.398 t2. t 3.586 8. t3l
250x50x50x4.5 250 9.843 r.969
50 4.5 0. t77 r5.08 ?.337 il.8 3.594 7. 929
250x50x50x4.0 250 9.843 50 | .969 4.0 0. r57 r3. 47 2.088 r0.6 3.229 7 .123
200x50x50x4.5 200 7.874 50 r .969 4.5 0. r77 r2. 83 r.983 10. 3.076
200x50x50x4.0 I 6. 7E7
200 7 .874 50 1.969 4.0 0. r57 n,47 | .778 9.00 ?.741 6.048
200x50x50x3.2 200 7 ,874 50 r.969 3.2 0. t26 9.263 r.436 7 .?7 2.?t4 4. 885
t50x75x75x4.5 r50 5.905 75 2.953 4.5 0. t77 t2.83 r.989 r0. 3.075
I 5. 787
150x50x50x4.5 r50 s.906 50 r.969 4.5 0. r77 t0.58 t.640 8.3 2.53
t t 5.584
t00x50x50x3.2 t00 3. 937 50 r.969 3.2 0. t?6 6.063 0.940 4. 76 I .450 3. 199
75x40x t5x3.2 75 ?.953 40 1.575 3.2 0. t26 3.823 0.593 3. 00 0.9 t4 2.0 t6
60x30x30x?.3 60 2.362 30 t. t8t 2.3 0.091 2. 586 0.40 ?.03 0.6 t8
t r.364
38x t5x t5x t.5 38 .496 t5
r 0.59 t t.5 0.059 0.90 t 0. t40 0.7t 0.2 t5 0 .477
l9x t2x t2x t.5 r9 0. 748 t2 0.472 t.5 0.059 0.563 0. 087 0. 45 0. t37 0. 302
52
i 2TR
Cx B
t +.---.- -x
vYt
^[
ei
l.-C-
CENTER OF GRAVITY MOMENT OF INERTIA RADIUS OF GYRATION SECTION MODULUS

Zy
tn3
0 0 0. 75 0.295 2750 66.07 27 .5 0.66r il.8 4.646 r. 19 0.469 r57 9.580 5.48 0. 39s
0 0 0.73 0.?87 2470 59.34 ?4,8 0.596 il.9 4.585 l. 19 0. 459 t5l Lzt 4 5.8t 0. 355
0 0 0.8? 0.323 r 850 44. 45 26.8 0.644 t0.3 4. 055 1.24 0.488 7 .505 6.4 t 0.39r
0 0 0.80 0.3 r5 r 650 39.88 24. I 0.579. r0. 3 4 055 I .25 0. 492 6.773 5. ?4 0.350
0 0 0.9 r 0.358 r 160 27 .81 25.9 0.6?2 8. 78 3.457 t.3t 0.5 r6 93. 0 5.575 6.3 r 0.385
0 0 0.88 0.346 r 050 25.23 23.3 0.560 8.8 r 3. 468 t.3? 0.520 83. 7 5. r07 5 ,66 0 .345
0 0 t.03 0.406 665 r6.00 ?4.6 0.591 7 .20 2.835 I .38 0. 543 66. 6 4.064 6. r8 0.377
0 0 r .00 0.394 600 t 4.4? ?2.2 0.533 7.?3 2.846 r .39 0.547 60.0 3.661 5.55 0.339
0 0 0.97 0.382 490 il .77 tE.2 0.437 7 .28 2.866 I .40 0.55 t 49.0 2.990 4.5 r 0.27s
0 0 2.08 0.8 r9 438 t0.5? 7t.4 r.7t5 5.84 ?.299 2.36 0.929 58. 4 3.554 r3.2 0.805
0 0 t.20 0.472 3?9 7.904 22.8 0.548 5.57 2, r93 t.47 0.579 43.9 ?.679 s.99 0. 366
0 0 L40 0.55r 93.6 ?.249 r4.9 0.358 3.93 r .547 I .57 0.6 r8 r8.7 t. t4t 4. r4 0. ?53
85 0.75 0.295 27 .3 0.656 4. 48 0. r08 2.67 r.05r t .08 0.4?5 9.12 0. 557 6.93 0.423
0 0 0,86 0.339 t4,? 0.34r ?.?6 0.054 2.34 0.92 r 0.94 0 .370 4.72 0. ?88 r .06 0.06s
0 0 0.40 0. r57 r .93 0.046 0. r9 0.005 | .43 0.563 0.45 0.r77 t.02 0.062 0. r7 0.0 r0
0 0 0.4 r 0. r57 0.30 0.007 0.08 0.002 0.73 0.287 0.37 0. t45 0.32 0.020 0.98 0 .060
53
Equal Angle
HOT FORMED
METRIC SIZE
INFORMATIVE REFERENCE
STANDARD SECTIONAL SECTION CENTER MODULUS
DIMENSIONS AREA GEOMETRICAL MOMENT OF RADIUS OF GYRATION
UNIT OF OF
INERTIA OF AREA
WEIGHT GRAVITY SECTION
ix =
HxB t r1 r2 A Cx = Cy Ix = Iy Max Iu Min Iv Max iu Min iv Zx = Zy
iy
mm x mm mm mm mm cm2 kg/m cm cm4 cm4 cm4 cm cm cm cm3
25 x 25 3 4 2 1.427 1.12 0.719 0.797 1.26 0.332 0.747 0.94 0.48 0.448
30 x 30 3 4 2 1.727 1.36 0.844 1.42 2.26 0.59 0.908 1.14 0.58 0.661
40 x 40 3 4.5 2 2.336 1.83 1.09 3.53 5.6 1.46 1.23 1.55 0.79 1.21
40 x 40 4 4.5 2 2.336 1.83 1.09 3.53 5.6 1.46 1.23 1.55 0.79 1.21
40 x 40 5 4.5 3 3.755 2.95 1.17 5.42 8.59 2.25 1.2 1.51 0.77 1.91
45 x 45 5 6.5 3 4.302 3.38 1.28 6.5 10.3 2.7 1.36 1.71 0.87 2
45 x 45 4 6.5 3 3.492 2.74 1.24 7.91 12.5 3.29 1.36 1.72 0.88 2.46
50 x 50 4 6.5 3 3.892 3.06 1.41 9.06 14.4 3.76 1.52 1.91 0.98 2.49
50 x 50 5 6.5 3 4.802 3.77 1.37 11.1 17.5 4.58 1.53 1.92 0.98 3.08
50 x 50 6 6.5 4.5 5.644 4.43 1.44 12.6 20 5.23 1.5 1.88 0.96 3.55
60 x 60 4 6.5 3 4.692 3.68 1.61 16 25.4 6.62 1.85 2.33 1.19 3.66
60 x 60 5 6.5 3 5.802 4.55 1.66 19.6 31.2 8.09 1.84 2.32 1.18 4.52
60 x 60 6 8 4 6.910 5.40 1.7 22.79 36.16 9.42 1.82 2.29 1.17 5.28
65 x 65 5 8.5 3 6.367 5.00 1.77 25.3 40.1 10.5 1.99 2.51 1.28 5.35
65 x 65 6 8.5 4 7.527 5.91 2.69 125 199 51.7 2.68 3.38 1.73 19.5
65 x 65 8 8.5 6 9.761 7.66 2.57 129 205 53.2 2.71 3.42 1.74 21.1
70 x 70 6 8.5 4 8.127 6.38 1.81 29.4 46.6 12.2 1.98 2.49 1.27 6.26
75 x 75 6 8.5 4 8.727 6.85 2.18 80.7 128 33.4 2.46 3.1 1.58 14.2
75 x 75 9 8.5 6 12.690 9.96 2.42 81.9 129 34.5 2.77 3.48 1.78 15.7
75 x 75 12 8.5 6 16.560 13.00 2.46 93 148 38.3 2.76 3.48 1.77 17.7
80 x 80 6 8.5 4 9.230 7.32 1.88 36.8 58.3 15.3 1.94 2.44 1.25 7.33
90 x 90 6 10 5 10.550 8.28 1.93 37.1 58.9 15.3 2.14 2.69 1.37 7.96
90 x 90 7 10 5 12.220 9.59 2.06 46.1 73.2 19 2.3 2.9 1.48 8.47
90 x 90 10 10 7 17.000 13.30 2.17 56.4 89.6 23.2 2.25 2.84 1.45 9.7
90 x 90 13 10 7 21.710 17.00 2.29 64.4 102 26.7 2.22 2.79 1.44 12.3
100 x 100 7 10 5 13.620 10.70 2.71 156 248 65.3 3.08 3.88 1.98 24.4
100 x 100 13 10 7 24.310 19.10 2.94 175 278 72 3 3.78 1.94 24.8
*100 x
10 10 7 19.000 14.90 2.82 220 348 91.1 3.04 3.83 1.95 29.5
100
120 x 120 8 12 5 18.760 14.70 3.24 258 410 106 3.71 4.67 2.38 31.1
*120 x
11 13 6.5 25.370 19.90 3.3 340 541 140 3.66 4.62 2.35 38.7
120
*120 x
12 13 6.5 27.540 21.60 3.4 366 583 150 3.65 4.6 2.35 39.36
120
*130 x
9 12 6 22.740 17.90 3.53 367 583 151 4.01 5.06 2.57 41.6
130
Jurnal Talenta Sipil, 4(2), Agustus 2021, 193-199
Publisher by Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Batanghari
ISSN 2615-1634 (Online), DOI 10.33087/talentasipil.v4i2.74
Perencanaan Baja Ringan Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Kayu

Pada Struktur Rangka Atap Bangunan
M. Riza Primadani*, Suhendra, Eri Dahlan
Program Studi Teknik Sipil Universitas Batanghari Jambi
*Correspondence email: rizaprimadani@gmail.com
Abstrak. Seiring perkembangan jaman, kebutuhan akan kayu sebagai bahan dasar rangka atap semakin meningkat, namun
tidak diiringi dengan kualitas dan kuantitas kayu itu sendiri. Semakin langkanya pohon terutama pohon dengan kualitas kayu baik
menyebabkan harga kayu menjadi relatif mahal. Hal ini menjadi dasar pemikiran produsen untuk menciptakan inovasi baru
berupa baja ringan untuk membuat rangka atap. Baja ringan dipilih sebagai alternatifipengganti kayu sebagai rangka atap karena
baja ringan memiliki faktor keawetan, tahan rayap dan tahan karat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis
rangka kuda-kuda baja ringan dan kuda-kuda kayu, serta membandingkan besarnya biaya atap yang menggunakan
konstruksi rangka baja ringan dan konstruksi rangka kayu. Material struktur kayu menggunakan material kayu kelas II
dan material baja menggunakan Baja Ringan C75.75. Bangunan yang di jadikan objek adalah bangunan 72 m2 dengan
luas area bangunan 8 m x 9 m. Pada penelitian ini diperoleh Persentase harga pada kuda-kuda baja ringan 101,93%
kali harga pada kuda-kuda kayu. Dan persentase berat kuda-kuda baja ringan 11,25% dari berat kuda-kuda
kayu. Terdapat perbedaan biaya pada rangka atap yaitu pada pembangunan rangka atap baja ringan dengan luas 72m2
didapatkan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.63.278.178, Sedangkan menggunakan rangka atap kayu total biaya
yang dikeluarkan sebesar Rp.62.082.444. Perbandingan biaya pada pembangunan rangka atap atap baja ringan dan
rangka atap kayu adalah sebesar Rp.1.195.734. Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari kedua perbandingan biaya
tersebut adalah pembuatan rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan lebih mahal dari pada biaya
menggunakan rangka atap kayu.
Kata Kunci : Rangka Atap Kayu, Rangka Atap Baja Ringan, Material, Anggaran Biaya
PENDAHULUAN
Atap merupakan konstruksi bagian atas sebuah bangunan yang berfungsi sebagai penutup pada suatu
ruang dari panas matahari, angin maupun hujan. Secara umum, masyarakat menggunakan material kayu
sebagai kuda-kuda pada atap untuk rumah tinggal. Namun, material tersebut memiliki berbagai kendala
terutama kurangnya ketahanan kayu terhadap rayap.
Peningkatan jumlah penduduk membuat permintaan akan hunian tempat tinggal dan tentunya
permintaan rangka atap menjadi meningkat. Seiringiperkembangan jaman, kebutuhan akan kayu sebagai bahan
dasar rangka atap semakin meningkat, namun tidak diiringi dengan kualitas dan kuantitas kayu itu
sendiri. Saat ini material kayu yang bagus kualitasnya semakin susah didapat dan harganya semakin mahal,
sehingga pemakaian konstruksi kayu sebagai struktur rangka kuda-kuda dan rangka atap pada bangunan
sudah mulai digantikan oleh konstruksi baja ringan. Baja ringan dipilih sebagai alternatif pengganti kayu
sebagai rangka atap karena baja ringan memiliki faktor keawetan, tahan rayap dan tahan karat. (Devi, 2015)
Struktur baja ringan sudah lama di produksi di Indonesia, sejak 1973 oleh Perusahaan Australia (PT.
BHP Steel Lysaght) dan sampai sekarang masih tetap eksis dan bahkan berkembang semakin maju. Seiring
waktu, material baja ringan sudah sering digunakan pada konstruksi kuda-kuda sampai saat ini (Wiryanto
2018).
Pemakaian konstruksi baja ringan sebagai struktur rangka kuda-kuda dan rangka atap sudah semakin
maju. Oleh karena itu, masih perlu pembahasan tentang analisa biaya konstruksi baja ringan. Berdasarkan hal
tersebut di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu analisa biaya pada struktur rangka kuda-
kuda baja ringan dan kuda-kuda kayu pada konstuksi bangunan.
Landasan Teori
Konstruksi Rangka Atap adalah suatu bentuk konstruksi yang berfungsi untuk menyangga konstruksi
atap yang terletak di atas kuda-kuda.Fungsi rangka atap yang lebih spesifik adalah menerima beban oleh
bobot sendiri, yaitu beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah vertikal kemudian meneruskannya pada
kolom dan pondasi, serta dapat berfungsi sebagai penahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal
pada gevel. (Hesna dkk, 2009)
Konstruksi Rangka Atap Kayu
193
M. Riza Primadani, Suhendra dan Eri Dahlan, Perencanaan Baja Ringan Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Kayu Pada
Struktur Rangka Atap Bangunan
Konstruksi Rangka Atap Kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai penahan beban penutup
iatap, yang melindungi penghuni rumah dari panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat
dari rangka kayu.Konstruksi rangka atap dengan menggunakan bahan kayu untuk bentang 8 m menggunakan
balok kayu mutu kelas II, dengan dimensi balok 8/10, dimensi gording 8/10 dengan jarak gording antara 1
m hingga 2 m, dimensi kasau 5/7 dengan jarak kasau maksimal 0,5 m, dan dimensi reng 3/4 dengan jarak
reng disesuai dengan jenis penutup atap, pada luas bangunan rumah tipe 8 m x 9 m, menggunakan
penutup atap genteng metal. Dengan jarak kuda-kuda 2,5 m.
Penggunaan kayu sebagai struktur rangka kuda-kuda membutuhkan waktu lama dibandingkan dengan
fabrikasi kuda-kuda baja ringan. Hal ini disebabkan karena kayu adalah bahan yang berasal dari alam
sehingga harus diolah terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk membuat kuda-
kuda.Karena melihat keberadaan kayu yang mulai tidak tentu, maka dianggap perlu untuk mencari material
lain yang juga memadai.
Gambar 1. Konstruksi Rangka Atap kayu

Sumber : Data Olahan, 2019
Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan adalah konstruksi atap yang strukturnya tidak jauh berbeda
dengan konstruksi rangka atap kayu, hanya saja bahan pembuatnya dari bahan baja ringan atau sering
disebut truss. Rangka atap (kuda kuda) baja ringan adalah rangka yang terbuat dan baja lapis Zincalume
dengan kandungan Alumunium, Zinc, dan Silikon.Baja ringan 6-7 kg/m2, bandingkan dengan kayu yang
biasa mencapai 20 kg/m2, terbukti bahwa baja ringan memang ringan.
Baja ringan merupakan baja profil yang dibentuk dalam keadaan dingin (cold formed steel) yang
material nya berupa lembaran plat baja dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 1,10 mm (SNI
8399:2017). Dalam perakitan struktur rangka atap baja ringan, perlu diperhatikan ketentuan pemilihan jarak
antar kuda-kuda. Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-kuda akan semakin pendek (Salmon,
2000). Misalkan untuk genteng dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda-kuda bisa dibuat setiap 1,4m.Sementara
bila bobot genteng mencapai 75/kg/m2, maka jarak kuda-kuda menjadi 1,2m.
Selain jarak antar kuda-kuda, perlu di perhatikan pemasangan alat sambung agar diperoleh sistem
struktur yang stabil, kuat, dan tidak merusak lapisan anti karat. Alat sambung yang digunakan biasanya
berupa sekrup.
Gambar 2. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

194
METODE
Penelitian dilakukan dengan melakukan prosedur/rancangan kerja sebagai berikut:
1. Mendesain kuda-kuda dengan bentang 8 m menggunakan rangka atap kayu dan rangka atap baja.
2. Menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) yang akan digunakan dalam perencanaan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) khusus untuk pekerjaan rangka atap.
3. Mencari jarak optimal dari penggunaan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu.
4. Membandingkan (komparasi) pemakaian kedua bahan tersebut dari segi biaya.
Software yang digunakan dalam penggambaran system rangka atap ini adalah AUTOCAD versi 2007
yang merupakan produk keluaran AUTODESK Corporation yang sudah sangat umum dipakai dalam desain
dan grafis dibidang teknik sipil dan arsitektur. Dan analisis gaya batang dan lendutan menggunakan software
SAP 2000.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembebanan Pada Struktur Kayu
Beban mati, beban hidup, dan beban angin yang bekerja pada struktur dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1. Pembebanan pada Struktur Kayu

Jarak Beban mati Beban hidup Beban angin Kg/m
No
kuda-kuda Kg kg Angin tekan Angin hisap
3,93 -7,87
1 1,5m 67,90 100
7,72 -15,44
5,24 -10,49
2 2m 90,53 100
10,29 -20,58
5,90 -11,80
3 2,25m 101,84 100
11,58 -23,15
6,55 -13,11
4 2,5m 113,16 100
12,86 -25,73
7,87 -15,73
5 3m 135,79 100
15,44 -30,87
Sumber: Data Olahan, 2019
Gambar 3. Gaya Tekan dan Tarik Pada Struktur Kayu

Tabel 2. Lendutan Struktur Kayu Lendutan < F ijin 26.6mm

Bentang Jarak Kuda-kuda Jenis penutup atap Lendutan Keterangan
8m 1,5 m Genteng Metal 3,296 mm aman
8m 2m Genteng Metal 3,662 mm aman
Sumber : Hasil Output SAP 2000, 2019
195
Tabel 3. Tegangan Struktur kayu Tegangan <𝜎ijin 106,25 Kg/cm2

Bentang Jarak kuda - gaya tekan (-) gaya tarik Tegangan keterangan
kuda
8m 1,5 m 1915,30 Kg 1951,18 kg 24,39 Kg/cm2 aman
8m 2m 2094,93 Kg 2120,20 kg 26,19 Kg/cm2 aman
8m 2,25 m 2184,70 Kg 2204,68 Kg 27,31 Kg/cm2 aman
8m 2,5 m 2274,50 Kg 2289,18 kg 28,43 Kg/cm2 aman
8m 3m 2454,12 Kg 2458,21 kg 30,68 Kg/cm2 aman
Pembebanan Pada Struktur Baja Ringan

Beban mati, beban hidup, dan beban angin yang bekerja pada struktur dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4. Pembebanan pada Struktur Baja Ringan

jarak Beban mati Beban hidup Beban angin Kg/m
No
kuda-kuda Kg Kg Angin tekan Angin hisap
2,62 -5,24
1 1m 8,46 100
5,15 -10,29
3,28 -6,55
2 1,25m 10,58 100
6,43 -12,86
3,93 -7,87
3 1,5m 12,71 100
7,72 -15,44
4,59 -9,18
4 1,75m 14,82 100
9,00 -18,01
5,24 -10,49
5 2m 16,94 100
10,29 -20,58
Gambar 4. Gaya Tekan dan Tarik Pada Struktur Baja Ringan

Tabel 5. Rekapitulasi Nilai Ratio Baja Ringan (Hasil Output SAP)

Bentang Jarak Kuda-kuda Jenis penutup atap Nilai R Keterangan
8m 1m Genteng Metal 0,850 Masih Aman
8m 1,25 m Genteng Metal 0,863 Masih Aman
8m 2m Genteng Metal 0,914 Berbahaya
196
Tabel 6. Lendutan Struktur Baja Ringan Lendutan < F ijin 26,6mm

Bentang Jarak Kuda-kuda Jenis penutup atap Lendutan Keterangan
Tabel 7. Tegangan Struktur Baja Ringan Tegangan <𝜎 ijin 5608,44 Kg/cm2
Bentang Jarak kuda–kuda gaya tekan (-) gaya tarik Tegangan keterangan
8m 1m 1226,84 kg 1077,12 kg 1135,96Kg/cm2 aman
8m 1,25 m 1242,11 kg 1094,21 kg 1150,10Kg/cm2 aman
8m 1,5 m 1262,90 kg 1116,88 Kg 1169,35Kg/cm2 aman
8m 1,75 m 1278,75 kg 1133,4 kg 1184,03Kg/cm2 aman
8m 2m 1296,07 kg 1152,16 kg 1200,06Kg/cm2 aman
Analisis Biaya Pemasangan Rangka Atap

Analisis Biaya Pemasangan Rangka Atap Kayu
Untuk membuat rencana anggaran biaya pada analisis biaya rangka atap kayu tidak jauh berbeda
dengan analisis biaya rangka atap baja ringan cara penyusunannya hanya saja daftar analisis harga satuan
upah pekerja dan rencana anggaran biaya (RAB) yang berbeda.
Tabel 8. Daftar Harga Material Rangka Atap Kayu

No JenisBahanAtap Satuan HargaSatuan
Pekerjaan Atap
1 Kayu Kelas II 8/10 m3 Rp. 2.700.000,-
2 Kayu Kelas II 5/7 m3 Rp. 2.700.000,-
3 Kayu Kelas II ¾ m3 Rp. 2.700.000,-
4 Paku 5 dan 10 cm Kg Rp. 36.000,-
5 Paku 12 cm Kg Rp. 36.000,-
6 Besi Strip Tebal5mm Kg Rp. 20.000,-
7 Genteng Metal Lbr Rp. 100.000,-
Sumber : Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat No 745/kep.bup/bpkad/2018
Tabel 9. Pemasangan 1 m3 Konstruksi kuda-kuda konvensional, Kayu kelas II

Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 4,00 146.100 584.400
Tukang Kayu L.03 OH 12,00 151.700 1.820.400
Kepala tukang L.03 OH 1,20 151.700 182.040
Mandor L.04 OH 0,20 151.700 30.340
JUMLAH HARGA TENAGA 2.617.180
B BAHAN
Kayu kelas II m3 1,10 2.700.000 2.970.000
Besi Strip tebal 5 mm Kg 15,00 20.000 300.000
Paku 12 cm Kg 5,60 36.000 201.600
JUMLAH HARGA BAHAN 3.471.600
C PERALATAN
JUMLAH HARGA PERALATAN
D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 6.088.780
E Overhead 15 % x D 913.317
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 7.002.097
197
Analisis Biaya Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

Untuk membuat rencana anggaran biaya pada analisis biaya rangka atap baja ringan yang harus
dikerjakan terlebih dahulu mengetahui daftar harga satuan upah dan bahan.Setelah itu dilanjutkan membuat
rencana anggaran biaya.
Tabel 10. Daftar Harga Material Rangka Atap Baja Ringan

No JenisBahanAtap Satuan HargaSatuan
Pekerjaan Atap
1 Baja Ringan C75.75 Btg Rp. 98.000,-
2 Baja Ringan C75.100 Btg Rp. 120.000,-
3 Reng Taso R32.45 Btg Rp. 45.000,-
4 Screw 10x16mm Kg Rp. 15.000,-
5 Dynabolt 12x120mm Bh Rp. 3.500,-
6 Genteng Metal Lbr Rp. 100.000,-
7 Paku Biasa ½”-1” Kg Rp. 22.000,-
Sumber :Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat No 745/kep.bup/bpkad/2018
Tabel 11. Pemasangan 1m2 atap pelana rangka atap baja canai dingin c75
Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koef Harga Satuan (Rp)
(Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,734 146.100 107.237,40
Tukang besi L.02 OH 0,734 151.700 111.347,80
Kepala tukang L.03 OH 0,073 151.700 11.074,10
5.612,90
Mandor L.04 OH 0,037 151.700
JUMLAH HARGA TENAGA 235.272,20
B BAHAN
Baja Ringan Canai
M' 3,72 16.333 60.760
Dingin C75
Baut (Srew driver) 4.200
bh 28,00 150
Dynabol dia 12 x 120
3.500 7.000
mm bh 2,00
Reng Canai Dingin M' 5,40 7.500 40.500
JUMLAH HARGA BAHAN 112.460
C PERALATAN
Peralatan % 10,00 11.246
JUMLAH HARGA PERALATAN
11.246
D Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan ( A + B + C ) 358.978,20
E Overhead 15 % x D 53.846,73
F Harga satuan pekerjaan ( D + E ) 412.824,93
Rekapitulasi Dana yang di hitung :
Tabel 12. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ( RAB )

Harga Satuan
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan AHSP (Rp)
(Rp)
Rangka Atap Kayu
1 Kuda-Kuda kayu 1,923 m3 7.002.097 13.465.033
2 Rangka Atap 101 m2 267.669 27.034.551
3 Genteng Metal 104 m2 207.528 21.582.861
Jumlah 62.082.444
Rangka Atap Baja Ringan
5 Kuda-kuda Baja Ringan 101 m2 412.825 41.695.318
6 Genteng 104 m2 207.528 21.582.912
Jumlah 63.278.178
198
KESIMPULAN
1. Perbandingan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu dilakukan terhadap kekuatan struktur dan
rencana anggaran biaya.
2. Terdapat perbedaan biaya pada rangka atap yaitu dari hasil analisis biaya pada pembangunan rangka Atap
Baja Ringan dengan luas 72m2 didapatkan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.63.278.178,
Sedangkan untuk kontruksi rangka atap kayu total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.62.082.444
3. Perbandingan biaya pada pembangunan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu adalah sebesar
Rp.1.195.734. Jadi kesimpulan yang bisa di ambil dari kedua perbandingan biaya tersebut adalah
pembuatan rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan lebih mahal dari pada biaya menggunakan
rangka atap kayu. Peneliti menggunakan material kayu meranti kelas II dan material baja menggunakan
Baja Ringan C75.75.
4. Persentase harga pada kuda-kuda baja ringan 101,93% kali harga pada kuda-kuda kayu. Dan persentase
berat kuda-kuda baja ringan 11,25% dari berat kuda-kuda kayu.
DAFTAR PUSTAKA
Hesna, Yevri dkk, 2009.Komparasi Penggunaan Kayu Dan Baja Ringan Sebagai Konstruksi Rangka
Atap. Universitas Andalas. Padang.
Hilman Yusuf, 2009.Studi Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan Pryda Dengan Rangka Atap Kayu
Konvensional, Depok.
Lampiran Permen PUPR No 28/PRT/M AHSP bidang pekerjaan umum (2016).
Oktarina, dkk. 2015. Analisa Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan Dan Rangka Atap Kayu Dari Segi
Analisis Struktur Dan Anggaran Biaya. Jurnal Kontruksia. Vol.7, No. 1.Lampung.
Ria,M , 2014, Baja Ringan Sebagai Pengganti Kayu Dalam Pembuatan Rangka Atap Bangunan Rumah
Masyarakat.Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan.Vol.2, No. 4.Bengkulu.
Rohman,dkk. 2011.Perbandingan Harga Penggunaan Konstruksi Kayu Dan Baja Ringan Sebagai Konstruksi
Rangka Atap Pada Bangunan Sederhana.Vol.12, No. 2.Madiun.
Sherly Anggun R, 2015. Analisis Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan Dengan Rangka Atap Kayu
Terhadap Mutu, Biaya Dan Waktu. Jurnal teknik sipil Vol.3, No.2.Bangka Belitung.
SNI 8399:2017 Profil Rangka Baja Ringan.
Wicaksono, 2011, Panduan Konsumen Memilih Konstruksi Baja Ringan, Yogyakarta,
Wildensyah,Iden. 2013. Rangka Atap Baja Ringan Untuk Semua, Bandung.
199

Andriyanto (21410103968) Tugas Struktur Baja 2-1

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Andriyanto (21410103968) Tugas Struktur Baja 2-1

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS STRUKTUR BAJA II

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

X = ANGKA KE NIM TERAKHIR DARI BELAKANG

Purwokerto, 25 Oktober 2023

Iwan Rustendi, S.T., M.T. Karsono, S.T

LEMBAR ASISTENSI TUGAS TERSTRUKTUR

Nama Mahasiswa : ANDRIYANTO NIM : 21410103968

Tugas : STRUKTUR BAJA 2

Asisten Tugas : KARSONO.ST

Tambahkan referensi data pada perhitungan

Spesifikasi Material Baja

Plat buhul :20mm

SAP2000 v14.0.0 - File:BAJA 2 ANDRIYANTO 21410103968. - 3-D View - Kgf, m, C Units

0.00 0.50 0.70 0.90 1.00

2.1.2 Beban Hidup

a. Beban hidup pada lantai gedung

CENTER OF GRAVITY MOMENT OF INERTIA RADIUS OF GYRATION SECTION MODULUS

Perencanaan Baja Ringan Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Kayu

Konstruksi Rangka Atap Kayu

Gambar 1. Konstruksi Rangka Atap kayu

Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

Gambar 2. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Pembebanan pada Struktur Kayu

Gambar 3. Gaya Tekan dan Tarik Pada Struktur Kayu

Tabel 2. Lendutan Struktur Kayu Lendutan < F ijin 26.6mm

Tabel 3. Tegangan Struktur kayu Tegangan <𝜎ijin 106,25 Kg/cm2

Pembebanan Pada Struktur Baja Ringan

Tabel 4. Pembebanan pada Struktur Baja Ringan

Gambar 4. Gaya Tekan dan Tarik Pada Struktur Baja Ringan

Tabel 5. Rekapitulasi Nilai Ratio Baja Ringan (Hasil Output SAP)

Tabel 6. Lendutan Struktur Baja Ringan Lendutan < F ijin 26,6mm

Analisis Biaya Pemasangan Rangka Atap

Tabel 8. Daftar Harga Material Rangka Atap Kayu

Tabel 9. Pemasangan 1 m3 Konstruksi kuda-kuda konvensional, Kayu kelas II

Analisis Biaya Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

Tabel 10. Daftar Harga Material Rangka Atap Baja Ringan

Rekapitulasi Dana yang di hitung :

Tabel 12. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ( RAB )

Anda mungkin juga menyukai