Pembukaan
• Asalammualaikum Wr Wb, selamat siang pemirsa semua dimanapun
berada, berjumpa kembali dengan kami dokter muda FK Unizar khususnya
di PKBI NTB. Saya sendiri Avindha yang akan memandu kegiatan diskusi
kita hari ini, tapiiiii kali ini saya gak sendirian ya, ada ditemani oleh dua
rekan dokter muda saya ada Arie dan kak Azwar. Arie dan kak azwar boleh
disapa dulu nih para pemirsa yang menyaksikan diskusi kita kali ini.
Gimana nih Arie dan kak Azwar kabarnya hari ini? Untuk topik diskusi kita
kali ini cukup menarik ya, yakni tentang Tuberkulosis Resistant Obat (TB-
RO). yaa.. bisa dikatakan cukup menarik ya karena pemirsa pasti bertanya-
tanya nih apasih TB resistant obat itu? secara mendalam akan kita bahas
dalam diskusi dengan dua rekan saya nanti yaa...
Q&A
1. Okeee langsung saja ya sebelum kita masuk ke topik diskusi kita hari
ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang ap itu TB. Pemirsa semua pasti
sudah sering kan pastinya mendengar penyakit TB ini, namun pasti
banyak juga yang tidak paham apasih TB itu? nahh Tuberculosis (TB) itu
adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosi, sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi
terbanyak di paru-paru.
Nah Kembali pada topik diskusi kita hari ini tentang TB resistant obat yaa,
pemirsa semua pasti pada bertanya-tanya nih kok ada kata resristantnya
sih dalam TB ini..? nanti kedua rekan saya ini yang akan memberikan
sedikit penjelasan untuk para pemirsa semua..
Baik Arie dan kak Azwar kita sebagai praktisi Kesehatan, khususnya
dokter muda pasti sudah sangat banyak ya menjumpai kasus-kasus
selama kita di Rumah Sakit mapupun tempat praktek lain misalnya saja
kasus yang sesuai dengan topik diskusi kita hari ini yakni TB resistant
obat. Nahhh menurut Arie ni apasih TB resistant obat itu, bisa Arie
jelaskan sedikit biar pemirsa juga tau nih tentang TB resistant obat ini,
kenapa dia disebut resistant atau kenapa dia ada kata resistantnya
sih?,, silahkan Arie...
ANSWER :
Berarti, TB RO adalah TB yang tidak dapat diobati dengan 2 obat TB lini
pertama (Rifampicin & Isoniazid), kurang lebih seperti itu ya k arie
• 2. Menarik sekali ya penjelasan Arie tadi.. nahhh sebelum diskusi kita
lebih jauh lagi nih, menurut Arie penting gak sih kita diskusi tentang
TB resistant obat ini, atau hanya sekedar agar pemirsa tau nih kalau
yaaaaa TB itu ada yang resistant terhadap obat juga, seberapa penting
sih menurut Arie kasus ini?
• 3 Satu lagi nih buat Arie, yang menyebabkan seseorang orang itu
dapat mengalami TB resistant obat itu apasih? bisa dijelaskan Ri...
• Ada rasa enggan atau khawatir berarti disini ya dari masyarakat untuk
ke RS selama masa pandemi ini karena takut akan di covidkan, kurang
lebih seperti itu Arie ya..
• 7. Menarik ya ternyata covid tidak hanya berpengaruh pada kondisi
sosial ekonomi masyarakat, tp juga berpengaruh pada tingginya angka
TB resistant obat, hahahaha..... nah kalau sudah seperti ini strategi
apa yang mesti dilakukan kedepannya agar angka kasus TB resistant
obat ini bisa ditekan atau dikurangi? kak Azwar bisa dijelaskan ke
pemirsa semua..
• Bisa dikatakan dalam hal ini perlunya kerjasama antar semua elemen,
baik itu pemerintah, tenaga medis, pasien, masyarakat, komunitas
dan tentunya pemanfaat teknologi, begitu kira-kira kak ya..
Pertanyaan disela diskusi
• Nahhhh untuk pemirsa semua yang sedang menyaksikan diskusi kita
kali ini kembali lagi saya ingatkan, kalau ada yang ingin ditanyakan
sejauh ini bisa chat dikolom komentar ya, nanti dari Arie dan kak
Azwar akan menanggapi pertanyaan pemirsa semua
• 8. Baikkkk... Kembali lagi nih kak Azwar, seperti yang kita tau kan
teknologi sekarang sudah semakin maju ya, apa saja bisa kita lakukan
sambil rebahan dengan bermodalkan HP. Nah kemajuan teknologi ini apa
bisa dikatakan berbanding lurus dengan pelayanan terhadap pasien
penderita TB maupun TB resistant obat? dalam hal ini maksud saya
gimana sih pemanfaatan teknologi itu untuk pelayanan pasien TB maupun
TB resistant obat?
• Jadi efek samping itu ada yang sifatnya sementara dan menghilang
seiring waktu dan tergantung kembali pada masing-masing individu
kurang lebih seperti itu kak ya...
• 12. Berarti kalau sudah seperti itu apa yang mesti dilakukan kak untuk
mengatasi efek samping akibat konsumsi obat berkepanjangan ini?
• skippp
• 13. Baikkkk.., cukup menarik sekali yang diskusi kita kali ini dengan
kedua narasumber ini. Nah sebagai bagian akhir dari diskusi kita kali
ini, dari Arie dan kak Azwar ada tidak yang ingin disampaikan kepada
pemirsa semua terkait pencegahan dan pengendalian penyebaran TB
resistant obat ini?