Anda di halaman 1dari 36

PENANGANAN NYERI

PADA LANSIA
DEFINISI

• Nyeri adalah suatu kondisi dimana


seseorang merasakan perasaan
yang tidak nyaman atau tidak
menyenangkan yang disebabkan
oleh kerusakan jaringan yang telah
rusak atau yang berpotensi untuk
rusak.
• Nyeri berhubungan dengan banyak
penyakit.
• Jenis penyakit yg menimbulkan nyeri pada
lansia :
• ????????
Jenis- jenis Nyeri (secara umum)

1. Nyeri Akut
•Nyeri Akut merupakan nyeri yang berlangsung dari
beberapa detik hingga kurang dari 6 bulan biasanya
dengan awitan tiba-tiba dan umumnya berkaitan
dengan cidera fisik.
•Nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau
cidera telah terjadi.
•Jika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada
penyakit sistemik, nyeri akut biasanya menurun
sejalan dengan terjadinya penyembuhan
2. Nyeri Kronik
• Nyeri kronik merupakan nyeri konstan
atau intermitern yang menetap sepanjang
suatu periode waktu.
• Nyeri ini berlangsung di luar waktu
penyembuhan yang diperkirakan dan
sering tidak dapat dikaitakan dengan
penyebab atau cidera fisik.
PENGKAJIAN PERSEPSI NYERI
Intensitas Nyeri
1. Skala deskriptif verbal (VDS)
• Merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga
sampai lima kata pendeskripsian yang tersusun
dengan jarak yang sama di sepanjang garis.
• Pendeskripsian ini dirangking dari “tidak nyeri”
sampai “nyeri tidak tertahankan”.
• Perawat menunjukan klien skala tersebut dan
meminta klien untuk memilih intensitas nyeri
terbaru yang ia rasakan (Potter & Perry, 2006).
Skala Deskriptif Verbal
2. Skala Penilaian Numerik (NRS)
• Skala penilaian numerik atau Numeric
Rating Scale (NRS) lebih digunakan
sebagai pengganti alat pendeskripsi kata.
Klien menilai nyeri dengan menggunakan
skala 0-10
Numerical Rating Scale
3. Skala Analog Visual (VAS)
• VAS adalah suatu garis lurus yang
mewakili intensitas nyeri yang terus
menerus dan memiliki alat pendeskripsi
verbal pada ujungnya.
• Skala ini memberi klien kebebasan penuh
untuk mengidentifikasi keparahan nyeri
(Potter & Perry, 2006).
Visual Analog Scale
4. Skala Nyeri Wajah
• Skala wajah terdiri atas enam wajah dengan
profil kartun yang menggambarkan wajah
yang sedang tersenyum (tidak merasa
nyeri), kemudian secara bertahap
meningkat menjadi wajah kurang bahagia,
wajah yang sangat sedih sampai wajah
yang sangat ketakutan (nyeri yang sangat)
(Potter & Perry, 2006).
Skala Nyeri Wajah
CARA MENGATASI
NYERI TANPA OBAT
(MANAJEMEN NYERI NON
FARMAKOLOGIS)
KOMPRES HANGAT
• Dilakukan dengan menempelkan kantong karet
yang diisi air hangat atau handuk yang telah
direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh
yang nyeri.
• Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan
atau pemijatan.
• Kompres hangat dapat membuat otot tubuh lebih
rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa
nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah.
KOMPRES DINGIN
• Hampir sama dengan kompres hangat, hanya
saja menggunakan air dingin.
• Kantong karet atau handuk ditempelkan pada
bagian tubuh yang nyeri.
• Melakukan kompres dingin harus hati-hati
sehingga sebaiknya tidak lebih dari 30 menit.
• Kompres dingin membantu mengontrol
perdarahan dan pembengkakan karena trauma,
mengurangi nyeri, dan menurunkan aktivitas
ujung saraf pada otot
Massase/ Pijat

• Massase kulit memberikan efek penurunan


kecemasan dan ketegangan otot.
• Rangsangan masase otot ini akan
merangsang serabut otot berdiameter
besar, sehingga mampu memblok atau
menurunkan impuls nyeri.
TERAPI PERILAKU
• Terapi perilaku dilakukan dengan cara
melatih kontrol/ kendali klien terhadap
respon nyeri.

a. Hipnotis
• Membantu mengubah persepsi nyeri
melalui pengaruh sugesti positif.
b. Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri dan efektif untuk
nyeri ringan sampai sedang.
Contoh:
•Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola,
dsb);
•Distraksi audio (mendengar musik, radio, dsb);
•Distraksi sentuhan (massage/ pijat, memegang
mainan, dsb); dan
•Distraksi intelektual (merangkai puzzle, bermain catur,
dsb).
c. Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing)

• Terapis meminta klien untuk berimajinasi


membayangkan hal-hal yang menyenangkan.
• Tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan
yang tenang serta konsentrasi dari klien.
• Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan
harus dihentikan.
• Tindakan ini dilakukan pada saat klien merasa
nyaman dan tidak sedang nyeri akut.
Akupuntur

• Akupuntur merupakan pengobatan yang


sudah sejak lama digunakan untuk
mengobati nyeri.
• Jarum–jarum kecil yang ditusukkan pada
kulit oleh terapis, bertujuan menyentuh
titik-titik tertentu (tergantung pada lokasi
nyeri) sehingga dapat memblok transmisi
nyeri ke otak.
Alat TENS
• Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation
(TENS) merupakan stimulasi pada kulit
dengan menggunakan arus listrik ringan
yang dihantarkan melalui elektroda luar.
• TENS merupakan suatu cara penggunaan
energi listrik yang berguna untuk
merangsang sistem saraf melalui permukaan
kulit yang telah terbukti efektif untuk
menghilangkan nyeri
• Alat ini biasa digunakan di poliklinik
fisioterapi/ rehabilitasi medik.
PLACEBO
• Placebo adalah “obat palsu” yang bentuknya
dibuat mirip dengan obat asli.
• Placebo sering kali disebut sebagai obat kosong,
karena tidak mengandung bahan aktif yang
memengaruhi kesehatan sama sekali.
• Bentuk placebo dapat berupa tablet, kapsul, atau
cairan suntik.
• Namun, kandungannya hanyalah tepung, gula, atau
larutan garam, bahkan mungkin hanya air putih.
• Meski tidak mengandung bahan aktif,
beberapa relawan yang mengonsumsi
placebo bisa merasa bahwa penyakit atau
gejala yang mereka rasakan membaik.
• Fenomena ini disebut placebo effect atau
efek plasebo.
Teknik Relaksasi

• Relaksasi otot rangka dapat menurunkan


nyeri karena mengendorkan ketegangan
otot.
• Dengan relaksasi, klien dapat mengubah
persepsi terhadap nyeri.
Teknik relaksasi sangat efektif untuk nyeri
kronis, dengan manfaat antara lain :
•Menurunkan kecemasan/ ketakutan yang
berhubungan dengan nyeri atau stress
•Menurunkan nyeri otot
•Membantu klien untuk melupakan nyeri
•Meningkatkan periode istirahat dan tidur
•Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain
•Menurunkan perasaan tak berdaya dan
depresi yang timbul akibat nyeri.
Langkah Teknik Relaksasi :

1. Menarik napas dalam dan menahannya


di dalam paru
2. Secara perlahan-lahan keluarkan udara
dan rasakan tubuh menjadi kendor dan
betapa nyaman hal tersebut
3. Bernapas dengan irama normal dalam
beberapa waktu
4. Ambil napas dalam kembali dan
keluarkan secara perlahan-lahan, sambil
biarkan telapak kaki relaks.
Pada tahap ini terapis dapat membantu
Anda untuk mengkonsentrasikan pikiran
pada kaki yang terasa ringan dan hangat.
5. Ulangi langkah ke-4, dan konsentrasikan
pikiran pada lengan, perut, punggung,
dan otot-otot lain.
6. Setelah Anda merasa rileks, dianjurkan
untuk bernapas secara perlahan.
Bila nyeri menjadi hebat, Anda bernapas
secara dangkal dan cepat.
7. Teknik relaksasi perlu dilakukan beberapa
kali agar mencapai hasil optimal.
• Sebutkan jenis penanganan non
farmakologis lainnya !!!
• Sebutkan peran perawat dalam
menangani nyeri yang di alami pasien !!!

Anda mungkin juga menyukai