Anda di halaman 1dari 37

s e ha ta n

m a s i K e
m In f or
Siste
(SIK) te m b
6
e
S
r
ep
2 012
nk es R I,
nKe m e
Pusdati
DASAR HUKUM
PENGEMBANGAN SIK
Dasar Hukum Pengembangan
SIK
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
BAB XIV
INFORMASI KESEHATAN

Pasal 168
(1)Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan
efisien diperlukan informasi kesehatan.
(2)Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Dasar Hukum Pengembangan
SIK
PP Nomor 38 Tahun 2007
dalam hal pembagian urusan pemerintahan bidang
kesehatan
pemerintah bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi kesehatan skala nasional dan fasilitasi
pengembangan sistem informasi kesehatan daerah
pemerintah daerah provinsi bertanggung jawab dalam
pengelolaan sistem informasi kesehatan skala provinsi
pemerintah daerah kabupaten/kota bertanggung jawab
dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan skala
kabupaten/kota
Dasar Hukum Pengembangan

SIK
• World Health Assembly 2011 and agreed as a resolution no 58.33 entitled:
Sustainable health financing, universal coverage and social health
insurance, while health information (and also health information
technology) has been considered as one of the main tool to achieve
universal coverage.  

• UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN :


ps 4 f ttg portabilitas
ps 15 ayat 1 ttg kewajiban BPJS memberikan no tunggal untuk
peserta dan anggota keluarga

• UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS :  


ps 4 f ttg portabilitas
ps 13 a ttg no identitas tunggal 
Dasar Hukum Pengembangan

• WHA Resolution no 58.28 in SIK 2005 “information and


communication technology in health” eHealth has been
considered as the cost-effective and secure use of information and
communications technologies in support of health and health-
related fields
 Keputusan Menteri Kesehatan nomor 192/Menkes/SK/VI/2012
tentang Roadmap Sistem Informasi Kesehatan Nasional
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 837/Menkes/SK/VII/2007
tentang Pengembangan SIKNAS Online;
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.00.SJ.SK.VI.1111
Tahun 2007 tentang Penunjukan Petugas Pengelolaan SIKNAS
Online
KOMPONEN DAN HASIL
PENILAIAN SIK
Komponen Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
1. Data sources : facility based and community based
2. Indicator : input, process, output, outcome, impact
3. Data management : data collection, data processing,
data utilization, data dissemination, and data analysis
4. Data quality : Health Status, HS indicators, RF
indicators
5. Dissemination and use : for information, planning,
implementation
6. Resources : policy and planning, infrastructure,
institution, HR & financing
Hasil Assessment SIK
(HMN-WHO Assessment Tool ver 1.97)
Stakeholders:
Niger
Depkes WHO, Donor agencies,
BPS Dinkes Provinsi (6 prov):
Central African Republic
BKKBN LAMPUNG, DIY,JATIM,
Yemen
Kemdagri BALI, KALTIM, DAN
Senegal
SULSEL

Uganda
Kemkominfo
Eritrea

Ghana

Haiti

Indonesia
Vietnam

South Africa

Uzbekistan

Mexico

Thailand

Canada
Permasalahan SIK

Masalah SIK

Governance Fragmented

Demand on
eHealth adoption
Permasalahan SIK
Beban Pencatatan & Pelaporan
• 600+  Jumlah Indikator yg harus
dilaporkan tiap negara berkembang per tahun

• 12+  Jumlah Database untuk program


HIV/AIDS dalam satu negara,tidak
terintegrasi

• 16+  Form Laporan bulanan

• 100 cm  lebar register utk pelayanan di


klinik ARV / PMTCT / TB

• 860  jenis pertanyaan standar DHS


Permasalahan SIK

Jumlah Indikator Area Program

102 Kesehatan Anak


15 Kesehatan Jiwa
148 Kesehatan Reproduksi
292 Kesehatan Remaja
98 Pengobatan essential
142 HIV/AIDS
57 TB
27 Malaria
Solusi Masalah SIK
Governance
Fragmented
-Standarisasi -Integrasi:
Minimum data set
Health data dictionary
SIKDA Generik
-Protocol Data
-Regulasi (NSPK, Exchange
roadmap, PP)  tim
perumus dan komli

Demand on
adoption e Health
-Komputerisasi
-Data Ware House
Overview SIK
SURVEY B Dashboard
-Statplanet
(Community based) A termasuk Jatim
-Peta GIS

Fasilitas Kesehatan
N -DataPimpinan

K Analisis
-AEM
-16 tools WHO

D
Reports
A -MDGs
-IKU
T -INPRES
-SPM
(Facility based) A -Profil
Alur Data SIK

K e m e n t e r ia n
K e s e h a ta n A.Alur Data Otomatis

D a ta D in k e s
B. Alur Data Manual
A g re g a t P r o v in s i

D in k e s
D a ta
A g re g a t K a b /K o ta

A B
D a ta
In d iv id u L a p o ra n
R ekapan
D a ta

P uskesm as
T e r k o m p u t e r is a s i
P uskesm as
Alur Data Manual
 Laporan data pelayanan puskesmas dikirim ke
kabupaten/kota.
 Kab/kota melakukan rekapitulasi laporan dari seluruh
Puskesmas
 Rekapitulasi laporan ini dikirim melalui komputer yang
tersambung dengan jaringan langsung ke Data Warehouse
di Kementerian Kesehatan (471 Dinkes kab/kota, 33
DinKes Prov), telah difasilitasi komputer dan jaringan oleh
Pusdatin lewat Jaringan SIKNAS
SIMPUS manual

KEGIATAN INDIKATOR
PUSKESMAS (ke Dinkes)

DATA
(by product)
REKAP HARIAN LAPORAN
REGISTER
/BULANAN BULANAN
Data
CATATAN terpilih REKAP
KOHORT LAPORAN
TAHUNAN TAHUNAN

SP2TP
Alur data otomatis
 Puskesmas melakukan entri data melalui aplikasi, data
langsung terkirim ke data warehouse Kementerian Kesehatan.
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mengambil
rekapitulasi data Puskesmas.
 Dinas Kesehatan Provinsi, Kementerian kesehatan, serta
stakeholder (dengan pengaturan tersendiri) dapat mengambil
rekapitulasi data Puskesmas maupun Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan (laporan, analisa data,
penelitian)
Tahap Pengembangan SIKDA Generik
2011 2012 2013

Data RS, Lab, development socialization


Farmasi implementation
Data Dinkes
Prov

Data
Puskesmas
dan Dinkes development socialization implementation
Kab/Kota

(80 %)

DATA KESEHATAN
Modul SIKDA Generik
yang dikembangkan saat ini
Aplikasi Sistem Informasi Puskesmas
SIKDA Generik
Aplikasi SI Dinas Kesehatan
• Mencakup modul:
– Input data
– Konsolidasi/integrasi data
– Pengolahan data dan
penyajian informasi
• Diadopsi dari DHIS 2
(District Health
Information Software ver
2) yang dikembangkan
oleh HISP (Health
Information System
Programme) Global
Infrastructures Research
Groups, Norway
• Contoh tampilan halaman
dashbord informasi 
Integrasi Data

• Seluruh data dari unit pelayanan dapat masuk ke


dalam Bank Data Kesehatan
• SIKDA Generik  dapat masuk langsung ke Bank
Data Kesehatan
• Aplikasi yang lain ???  perlu memenuhi standar
yang telah ditetapkan agar dapat masuk ke Bank
Data Kesehatan (interoperabilitas)
• Integrasi data menggunakan standar dataset dan
protokol pertukaran data.
Integrasi Data

DATA BANK

Standar Dataset dan Protokol Pertukaran Data

SIKDA Generik Non-SIKDA Generik Aplikasi Lain


Tahap Pengembangan SIK
Manual –
Sudah 138 kab/kota DBK/DTPK Manual - Lainnya
Computerized

Bank Data
Nasional
Kirim data Kirim data
Kirim data individu individu
individu Komputerisasi
GF HSS (2012- Komputerisasi
APBN / APBD,
2013 ) BLN lain
Petunjuk Teknis
$ 2 mil - Training, Software gratis
Min data set
Dana utk
Format data
pendampingan Hardware &
exchange
$ 0.9 mil – (23 Kab) Implementasi
HASIL PENCAPAIAN
Indikator Pencapaian Renstra
Pusdatin Tahun 2011 - 2012

No Kegiatan Indikator 2012


2010 2011
(Triw I)
1 Pengolahan % ketersediaan profil Target 60 Target 70 % Target 80 %
Data dan kesehatan nasional, % Capaian 87,4 % Capaian 40,3 %
Informasi provinsi, dan kab/kota per Capaian 85,6 %
kesehatan tahun
% provinsi dan Kab/Kota Target 40 % Target 45 % Target 50 %
yang memiliki bank data Capaian 60 % Capaian 65, % Capaian 65 %
kesehatan
% Provinsi dan Kab/Kota Target 70 % Target 80 %
yang menyelenggarakan Capaian 25 % Capaian 25 %
SIK terintegrasi -

Target tidak tercapai Capaian < 60%


Profil Data Kesehatan Indonesia dan
SPM
1.
1. Mortality Analysis 66.. Service
MortalityAnalysis ServiceAvailability
Availability 11.
(ANACoD) And
AndReadiness
Readiness 11.Equity
EquityAnalyses
Analyses
(ANACoD)
Assessments
Assessments(SARA)
(SARA)
2.2.National
NationalBurden
Burdenof
of
12.
12.Health
HealthDispar
Dispar
Disease 7.
7.Child
ChildMortality
Mortality ities
itiesCalculator
Disease(NBD)
(NBD) Calculator
Estimation
Estimation(CME)
(CME) (HD
(HDCalc)
Calc)
3.3.Routine
RoutineData
Data
Quality
QualityAssessment
Assessment 8.
(RDQA) 8.Tuberculosis
Tuberculosis 13.
13.Health
HealthProgress
Progressandand
(RDQA) Estimation
Estimation Systems
Workbook SystemsPerformance
Performance
Workbook(TB)
(TB) Review (HPSPR
Review (HPSPR) )
4.4.Data
DataQuality
QualityAssess
Assess
Ment
Ment AndAndAdjust 9.
Adjust 9.Maternal
MaternalMortality
Mortality 14.
14.Policy
PolicyAnalysis:
Analysis:
ment
ment(DQAA)
(DQAA) Assessment
Assessment From
Fromtheory
theory
(MMR)
(MMR) to
topractice
practice
5.5.Health
HealthExpenditure
Expenditure
Tracking
Trackingvia
viaNational 10. 15.
15.Communication
Health
National 10.Lives
LivesSaved
SavedTool
Tool Communication
HealthAccounts
Accounts(NHA
(NHA) ) (LiST)
(LiST) of
ofData
Data
Jaringan SIKNAS

Jaringan SIKNAS merupakan jaringan Virtual Private


Network (VPN) yang dapat digunakan untuk
komunikasi:
•Data
•Suara
•Gambar
TANTANGAN KE DEPAN

Membangun infrastruktur (komputerisasi) ……. mahal

SDM SIK ..... Jabatan fungsional Informatika Kesehatan

Universal Health Coverage...


Data Repository di tiap provinsi
Public Health Data Dictionary.....Rockefeller Foundation
Data ownership: Kemkes vs BPJS
P M K D R
n t eg r a si R u tin
I e gi a ta n
d a la m K
Ke
Pusdatin
Integrasi PMKDR
Tujuan Integrasi PMKDR: Integrasi PMKDR ke dalam
program rutin bertujuan untuk meningkatkan kualitas data
secara efektif dan efisien, serta berkelanjutan .

Metode Integrasi PMKDR: Pada tahap awal


pengembangan PMKDR, Pusat Data dan Informasi
menginisiasi upaya untuk peningkatan kualitas data dengan
memilih program dan indikator kunci untuk dinilai
kualitas datanya. Pada tahap selanjutnya diharapkan
masing-masing program dapat mengembangkan dan
mengaplikasikan PMKDR untuk indikator lainnya.

 
Integrasi PMKDR

Setiap Program Mengintegrasikan PMKDR ke dalam kegiatan


monitoring dan evaluasi dan/atau kegiatan bimbingan teknis dengan cara
menggabungkan kegiatan PMKDR ke dalam kegiatan manajemen data di
masing-masing program dan SIK di setiap jenjang (Pusat, Provinsi , Kab/kota)
pada saat:

1. Kegiatan pemantauan dan evaluasi,

2. Kegiatan bimbingan teknis, dan

3. Kegiatan pemutakhiran data


Integrasi PMKDR
Pembentukan Tim Penilai Kualitas Data

Dalam menjaga kualitas data, perlu dibentuk tim penilai di setiap tingkatan:

• Tim penilai kualitas data Dinas Kesehatan kab/kota

• Tim penilai kualitas data Dinas Kesehatan provinsi

• Tim penilai kualitas data tingkat pusat

Kriteria tim penilai antara lain:

• Memiliki SK (surat keputusan) sebagai anggota tim penilai

• Telah mengikuti orientasi Petunjuk Teknis PMKDR

• Mewakili program yang akan dinilai


1. Meningkatkan kepercayaan para pengambil kebijakan terhadap kualitas data
rutin

2. Meningkatkan penggunaan data rutin sebagai dasar untuk perencanaan


Pemanfaatan PMKDR
dan menentukan prioritas program

3. Mengurangi ketergantungan pada data survei, sehingga terjadi efisiensi


anggaran untuk survei yang tidak perlu

4. Setiap publikasi data dan informasi (seperti profil kesehatan), data yang
disajikan diberikan tanda bintang dengan keterangan “Data telah dinilai
kualitasnya dengan kelengkapan sekian %, keakuratan sekian % dan
konsistensi sekian %”. Agar pengguna data mengetahui seberapa jauh kualitas
data yang akan digunakannya.

5. Mendukung sistem kesehatan nasional (SKN).


Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai