Anda di halaman 1dari 22

RESUME JURNAL REMAJA

OLEH : KELOMPOK 2

1. FARA KHAIRUNNISAK ( 2012101010132 )

2. AFRIANI ( 2012101010054 )

3. FIVI LESTARI ( 2012101010010 )

4. ELSA FITRIA ( 2012101010131 )

5. JUVINA SANTIA ( 2012101010012 )

6. ZYAN ALHARIZ( 2012101010130 )


OUTLINE
PENELITI DAN
01 JUDUL JURNAL 02 AFILIASI
PENELITIAN

04 TUJUAN PENELITIAN
03 LATAR BELEKANG
PENELITIAN

05 RESPONDEN 06 HASIL PENELITIAN

07 KESIMPULAN
01 RESUME JURNAL I

A. Judul Penelitian
Strategi komunikasi terapeutik dalam pengobatan korban kekerasan
seksual

B. Peneliti Dan Afiliasi


Encep Dulwahab1 , Yeni Huriyani2 , Asep Saeful Muhtadi
Afiliasi Peneliti : UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
C. Latar Belakang

Tindak kekerasan seksual setiap tahunnya mengalami peningkatan,


baik daerah perkotaan maupun pedesaan, menunjukkan kondisi yang
memprihatinkan. Berbagai strategi dilakukan dalam mengatasi kekerasan
seksual pada korban agar bisa segera pulih. Strategi yang dipakai di
antaranya mempraktikkan komunikasi terapeutik para relawan dan
pendamping dalam melakukan rehabilitasi para para korban kekerasan
seksual. Dengan menggunakan metode studi kasus, teknik pengumpulan
data wawancara mendalam dan observasi.
D.Tujuan penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tentang strategi komunikasi


terapeutik yang dilakukan tim relawan dalam pengobatan korban kekerasan
seksual

E. Responden :

Remaja usia 11-15 tahun yang mengalami kekerasan seksual di Cipongkor,


Kabupaten Bandung Barat
F. Metode penelitian :

• Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dan sebagaimana yang


dijelaskan Yin bahwa metode studi kasus ada dua, yaitu metode studi kasus ke
dalam single-case dan metode studi kasus multiple-case.
• Untuk metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode studi
kasus satu kasus, yaitu kasus mengenai pelecehan sampai bentuk tindak
kekerasan seksual.
• Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam kepada para korban
kekerasan seksual dan tim relawan sebagai key informant, dengan kriteria
korban yang masih tinggal di lingkungan penelitian, dan korban yang
mengalami trauma ringan sampai trauma berat.
G. Hasil Penelitian
 Korban yang mendapatkan perlakuan kekerasan seksual di Kampung Ciseureuh Desa
Cijambu Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat berjumlah 28. Dari 28 korban
kekerasan seksual. Ada yang masuk pada kategori korban kekerasan seksual yang ringan,
sedang, dan berat
 Tahapan Strategi Komunikasi Terapeutik Tim Pendamping terhadap Korban Kekerasan
Seksual di Cipongkor Kabupaten Bandung Barat :
- Prapendamping ( Assessment, Klasifikasi data korban )
- Pendampingan ( Treatment dengan cara persuasif dan empati )
- Pasca Pendampingan ( Monitoring dan Evaluasi )
 Strategi komunikasi terapeutik yang dilakukan tim P2TP2A dengan para
korban kekerasan seksual berlangsung sepihak, atau dalam komunikasi
disebut dengan satu arah (one way communication), artinya tim pendamping
yang proaktif menghampiri, dan terus aktif mengajak korban kekerasan
seksual untuk berkomunikasi.
 Ada beberapa tahapan dalam komunikasi dengan para korban, salah satu
yang terpenting adalah tahapan intervensi psikologis.Setelah melakukan
intervensi, tahapan selanjutnya adalah tim melakukan komunikasi dengan
korban menggunakan cara role play dan psikodrama.
 Hasil dari penggalian data dan informasi yang dilakukan tim P2TP2A
menunjukkan bahwa wawasan dan pengetahuan para korban mengenai seks
ternyata masih minim.
 Kondisi korban berbeda jauh ketika sebelum dilakukan treatment dengan
korban setelahadanya pendampingan. Korban yang awalnya takut dan tidak
mau bicara dengan orang lain, dengan adanya pendampingan ini, mulai
mendapatkan harapan dan kembali beraktivitas seperti biasa.
H. Kesimpulan :

Berdasarkan penelitian ini bahwa perlu kiranya membangun budaya


komunikasi yang terbuka, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar,
sehingga harus bisa memunculkan keterbukaan di antara anggota keluarga dan
masyarakat. Selain itu, perlu juga ada pembekalan strategi-strategi dalam
komunikasi terapeutik untuk tim relawan atau pendamping korban kekerasan
seksual.
02 RESUME JURNAL
RESUME JURNALIII
A. Judul jurnal penelitian
Peningkatan kesehatan reproduksi remaja melalui
pendampingankelompok terapeutik di Desa Indosari

B. Peneliti dan afilliasi


- Wulan Rahmadhani1,Arnika Dwi Asti2

Afiliasi penulis
-Sekolah tinggi ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
-Sekolah tinggi ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
C.Latar belakang
Jumlah remaja di Indonesia makin meningkat tahun demi
tahun.Masalah remaja terjadi karena mereka tidak di persiapkan
mengenai pengetahuan mereka tentang aspek yang berhubungan
dengan masalah peralihan dari masa kanak kanak ke tingkat
dewasa. Remaja pada masa perkembangannya dihadapkan pada
tuntutan yang sering bertentangan, baik dari orangtua, guru,teman
sebaya, maupun masyarakat disekitar. Sehingga mereka juga sering
dihadapkan pada berbagai kesempatan dan pilihan, yang semuanya
itu dapat menimbulkan permasalahan bagi mereka. Permasalahan
tersebut salah satunya yaitu resiko-resiko Kesehatan reproduksi.
Resiko-resiko itu adalah seks bebas, kehamilan yang tidak
diinginkan(KTD), aborsi, penyakit menular seksual(PMS), HIV/AIDS,
kekerasan seksual,serta masalah keterbatasan akses terhadap
informasi dan pelayanan Kesehatan
D. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pelayanan


kebidanan berupa penyuluhan tentang pembinaan dan
pendampingan remaja dalam upaya peningkatan
Kesehatan

E. Responden

Penyuluhan pada kelompok remaja


berjumlah 10 orang yang dilakukan di
balaidesa indosari kecamatan
buluspesantren
F. Metode penelitian
Metode kegiatan penyeluhan ini
menggunakan
penyuluhan/memberikan
pengetahuan kesehatan dan
melakukan pendampingan melalui
komunikasi terapetik kepada remaja
G. Hasil penelitian
• Hasil yang di dapat memiliki peningkatan pengetahuan pada kelompok terapeutik dengan kategori baik
sekali..
• Hasil tersebut menunjukkan bahwa terapi kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif
dan psikomor pada anak usia remaja dalam melakukan stimulasi perkembangan
• .Terapi kelompok terapeutik dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan dalam perkembangannya
secara positif.Dengan perkembangan mereka yang mana merupakan masa dimana disebut sebagai masa
intelektual.Remaja akan selalu ingin menghasilkan sesuatu untuk dipamerkan kepada orang lain,terutama
kepada orang tua dan masa ini juga merupakan masa mereka untuk mulai mengikuti peraturan,baik peraturan
dalam permainan kelompok maupun dalam sekolah atau juga peraturan di rumahDan mereka juga sudah mulai
untuk memuji diri sendiri dan senang membandingkan keberhasilan dengan teman sebaya nya,dan dengan
seiring berjalan nya waktu pada akhirnya mereka juga akan mulai berminat dengan lawan jenisnya,
• dalam hal ini maka perlu adanya pendamping dari orang terdekat sebagai edukasi yang baik dan sebagaimana
sewajarnya saja.
H. Kesimpulan
Pendampingan remaja nilai dan pemahaman mereka sangatlah
baik,namun tetap perlu adanya upaya tindak lannjut seperti pada
pemberian informasi pada para remaja mengenai program-program
pemerintah mengenai Kesehatan,baik itu program Kesehatan
reproduksi serta program Kesehatan lainnya.Dikarenakan agar
remaja selalu memiliki informasi yang terkini yang sesuai dengan
perkembangan
03 RESUME JURNAL III

A. Judul Penelitian
STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TERHADAP
ANAK REMAJA DALAM MENGHADAPI PERGAULAN BEBAS DI
NEGERI TULEHU KABUPATEN MALUKU TENGAH

B. Peneliti Dan Afiliasi


1)Wa Nur Fida , 2)A. Alimuddin ,3)Arianto
Afiliasi Peneliti : 1)Fakultas Ilmu Sosial dan Imu politik, Universitas
muhammadiyah Buton,2)Fakultas Ilmu Sosial dan Imu politik, Universitas
Hasanuddin Makassar,3)Fakultas Kelautan dan Ilmu Perikanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pergaulan bebas menjadi masalah terbesar bagi orang tua saat ini
yang telah merubah pola pikir, sifat dan karakter anak remaja mereka
yakni masa dimana awal dari pertumbuhannya untuk mengetahui
sesuatu yang dipelajari dan dipahami,kemudian diserap oleh mindset
sebagai perkembangan dalam kehidupanya, tentu ketika tampa
pengontrolan orang tua secara baik akan menjadi sebuah kehancuran
dalam merusak hidup dan masa depanya. Remaja harus diberikan
pemahaman mengenai pergaluan bebas yang beredar dimasyarakat,
lingkungan dimana remaja bergaul dan bersahabat pada saat jauh atau
terlepas dari pengontrolan orang tua untuk menghidari dan
mewaspadai remaja sebelum terlibat atau bergaul semakin jauh
didalam pergaulan tersebut.
D. Tujuan penelitian

 Penelitian ini bertujuan untuk Memahami strategi komunikasi


interpersonal yang dibangun orangtua terhadap remaja dalam
menghadapi pergaulan bebas dikabupaten Maluku Tengah,
 Mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor pendukung dan
penghambat strategi komunikasi interpersonal orang tua terhadap
anak remaja dalam menghdapi pergaulan bebas dikabupaten Maluku
Tengah.
E. Responden

Orang tua dan remaja di Negeri Tulehu


Kabupaten Maluku Tengah

F. Metode Penelitian
penelitian ini menggunakan pendekatan kulaitatif dengan
analisis deskriptif. Data diperoleh melalui pengamatan,
observasi dan wawancara mendalam terhadap 5 informan
dan analisis menggunakan Miles dan Huberman.
G. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa yang diperoleh menjelaskan bahwa


sebagian
 orang tua ada yang berhasil mencegah anak mereka untuk tidak terlibat
atau terjerumus ke dalam pergaulan bebas dengan memberikan didikan,
bimbingan, nasehat, arahan
 serta ada pula yang tidak berhasil yang mencegah anak remaja mereka
terlibat atau terjerumus ke dalam pergaulan bebas meskipun telah
berusaha mencegah dan tak pernah berhenti dengan memberikan anak
remaja mereka didikan, nasehat, bimbingan dan arahan disebabkan
karena lingkungan yang dipengaruhi oleh pergaulan bebas dan media
online yang mana lebih dominan berpengaruh atau mempengaruhi anak
remaja terhadap pembentukan karakter, sikap dan perilaku anak remaja
yang berada di Negeri Tulehu Kabupaten Maluku Tengah.
H. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian dilapangan sebagai berikut:


 Dilihat dari masalah yang terjadi di Negeri Tulehu mengenai pergaulan bebas
dan media online yang mempengaruhi lingkungan anak remaja pada
pembentukan sikap, karakter dan perilaku terdapat orang tua yang berhasil
dan ada pula yang tidak berhasil dalam memberikan didikan, bimbingan,
nasehat dan arahan kepada akan remaja mereka untuk tidak terlibat atau
terjerumus kembali dalam pergaulan bebas.
 Hambatan yang dimiliki orang tua terhadap anak remaja menjadi salah satu
penghalang atau pengaruh bagi orang tua ketika menjalankan strategi
komunikasi interpersonal/komunikasi pribadi untuk membangun hubungan
yang baik pada lingkungan keluarga agar anak remajanya tidak terlibat atau
terjerumus dalam pergaulan bebas di Negeri Tulehu Kabupaten Maluku
Tengah terutama pada Dusun Hurnala 2
감사합니다 !

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai