MATERI: 13
PERENCANAAN BUNDARAN
Pendahuluan
Dasar: Materi:
1) Ketentuan umum:
a) Penggunaan bundaran;
Pd. T-20-2004-B, Perencanaan b) Ketentuan operasional.
2) Ketentuan teknis:
Bundaran untuk a) Parameter perencanaan;
Persimpangan Sebidang, b) Elemen bundaran;
c) Jumlah lajur lingkar;
Departemen Kimpraswil. d) Diameter bundaran;
e) Lebar jalur lingkar;
f) Pulau bundaran;
g) Superelevasi jalur lingkar;
h) Lengan pendekat;
i) Kebebasan pandang di bundaran;
j) Marka dan rambu;
k) Fasilitas lainnya.
1.1. Penggunaan Bundaran
Gambar 7 Peningkatan kapasitas jalan dengan menambah lajur pada lengan pendekat
peningkatan kapasitas pada lajur masuk
V2
R = ---------------- ……… (1)
127 (e + f)
dengan pengertian:
V : kecepatan rencana pada lengan pendekat, km/h;
R : radius masuk/keluar, m;
e : superelevasi (0.02-0.03), m/m;
f : koefisien gesek (friksi) permukaan jalan.
Koefisien gesek ditentukan berdasarkan fungsi dari kecepatan
rencana, dengan mengacu kepada standar yang dikeluarkan oleh
AASHTO. Hubungan koefisien gesek dengan kecepatan rencana
ditentukan berdasarkan Gambar 10.
3) Kelandaian dan superelevasi lengan pendekat
Kelandaian maksimum lengan pendekat dan daerah persimpangan
bundaran pada persimpangan sebidang adalah 4 %.
4) Alinyemen horisontal pendekat
Titik pusat bundaran seharusnya ditempatkan pada perpotongan
sumbu (centerline) dari masing-masing lengan pendekat.
Namun dimungkinkan pula jika sumbu dari salah satu lengan
bergeser ke arah kanan dari titik pusat bundaran.
Namun tidak dibenarkan jika sumbu salah satu pendekat bergeser
ke arah kiri dari titik pusat bundaran.
1) Drainase
Inlet sistem drainase jalan ditempatkan di sisi luar dari diameter
bundaran. Untuk bundaran dengan kemiringan jalur relatif datar
(mendekati 0,5%), selain ditempatkan di sisi luar diameter jalur
lingkar bundaran, inlet juga dapat ditempatkan di garis kerb pulau
pusat atau apron truk.
2) Jalur pejalan kaki
a) Dimensi dari jalur pejalan kaki (trotoar) mengacu kepada SNI
No. 03-2447-1991, Spesifikasi Trotoar dan tata cara
perencanaan fasilitas pejalan kaki di kawasan perkotaan
011/T/Bt/1995. Tabel 7 menampilkan hal yang harus
diperhatikan dalam kaitannya dengan perencanaan bundaran
dengan mempertimbangkan aspek dimensi pejalan kaki,
penyandang cacat dan sepeda
b) Untuk menghindari pejalan kaki melintasi jalur lingkar, terlebih
jika pulau pusat dilengkapi oleh apron truk sebaiknya antara
jalur pejalan kaki dengan perkerasan jalan dibuat jalur hijau
atau pagar. Perlakuan ini akan memaksa pejalan kaki untuk
menyeberang jalan di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.
Gambar 19 menampilkan penanganan yang dimaksud.
3) Lahan parkir dan halte
a) Jalur lingkar bundaran harus terbebas dari parkir kendaraan.
b) Parkir di lengan bundaran sebaiknya ditempatkan sejauh mungkin
dari jalur lingkar bundaran. Direkomendasikan lokasi parkir
sekurang-kurangnya 50 meter dari jalur penyeberangan (zebra
cross), menjauhi titik pusat bundaran.
c) Halte bus ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter dari jalur
penyeberangan, menjauhi titik pusat bundaran.
4) Akses lahan
a) Akses lahan dapat ditempatkan sekurang-kurangnya sejauh 7 meter
dari jalur penyeberangan pada lengan pendekat, menjauhi pusat
bundaran dan difasilitasi dengan jalur lambat.
b) Jalur lingkar harus terbebas dari akses lahan maupun pergerakan
pejalan kaki.
3. Cara pengerjaan
Cara pengerjaan ini meliputi perencanaan penggunaan bundaran sebagai
alternatif jenis penanganan simpang dan evaluasi kinerja simpang.
1) Tentukan jumlah lajur bundaran dengan memperhitungkan volume lalu
lintas harian persimpangan (lihat Tabel 1) ;
2) Tentukan :
• Kendaraan rencana (lihat Tabel 2) ;
• Kecepatan rencana (lihat Tabel 2).
3) Tentukan diameter bundaran dan jenis bundaran (Tabel 2) ;
4) Tentukan lebar lajur lingkar sesuai jenis bundaran (Subbab 2.5. atau
Tabel 3);
5) Rencanakan pulau bundaran (Subbab 2.6 atau Gambar 4);
6) Tentukan superelevasi jalur lingkar (Subbab 2.7 atau Gambar 6);
7) Rencanakan atau desain lengan pendekat dengan menentukan atau
menghitung :
a) Lajur masuk dan lajur keluar (Subbab 2.8);
b) Radius masuk dan radius keluar (Subbab 2.8 atau Tabel 4);
c) Kelandaian maksimum lengan pendekat (Subbab 2.8);
d) Rencanakan pulau pemisah untuk setiap lengan pendekat (Subbab
2.8, Gambar 12 dan Gambar 13).
8) Periksa dan ukur kebebasan pandang lengan bundaran dan jarak
pandangan henti minimum (Subbab 2.9);
9) Rencanakan penempatan rambu, marka jalan dan fasilitas lainnya.
Bagan alir pengerjaan desain bundaran
Kategori bundaran