Anda di halaman 1dari 68

DISAIN BUNDARAN

Program Pasca Sarjana Teknik Sipil


Universitas Andalas
Bundaran

Definisi bundaran : merupakan persimpangan yang


dilengkapi lajur lingkar dan mempunyai desain
spesifik, dilengkapi perlengkapan lalu lintas.

Jenis bundaran :
1.Bundaran sederhana dan lajur tunggal merupakan
bundaran yang memiliki 1 lajur lingkar pada jalur
lingkar, jalur masuk dan jalur keluar.
2.Bundaran lajur ganda merupakan bundaran yang
memiliki 2 lajur lingkar pada jalur lingkar, jalur masuk
dan jalur keluar.
Kelebihan bundaran :

 Meningkatkan tingkat keselamatan pada volume


lalu lintas yang tinggi

 Menurunkan titik konflik

 Memberikan nilai estetika yang lebih baik


Meningkatkan kinerja persimpangan

 Mengurangi kecepatan semua kendaraan yang


berpotongan dan membuat pengemudi berhati-hati
terhadap resiko konflik dengan kendaraan lain
Menurunkan titik konflik
1.Mengurangi maupun menghindari kemungkinan
terjadinya kecelakaan yang berasal dari berbagai kondisi
titik konflik.

2.Menjaga kapasitas dari simpang dalam operasinya


sehingga dapat dicapai pemanfaatan simpang yang sesuai
dengan rencana.

3.Dalam operasinya, pengaturan simpang harus


memberikan petunjuk yang jelas dan pasti serta sederhana,
mengarahkan arus lalulintas pada tempatnya yang sesuai.
Tujuan pemilihan bundaran (NAASRA)

Untuk mencapai keseimbangan yang optimum


antara beberapa faktor (National Association of
Australian State Road Authorities,1986) :

 Kapasitas
 Keselamatan
 Strategi pengaturan lalu lintas
 Biaya
 Lingkungan
 Keselamatan pejalan kaki
 Kenyamanan pengendara
Pedoman untuk perencanaan

Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah,


(2004), Perencanaan Bundaran untuk
Persimpangan Sebidang, Jakarta.

National Association of Australian State Road


Authorities, (1986), Roundabouts a Design Guide,
Australia.

U.S, Departement Of Transportation, (2000),


Roundabouts an Informational Guide, United State.
Penggunaan Bundaran
Bundaran yang dapat digunakan di kawasan perkotaan
yaitu :
1. Persimpangan sebidang antara :
a. Jalan lokal dengan jalan lokal
b. Jalan lokal dengan jalan kolektor
c. Jalan kolektor dengan jalan kolektor
d. Jalan kolektor dengan jalan arteri
e. Jalan arteri dengan jalan arteri
2. Persimpangan yang memiliki lalu lintas belok kanan
cukup tinggi.
3. Persimpangan jalan lokal atau kolektor, dimana
kecelakaan yang melibatkan lalu lintas menerus dan
pergerakan membelok cukup tinggi.
4. Persimpangan jalan arteri, dimana lalu lintasnya
memiliki kecepatan yang cukup tinggi.
Bentuk bundaran normal
Bentuk bundaran normal
Bentuk bundaran normal
Bentuk bundaran dobel
berdampingan
Bentuk bundaran mini
Bentuk bundaran dg penghubung
Jenis titik konflik
di pertemuan sebidang

1 2

1. Memencar (Diverging)
3 4
2. Merapat (Merging)

3. Menyilang (Crossing)

4. Menjalin (Weaving)
Titik konflik di bundaran
Titik konflik di bundaran

Jumlah dan potensi titik konflik pada bundaran tergantung dari


jumlah kaki bundaran , jumlah lajur dari setiap kaki bundaran ,
jumlah pengaturan bundaran , dan jumlah arah pergerakan
Elemen geometri bundaran
Elemen geometri bundaran
1. Pulau bundaran (central island)
2. Pulau pemisah (splitter island)
3. Jalur lingkar (circulatory roadway)
4. Lajur masuk dan lajur keluar
5. Lindasan truk (apron)
6. Garis prioritas (yield line)
7. Penyeberangan pejalan kaki (accessible
pedestrian crossing)
8. Jalur Sepeda (bicycle treatments)
9. Jalur Hijau (landscaping buffer)
10. Alinemen horisontal pendekat
Elemen geometri bundaran (samb...)
1. Pulau bundaran (central island)

o Area yang ditinggikan/area yang


ditandai dengan marka sebagai
pusat bundaran.

o Bentuk geometri pulau bundaran


umumnya lingkaran.

o Pulau bundaran harus memberikan


pandangan yang cukup bagi
pengendara untuk dapat
mengantisipasi kendaraan dari arah
lengan pendekat lain.

o Penempatan obyek di dalam pulau


o Pulau bundaran dapat dilengkapi dengan apron bundaran harus memperhatikan
truk, untuk desain bundaran yang mengakomodasi jarak pandang jalur lingkar dan jarak
kendaraan rencana truk dan trailer. Lebar apron pandang henti jalur lingkar.
truk berkisar 1 - 4 meter.

o Diameter pulau bundaran dapat dihitung dengan


mengurangkan total lebar jalur lingkar terhadap
diameter bundaran.
Elemen geometri bundaran (samb...)

2. Pulau pemisah (splitter island)

Digunakan untuk memisahkan arus


lalu lintas masuk dan keluar,
mengarahkan serta memperlambat
kecepatan kendaraan saat masuk
Menyediakan lahan pemberhentian
atau tunggu bagi penyebrang jalan
Pulau pemisah harus tersedia di
setiap lengan bundaran.
Membantu mengendalikan
kecepatan.
Panjang minimum pulau pemisah
sekitar 15 m.
Meningkatkan lebar dari pulau
pemisah secara signifikan akan
memberikan konstribusi tingkat
kecelakaan pada jalur lingkar.
Elemen geometri bundaran (samb...)

3. Jalur lingkar (circulatory roadway)

Jalur yang digunakan


oleh kendaraan untuk
melakukan putaran
arus lalu lintas
Elemen geometri bundaran (samb...)
a. Lebar masuk dan keluar
4. Lajur masuk dan lajur keluar untuk bundaran dengan
lajur tunggal maupun lajur
ganda berkisar antara 4.3
-4.9 m

b. Lajur masuk dapat


dimodifikasi
/diubah/dilebarkan untuk
meningkatkan kapasitas
dengan cara:
- Memberikan lajur
tambahan atau lajur
pararel pada lengan
penndekat.
- Melebarkan pendekat
secara gradual (flare)
Elemen geometri bundaran (samb...)

4. Lajur masuk dan lajur keluar


Elemen geometri bundaran (samb...)

5. Lindasan truk (apron)

Bagian pulau pusat yang


boleh dilindas
(mountable) dan
digunakan pada bundaran
berdimensi kecil untuk
mengakomodasi lintasan
roda kendaraan besar
Elemen geometri bundaran (samb...)

6. Garis prioritas (yield line)

Suatu tanda masuk menuju jalur lingkar


Elemen geometri bundaran (samb...)

7. Penyeberangan pejalan kaki (accessible


pedestrian crossing)

Fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki


Elemen geometri bundaran (samb...)

8. Jalur Sepeda (bicycle lane)


Elemen geometri bundaran (samb...)

9. Jalur Hijau (landscaping buffer)


Elemen geometri bundaran (samb...)

10. Alinemen horisontal pendekat


Prinsip perencanaan bundaran

Beberapa saran dari MKJI (1997) pada perancangan bundaran :

Bagian jalinan bundaran mempunyai kapasitas tertinggi jika lebar


dan panjang jalinan sebesar mungkin.
Bundaran dengan hanya satu tempat masuk lebih aman dari pada
bundaran berlajur banyak.
Bundaran dengan satu lajur sirkulasi sebaiknya dengan radius
minimum 10 m, dan untuk dua lajur sirkulasi radius minimum 14 m.
Bundaran harus direncanakan untuk memberikan kecepatan
terendah pada lintasan di pendekat, sehingga memaksa kendaraan
menyelesaikan perlambatannya sebelum masuk bundaran.
Radius pulau bundaran ditentukan oleh kendaraan rencana yang
dipilih untuk membelok di dalam jalur lalu lintas dan jumlah jalur
masuk yang diperlukan. Radius lebih besar dari 30 - 40 m sebaiknya
dihindari.
BENEFIT BUNDARAN
 MENINGKATKAN FAKTOR KESELAMATAN
 Penelitian menunjukkan bahwa bundaran
lebih aman daripersimpangan biasa baik
persimpangan dengan lampu atau rambu lalu
lintas.
 Bundaran mampu menurunkan korban luka-luka akibat tabrakan
75% pada persimpangan yang lebih dahulu telah
menggunakan rambu atau lampu lalu lintas. (Insurance Institue
forHighway Safety / IIHS dan & Federal Highway Administration
/ FHA),yaitu :
 37% menurunkan keseluruhan collisions area;
 75% menurunkan area collision (luka-luka);
 90% menurunkan area collision (fatal/kematian); dan
 40% menurunkan area collision( untuk pedestrian)
Ada beberapa alasan mengapa bundaran dapat membantu
kemungkinan menurunkan collision area, yaitu :

 Kecepatan yang rendah

 Tidak ‘mengejar’ lampu

 Satu arah perjalanan


Ada beberapa alasan mengapa bundaran dapat
membantukemungkinan menurunkan collision area, yaitu :

 Kecepatan yang rendah


Pengemudi harus pelan-pelan dan bersiaga sebelummemasuki kawasan
bundaran. Kecepatan di kawasanbundaran berkisar antara 15 dan 20 mil per
jam. Daerahcollision yang sedikit menjadi kecil dan hanya terjadi korban luka
ringan pada kecepatan yang rendah.

 Tidak ‘mengejar’ lampu


Bundaran didesain untuk untuk arus lalu lintas yang selalubergerak melingkar.
Pengemudi hanya perlu bersiaga sebelum memasuki daerah bundaran. Bila
bundaran kosong,pengemudi tidak disarankan untuk berhenti. Karena lalu lintas
selalu konstan bergerak, maka pengemudi tidak akan mengejar lampu’ seperti
layaknya pada simpang bersinyal.

 Satu arah perjalanan


Geometrik jalan memasuki kawasan bundaran berbentukkurva untuk menuntun
pengemudi memasuki kawasan persimpangan dan membantu mengitari
bundaran searah jarum jam. Sistem seperti ini juga dapat dipakai pada simpang
berbentuk T
Prinsip perencanaan bundaran
Beberapa saran dari MKJI (1997) pada perancangan bundaran
(samb….) :

•Daerah masuk ke masing-masing bagian jalinan harus lebih kecil


dari lebar bagian jalinan.

•Pulau lalu lintas tengah pada bundaran sebaiknya ditanami dengan


pohon atau obyek lain yang tidak berbahaya terhadap tabrakan, yang
membuat simpang mudah dilihat oleh kendaraan yang datang pada
radius kecil mungkin dapat dilewati.

•Lajur terdekat dengan kereb sebaiknya lebih lebar dari biasanya


untuk memberikan ruang bagi kendaraan tak bermotor dan
memudahkan kendaraan belok kiri lewat tanpa menjalin di dalam
bundaran.

•Pulau lalu lintas sebaiknya dipasang di masing-masing lengan untuk


mengarahkan kendaraan yang masuk sehingga sudut menjalin antara
kendaraan menjadi kecil.
Prinsip perencanaan bundaran

Paramater perencanaan bundaran menurut buku pedoman


Perencanaan Bundaran untuk Persimpangan Sebidang tahun 2004 :

 Volume lalu lintas rencana yang digunakan dalam perancangan


bundaran adalah volume lalu lintas seluruh lengan yang diperkirakan
akan memasuki bundaran pada akhir umur rencana. Volume lalu lintas
menunjukkan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pengamatan
dalam satuan waktu (hari, jam, menit). Jumlah lajur lingkar juga
ditentukan berdasarkan volume lalu lintas harian rencana pada
persimpangan (Tabel A).

 Kendaraan rencana yang digunakan adalah kendaraan dengan


radius putar yang paling besar. Kendaraan rencana adalah kendaraan
yang merupakan wakil dari kelompoknya, dipergunakan untuk
merencanakan bagian-bagian dari jalan. Diameter suatu bundaran
dipengaruhi oleh kendaraan rencana (Tabel B dan C).
Penetapan jumlah lajur
Penetapan dimensi bundaran
Penetapan radius masuk dan keluar
Penetapan jarak pandangan

Panjang garis b dapat


dihitung dengan
persamaan :

b = 0.278 (V konflik)(tc)

b adalah jarak pandang


lengan bundaran (meter)

V konflik adalah 70 %
kecepatan rencana lengan
pendekat (km/jam)

tc adalah selisih waktu


kritis saat masuk pada
jalan utama detik (6.5
detik)
Penetapan jarak pandangan
V2
d  (0,278)(t )(V )  0,039
Penetapan jarak pandangan henti
a

Jarak pandang henti dapat dihitung dengan persamaan :

Keterangan :
d= jarak pandang berhenti (m)
t = waktu reaksi, diasumsikan 2,5 detik
V= kecepatan, km/jam
a = deselerasi pengemudi (3,4 m/detik 2)
Penetapan jarak pandangan henti
Penetapan jarak pandangan henti
Penetapan jarak pandangan henti
Fasilitas pada bundaran
1. Drainase
Inlet sistem drainase jalan ditempatkan di sisi luar dari diameter bundaran dan
dapat juga ditempatkan di garis kereb pulau pusat atau apron truk.

2. Jalur pejalan kaki


Hindari pejalan kaki melintasi jalur lingkar, terlebih jika pusat dilengkapi oleh
apron truk, sebaiknya antara jalur pejalan kaki dengan perkerasan dibuat jalur
hijau dan pagar.

3. Lahan parkir dan halte


Jalur lingkar bundaran harus terbebas dari parkir kendaraan. Parkir di lengan
bundaran sebaiknya ditempatkan sejauh mungkin dari jalur lingkar bundaran.
Halte bus ditempatkan minimum 50 meter dari jalur penyeberangan, menjauhi
titik pusat bundaran

4. Akses lahan
Lokasi minimum 7 meter dari jalur penyeberangan pada lengan pendekat,
menjauhi pusat bundaran dan difasilitasi dengan jalur lambat. Jalur lingkar
harus terbebas dari akses lahan maupun pergerakan pejalan kaki
Fasilitas pejalan kaki & sepeda
Marka dan rambu di bundaran
Marka dan rambu di bundaran
Tahapan disain bundaran
Tahapan disain bundaran
Contoh : Disain bundaran (data)
Cek kelayakan
penggunaan bundaran

Berdasarkan diatas, pengaturan persimpangan berupa bundaran


pada simpang lima Dobi dapat dilakukan pada tahun 2007.
Contoh : foto lokasi bundaran
Contoh : sketsa lokasi bundaran
Contoh : sketsa alternatif 1
Contoh : sketsa alternatif 2
Contoh : hasil disain bundaran
Contoh : hasil disain bundaran
Contoh : hasil disain bundaran
Contoh : disain rencana rambu
Contoh : disain rencana rambu
Contoh : disain rencana marka
Contoh : disain rencana penerangan
 Pilih bundaran yang ada di kota padang
 Beri saran dan masukkan sesuai , Departemen
Permukiman Dan Prasarana Wilayah, (2004),
Perencanaan Bundaran untuk Persimpangan
Sebidang, Jakarta.

 Buat kriteria bundaran berdasarkan Departemen


Permukiman Dan Prasarana Wilayah, (2004),
Perencanaan Bundaran untuk Persimpangan
Sebidang, Jakarta.
See you
in the next Chapter……

Anda mungkin juga menyukai