Anda di halaman 1dari 17

Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat

ISBD: gabungan matakuliah ilmu sosial dasar dan


ilmu budaya dasar.
Ilmu ini adalah sebagai solusi tentang problem
sosial budaya (masalah sosial). Ilmu ini memberikan
dasar-dasar pengetahuan sosial dan budaya. Budaya
sehingga mampu mengkaji masalah sosial dan budaya
secara arif. Sebagai mahasiswa peka, tanggap, kritis
serta bersimpati atas solusi pemecahan masalah-
masalah sosial dan budaya tersebut.
Ada 4 landasan yang pentingnya memperlajari ISBD ini
1. Secara historis
a. Indonesia sebagai bangsa yang beragama
b. Mempunyai warisan budaya dan peradaban tinggi
c. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, cinta damai, toleransi dan gotong-royong.
2. Landasan filosofis
- Bangsa Indonesia memiliki filsafah hidup pancasila
a. Ketuhanan yang maha esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Konteks karakter bangsa
a. UUD 45 pasal 30 dan 31
b. UUD No. 20 tahun 2003 tentang Sisdikti
4. Landasan pedagogis/bersifat mendidik
a. Mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, perlu suatu proses secara terencana terus menerus dan
berkesinambungan.
b. Kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat. Perlu adanya perwakilan pengetahuan, nilai
religi dan sosial budaya.
c. Dalam pergaulan global, perlu mempertahankan jati diri sebagai bangsa yang bernegara,
berdampak dan bermartabat manusia dan masyarakat
Ruang lingkup: ISBD dari yaitu ISD dan IBD

ISD:
1. adanya suatu masalah sosial dengan peradaban
yang berbeda-beda sehingga perlu
antar budaya.
2. Adanya berbagai golongan dan kesatuan
sosial dengan masyarakat yang masing-masing
merupakan kepentingan, kebutuhan masing-
masing tentang ada pertentangan mampu
kesetia kawanan dan ada kebutuhan bersama.
(mata kuliah pengembangan kepribadian).
Manusia makhluk individu dan sosial

Manusia sebagai makhluk individu


Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-
beda dari segi biologis, rohani dan istilah
kebudayaan.
Secara biologis manusia diklasifikasikan
sebagai homosapiens (manusia yang tahu).
Sebagai spesies primate dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi dalam kerohanian disebut jiwa.
Manusia menurut agama islam/Al-qur’an
1. Manusia dipanggil dengan beberapa istilah: al- insan dan bani adam
2. Al-insan berarti suka, senang, jinak, ramah atau makhluk yang sering lupa
3. Bani adam berarti anak-anak adam karena berasal dari keturunan nabi adam
4. Manusia adalah makhluk yang paling mulai dab memiliki berbagai potensi serta
memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat
5. Manusia terdiri dari unsur-unsur, jasad, roh
6. Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia
7. Roh merupakan daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada janin
dalam kandungan ketika janin berumur 4 bulan 10 hari, walaupun dalam istilah
bahasa dikenal adanya rohaniah (kejiwaan)
8. Penggolongan manusia yang paling utama dari berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-
laki atau perempuan.
9. Penggolongan lain dari usia mulai janin: bayi, balita, dan seterusnya
10.Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT yang pada hakekatnya
mereka sebagai makhluk individu
11. Adapun individu menurut Effendi: adalah berasal dari kata in dan divided --- dalam
bahasa inggris in mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi.
Jadi individu artinya tidak terbagi atau satu kesatuan
12. Bahasa latin individu berasal dari kata individium artinya yang tidak
terbagi
13. Dalam hal ini artinya bahwa manusia sebagai makhluk individu
merupakan kesatuan aspek jasmani dan rohani atau fisik dan psikologis,
unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa
14. Setiap manusia memiliki keunikan dan cirri khas tersendiri tidak ada
manusia yang persis sama, walau kembar sekalipun masing-masing
memiliki keunikan tersendiri
15. Seorang individu merupakan perpaduan antara faktor fenotif (lingkungan)
dan genotif (yang dibawa individu sejak lahir dan faktor keturunan)
16. Karateristik yang khas dari dari seseorang dapat kita sebut dengan
kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang di
pengaruhi oleh bawaan genotif dan faktor lingkungan yang saling
berinteraksi terus menurus
17. Menurut Nursid Sumaatmadja, kepribadian merupakan keseluruhan
perilaku individu yang merupakan hasil intuaksi mutana potensi-potensi
fisik dan psikis yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi
lingkungan,yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi
mental psikologisnya jika mendapat rangsangan dari lingkungan
18. Secara normal setiap manusia memiliki potensi dasar mental yang
berkembang dan dapat dikembangkan yaitu:
- Minat (sense of interest)
- Dorongan ingin tahu (sense of curiousity)
- Dorongan ingin membuktikan kenyataan (sense of reality)
- Dorongan ingin menyelidiki (sense of inquiry)
- Dorongan ingin menemukan sendiri (sense of discovery)
19.Berawal dari potensi tersebut manusia sebagai makhluk individu ingin
memenuhi kebutuhan dan kehendaknya msing-masing ingin
merealisasikan dan mengaktualisasikan dirinya
20.Setiap individu akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan
jati dirinya yang berbeda dengan yang lainnya, dia tetap ingin menjadi
dirinya sendiri sebagai dia selalu sudah akan keindividualitasnya.
21.Menurut Hanti Asbi dan Syahrun bahwa setiap orang bertanggungjawab
atas dirinya, atas pikiran, kesatuan pilihan, dan prilakunya. Orang yang
benar-benar manusia adalah orang yang bertanggungjawab
Manusia sebagai makhluk sosial

Manusia adalah makhluk yang selalu


berinteraksi dengan sesamanya.
Manusia merupakan makhluk sosial karena
manusia tidak bisa hidup tanpa berhubungan
dengan manusia yang lain bahkan untuk
urusan sekecil apapun kita tetap membutuhkan
orang lain untuk membantu kita.
Beberapa defenisi sosial menurut ahli:
1. Lewis: sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi
sehari-hari antara warga Negara dan pemerintahannya.
2. Enda M.C: sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan.
Manusia yang tidak bersosialisasi dengan orang lain, maka di kehidupannya tidak akan
berkembang dengan baik. Sebagai makhluk sosial (homo socialis) masyarakat tidak
hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam
beberapa hal tertentu, misalnya: dalam lingkungan masyarakat terkecil yaitu keluarga.
Dalam keluarga seorang bayi membutuhkn kasih sayang orang tuanya agar dapat tumbuh
dan berkembang secara baik dan sehat.
3. Aristoteles: menyebutkan bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat
adalah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan.
Contoh: di India dari masyarakat Singh, pada waktu masih bayi, anak-anak tersebut
diasuh oleh serigala dalam sebuah gua, walaupun dia tidak dilatih hidup bermasyarakat
sifatnya masih seperti serigala, kadang-kadang meraung-raung di tengah malam, suka
makan daging mentah.
Di Amerika: 1938 seorang anak berumur 5 tahun kedapatan diatas loteng dan terasing
dengan lingkungan meskipun sudah berumur 5 tahun belum juga dapat berjalan dan
berbicara. Jelas bahwa manusia meskipun mempunyai bakat dan kemampuan namun
bakat tersebut tidak dapat dikembangkan apabila tidak bersosialisasi di masyarakat,
itulah sebabnya masyarakat dikatakan sebagai makhluk sosial.
Karateristik manusia sebagai makhluk sosial:
1. Manusia memiliki unsur-unsur keharusan biologis yang terdiri dari:
- Dorongan untuk makan,
- Dorongan untuk mempertahankan diri,
- Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Dalam perkembangan manusia juga mempunyai kecenderungan
sosial untuk “meniru” dalam arti membentuk diri dengan melihat
kehidupan masyarakat lain. Dimana manusia itu sendiri
membutuhkan sebuah interaksi atau berkomunikasi untuk
membentuk dirinya sendiri melalui proses meniru sehingga jelas
bahwa masyarakat mempunyai konsep sebagai makhluk sosial.
2. Faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri
dari 3 hal yaitu:
- Tekanan emosional,
- Harga diri, dan
- Isolasi sosial.
Manusia dan masyarakat
Manusia adalah jenis makhluk yang juga hidup dalam kolektif
termasuk juga binatang jenis protozoa. Manusia adalah makhluk
yang paling mulia yang diciptakan oleh tuhan. Manusia merupakan
makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani, melalui akalnya
manusia dituntut untuk berpikir menggunakan akalnya untuk
menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain. Manusia kalau tidak menggunakan akalnya dia tidak lebih
dari pada binatang (Machiavelli). Akal manusia mampu untuk
membayangkan dirinya serta peristiwa-peristiwa yang mungkin
terjadi terhadap dirinya sendiri sehingga dengan mampu manusia
dapat mengadakan pilihan suatu sebagai terhadap berbagai
alternative dalam tingkah lakunya untuk mencapai efektifitas optimal
dan mempertahankan kehidupannya terhadap kekejaman akan
sekelilingnya. Berbagai macam tingkah laku manusia memang tidak
disebutkan ciiri-ciri ras, melainkan harus kolektif-kolektif dimana
manusia itu bergaul dan berinteraksi (lingkungan).
Apakah wujud nyata dari kolektif-kolektif manusia itu ? zaman sekarang ini
wujud tersebut adalah kolektif-kolektif besar yang terdiri dari banyak
manusia yang tersebar dimuka bumi sebagai kesatuan-kesatuan manusia yang
erat, dan di sebut sebagai Negara-negara nasional seperti Indonesia, Filipina,
Malayasia, Inggris, Prancis dan lain sebagainya. Sebaliknya dalam batas
wilayah tiap Negara nasional seperti tersebut yang diatas tampak kesatuan-
kesatuan manusia yang lebih khusus yang berbeda satu dengan yang lain di
sebabkan karena adat-istiadat dan bahasa suku bangsa kadang-kadang juga
secara agama misalnya: India dan Pakistan atau Indonesia misalnya ada
Sumut dengan suku Aceh yang berbeda dengan karo/batak toba. Lebih khusus
lagi tiap suku bangsa ada kesatuan-kesatuan hidup yang lebih khusus yaitu
desa-desa dan kota-kota. Manusia terlihat dalam kesatuan-kesatuan khusus itu
berwujud sebagai kelompok-kelompok kekerabatan. Berbagai macam wujud
ini tidak disebabkan karena ada suku-suku bangsa yang berbeda-beda
melainkan karena secara horizontal ada lapisan-lapisan sosial yang berbeda-
beda, warga di suatu Negara dapat kita golongkan misalnya kedalam
golongan petani, golongan buruh, golongan pegawai, bangsawan dan lain-lain
yang masing-masing mempunyai pola-pola tingkah laku, adat-istiadat
dengangaya hidup yang berbeda-beda.
Unsur-unsur masyarakat
Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kolektif manusia menyebabkan bahwa kita
memerlukan beberapa istilah untuk membeda-bedakan berbagai macam kesatuan
Indonesia. Istilah yang paling lazim yaitu masyarakat. Dalam bahasa inggris society yang
berasal dari latin socius yang berarti “kawan”, istilah masyarakat sendiri berasal di akar
kata arab, syaraku yang berarti ikut serta, berpartisipasi.
a. Masyarakat sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling
berinteraksi.
b. Masyarakat sekelompok orang yang tinggal disuatu wilayah dan yang memakai suatu
bahasa umum yang biasanya tidak dimengerti oleh penduudk tetangga. Sekumpulan orang
yang menguasai seorang tanggungjawab dipimpin dijalan biasanya tidak kita anggap
sebagai suatu masyarakat karena meskipun kadang-kadang untuk juga berinteraksi secara
terbatas sekerumunan ini kita sebut keramaian (crowd). Ikatan yang membuat masyarakat
menjadi masyarakat adalah pola tingkah laku yang harus mengenai semua faktor
kehidupan dalam bebas kesatuan tertentu.
c. Masyarakat kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-
istiadat tertentu yang bersifat kontingen dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Contoh: masyarakat Indonesia, masyarakat minangkabau dan masyarakat Medan. Konsep
masyarakat dapat dipahami dalam arti luas meskipun dalam arti sempit. Luas dan sempit
ini dapat dilihat dari cakupan orang-orang yang saling berinteraksi dan wilayah
interaksinya
Kata minangkabau dalam konsep masyarakat minangkabau
menunjukkan adanya kesatuan adat-istiadat di antara warga
masyarakatnya sedangkan kata Indonesia dan Medan menjelaskan
adanya ikatan dekorasi atau wilayah yang didiami warga
masyarakat yang warganya tentu juga memiliki loyalitas dan
identitas bersama dalam ikatan wilayah tersebut. Adanya ikatan dan
identitas wilayah untuk kesatuan hidup manusai di dalamnya
disebut sebagai komunitas, komunitas juga dapat disebut
masyarakat.
Koentjaraningrat: komunitas dari kesatuan hidup manusia yang
menempati suatu wilayah yang nyata dan yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat-istiadat tertentu, serta terikat dari suatu rasa
identitas komunitas. Komunitas merupakan salah satu unsur
masyarakat. Selain komunitas terdapat kesatuan-kesatuan hidup
lainnya yang menjadi unsur-unsur masyarakat. Unsur-unsur tersebut
yaitu: kategori sosial, golongan sosial, kelompok dan perkumpulan.
Kategori sosial
Merupakan kesatuan hidup masyarakat yang terwujudkan karena adanya suatu cirri dari suatu
kompleks cirri-ciri yang objektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu.
Cirri-ciri objektif yakni unsur untuk kepentingan tertentu seperti pihak kepolisisan yang mengizinkan
warga masyarakat untuk membawa kendaraan dengan matasan umur minimal 17 tahun. Contoh lain
kategori yang dibiuat petugas pajak terhadap warga masyarakat yang memiliki mobil lebih dari satu
harus membayar pajak tambahan sebesar 10% untuk mobil kedua dan seterusnya.
Golongan sosial
Perbedaan dengan kategori sosial adalah adanya ikatan identitas sosial yang menjadi ciri
tambahan golongan sosial. Kesadaran akan identitas sosial itu tumbuh sebagai reaksi terhadap cara
pandang pihak luar terhadap sosial atau karena memang terikat dari sistem nilai tertentu, seperti
halnya golongan pemuda yang dikenakan dengan ciri-ciri sifat muda-muda dan digambarkan sebagai
kesatuan masyarakat dengan penuh idealism, suatu berarti berkorban untuk masyarakat. Kelompok
dapat disebut sebagai masyarakat , hal ini di haruskan memiliki syarat-syarat sebagai masyarakat
dengan adanya sistem interaksi antara para anggota, adanya sistem, norma yang menyatukan
interaksi adanya komunitas serta adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota.
Kelompok memiliki ciri tambahan yakni organisasi salam sistem kepemimpinan. Dasar organisasi
dan kelompok adalah adat serta sistem pemimpinnya berdasarkan kewibawaan dan charisma.
Perkumpulan atau otosiasi termasuk untuk masyarakat perkumpulan sesungguhnya disebut juga
kelompok, tetapi ada perbedaan menurut Koentjaraningrat dasar organisasi perkumpulan dari buatan
sedangkan sistem pemimpinnya berdasarkan wewenang dan hukum. Perkumpulan dari organisasi
yang sengaja dibentuk untuk kepentingan tertentu misalnya kepentingan menyatukan hobi sepak
bola.
Masyarakat dan interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan salah satu syarat dan terwujudnya masyarakat. Menurut Soekanto:
interaksi sosial merupakan hubungan –hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan antara orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang
perorangan dengan kelompok. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi tanpa memenuhi 2
syarat yaitu: 1. Kontak sosial dan 2. Komunikasi. Kontak sosial ada yang bersifat primer dan
sekunder (Soekanto 2003, 66). Kontak sosial primer terjadi apabila ada hubungan langsung
berbentuk atau berhadapan muka antara dua pihak. Misalnya tentang perawat yang bertemu
dengan pasiennya, saling menyapa dan melakukan percakapan. Kontak sosial bersifat
sekunder: suatu hubungan yang terjadi melalui perantara misalnya: si A mengatakan kepada si
B bahwa si C mengagumi permainan gitarnya dalam suatu penampilan kontes musik. Kontak
sosial inin dapat dilakukan melalui alat-alat kebudayaan seperti telepon, surat kabar, televisi
dan lain-lain (Koenjtaraningrat). Komunikasi terwujud setelah adanya kontak sosial di dalam
proses itu tindakan dari pihak pertama (dapat berupa gerak, ucapan, ekspresi muka)
mengeluarkan makna yang ditangkap pihak kedua, oleh karena itu komunikasi dapat dipahami
sebagai tahap menafsirkan atas tindakan masing-masing dari pihak-pihak yang melakukan
kontak sosial. Suatu kontak tidak dapat dipisahkan dengan komunitas dalam mewujudkan
interaksi sosial, jadi suatu konta tanpa komunikasi tidaklah menemukan adanya interaksi.
Interaksi sosial dapat bersifat interaksi aososiatif dan disasosiatif. Interaksi asosiatif adalah
interaksi sosial yang sifatnya positif, sebagai interaksi yang mengarah pada kerjasama antara
individu atau antara kelompok misalnya kerjasama, asimilasi. Interaksi disasosiatif merupakan
interaksi sosial yang sifatnya negatif. Mengarah pada bentuk-bentuk pertikaian atau konflik.
Misalnya: persaingan, pertentangan dan kompetisi
Masyarakat sebagai pembentuk dan pemilik kebudayaan
Masyarakat sebagai kesatuan hidup masyarakat yang saling
berinteraksi pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan bersama
yang bersifat biologis dan psikologis (syam). Menurut
Malinowski ada tujuh kebudayaan biologis masyarakat yaitu:
metabolism (makan, minum), reproduksi (kelangsungan
keturunan), kenyamanan tubuh (tindakan udara, temperature),
keamanan, pergerakan, pertumbuhan dan kesehatan.
Menurut Syam ke 7 kebutuhan biologis ini berkenaan dengan
kebutuhan pangan dan prokreasi, upaya pemenuhan biologis ini
melahirkan kebuthan instrumental berupa kebutuhan pendidikan
atau menyembuhan dan hukum. Terlanjtnya juga akan melahirkan
kebutuhan intergratif berupa kebutuhan agaman dan kesenian.
Sebagai yang butuh makan maka ia akan berusaha untuk mencari
dan mengolahnya melalui ini maka terjadilah pengetahuan
bagaimana mencari.

Anda mungkin juga menyukai