STRUKTUR
“Lipatan”
GEOLOGI
STRUKTUR
“LIPATAN”
Dosen Pengampu : Friska Agustin, ST.,MT.
Disusun Oleh :
Grace Sonya NIM 124.19.004
Fadhel Hizbullah NIM 124.19.019
Chevron Revydo NIM 124.19.022
Muhammad Gifri NIM 124.18.010
Pengertian
Lipatan
LIPATAN
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai
lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut.
Terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain :
• Hill (1953)
“Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanisme nya disebabkan oleh
dua proses, yaitu bending ( melengkung) dan buckling (melipat0. Pada gejala buckling, gaya yang
bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap bidang permukaan lapisan.”
• Billing (1960)
“Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan”
• HOP (1917)
“Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan proses
buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahkan pada
proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu
rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi
tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.
• Park (1980)
“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan”.
Struktur
Lipatan
Klasifikasi Lipatan Berdasarkan Unsur Geometri
01 02
Upright Fold atau Simetrical Fold Asimetrical Fold (lipatan miring
(lipatan tegak atau lipatan atau lipatan tak simetri).
setangkup)
04
Recumbent Fold (lipatan penutup) 03
Inclined Fold atau Over Fold
(lipatan rebah tau lipatan
menggantung)
Klasifikasi Lipatan Berdasarkan Bentuknya
Dome dan 02 04
Lipatan
Basin Kompleks
Antiklin dan
Sinklin
STUDI
KASUS
STRUKTUR LIPATAN ANJAKAN DAERAH WALAT, SUKABUMI,
JAWA BARAT
Di bagian barat Kota Sukabumi, membentang jalur perbukitan yang memanjang dengan arah
barat-timur. Perbukitan ini membentang mulai dari daerah Cisaat hingga Cikembar. Morfologi
perbukitan ini memiliki kemiringan lereng sedang hingga terjal, hanya sebagian kecil berupa
pedataran hingga perbukitan landai. Morfologi perbukitan sedang hingga terjal dijumpai di
beberapa tempat, yaitu di bagian selatan lereng Gunungapi Pangrango dan Gunung Gede,
komplek Gunung Walat dan bagian utara pegunungan Jampang
Lanjutan...
Di dalam komplek Gunung Walat, Formasi Walat memiliki penyebaran yang paling luas
dengan sebaran berarah barat-timur. Di bagian utara dan timurnya dibatasi oleh batuan
vulkanik Kuarter; ke arah barat dibatasi oleh batugamping Formasi Rajamandala dan batuan
vulkanik Kuarter; ke arah selatan dibatasi oleh batuan volkanik Kuarter
Secara regional, satuan morfologi perbukitan vulkanik di daerah ini menyebar melingkar
sesuai dengan bentuk tubuh gunungapinya yang menyerupai kerucut. Dengan kondisi
topografi seperti ini maka jenis pola pengalirannya adalah radier yang berkembang mulai dari
bagian puncak (proksimal) hingga ke lereng bagian bawah (distal).
Hasil Penelitian
dan
Pembahasan
Struktur lipatan anjakan yang berkembang di daerah Walat, sebagai
penyebab terbentuknya perbedaan toipografi antara morfologi perbukitan
sedimen dengan pedataran volkanik. Morfologi perbukitan yang batuannya
disusun oleh batuan sedimen klatik memiliki arah barat-timur. Orientasi
perbukitan ini dikontrol oleh struktur lipatan dan sesar naik, yang posisinya
saling sejajar. Kedua struktur geologi tersebut terbentuk secara bersamaan
pada periode tektonik Akhir Tersier, sehingga pola strukturnya dapat
diklasifikasikan sebagai struktur lipatan anjakan.