1
Apa itu SPT Tahunan?
• Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Pajak Penghasilan (PPh) merupakan
formulir yang digunakan Wajib Pajak
untuk melaporkan penghitungan
dan/atau pembayaran PPh, objek
pajak PPh, bukan objek pajak PPh,
harta dan kewajiban.
2
2
Mengapa Kita Wajib Mengisi dan
Menyampaikan SPT Tahunan
PPh?
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi
persyaratan SUBJEKTIF dan OBJEKTIF wajib:
• Mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP; dan
• Wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas, dan
menandatangani; serta
• Menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat
lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
4
4
Media Penyampaian
SPT Tahunan
Pojok Pajak
KPP/KP2KP
Langsung
Drop Box
Tempat lain
Media Mobil Pajak
Penyampaian
SPT Tahunan
Kantor Pos
dengan bukti pengiriman
surat ke KPP tempat WP
Perusahaan ekspedisi/kurir terdaftar
5
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN
4 BULAN SETELAH
April 2016 TAHUN BUKU
ATAU
ATAU BERAKHIR (BAGI WP
30
YANG TAHUN
BUKUNYA TIDAK SAMA
DENGAN TAHUN
TAKWIM)
SUBJEK PAJAK
OP yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, OP OP yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, OP yang
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak
dalam jangka waktu 12 bulan, badan yang tidak
bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima
didirikan dan tidak bertempat kedudukan di atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari
Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di
kegiatan melalui BUT di Indonesia Indonesia
BUT menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia yang dapat berupa:
tempat kedudukan manajemen, cabang perusahaan, kantor perwakilan, gedung kantor, pabrik, bengkel,
gudang, ruang untuk promosi dan penjualan, pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja
pertambangan minyak dan gas bumi, perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan,atau kehutanan, proyek
konstruksi, dll
(Pasal 2A UU PPh)
11
11
YANG TIDAK TERMASUK SUBJEK PAJAK
kantor perwakilan negara asing;
pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-
pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan
kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-
sama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia (WNI)
dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di
luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan
memberikan perlakuan timbal balik;
organisasi-organisasi internasional dengan syarat:
Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan
tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada
pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota;
pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana
dimaksud di atas, dengan syarat bukan WNI dan tidak menjalankan
usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia.
12
12
(Pasal 3 UU PPh)
Wajib Pajak Badan
Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi :
Perseroan Terbatas (PT), persekutuan,
perseroan komanditer (CV), perkumpulan,
perseroan lainnya, yayasan,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), organisasi massa,
Badan Usaha Milik Dearah (BUMD), organisasi sosial politik, atau
firma, organisasi lainnya,
kongsi, lembaga dan bentuk badan lainnya
koperasi, termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap (BUT).
dana pensiun,
O B JEK P AJAK
14
14
Objek Pajak Penghasilan
●
Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh WP,
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
PPh final (dibayar sendiri atau dipotong pihak lain) tidak dapat dikreditkan.
19
Penghasilan yang dikenai PPh Final
(Pasal 6 UU PPh) 23
Biaya-biaya yang boleh Dikurangkan dari
Penghasilan Bruto (lanjutan)
Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan (Pasal 6 UU PPh);
Piutang
yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan
memenuhi syarat tertentu (Pasal 6 UU PPh);
Zakat
dan sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib (PP
Nomor 60 Tahun 2010);
Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak tertagih
khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan untuk usaha
asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman kembali hutan,
cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, dan
cad. Biaya penutupan limbah (KMK Nomor :
204/KMK.04/2000);
24
Biaya-biaya yang boleh Dikurangkan dari
Penghasilan Bruto (lanjutan)
Kompensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5 tahun
sebelumnya) (Pasal 6 UU PPh)
Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
kenikmatan yang terbatas berupa: (PMK Nomor
83/PMK.03/2009)
Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai, atau
Naturadan kenikmatan di daerah terpencil, atau
Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan (baju
seragam satpam)
25
Biaya-biaya yang boleh Dikurangkan dari
Penghasilan Bruto (lanjutan)
Sumbangan Khusus untuk : (Pasal 6 UU PPh)
Bencana Nasional,
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia,
Pembangunan infrastruktur sosial,
Fasilitas pendidikan , dan
Pembinaan olahraga
Untuk biaya kendaraan sedan, sejenis boleh dibebankan
50% (Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP - 220/PJ./2002)
Untuk biaya telepon seluler dapat dibebankan 50% (KEP-
220/PJ./2002)
26
Biaya-biaya yang Tidak Boleh
Dikurangkan dari Penghasilan Bruto
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun
Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna, dan asuransi bea siswa,
yang dibayar oleh WP OP
Pasal 9 UU PPh 27
Biaya-biaya yang Tidak Boleh
Dikurangkan dari Penghasilan Bruto (lanjutan)
Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan
Pajak penghasilan
Pasal 9 UU PPh 28
PENYUSUTAN
Penyusutan atas pengeluaran:
untuk pembelian, pendirian, penambahan,
Dilakukan :
1. dalam bagian-bagian yang sama besar selama
masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta
tersebut (metode Garis Lurus) ayat (1)
2. dalam bagian-bagian yang menurun selama
masa manfaat, yang dihitung dengan cara
menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku,
dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku
disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan
secara taat asas (Metode Saldo Menurun)
ayat (2)
(Pasal 9 ayat (1) dan (2) UU PPh ) 30
PENYUSUTAN (lanjutan)
Kelompok Harta Masa
Garis Lurus Saldo Menurun
Berwujud Manfaat
I. Bukan bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
35
Tarif WP Badan
(Omzet diatas 50 M)
Tahun 2009 28 %
Tahun 2010 - 25 %
sekarang
PPh TERUTANG :
1. Untuk tahun pajak 2008
10% X Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000
15% X Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000
30% X Rp 90.000.000 = Rp 27.000.000
Jumlah Rp 39.500.000
●
tetap menggunakan tarif pasal 17
4,8 M
Fasilitas 4,8 M 800.000.000 14% 112.000.000
X 5M
30 M
WAJIB
PEMBUKUAN
42
BAGAIMANA
MENGHITUNG JUMLAH SELURUH PENGHASILAN XXXX
PAJAK? BRUTO
BIAYA XXXX
JUMLAH PENGHASILAN NETO
(-)
XXXX
KOMERSIAL
KOREKSI FISKAL
POSITIF XXXX
NEGATIF (XXX)
(+)
PENGHASILAN NETO FISKAL XXXX
KOMPENSASI KERUGIAN XXXX
PENGHASILAN KENA PAJAK
(-)
XXXX
PPh TERUTANG XXXX
KREDIT PAJAK XXXX
DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK XXXX
KETIGA
TELAH DIBAYAR SENDIRI XXXX (+)
JUMLAH KREDIT PAJAK XXXX
(-)
KURANG/LEBIH BAYAR XXXX
43
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengisian SPT
Melampirkan laporan keuangan lengkap seperti: neraca,
laporan rugi laba, daftar penyusutan, dan lain-lain
Yang diisi terlebih dahulu adalah formulir lampiran, bukan
induknya
Di setiap lembar jangan lupa mengisi identitas seperti nama,
npwp dan tahun pajaknya
Jangan lupa membubuhkan tanda tangan, karena jika tidak
spt yang anda laporkan dianggap tidak sah
Jika spt menunjukkan kurang bayar, kekurangan tersebut
harus dibayar paling lambat sebelum spt dilaporkan
Pembayaran dapat dilakukan di kantor pos atau bank
44
Lembar Informasi yang dilekatkan pada amplop SPT Tahunan
LEMBAR INFORMASI AMPLOP SPT TAHUNAN
NPWP :
Tahun Pajak :
Status SPT * : Nihil Kurang Bayar Lebih Bayar
Jenis SPT* : SPT Tahunan SPT Tahunan Pembetulan Ke- ...
Perubahan Data* : Ada Tidak Ada
Jika ada perubahan data Wajib Pajak, maka tempelkan formulir perubahan data pada amplop SPT Tahunan
No. Telp/HP :
Pernyataan :
Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibat termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa informasi pada amplop ini sesuai dengan SPT
Tahunan yang terdapat dalam amplop ini.
Tanda Tangan :
45
Alur SPT Tahunan
Laporan
Keuangan Hitung Bayar
Lapor
Jangan lupa
Langsung ke KPP/KP2KP menyimpan
Bukti
Penyampaian
Kantor Pos/Kurir/Jasa
SPT Tahunan
Pengiriman
46
46
Sanksi Tidak Menyampaikan SPT
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan jasa Memotong
Badan
PPh 21 atas
gaji
Koreksi
Di dunia praktik, teknik rekonsiliasi yang lebih banyak
digunakan untuk tujuan pengisian SPT, namun penyajian
dalam Catatan Atas Laporan Keuangan, menggunakan
teknik koreksi positif / negatif atas laba sebelum pajak
Trade Off Akuntansi - Perpajakan
Di sisi akuntansi bersifat
menguntungkan, sebab
akan menarik minat
pemegang saham
potensial.
Perusahaan terbuka akan
memprioritaskan
kepentingan ini.
Tingginya Laba
Di sisi perpajakan
bersifat tidak
menguntungkan, sebab
meningkatkan beban
pajak yang harus
dibayar.
Latar Belakang Perbedaan
Akuntansi Pajak
Perbedaan
Permanen Temporer
Penelitian:
Pajak Tangguhan:
Book Tax Gap
Aktiva/ Utang
Effective Tax Rate
Beban/ Pendapatan
Macam Perbedaan
Berdasar Sifat
●
Positif, bersifat meningkatkan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
●
Negatif, bersifat mengurangi PKP.
●
Temporer, merupakan akibat berbedanya waktu pengakuan, namun akan berujung
pada hasil akhir serupa.
●
Permanen, merupakan perbedaan yang tidak akan terserupakan seiring waktu.
Langkah Penyesuaian Perbedaan Ditambah
Laba
penghasilan yang
akuntansi belum diakui.
Dikurangi
Ditambah biaya
penghasilan yang
non deductible. bukan objek pajak.
Menghitung
Mencatat pajak
beban pajak
tangguhan.
kini.
Pencatatan Pajak Tangguhan
Perbedaan Temporer
Perbedaan
akibat kesalahan
ini bersifat
Seharusnya, temporer, sebab
pengeluaran seiring
atas perolehan berjalannya
aset waktu aset yang
Kesalahan dikapitalisasi dikapitalisasi
pencatatan dapat dan tidak akan dibebankan
berupa secara bertahap
pembebanan biaya
dibebankan.
melalui beban
perolehan aset.
penyusutan.
Laporan Keuangan dan Laporan
Fiskal
Laporan Dipergunakan sebagai acuan
●
61
Non Deductible Expenses
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh
a. Pembagian laba.
b. Biaya untuk kepentingan pribadi.
c. Pembentukan dana cadangan, kecuali usaha tertentu.
d. Premi asuransi dibayar WP OP.
e. Natura, kecuali akibat tuntutan kerja atau makanan bagi
semua karyawan.
f. Jumlah melebihi kewajaran atas hubungan istimewa.
g. Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan
selain yang dikecualikan.
h. Pajak penghasilan.
i. Gaji anggota persekutuan.
j. Sanksi administrasi dan pidana pajak.
62
Non Deductible Expenses Lain
Non Deductible
Pengobatan
Makan siang PPh 21 Biaya jamuan
secara cuma –
bagi sebagian ditanggung tanpa daftar
cuma bagi
pegawai. perusahaan. nominatif.
pegawai.
63
Penghasilan Dikenai PPh Final
Pasal 4 Ayat (2) UU PPh
Bunga deposito,
tabungan, obligasi
Bunga simpanan
koperasi diterima
Hadiah
dan surat utang
negara. WP OP. undian;
Penghasilan dari Penghasilan Penghasilan usaha
transaksi saham,
sekuritas, dan
pengalihan tanah jasa konstruksi dan
penyertaan modal lain. dan/ atau bangunan real estate.
65
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (1)
Biaya pemasaran
Gaji dan bonus pegawai tetap (1,864,000,000)
Tunjangan pajak penghasilan (92,740,000)
Pembagian sembako (364,835,000)
Pendidikan karyawan (986,320,000)
Promosi dan iklan (3,876,500,000)
Jamuan makan (284,250,000)
Telepon, air, dan listrik (734,250,000)
Penyusutan (50,625,000)
Biaya bahan bakar dan tol (54,320,000)
Total biaya pemasaran (8,307,840,000)
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (3)
x. Bunga pinjaman sebesar 12% p.a. dibayarkan di akhir tahun, dengan nilai pokok
pinjaman bernilai tetap sepanjang tahun.
y. Sumbangan diberikan untuk pembangunan panti asuhan rubuh di sekitar
perusahaan dan pengadaan sarana bermain di dalamnya.
z. Biaya lain – lain tidak memenuhi ketentuan perpajakan sebagai deductible
expense.
aa. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 22 atas impor dengan DPP PPN Rp 21.750.000.000,00. Perusahaan
telah memiliki API atas impor tersebut.
ii. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp 631.250.000,00.
iii. Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp 855.750.000,00.
iv. STP PPh 25 sebesar Rp 451.500.000,00 termasuk denda Rp 35.500.000,00.
74
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (10)
Pertanyaan :
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas PT.
Arkeikum?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di periode
berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya
dibayarkan di periode mendatang?
e.Bagaimanakah PT. Arkeikum melakukan penjurnalan
terkait kewajiban perpajakannya?
75
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (11)
Nominal Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Nominal Fiskal
Jawaban Penjualan
: bruto 74,350,000,000 74,350,000,000
Retur penjualan (1,875,000,000) (1,875,000,000)
a. Diskon penjualan (576,500,000) (576,500,000)
Penjualan netto 71,898,500,000 71,898,500,000
Biaya pemasaran
Gaji dan bonus pegawai tetap (1,864,000,000) (1,864,000,000)
Tunjangan pajak penghasilan (92,740,000) (92,740,000)
Pembagian sembako (364,835,000) 364,835,000 0
Pendidikan karyawan (986,320,000) (986,320,000)
Promosi dan iklan (3,876,500,000) (3,876,500,000)
Jamuan makan (284,250,000) 104,250,000 (180,000,000)
Telepon, air, dan listrik (734,250,000) 150,000,000 (584,250,000)
Penyusutan (50,625,000) 14,375,000 (36,250,000)
Biaya bahan bakar dan tol (54,320,000) 13,580,000 (40,740,000)
Total biaya pemasaran (8,307,840,000) (8,307,840,000) 76
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (12)
Keterangan :
Koreksi positif atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran
= 50% Biaya pulsa direktur + Pembelian PDA yang seharusnya dikapitalisasi
= 50% * ¼ * 400.000.000 + ¼ * 400.000.000
= 50.000.000 + 100.000.000
= 150.000.000
Penyusutan bidang pemasaran menurut akuntansi
= 20% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone + 6/12 * 50% * 100.000.000
= 5.000.000 + Penyusutan smartphone + 25.000.000
= 30.000.000 + Penyusutan smartphone
77
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (13)
Keterangan :
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= 50% * 25% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone + 6/12 * 25% * 100.000.000
= 3.125.000 + Penyusutan smartphone + 12.500.000
= 15.625.000 + Penyusutan smartphone
Koreksi positif atas penyusutan bidang pemasaran
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= (30.000.000 + Penyusutan smartphone) - (15.625.000 + Penyusutan
smartphone)
= 14.375.000
78
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (14)
JawabanBiaya:umumdan administrasi (G&A)
Gaji dan bonus pegawai tetap (2,465,000,000) (2,465,000,000)
a. PPh 21 ditanggung perusahaan (143,400,000) 143,400,000 0
Honorariumdan komisi pegawai tidak tetap (1,486,542,000) (1,486,542,000)
Seragamsatpamgudang (94,560,000) (94,560,000)
Telepon, air, dan listrik (1,055,600,000) (1,055,600,000)
Biaya sewa kantor (1,633,500,000) 980,100,000 (653,400,000)
Penyusutan (1,254,000,000) 466,500,000 (787,500,000)
Royalti (660,000,000) 110,000,000 (550,000,000)
Biaya pembangunan pabrik baru (4,365,000,000) 4,365,000,000 0
Penghapusan piutang (4,763,480,000) 1,500,000,000 (3,263,480,000)
Pemeliharaan kendaraan (87,200,000) 5,000,000 (82,200,000)
Alat tulis kantor (154,380,000) (154,380,000)
Biaya bahan bakar dan tol (328,600,000) 24,645,000 (303,955,000)
Asuransi kendaraan (364,700,000) (364,700,000)
PBBgudang (762,300,000) (762,300,000)
Riset (3,860,000,000) 1,930,000,000 (1,930,000,000)
Pendidikan karyawan (1,340,000,000) (1,340,000,000)
Family gathering (134,700,000) (134,700,000)
Total biaya umumdan administrasi (G&A) (24,952,962,000) (24,952,962,000)
Keterangan :
Koreksi positif atas biaya sewa kantor
= Proporsi biaya sewa dibayar di mukan
= 18/30 * 1.633.500.000
= 980.100.000
80
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (16)
Keterangan :
Koreksi positif atas penyusutan bidang G&A
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal
= 1.254.000.000 - 787.500.000
= 466.500.000
81
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (17)
Jawaban Pendapatan
: Dividennondarioperasi
PT. Negarakertagama 382,500,000 (191,250,000)
a. Dividen dari PT. Sutasoma 134,900,000
Sewa mesin 67,400,000
Bunga deposito (setelah pajak) 34,280,000 (34,280,000)
Dividen dari Bremen Ag. 276,500,000 118,500,000
Total pendapatan non operasi 895,580,000
Keterangan :
Koreksi positif atas dividen dari Bremen Ag.
= Beban pajak luar negeri yang seharusnya tidak di-netto-kan
= 30% / 70% * 276.500.000
= 118.500.000
Pokok deposito
= 100% / 80% * 34.280.000 / 8%
= 535.625.000
Pokok pinjaman
= 100% / 12% * 76.275.000
= 635.625.000
83
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (19)
Keterangan :
Bunga pinjaman yang boleh dibebankan
= Selisih pokok pinjaman dan pokok deposito * Tingkat bunga pinjaman
= (635.625.000 - 535.625.000) * 12%
= 12.000.000
84
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (20)
Kredit pajak
Kredit PPh 22 (543,750,000)
: 2,5% * 21,750,000,000
Kredit PPh 23 (631,250,000)
Kredit PPh 24 (79,000,000)
Kredit PPh 25 (855,750,000)
STPPPh 25 (416,000,000) (2,525,750,000)
Pajak kurang (lebih) bayar 254,558,600
Ilustrasi
Perseroan Terbatas (21)
Jawaban :
d. Laba sebelumpajak 13,901,543,000
Pendapatan tidak berkesinambungan (650,000,000)
Estimasi pendapatan tahun mendatang 13,251,543,000
PPh terutang (20%) 2,650,308,600
Kredit pajak
Kredit PPh 22 (543,750,000)
: 2,5% *21,750,000,000
Kredit PPh 23 (631,250,000)
Kredit PPh 24 (79,000,000) (1,254,000,000)
Total PPh 25 setahun 1,396,308,600
Angsuran PPh 25 per bulan 116,359,050
TERIMA KASIH
87