MENINGITIS
Pembimbing
Dr. TutWuri Handayani, Sp.S.M.Kes
DisusunOleh
Pegi Milawati
70% kasus
meningitis terjadi
pada anak di bawah 5
tahun dan orang tua Di Amerika, insidens rate meningitis akibat
di atas usia 60 tahun. bakteri mengenai 3 per 100.000 penduduk
pertahun, virus mengenai 10 per 100.000
penduduk pertahun.
FAKTOR RISIKO
3. Berdasarkan etiologi
1. Berdasarkan perubahan warna yang
terjadi pada cairan otak
Akut Kronik
Gejala biasanya tiba-tiba Gejala dapat menetap, berfluktuasi atau perlahan-
dengan perburukan dalam lahan memburuk
beberapa jam (<24 jam)
Terjadi antara 0 -14 hari Terjadi selama 4 minggu atau lebih
Diagnosis dengan Kultur CSS Kultur CSS perlu dilakukan berulang. Bahkan
biopsi, pungsi cisternal/ventrikel diperlukan.
3. Berdasarkan Etiologi
Bakteri
Streptococcus pneumoniae
Neisseria meningitidis
Haemophilus influenzae
Listeria monocytogenes
Mycobacterium tuberculosis Virus
Staphylococcus aureus Non-polio enterovirus (echovirus,
Borrelia burgdorferi coxsackievirus)
Treponema pallidum Mumps
Escherichia coli Paraechovirus
Influenza
Herpesvirus (EBV, herpes simplex virus,
varicella-zoster virus)
Measles
Arbovirus
3. Berdasarkan Etiologi
Kolonisasi patogen di
Mengeluarkan
pirogen endogen
Demam
PATOFISIOLOGI
MENINGITIS Inhalasi Kuman M. tuberculosis
TUBERKULOSIS
kolonisasi magrofag dalam alveolus
TRIAS MENINGITIS
fotofobia, mudah
mengantuk, bingung, ● Demam
gelisah, ● Nyeri kepala
● Kaku kuduk.
MENINGITIS BAKTERI
Onset cepat dapat berupa demam tinggi, nyeri kepala, dan kaku
kuduk, mual, muntah, fotofobia, dan penurunan status mental
MENINGITIS VIRUS
Pada meningitis yang disebabkan oleh Echovirus : sakit kepala, muntah, sakit
tenggorok, nyeri otot, demam, dan disertai dengan timbulnya ruam makopapular yang
tidak gatal di daerah wajah, leher, dada, badan, dan ekstremitas.
Meningitis Coxsackie virus yaitu tampak lesi vasikuler pada palatum, uvula, tonsil, dan
lidah dan pada tahap lanjut timbul keluhan berupa sakit kepala, muntah, demam, kaku
leher, dan nyeri punggung.
MENINGITIS MENINGOKOKUS
MENINGITIS TUBERKULOSIS
• stadium I : terdapat panas yang hilang timbul, nyeri Perburukan kondisi dalam hitungan jam
(delirium atau sopor), timbul ruam berupa
kepala, konstipasi, kurang nafsu makan, fotofobia, nyeri
petekie atau purpura dan biasanya terdapat
punggung, h
pada remaja dan dewasa.
alusinasi, dan sangat gelisah.
• Stadium II : nyeri kepala yang hebat dan kadang disertai
kejang terutama pada bayi dan anak-anak. Tanda-tanda
rangsangan meningeal mulai nyata, seluruh tubuh dapat
menjadi kaku, terdapat tanda-tanda peningkatan
intrakranial, ubun-ubun menonjol dan muntah lebih hebat.
• Stadium III atau stadium terminal ditandai dengan
kelumpuhan dan gangguan kesadaran sampai koma. Pada
stadium ini penderita dapat meninggal dunia dalam waktu
tiga minggu bila tidak mendapat pengobatan
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Pada anamnesa dapat diketahui adanya trias
meningitis seperti demam, nyeri kepala dan kaku
kuduk. gejala lain seperti mual muntah, penurunan
nafsu makan, mudah mengantuk, fotofobia, gelisah,
kejang dan penurunan kesadaran. faktor risiko yang
harus diwaspadai seperti paparan kontak dekat (barak
militer, asrama), vaksinasi yang tak komplit,
immunosupressan, anak-anak dengan usia di bawah 5
tahun dan lansia, serta peminum alkohol.
Pemeriksaan Rangsang Meningeal
Pemeriksaan Brudzinski I
Tanda Brudzinski I positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada tungkai
Pemeriksaan Brudzinski II
Tanda Brudzinski II positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi
panggul dan lutut kontralateral
Pemeriksaan Lasegue
Tanda lasegue positif (+) jika terdapat tahanan sebelum mencapai sudut 70˚.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
GBS (Streptococcus agalactiae) Ampicillin atau penicillin +/- aminoglycoside Cefotaxime or ceftriaxone
WASSALAMUALAIKUM WR.WB