ANALISIS LOKASI
2
1. Cukup suplai air untuk ternak dan
operasional
2. Menjaga pencemaran lingkungan jarak ke
pemukiman
3. Jarak lokasi usaha ke pemukiman 250 m, jarak
kandang tradisional ke rumah 10 m (Dirjen
Peternakan)
Lokasi Kemiringan
Datar < 2,2 %
Beralun 2,2 – 5,5 %
Berombak 5,5 – 8,9 %
Bergelombang 8,9 – 13,3 %
Berbukit 13,3 – 25,56 %
Curam > 25,56 %
3
1. Terlindung dari cuaca yang ekstrim
2. Terlindung secara alami pepohonan atau
bukit
3. Bisa ke segala arah, yang penting cahaya
matahari masuk ke dalam kandang
4. Perlu naungan atau ”wind breaker” bila arah
bangunan kurang tepat
5. Menyamankan pemandangan dan memudahkan
pengamatan
4
5
• Memudahkan pengembangan
• Bangunan dapat bertahan lama, tidak bongkar
pasang
• Efisien dan lalu lintas lancar
• Mengubah bangunan lama lebih ekonomis dari
membuat baru
• Merelokasi bangunan kecil lebih efisien dari
bangunan besar
•• Letak
Letak bangunan
bangunan harus
harus aman
aman dari
dari pencurian,
pencurian,
kerusakan,
kerusakan, banjir,
banjir, kebakaran,
kebakaran, dll.
dll.
Untuk
Untuk mencegah
mencegah kebakaran
kebakaran menjalar
menjalar ::
oo Jarak
Jarak antar
antar bangunan
bangunan 1515 –
– 30
30 m
m
oo Jarak
Jarak terhadap
terhadap bangunan
bangunan berbahaya
berbahaya 5050 m
m
•• Terletak
Terletak pada
pada wilayah
wilayah yang
yang nyaman
nyaman
•• Jauh
Jauh dari
dari polusi
polusi peternakan
peternakan (minimal
(minimal 250
250 m
m dari
dari
kandang)
kandang)
•• Dapat
Dapat terletak
terletak di
di seberang
seberang jalan
jalan umum/raya
umum/raya
6
1. Letak dalam wilayah usaha tani,- Bila terletak pada
sudut wilayah maka jarak dengan sudut yang
bertentangan (diagonal) menjadi maksimum. Bila letaknya
di tengah maka mudah dicapai dari semua arah dan
peluang perluasan di masa datang lebih mudah
Ditentukan oleh :
• Kebutuhan pelaksanaan
• Skala usaha
• Penanggulangan pencemaran lingkungan
• Penataan yang artistik
8
Digambarkan dalam bentuk radial dengan zona berlapis,
jarak antar zona minimal 30 m dari jari-jari lingkaran.
Zona I : Tempat penataan pemukiman, kebun dan
taman. Bebas dari polusi, merupakan tempat kegiatan
bekerja.
Zona II : Tempat penataan bangunan untuk bengkel,
garasi, jalur lalulintas dan halaman.
Zona III: Tempat penataan bangunan pengolahan,
penyimpanan atau gudang, kolam ikan, bangunan
limbah atau pupuk kandang. Zona ini rawan polusi dan
bising.
Zona IV : Tempat bangunan kandang. Zona ini rawan
oleh polusi kandang
Kebun rumput dapat diletakkan di zona III dan IV.
9
• Untuk kegiatan administrasi dan pengaturan
jalannya usaha
• Mudah melakukan pengamatan secara efektif
dan efisien terhadap semua kegiatan.
• Harus dekat jalan utama dan jalan umum
• Terletak di bagian depan lokasi.
13
Tempat membuat hijauan fermentasi
• Letak dekat kandang, di pinggir jalan, mudah
menuju kebun rumput dan jalan umum.
• Efisien untuk diinstal ke tempat pakan
Kerugian :
• Perlu biaya lebih tinggi
• Perlu keterampilan
• Kemungkinan terbentuk asam butirat yang
berlebihan keracunan
• Bau khas silase dapat mengkontaminasi.
Bentuk Silo
• Pit Silo : Bentuk seperti sumur,
umumnya dengan cara menggali tanah.
• Box Silo : Bentuk kotak atau bak di bawah
atau di atas tanah.
• Trench Silo: Bentuk selokan, bagian atas
lebih lebar.
• Tower Silo : Bentuk menara bulat.
• Pench Silo : Terbuat dari sekat bambu atau
kayu.
14
Persyaratan Membangun Silo
1. Diameter silo jangan terlalu lebar
permukaan silase menggumpal
2. Dinding silo kedap air, halus, dan tahan
asam.
3. Dinding harus kuat dari tekanan. Tower
silo dengan ukuran diameter 488 cm dan
tinggi 1220 cm memperoleh tekanan 1050
kg/m2 .
4. Penempatan menjamin keselamatan pekerja
dalam pengisiannya dan terhindar dari
gangguan lalat dan bau bila mengeluarkan.
5. Tempat berdirinya silo harus baik drainasenya
dan jangan terjadi pelumpuran.
Keuntungan Membangun Tower Silo :
• Rendah penggunaan tenaga kerja
• Tidak memerlukan lahan luas
• Pemasukan dan pengeluaran silo
menggunakan peralatan otomatis.
15
PAKTIKUM PENATAAN
ZONA FARMSTEAD
JARAK (m)
ARAH
OPTIMAL MINIMAL MAXIMAL
1. Rumah ke jalan raya 10 4 15
2. Rumah ke kandang 140 100 200
sapi perah
3. Rumah ke kandang 33 16 50
ayam*
4. Rumah ke kandang 75 60 90
domba
5. Rumah ke bengkel 20 16 33
6. Kandang sapi ke 45 20 100
gudang pakan
7. Kandang domba ke 80 10 170
gudang pakan
8. Kandang sapi perah 150 40 200
ke kandang domba
9. Kandang sapi perah 50 30 140
ke kandang sapi
daging
10. Kandang domba ke 40 20 100
kandang sapi daging
Keterangan :* Backyard
16
Luas kandang sapi perah : 30 X 40 m = 1200 m2
Luas kandang sapi daging : 30 X 30 m = 900 m2
Luas kandang domba : 15 X 10 m = 150 m2
Luas gudang pakan : 10 X 22 m = 220 m2
Luas Bengkel : 12 X 20 m = 200 m2
Luas Rumah : 10 X 10 m = 200 m2
Luas kandang ayam : 5 X 10 m = 50 m2
TUGAS :
Perhatikan denah kontur lahan yang akan ditata
Siapkan kertas gambar, pencil, jangka, dan
penghapus.
Gambarkan denah pada kertas gambar
Tatalah letak perkandangan dengan skala 1:
1000
Penataan dimulai dengan menata perumahan
pada zona I
17