Anda di halaman 1dari 13

METODE

CASE
STUDY
DUTA ISS
TUTOR:Ns.Fithria, MNS
KELOMPOK 3 TUTORIAL 11
HAL-HAL
01
DEFINISI 02
YANG
CASE PERLU
STUDY DIPERHATIK
AN
KELEBIHAN
03
LANGKAH-
04
DAN
LANGKAH KEKURANG
CASE AN CASE
STUDY STUDY
01
DEFINISI CASE STUDY
Suatu bentuk stimulasi untuk mengembangkan kemampuan
mahasiswa dalam memecahkan masalah.Biasanya disajikan dalam
bentuk cerita yang memuat komponen-komponen utama
seperti,adanya kejadian,situasi,pelaku kejadian,dan adanya
masalah serta informasi yang melatarbelakangi masalah,kemudia
setelah itu baru mencari alternatif pemecah masalah.
Hal-hal yang
perlu 02
diperhatikan
Model studi kasus ini menekankan pada pentingnya
“keterlibatan aktif” semua peserta. Dengan demikian
dosen perlu memperhatikan agar semua 3 peserta
memberikan konstribusi, dan proses belajar tidak
didominasi oleh peserta-peserta tertentu.

Dalam membuat studi kasus, dosen harus jelas dengan


tujuan instruksional yang akan dicapai. Studi kasus perlu
memuat informasi yang lengkap agar tidak
membingungkan peserta yang membacanya dan tidak
mengundang “ tebak-tebakan” yang tidak akurat

Pada waktu melaksanakan Model studi kasus dosen perlu


menjelaskan tujuan dan skenario kerja, termasuk prosedur
kerja dan hasil yang diharapkan. Kejelasan prosedur bagi
peserta akan berpengaruh pada kelancaran proses belajar
03 Langkah-langkah metode case study
1.Persiapan DOSEN MAHASISWA
Menyiapkan
Melakukan
berbagai sumber
identifikasi serta
literature sesuai
menyusun kasus
dengan kasus
yang akan
yang akan
dibahas dalam
dibahas.
bentuk tulisan.
Bersama dosen
Menentukan
Menentukan prosedur
prosedur
dari pemecahan menyiapkan tata
masalah tersebut dan kelas sesuai
dapat disertai demgan dengan kebutuhan
alternatif
alternatif pemecah
pemecah untuk diskusi
masalah
masalah jika
jika
dikehendaki
kelompok

Melakukan
persiapan ruang
kelas sesuai
dengan kebutuhan
diskusi
2. Pelaksanaan

DOSEN MAHASISWA

Dosen akan Menyimak,mendenga


memberikan rkan,dan Mencermati
penjelasan tujuan dan skenario
tentang tujuan dari pembelajaran
pembelajaran. tersebut.

Dapat menerima
Dosen akan tugas studi kasus
menjelaskan yang telah
skenario dari ditugaskan
studi kasus kepada
kelompok.

Dosen akan
memberikan studi
kasus yang telah
disiapkan secara
tertulis
3.Kegiatan inti

DOSEN MAHASISWA Setiap kelompok


Mengobservasi
jalannya mendiskusikan
diskusi kasus pada kasus yang
masingmasing dikemukakan dan
kelompok melakukan
analisis
Dosen memberikan Kelompok
Kelompok menyimpulkan
menyimpulkan
arahan dan petunjuk
masalah, mencari alternatif
jika kelompok
pemecahan
pemecahan dan dan
mengalami kesulitan menetapkan
menetapkan
atau penjelasan yang
pilihan
pilihan penyelesaian
penyelesaian
sudah menyimpang masalah
dari tujuan sesuai
sesuai studi
studi kasus
kasus yag
yag
pembelajaran yang
menjadi tugasnya
ingin dicapai
4.Penutup

DOSEN Dosen memperhatikan MAHASISWA Setiap kelompok


dan
mempresentasikan
mencermati paparan dari
mahasiswa tentang pemecahan masalah
alternatif dari
pemecahan masalah dari studi kasus yang
studi menjadi
kasus yang menjadi
tugasnya
tugasnya dan
alasannya
Dosen merangkum dan
membuat kesimpulan
tentang
alternative pemecahan
masalah yang paling
tepat
sesuai scenario kasus
Yang dikaitkan dengan
tujuan
pembelajaran
Kelebihan Dan kekurangan 04
Kelebihan
a.melatih mahasiswa belajar secara konstektual
b.melatih mahasiswa memiliki pemikiran yang kritis
c.mengenal dan mengetahui tata cara pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang tepat.
d. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan prior
knowledge dengan permasalahan yang ada di dalam kasus dalam rangka belejar
untuk mengambil keputusan secara professional.
e.memberikan para mahasiswa kesempatan umtuk dapat mengeksplorasi kan diri terhadap potensi
diri dan
mengembangkan ide atau Konsep.
f. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menghargai nila-nilai
toleransi, menghargai pendapat orang lain, dan demokrasi .
Kekurangan
a.mahasiswa diminta untuk dapat berpikir kritis namun apabila mereka belum mampu
menguasai
kasus yang diberikan maka pembelajaran tidak akan optimal.
b.metode ini dapat menjadi sebuah cara yang menyenangkan bagi mahasiswa yang aktif
tetapi akan terasa membosan kan bagi mahasiswa yang pasif.
c.dosen akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan kesabaran yang tinggi dalam
pembelajaran
ini.
d. dosen harus lebih aktif dan kreatif mencari kasus-kasus yang relevan. Bagi dosen
yang konvensional, model pembelajaran ini tidak dapat dijalankan dengan baik
Sumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). 2015.
Buku Panduan Teknologi Pembelajaran Pendidikan
Tinggi Vokasi. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan-Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Diunduh
dari http://www.kopertis12.or.id/wp-
content/uploads/2017/09/3.-Panduan-Penyusunan-
Teknologi-Pembelajaran-Vokasi.compressed.pdf

Johanson,R.(2003).Case study
methodology.International Conference
“Methodologies in Housing Research” organised
bythe Royal Institute of Technology incooperation
with the InternationalAssociation of People–
EnvironmentStudies, Stockholm, 22–24 September
2003
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai