Anda di halaman 1dari 39

Tugas dan Fungsi Lembaga Legislatif

Lembaga Legislatif di Indonesia ini meliputi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat
yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih
berdasarkan hasil pemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi disebut DPRD
provinsi dan yang berada dikabupaten
Fungsi Lembaga DPR
1. Fungsi Lembaga DPR, bertindak sebagai lembaga legislatif mempunyai fungsi berikut ini :
2. Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang-undang.
3. Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
4. Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terhadap pemerintahan yang
menjalankan undang - undang.
Hak-Hak DPR
DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut :
1. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai
kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas bagi kehidupan
masyarakat.
2. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan
tertentu pemerintah yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3. Hak menyatakan pendapat adalah hak DR untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan
pemerintah mengenai kejadian yang luar biasa yang terdapat di dalam negeri disertai
dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hakinterpelasi
dan hak angket. Untuk memudahkan tugas anggota DPR maka dibentuk komisi-komisi yang
bekerja
Dewan Perwakilan Daerah
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan
sebagai lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang dipilih melalui pemilihan
umum. Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi tidak sama, tetapi ditetapkan sebanyak-
banyaknya empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.
Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun.
Tugas dan Wewenang DPD
Berdasarkan Pasal 22 D UUD 1945 kewenangan DPD sebagai berikut :
1. Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
2. Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan
daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. Memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang-undang, RAPBN, pajak,
pendidikan, dan agama.
4. Melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat
dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Lembaga MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum untuk
masa jabatan selama lima tahun dan berakhir bersamaan
pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah
Agung dalam sidang paripurna MPR. Sebelum UUD 1945
diamandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara. Namun, setelah UUD 1945
istilah lembaga tertinggi negara tidak ada yang ada hanya
lembaga negara.
Tugas dan Wewenang MPR
Berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 , MPR mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
1. Melantik presiden dan wakil presiden
2. Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang
dasar
3. Anggota MPR mempunyai hak berikut ini dalam menjalankan tugasnya
4. Mengajukan usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar
5. Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan
6. Memilih dan dipilih
7. Membela diri
8. Imunitas
9. Protokoler
10. Keuangan dan administratif
Fungsi pengawasan
1. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
rakyat
2. Memberikan persetujuan kepada Presiden
3. Memberikan pertimbangan kepada
4. Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
5. Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim
agung yang akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
6. Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke
Presiden
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
1. Pengajuan Usul Rancangan Undang Undang
2. Pembahasan Rancangan Undang-Undang
3. Pertimbangan Atas Rancangan Undang-Undang dan Pemilihan Anggota BPK
4. Pengawasan Atas Pelaksanaan Undang – Undang
5. Penyusunan Prolegnas (Program Legislasi Nasional)
6. Pemantauan dan Evaluasi Ranperda dan Perda
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
1. Pengajuan Usul Rancangan Undang Undang
2. Pembahasan Rancangan Undang-Undang
3. Pertimbangan Atas Rancangan Undang-Undang dan
Pemilihan Anggota BPK
4. Pengawasan Atas Pelaksanaan Undang – Undang
5. Penyusunan Prolegnas (Program Legislasi Nasional)
6. Pemantauan dan Evaluasi Ranperda dan Perda
Lembaga Eksekutif
Presiden dan Wakil Presiden
1. Membuat Undang-Undang bersama DPR
2. Menetapkan Peraturan
3. Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara
4. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain atas
persetujuan DPR
5. Menyatakan keadaan bahaya
6. Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR
7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA
8. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
9. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan
10. Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasihat
kepada presiden
11. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara
12. Mengajukan RUU APBN
Lembaga Yudikatif
Mahkamah Agung (MA)
1. Mengadili pada tingkat kasasi
2. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang terhadap undang-undang
3. Memberikan pertimbangan hukum kepada presiden dalam hal
permohonan grasi dan rehabilitasi
4. Mengajukan tiga orang hakim konstitusi
Mahkamah Konstitusi (MK)
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
5. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR
bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga melakukan
pelanggaran (impeachment).
Komisi Yudisial (KY)
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc
di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH) bersama-sama dengan Mahkamah Agung
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau
Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH)
Lembaga Eksaminatif
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
1. Melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara secara umum bersama dengan Wakil Ketua
2. Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan
kelembagaan BPK
3. Melaksanakan hubungan kelembagaan dalam negeri dan luar
negeri
4. Melaksanakan pembinaan tugas Sekretariat Jenderal,
Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan
Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama Pembinaan
dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara,
Inspektorat Utama, dan Badan Pendidikan dan Pelatihan
Pemeriksaan Keuangan Negara bersama dengan Wakil Ketua
5. Memberikan pengarahan pemeriksaan investigative
1. Antara MPR dengan DPR dan DPD terdapat hubungan yang erat, karena anggota MPR
adalah seluruh anggota DPR ditambah seluruh anggota DPD (Pasal 2 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945)
2. DPR dan DPD juga memiliki hubungan yang erat karena selain anggotanya sama-
sama menjadi anggota MPR, DPD juga sapat mengajukan RUU, ikut mebahasnya,
memberi oerumbangan dan melaporkan hasil pengawasan kepada DPR sesuai
dengan bidang yang menjadi kewenangannya berdasarkan UUD 1945.
3. Hubungan antara MPR dengan Presiden:
a. Presiden dan wakil presiden dilantik oleh MPR
b. MPR dapat menghentikan Presiden menurut ketentuan UUD
c. Memilih Presiden dan/atau wakil Presiden, jika presiden atau wakil presiden
berhalangan tetap, diberhentikan dari jawbatan, dan lain-lain sehingga terjadi
kekosangan jabatan seperti telah ditetapkan dalam UUD.
4. Hubungan antara DPR dengan Presiden antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan pembahasan dan persetujuan Bersama atas RUU termasuk
RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
b. Presiden harus dengan persetujuan DPR untuk dapat menyatakan
perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain, serta
menyatakan keadaan bahaya.
c. Presiden harus memperhatikan perimbangan DPR untuk mengangkat
dan menerima. Duta dari negara lain, memberikan amnesti dan abolisi.
5. DPR dapat mengajukan usul pemberhentian Presiden atau Wakil Presiden sesuai
ketentuan UUD.
a. Presiden dengan persetujuan DPR mengangkat da memberhentikan anggota KY.
1. Hubungan antara DPR dan MK:
a. Tiga dari Sembilan orang anggota MK diajukan oleh DPR.
b. MK wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden dan atau Wakil Presiden menurut UUD

6. Hubungan Presiden dengan MK yaitu tiga dari Sembilan anggota MK diajukan


oleh Presiden

7. Hubungan Presiden dengan MA antara lain bahwa MA memberikan


pertimbangan kepada Presiden untuk memberikan grasi dan rehabilitasi.
8. Hubungan MA dengan MK antara lain:
a. Keduanya merupakan pemegang kekuasaan kehakiman menurut UUD
b. Tiga dari Sembilan orang anggota MK diajukan oleh MA

9. Hubungan DPR dengan BPK antara lain:


a. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan perimbangan DPD
b. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan ke DPR, DPD dan DPRD

10. Hubungan BPK dengan Presiden antara lain bahwa setelah anggota BPK dipilih DPR, selanjutnya
diresmikan oleh Presiden

11. Hubungan KY dengan MA antara lain bahwa Calon Hakim Agung diusulkan oleh KY kepada DPR
untuk mendapatkan persetujuan

12. Hubungan Presiden dengan KY antara lain bahwa anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.
Link Video Presentasi:
https://youtu.be/okw1FhKsfTY

Anda mungkin juga menyukai