Anda di halaman 1dari 19

TEORI-TEORI

ETIKA
Kelompok 7
Kelas : A6R4
Nama Anggota :
Dewi Rahmawati 31401800046
Putri Widiastuti 31401800141
Umi Tri Lestari 31401800003
01
TEORI
TELEOLOGIKAL
PENGERTIAN
Teori ini mengatakan bahwa nilai “betul” atau “salah” bergantung kepada
kesan sesuatu perbuatan. Keputusan yang terakhir bergantung kepada jumlah
perbandingan perkara-perkara baik atau betul yang dilakukan. Ini berarti
sesuatu tindakan perlu dilakukan sekiranya bertujuan membawa lebih banyak
kebaikan daripada keburukan mengikut peraturan yang berkenaan. Teori
teleologikal boleh dlihat dari dua perspektif, yaitu utilitarianisme dan egoisme.
MACAM PERSPEKTIF TEORI TELEOLOGIKAL
a. Teori Utilitarianisme
Teori ini dipelopori oleh David june (1711-1776), dan dikembangkan
Jeremy bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873).
Utilitarianisme berasal dari kata latin utilis, utility (Inggris) yang berarti
bermanfaat (bertens, 2000). Menurut teori ini, suatu tindakan dapat
dikatakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota
masyarakat. jadi ukuran baik tidaknya dilihat dari akibat, konsekuensi atau
tujuan dari tindakan itu (bermanfaat atau tidak).
b. Egoisme
Teori yang menggangap nilai itu baik jika menguntungkan diri sendiri
dan nilai itu buruk jika sesuatu itu merugikan diri sendiri.
Lebih mementingkan diri sendiri dibanding orang lain. Jenis teori ini
adalah :

1. Egoisme Psikologi

2. Egoisme Etika
02
TEORI
DEONTOLOGIKA
L
PENGERTIAN
Teori ini mengatakan bahwa suatu perlakuan sama baik atau buruk, benar
atau salah adalah berdasarkan prinsip moral dan kewajiban moral yang bernilai
intrinsik. Oleh karena itu, perlu memahami kewajiban dan peraturan moral
yang ada sebelum mulai memilih sesuatu tindakan moral yang betul. Perlakuan
dianggap bermoral jika mengikuti kewajiban dan sebaliknya. Teori Deontologi
dibagi menjadi dua prinsip utama, yaitu Prinsip Kewajiban dan Prinsip
Eksistensialisme.
MACAM PRINSIP TEORI DEONTOLOGIKAL
a. Prinsip kewajiban
Prinsip Kewajiban dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804)
yang menegaskan pelaksanaan tanggungjawab semata-mata kerana
pelaksanaan itu merupakan satu tanggungjawab. Tanggungjawab merupakan
satu nilai utama menentukan tindakan itu bermoral atau tidak.

b. Eksistentialisme
Teori ini menegaskan bahwa nilai baik mesti berasaskan pilihan
individu secara bebas. Pilihan individu menjadi nilai buruk jika karena
dipaksa.
03
TEORI
KEMORALAN SOSIAL
PENGERTIAN
Teori Kemoralan Sosial cenderung mengaitkan peraturan masyarakat
dengan konsep etika. Ia merujuk kepada standard atau ukuran moral yang
merangkumi nilai-nilai yang mementingkan masyarakat. Individu bukan
sebagai matlamat kemoralan. Nilai atau peraturan ini adalah ukuran dan
persetujuan masyarakat. Oleh karena itu individu bertanggungjawab untuk
mematuhi standard moral ini demi menjaga kerukunan sosial yang ada.
Sebagai contoh, Umat islam dikehendaki mengamalkan apa yang
diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang Allah SWT
04
TEORI
KEPRIBADIAN MULIA
PENGERTIAN
Menurut teori kepribadian mulia, etika adalah berkaitan dengan
keperibadian, sifat perangai dan ciri watak yang mulia. Teori ini mula-
mula dikemukakan oleh Aristotle. Menurut beliau bahwa kepribadian
yang mulia ini boleh dimiliki dan diperoleh oleh individu melalui latihan
dan mengamalkannya selalu sehingga menjadi satu tabiat atau kebiasaan
yang menyenangkan. Teori ini menyatakan bahwa setiap kepribadian yang
mulia merupakan “jalan tengah”, yaitu sesuatu nilai yang diamalkan tidak
berlebihan dan tidak juga terlalu kurang.
CONTOH TEORI KEPRIBADIAN MULIA

Seseorang yang menyadari moral, mempunyai keikhlasan dan


kejujuran, senantiasa berusaha bersungguh-sungguh melakukan
kebaikan dan mengelakkan keburukan, Berpegang kepada prinsip,
Tidak mengharapkan balasan atas apa yang dilakukan.
TEORI ETIKA DALAM AL-QUR’AN

‫اس‬ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ َ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ء‬ ‫ا‬
َ َ َۤ ‫د‬
َ ‫ه‬ ُ
‫ش‬ ‫ا‬ ‫و‬ ُ
‫ن‬
ْ ْ‫و‬‫ك‬ُ َ
‫ت‬ ِّ ‫ل‬ ‫ا‬‫ط‬ً ‫س‬ ‫و‬ ً
‫ة‬ ‫م‬ُ
َ َّ َّ ْ َ َ‫ا‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ن‬ٰ ْ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ َ
‫ك‬ ِ ‫ل‬‫ذ‬ٰ ‫َو َك‬
ِ
‫ش ِه ْيدًا‬َ ‫س ْول ُ َع َل ْي ُك ْم‬ َّ َ‫و َي ُك ْون‬...... ۗ
ُ ‫الر‬ َ
Dan demikianlah (seperti mana Kami telah memimpin kamu ke jalan yang lurus),
Kami jadikan kamu (Wahai umat Muhammad) satu umat pertengahan (pilihan lagi
adil), supaya kamu layak menjadi saksi kepada umat manusia (tentang benar dan
salah) dan Rasul itu (Muhammad) pula akan menjadi saksi ke atas kamu. (al-Baqarah:
143).
TEORI ETIKA DALAM HADIST

''Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sehingga ia
ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa
dipergunakan, ilmunya dalam hal apa ia amalkan, dan hartanya dari mana ia peroleh
dan kemana ia belanjakan.'' (Hadits sahih Riwayat At Tirmidzi dan Ad Darimi)
Contoh Kasus Monopoli yang Dilakukan oleh PT. PLN

1. Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai
dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga
listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat
ini telah ada 27 Independent Power Producer di Indonesia. Mereka termasuk
Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi, Californian Energy, Edison
Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke Energy,
Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga
listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.
Contoh Kasus Monopoli yang Dilakukan oleh PT. PLN

2. Krisis listrik memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) memberlakukan
pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya,
selama periode 11-25 Juli 2008. Hal ini diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja
industri ke hari Sabtu dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib
menaati, dan sanksi bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan
klasik, PLN berdalih pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah
karena adanya gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem kelistrikan Jawa-
Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap. Namun, di saat
yang bersamaan terjadi juga permasalahan serupa untuk pembangkit berbahan bakar
minyak (BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU Muara Karang .
KASUS PELANGGARAN TEORI ETIKA
Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat
sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan
adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi
pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi
enggan untuk berinvestasi.

Penilaian kasus tersebut berdasarkan teori etika:


TEORI ETIS/TIDAK ETIS
teori etika deontologi tidak etis dalam kegiatan usahanya.

teori etika teleologi. dinilai etis bila ditinjau dari teori etika teleologi.

teori etika utilitarianisme dinilai tidak etis

Anda mungkin juga menyukai