Anda di halaman 1dari 31

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Mauli Ardhiya dan Noviarti Eka Putri


Pembimbing: dr. M. Luthfi, Sp.PD., KHOM., FINASIM., MMRS
IDENTITAS PASIEN
1 Nama
Harus ditulis lengkap, menghindari kekeliruan

2 Umur
• Adanya penyakit dengan predisposisi timbul pada umur tertentu
• Contoh: gondongan, campak (anak), osteoporosis (wanita,
orangtua, degeneratif (orang tua)

3 Jenis Kelamin
Penyakit tertentu menyerang jenis kelamin tertentu, contohnya
osteoatritis (wanita), ca cervix (wanita), BPH (laki-laki)

4 Alamat
Harus ditulis lengkap, hubungan dengan area epidemiologi
penyakit, contoh: goiter (pegunungan)
IDENTITAS PASIEN
5 Agama dan Suku
Menghormati kebiasaan yang berkaitan dengan kegiatan
keagamaan, budaya tertentu

6 Pekerjaan
Penyaki timbul akibat pekerjaan (occupational disease) atau
sebagai pencetus penyakit, contohnya pneumoconiasis (pabrik
tekstil, batu bara, asbes)

7 Status Perkawinan
Belum cukup umur, menikah, janda/duda
Keluhan Utama Riwayat
Penyakit
Keluhan yang
dirasakan pasien atau
Sekarang
keluarga sangat Riwayat perjalanan
mengganggu penyakit
sehingga mendorong Menggambarkan
pasien/keluar mencari kronologis penyakit
pertolongan atau secara jelas dan
nasehat medik lengkap
Contohnya: Demam,
muntah, nyeri perut
SEVEN SECRET
Insert the title of your subtitle Here
Situasi dan kondisi saat terjadi Lokasi
Meliputi faktor lingkungan, sosial, alergi Kepala, dada, perut

Faktor memperberat dan


memperingan Kualitas
Nyeri seperti tertusuk, tajam, tertindih

Manifestasi gejala lain yang terkait

Kuantitas
Easy to change colors, photos and Text.

Waktu
Onset, durasi, frekuensi
Riwayat Riwayat Penyakit
Penyakit Dahulu Keluarga
Penyakit DM
Riwayat penyakit baik Hipertensi
fisik maupun pskiatrik TBC
yang pernah di derita Asma
sebelumya

Riwayat Sosio Riwayat Personal


Ekonomi • Riwayat kehamilan
Lingkungan • Riwayat Persalinan
• Situasi rumah • Riwayat Imunisasi
• Kondisi lingkungan • Kebiasaan gaya hidup
• Situasi Pekerjaan
1. Keadaan umum: lemas
2. Kepala/ leher: Nyeri kepala, leher kaku, mata
(pandangan kabur, kemerahan) telinga (berdenging,
dsb)
3. Sistem pernapasan: pilek, batuk, sesak napas, nyeri
dada
4. Sistem kardiovaskuler: dada berdebar, sesak napas
bila tiduran (ortopnea)
5. Sistem pencernaan: nausea, abdominal pain,
vomitus, hematemesis, melena, hematocezia,
REVIEW ANA meteorismus
MNESIS SIST 6. Sistem urogenital: disuria, polakisuria, ngompol
(enuresis), inkontinensia
EM 7. Sistem tulang dan otot: atralgia, myalgia, deformitas
8. Sistem persarafan: hemiparesis, hemiplegi,
parasthesia (kesemutan), kebas, dsb.
Click icon to add picture
Click icon to add picture

Pemeriksaan
Thoraks
• Asimetri gerakan dada
• Retraksi dinding dada : di dada posterior, retraksi sela iga
biasanya pada se la iga bagian bawah.
• Sifat pernafasan : pernafasan dada dan perut
• Frekuensi pernafasan : 16 – 18 x/menit
18 – 20 x/menit
>20x/menit : tachypnea
<16x/menit : bradipnea
• Kontraksi berlebihan dari otot-otot pernafasan (otot
sternocleidomastodeus dan otot-otot respirasi aksesoria),

Inspeksi

Pigeon chest Funnel chest Skoliosis


Dengan pemeriksaan palpasi dada kita menilai :
• Adannya Nyeri tekan lokal dan kemungkinan adanya
fraktur.
• Pengembangan dinding dada.

Palpasi
Ekspansi Dada
Pengembangan dinding
dada posterior

• Letakkan ibu jari setinggi kosta X,


• jari-jari yang lain berada di sebelah
lateral rongga dada.
• Mintalah pasien untuk bernapas
dalam.
• Amati, sejauh mana ibu jari anda
menyimpang mengikuti ekspansi
toraks, rasakan pergerakan dan
kesimetrisan dari pergerakan
dinding dada selama respirasi.
Fremitus Taktil
Merupakan vibrasi yang
ditransmisikan melalui
percabangan bronkopulmonalis ke
dinding dada.
Fremitus berkurang/ tidak teraba:
Karena suara pasien lemah dan
transmisi getaran dari laring ke
dinding dada terhalang:
• Obstruksi bronkial
• PPOK
• Efusi pleura
• Fibrosis
• Pneumotoraks
Click
Click icon
icon to
to add
add picture
picture

Perkusi
• Paru normal : sonor
• Pneumothoraks : hipersonor
• Jaringan padat (jantung, hati) :
pekak/datar.
• Pekak atau redup: bila jaringan paru
normal terisi oleh konsolidasi
(campuran antara cairan dan sel
darah) seperti pada pneumonia;
Perkusi, menentukan
ketinggian diafragma

Bedakan bagian yang lebih sonor ke


arah redup
Ketinggian level bunyi redup diafragma
yang abnormal tinggi menunjukan efusi
pleura atau diafragma letaknya tinggi
seperti pada atelektasis
Jenis Suara Perkusi
Click
Click icon
icon to
to add
add picture
picture

Auskultasi
Normal: Vesikuler
Bersifat halus, nada rendah
Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
Click icon to add picture
Click icon to add picture

Pemeriksaan
Jantung
INSPEKSI
Bentuk  dada
Normal  : simetris
Menonjol : pembesaran  jantung, efusi
pleura, tumor
Denyut jantung
Kekuatan denyutan : Amati Apeks
(ICS 5 Midklavikula kiri)
Denyutan susah nampak bila payudara
besar, dinding torak tebal, gemuk
PALPASI

Merasakan impuls pada tepi kiri sternum pada ruang


sela iga ke-3, ke-4, ke 5 daerah ventrikel kanan
PERKUSI
Menentukan batas jantung
Atas : ICS 2 kiri linea parasternalis
Bawah : ICS 5 linea midclavicularis (ictus
cordis)
Kanan : ICS 3 sampa ICS 4 linea
parasternalis
Kiri : apex cordis
Kelainan *
Kardiomegali
Ateletaksis
Tumor
Dektrokardia
AUSKULTASI
BJ I (S1)  : penutupan katup mitral dan trikuspidalis = LUB
BJ II (S2) : penutupan katup Aorta dan Pulmonal  = DUB
Jarak S1 – S2 : 1 detik atau kurang, S1 lebih keras dari S2
Tempat mendengarkan BJ :
Mitral : linea midklavikula kiri ICS 5
Trikuspidalis : linea sternal kiri ICS 4
Aorta : linea sternal kanan ICS 2
Pulmonalis : linea sternal kiri ICS  2
 BJ Tambahan*
Murmur :getaran yang terjadi dalam jantung atau pembuluh darah besar yang diakibatkan
oleh bertambahnya turbulensi darah / cairan
BJ3 &BJ4
AUSKULTASI
Normal :
– BJ 1 : penutupan katup atrioventrikularis dan
getaran aorta dan arteri pulmonalis
– BJ 2 : penutupan katup pulmonal & aorta
– BJ 3 : bila arus darah atrium ke ventrikel
sangat besar saat pengisian cepat, biasa pada
anak dan dewasa saat olahraga
– BJ 4 : bila darah dari atrium ke ventrikel
sangat banyak pada sistol atrium (patologis)
Click icon to add picture
Click icon to add picture

Pemeriksaan
Abdomen
INSPEKSI
• Pergerakan dinding abdomen saat bernafas (simetris/tidak)
• Keadaan perut tampak (mendatar/ membuncit)
• Keadaan pusar(menonjol/tidak)
• Vena Melebar?
• Ada tidak peristaltik
• Massa?
• Perubahan warna kulit?
• Sikatriks, Striae?
AUSKULTASI
Dengarkan suara peristaltik usus, hitung selama 1 menit
• Normal dewasa: 5–35x/menit
• Normal anak: 5–15x/menit
PERKUSI
• Perkusi pada kesembilan regio abdomen u/ menilai bunyi perkusi
• Menilai ada tidaknya nyeri perkusi
• Ketok CVA
PALPASI
• Menilai ada tidaknya tahanan (defence muscular)
• Menilai ada tidaknya massa
• Menilai ada tidaknya nyeri tekan dan nyeri lepas
PALPASI GINJAL
• Pasien tidur telentang
• Meminta pasien u/ mengekstensikan kedua lutut
• Meletakkan tangan kiri pemeriksa u/ menunjang dinding perut bagian belakang
• Melakukan palpasi bagian depan dengan tangan kanan pemeriksa
• Ginjal teraba membesar atau tidak ?
• Permukaan ginjal(berbenjol-benjol atau tidak)?
• Bila teraba: ginjal membengkak, nyeri perkusi bagian belakang ?
PEMERIKSAAN ACITES
• Pasien tidur telentang
• Melakukan perkusi mulai dari umbilicus ke lateral sampai terdengar bunyi pekak
(pekak sisi), jari pemeriksa tidak berubah posisi
• Meminta pasien u/ berbaring ke salah satu sisi tubuhnya dan dilakukan perkusi
di daerah yg tjd pekak sisi yg akan berubah menjadi timpani bila terdapat asites
Menilai ada/tidaknya undulasi
• Ketuklah sisi perut kanan dengan jari ke 3 tangan kanan dan rabalah gelombang
yang ditimbulkannya dengan tangan kiri pada sisi perut kiri
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai