Anda di halaman 1dari 71

ASMA PADA ANAK

Darmawan B Setyanto
Dept of Child Health
Respirology Division
Darmawan B Setyanto, MD
Lahir: 11 April
1961
◼ Medical Doctor, Faculty of Medicine, University of Indonesia, 1986
Pendidikan:
◼ Pediatrician, Faculty of Medicine, University of Indonesia, 1997
◼ Respirology Consultant, 2005

Jabatan:
 Head of Respirology Division, Dept of Child Health, Faculty of
Medicine, University of Indonesia

Organisasi:
 Chairman of Respirology Coordination Working Unit,
Indonesian
Pediatric Society 2008-2014
 IPS: Member of C Board, IPS Bulletin
 IMA, APSR, ERS, EAACI member
Patogenesis
Jalur Masalah Klinis
Jalur Masalah Klinis

 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI


FISIOLOGIS(pertumbuhan, perkembangan, process,
atau fungsi dari sel, jaringan, organ, sistem, atau
masing-masing individu
Gangguan
Jalur Masalah Klinis

Kemampuan untuk bertahan dengan


mengeliminasi,menghentikan,mempertahankan,
menghindari, atau menyesuaikan untuk segala
jenis gangguan (fight or flight)

Respon
Adaptif

Gangguan
Sistem Integumen (Kulit)

Mekanisme defensif Sistem neuro-


sis. pernapasan muskulo-skeletal
Respon
Mekanisme Adaptif Sistem
defensif sis.
urinari Endokrin
Mekanisme defensif
sistem gastro- Sistem saraf
intestinal otonom

SISTEM IMUN
Jalur masalah medis

Diagnosis & Terapi


simtomatologi

patofisiogi

patologi
patogenesis Respon
Adaptif

gangguan
Klinis Asma Klasik
Dyspnea &
gejala
wheezing
Obstruksi
patofis
bronkospasme
otot polos
patologi

Dewasa
Respon Asma
adaptif
Klasik
gangguan
Klinis Asma Klasik
Dyspnea &
gejala
wheezing
Obstruksi
patofis
bronkospasme
otot polos
patologi

Respon
adaptif

Anak-anak
NON-Klinis Asma Klasik
gejala
Batuk,
batuk &
batuk
patofis
Radang
Saluran Napas
patologi

Respon
adaptif
Anak-
anak
g
a
Apa itu INFLAMASI’?
Gejala
organisme
sistem tubuh
Patofis organ
jaringan
sel
patologi biochemical
Proses Patologi
Respon
adaptif simtomatologi

gangguan
Patogenesis Asma
batuk, dyspnea
Gejala wheezing, …

Penyumbatan
Patofis Pencetus:merokok, jalan napas
debu, HDM, ...

Airway Inflammation edema, Broncho-


Patologi remodelling Th2, mast c, eos hipersekresi
spasme
Pemacu: indoor AHR
Respon allergen,mold,... Respon Imun: Otonom tidak
Adaptif Th2, IgE, IgG4, IgG1 seimbang
Pemicu: ozone
rhinovirus, ... AHR:
Rentan secara airway hyper-
gangguan Genetik responsiveness
Diagnosis
Definisi dan Klasifikasi
ATS 1987 Definisi Asma
• Sindrom Klinik yang ditandai dengan peningkatan respon
dari trakeobronkial terhadap berbagai macam
rangsangan. Gejala utama asma adalah paroksismus
dispnea, mengi, dan batuk, yang dapat bervariasi dari
ringan dan hampir tidak terdeteksi hingga parah dan tak
kunjung sembuh (status asthmaticus). Manifestasi
fisiologi utama dari hiperresponsif ini adalah obstruksi
saluran nafas yang bervariasi. Ini dapat
berupa fluktuasi spontan pada berbagai macam obstruksi,
perbaikan
Gejalasubstantial pada berbagai macam obstruksi
setelah diberikan bronkodilator atau kortikosteroid,
atau peningkatan obstruksi yang disebabkan oleh obat-
obatan atau stimulus lainnya

Patofisiologi
Sistem Integumen
(Kulit)

Mekanisme pertahanan Sistem


Asma = Repson Maladaptif
sistem pernapasan muskuloskeletal

SistemRespon
Otonom
Mekanisme pertahanan Endocrine
sistem kemih Adaptif system

Mekanisme pertahanan Sistem


Ketidakseimbangan
gastrointestinal saraf otonom
otonom
Sistem imun
Definisi Asma (GINA)
Gejala Asma adalah Gangguan inflamasi kronis pada
saluran napas dimana banyak sel dan elemen
seluler berperan. Inflamasi kronis
Patofisiologi berhubungan dengan hiperresponsif saluran
napas yang menyebabkan episode mengi,
sesak napas, dada sesak dan batuk berulang
Patologi terutama pada malam atau dini hari. Episode-
episode ini biasanya berhubungan dengan
obstruksi aliran udara yang meluas tetapi
Respon bervariasi di dalam paru-paru yang seringkali
Adaptif reversible baik secara spontan ataupun
dengan pengobatan.
GINA 2002 - 2012
Gangguan
Definisi Asma (GINA, 2014)
Asma adalah penyakit heterogenus, biasanya ditandai
dengan peradangan saluran napas kronis
Ini ditentukan oleh riwayat gejala pernapasan seperti
mengi, sesak napas, sesak dada, dan batuk yang
bervariasi dari waktu ke waktu dan intensitas
bersamaan dengan variable pembatasan aliran udara
ekspirasi
Patologi
Gejala
Patofisiologi

NEW! GINA 2014-2019


Integumentary
m
syste(skin)
Asma = Respon
Respiratory
Maladaptif Sistem NImun
defense mechns e
u
Urinary Ada r
def mechn Inflamasi
resp o
Alergi -
Gastro-intestinal m
defense u
mechns s
Sistem Imun c
u
Asma dan 2 Gejala Utama
Batuk
Kelainan Kongenital

Rh-S ARI
ARI
TB
GER
BPD TB
CHD
PCD GER
Mengi
Pneumonia
Rh-S
Diagnosis Klinis Asma

&/

Batuk Mengi
 Periodisitas, episodisitas (berulang) !!!
 Variabilitas (nokturnal, buruk pada malam hari )
 Reversibillitas(respons terhadap obat asma)
 Faktor Alergi (pasien, orang tua, keluarga)
 Faktor Pemicu (inhalan, ingestant, dan lainnya)
Asma : Kronis - akut
Serangan

Serangan
Gejala
Gejala

MPI
Asma
waktu
MPI:
Asma Kronis : Seberapa sering gejalanya –
serangan muncul selama waktu tertentu
Asma Akut : seberapa parah gejalanya –
serangan yang muncul
Klasifikasi Asma Kronis
Klasifikasi frekuensi dibuat pada kunjungan awal dan
berdasarkan anamnesis kondisi jangka panjang:
Frekuensi Deskripsi Frekuensi Gejala Asma

Intermittent <6x/tahun atau waktu di antara gejala ≥6 minggu


(jarang)
Mild- >1x/bulan, <1x/minggu
Persistent (ringan)

Moderate- >1x/minggu, tidak setiap hari


Persistent
(sedang)
Severe- Gejala Asma hampir terjadi setiap hari
Persistent (berat)
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Langkah-langkah
Diagnosis Asma
 Buat working diagnosis: Asthma
 Tentukan Klasifikasi Frekuensi
o Intermittent(jarang) Dibuat dalam waktu 6
o Mild persistent(ringan) minggu, bisa kurang dari 6
minggu jika informasi klinis
o Moderate persistent(sedang) dikonfirmasi dengan kuat.
o Severe persistent(berat)
 Nilai Kontrolnya
o Tidak terkontrol Dibuat setelah 6 minggu
mengalami perawatan awal
o Terkontrol Sebagian
o Dikontrol dengan obat kontrol jangka panjang

o Dikontrol tanpa obat


Asma Anak
Prinsip Pengobatan
Prinsip Secara Umum
 Tujuan: Mengontrol gejala dengan baik;
meminalkan resiko serangan, terbatasnya
aliran udara, efek samping obat
 Adanya kerjasama
 Komunikasi, informasi, edukasi yang baik
 Manajemen berdasarkan kontrol
 Mengutamakan pilihan pasien

GINA 2018
Langkah Penatalaksanaan Asma

1. Menghindari pemicu(s)

2. Menghindari pemicu(s)

3. Menghindari pemicu(s)

a. Pereda
4. Obat(s)
b. Pengendali
Tatalaksana Asma, langkah 1-3
Gejala

Patofisiologi

Patologi
Hindari
Respon
Adaptif
Hindari

Pencetus Hindari
Selesma 

Flu virus
Rhinovirus

Flu!
Asma Kronis
Tatalaksana Jangka Panjang
Tatalaksana Asma

Asma Akut
Serangan Asma
Eksaserbasi Asma

Asma Kronis
Terapi jangka panjang
Kontrol Asma
Target Terapi Jangka Panjang

Kembali Tidak ada


gejala pada
Beraktifitas malam /
normal pagi hari

Tidak ada
serangan Mencegah
berulang dan efek samping
pemakaian obat
obat minimal

Optimal growth and development


Langkah Penatalaksanaan Asma

1. Menghindari pemicu(s)

2. Menghindari pemicu(s)

3. Menghindari pemicu(s)

a. Pereda
4. Obat(s)
b. Pengendali
Terapi Asma

• Untuk meredakan gejala serangan asma


Obat • Dosis sesuai kebutuhan
• Jika gejala reda, hentikan pemakaian
Pereda

• Untuk mengurangi inflamasi jalan


napas dan mengontrol gejala
Obat • Terapi jangka Panjang (bulan-
tahun)
Pengendali • Evaluasi rutin
• Dosis disesuaikan : tetap, , 
Tatalaksana Asma, langkah 4b
batuk, dyspnea
Gejala wheezing, …
Controller
Obstruksi
Patofisiologi Pemicu: Asap, Jalan napas
debu, tungau, ...

Remodeling Inflamasi Udem, Bronko-


Patologi jalan napas Th2, mast c, eos Hipersekresi spasme

Pemacu: AHR
Respon allergen , jamur,... Respon sistim imun: Ketidak-
Adaptif Th2, IgE, IgG4, IgG1 seimbangan
Pencetus: ozone otonom
rhinovirus, ...
Rentan secara
Pengganggu genetik
Asma Kronis
Obat Pengendalian
Obat Pengendali

Serangan

Gejala

MPI
Asma

Pencetus Pencetus
MPI: ‘ringan’ ‘Berat’,
minimal Kombinasi
peradangan tunggal
yang persisten

Inflamasi
Langkah Pengobatan Jangka Panjang
Tentukan klasifikasi keparahan (frekuensi) asma

Mulai pengobatan jangka panjang sesuai


tingkat keparahan asma

Jika langkah terapi sudah berlangsung selama 6-8 minggu


dan asma masih belum terkontrol, tingkatkan terapi

Jika sudah dilakukan terapi selama 8-12 minggu


dan asma terkontrol, turunkan terapi
Pengobatan Asma
◼ Kortikosteroid Inhalasi :
o fluticasone (Flixotide®, ……)
o budesonide (Pulmicort®, ……)
o mometasone
o triamcinolone
 β2-agonis kerja panjang :
o salmeterol
o formoterol
 Kombinasi: C-Steroid Inhalasi + β2-agonis kerja Panjang
(Symbicort®, Seretide®)
 Anti-leukotrien:
o montelukast
o zafirlukast
Langkah Pengobatan Jangka panjang

ICS (inhaled corticosteroids, steroid inhalasi);


LTRA (Leukotriene Receptor Antagonist);
SABA (short acting beta agonist, β2-agonis kerja pendek);
LABA (long acting beta agonist, β2-agonis kerja panjang)
Kortikosteroid Inhalasi - 1
 Menekan peradangan pernapasan, penting
untuk manajemen asma jangka panjang
 Pemberian steroid inhalasi dengan dosis yang
sama dengan budesonide 100-200 ųg/hari 
menurunkan angka serangan asma dan
memperbaiki fungsi paru penderita asma.
 Beberapa pasien asma membutuhkan steroid
inhalasi dengan dosis 400 ųg/hari untuk
mengontrol asma dan mencegah serangan
setelah berolahraga.

The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014;
63:335-56.
Kortikosteroid Inhalasi - 2
• Secara signifikan tidak berpengaruh terhadap
tinggi badan dan kepadatan tulang

• Pemantauan pertumbuhan (Persentil tinggi dan


berat badan) harus dilakukan setiap tahun.

• Efek samping seperti kandidiasis oral dan suara


parau dapat dicegah dengan obat kumur setiap kali
steroid inhalasi diberikan, dan air sisa kumur
dibuang.
Kortikosteroid Inhalasi - 3
 Dirancang dan dikembangkan sebagai ‘pengontrol’

 Steroid sebagai pereda – pemberian sistemik (oral


atau injeksi)

 Steroid inhalasi sebagai pereda – Kesalahan yang


biasanya sering terjadi
o Berdasarkan konsep : salah!
o Obat berbasis bukti empirik ??? --- ada!
o Selanjutnya akan dibutuhkan penjelasan yang
sistematis dan logis
o Mahal!
Dosis Kortikosteroid inhalasi pada anak asma

Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Tren Saat Ini
 Pilihan perangkat inhaler harus didasarkan pada usia &
kemampuan anak
 Perangkat yang disukai adalah p-MDI + spacer
 Dengan masker wajah untuk <3 tahun dan penutup mulut
untuk 3-5 tahun
GINA 2019
Nebulisasi sebagai alternatif dari pMDI +
spacer
Keuntungan
• Mudah digunakan: tidak perlu menahan nafas
• Kerjasama pasien minimal
• Lebih sedikit kesalahan dalam pemberian obat
• Dapat dicampur dengan obat lain yang
kompatibel
• Dosis tinggi dapat diberikan
• Dapat digunakan dengan oksigen tambahan
• Larutan yang dihirup merehidrasi saluran udara

1. Welch MJ, Clin Pediatr (Phila). 2008;47(8):744-56; 2. Welch MJ et al., Ped Allergy Immun Pulmo. 2010;23(2):113-20; 3. Moloney E,et al. Chest. 2002;121(6):1806-11
Dipersembahkan di:
 CME IDAI Jabar Perwakilan Bekasi
 Aston Hotel Bekasi
◼ Minggu, 28 Jul 2019
Alur diagnosis asma
◼ Outline :

◼ Lebih detail di slide berikutnya


Aliran diagnosis asma bagian atas
Aliran diagnosis asma bagian bawah
Asthma <5 tahun
 Tantangan khusus.
 Desah pada balita memiliki lebih banyak DD /.
 Penyebab tersering: infeksi saluran pernapasan
akibat virus
 Diagnosis asma tidak pasti:
o Mungkin bukan asma
o Mungkin asma
o Kemungkinan asma

Pola klinis berubah secara dinamis


Perubahan dan pola dinamis
Gejala Gejala Gejala
(batuk, mengi, dll) (batuk, mengi, dll) (batuk, mengi, dll)

<10 hari, selama ISPA >10 hari, selama ISPA >10 hari, selama ISPA

<3 episode/tahun >3 episode/tahun >3 episode/tahun


Episode berat &/ Episode berat &/
buruk di malam hari buruk di malam hari
( +) ( +)
Di antara episode ISPA Di antara episode Di antara episode
tidak ada gejala ISPA ISPA
gejala sesekali gejala muncul
Riwayat alergi (-) Riwayat alergi (+) Riwayat alergi (+)

MUNGKIN BUKAN ASMA MUNGKIN ASMA ASMA


Langkah-langkah pengobatan jangka panjang

ICS (inhaled corticosteroids, steroid inhalasi);


LTRA (Leukotriene Receptor Antagonist);
SABA (short acting beta agonist, β2-agonis kerja pendek);
LABA (long acting beta agonist, β2-agonis kerja panjang)
Spektrum gejala asma
Berdasarkan gejala saat ini:
 Tidak ada gejala
 Dengan gejala
 Asma akut ringan-sedang
 Asma akut berat
 Kegagalan pernapasan
Klasifikasi asma akut
Berdasarkan tingkat keparahan asma akut2,4
 Serangan asma ringan-sedang
 Serangan asma berat
 Serangan asma dengan risiko kegagalan
pernapasan

Tingkat keparahan asma akut


digunakan sebagai dasar untuk
menentukan pengobatan asma akut.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi pengendalian asma
Berdasarkan level pengendalian 1,2,4
 Asma yang terkendali dengan baik
o Tanpa pengendali: pada asma intermiten
o Dengan pengendali: pada asma persisten
(ringan/sedang/berat)
 Asma terkendali Sebagian
 Asma tidak terkendali

Tingkat kontrol digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan asma


dan untuk menentukan peningkatan, pemeliharaan atau manajemen step-
down yang akan dikelola.
1.Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma.
Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from:
www.ginasthma.org
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter
Kapan memulai pengendalian?

Diagnosis banding asma dibantah

Manajemen non farmakologi (menghindari


faktor pencetus) sudah dilakukan

Faktor komorbid asma seperti rinitis alergi,


rinosinusitis atau GERD telah ditangani
Klasifikasi frekuensi asma adalah asma persisten
(ringan, sedang, berat)
Global Initiative for Asthma (GINA)
Apa yang baru pada GINA 2019?

GINA Global Strategy for


Asthma Manajemen dan
Slide ini dibatasi untuk tujuan akademis dan pendidikan saja. Tidak ada
penambahan atau Pencegahan
perubahan yang dapat dilakukan pada slide. Penggunaan slide
atau slide individu untuk tujuan komersial atau promosi memerlukan persetujuan
dari GINA.

© Global Initiative for Asthma


12 tahun sejarah di balik perubahan GINA 2019
 Sementara itu, GINA menantang kriteria konvensional untuk
memulai kortikosteroid inhalasi
– Selama persiapan revisi GINA 2014, kami mengidentifikasi tidak ada bukti
rekomendasi untuk tidak memberi kortikosteroid inhalasi sampai gejala
lebih dari dua kali seminggu
– Ini diselidiki dalam analisis post hoc data START (Pauwels, Lancet 2003).
Ini menemukan bahwa kortikosteroid inhalasi mengurangi separuh
risiko eksaserbasi serius bahkan pada pasien dengan gejala 0-1 hari
seminggu saat masuk(Reddel, Lancet 2017)
 GINA tidak menemukan bukti untuk mendukung
rekomendasi SABA Langkah 1 saja
– Kurangnya bukti untuk pengobatan khusus SABA kontras dengan bukti kuat
untuk keamanan, kemanjuran, dan efektivitas pengobatan yang
direkomendasikan dalam Langkah 2-5
– Pada tahun 2014, sebagai tindakan keamanan sementara, GINA membatasi
pengobatan hanya SABA untuk pasien dengan gejala kurang dari dua kali
sebulan dan tidak ada faktor risiko eksaserbasi.
 2018: Review bukti asma ringan, termasuk studi SYGMA
Peninjauan yang cermat terhadap proses konflik kepentingan GINA
dilakukan terlebih dahulu
GINA 2018 – Figur Pengobatan Utama

Gejala
Langkah 1. pengobatan Eksaserbasi Diagnosis
Kontrol geja;a
Efek samping
untuk pasien dengan Kepuasan dan faktor resiko
gejala <2x / bulan dan pasien Teknik Inhaler
Preferensi
tidak ada faktor risiko Fungsi paru-paru
pasien
eksaserbasi
merujuk
Sebelumnya, tidak ada untuk
pengontrol yang perawatan
tambahan
direkomendasikan untuk Pengobatan Asthma
mis.
Strategi non-farmakologi
langkah 1, dengan kata tiotropium,
Tangani faktor risiko yang anti-IgE, anti-
lain umumnya dapat diubah IL5
pengobatannya hanya
*tidak untuk anak >12thn
dengan SABA saja ICS/LABA
dosis sedang
Pilihan ICS/LABA** **untuk anak 6-11 thn, pengobatan
dosis rendah tahap 3 yang disarankan adalah ICS
Rumatan yang dosis sedang
ICS dosis rendah
diutamakan
*untuk pasien yang diresepkan
tambah
tiotropium** BDP/formoterol atau BUD/formoterol
Pilihan ICS dosis med/tinggi ICS+LTRA dosis terapi rumatan/terapi pereda
+ OCS dosis
Rumatan pertimbangkan Leukotriene receptor antagonists (LTRA) Dosis rendah ICS + med/tinggi (atau + rendah
Tiotropium tio by mist inhaler adalah pengo
lainnya ICS dosis rendah Theophyline dosis rendah* LTRA ( atau + theoph*)
theoph*) tambahan untuk pasien >= 12 tahun dengan
SABA sesuai dengan kebutuhan atau eksaserbasi
SABA sesuai dengan kebutuhan ICS/formoterol* dosis rendah
Pereda part)
SABA sesuai dengan kebutuhan atau
ICS dpsos rendah/formoterol

© Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org


GINA 2019 – Perubahan landmark
 Demi keamanan, GINA tidak lagi
merekomendasikan pengobatan hanya
dengan SABA untuk Langkah I
– Keputusan ini didasarkan pada bukti bahwa
pengobatan dengan SABA saja meningkatkan risiko
eksaserbasi berat, dan bahwa dengan menambahkan
ICS secara signifikan dapat mengurangi risiko
tersebut
 GINA sekarang merekomendasikan bahwa
orang dewasa dan remaja dengan asma harus
menerima perawatan pengontrol/rumatan
dengan ICS dosis rendah secara teratur, untuk
mengurangi risiko eksaserbasi yang serius.
– Ini adalah strategi pengurangan risiko tingkat
populasi, seperti: statin, anti hipertensi
Kotak 3-5A Konfirmasi diagnosis jika perlu
Dewasa & remaja >12 tahun Pengendalian gejala & faktor risiko yang dapat
dimodifikasi (termasuk fungsi paru-paru)
Komorbiditas
Teknik & kepatuhan inhalasi
Manajemen Asma pribadi Target pasien (Goal)
Nilai, Sesuaikan, Tinjau respon
Gejala
Eksaserbasi
Efek samping
Fungsi paru-paru
Kepuasan Pengobatan faktor risiko &
pasien komorbiditas yang dapat LANGKAH 5
dimodifikasi ICS-LABA
Strategi non-farmakologis dosis tinggi
Asthma medication options: Rujuk untuk
Adjust treatment up and down for
Edukasi & pelatihan LANGKAH
ketrampilan Pengobatan penilaian
individual patient needs 4 fenotipik
asma LANGKAH 3
± terapi
LANGKAH 2 ICS-LABA tambahan,
PILIHAN ICS-LABA dosis sedang misal :
LANGKAH 1
RUMATAN Kortikosteroid inhalasi dosis rendah (ICS) dosis rendah tiotropium, anti-
Untuk mencegah
ICS-formoterol IgE, anti-IL5 /
* dosis rendah harian, atau ICS-formoterol dosis rendah ICS dosis
eksasebasi dan 5R, anti-IL4R
sesuai sesuai kebutuhan * tinggi,
Tambahkan
mengontrol gejala tambahan
kebutuhan OCS dosis
Pilihan Antagonis reseptor leukotrien (LTRA), atau ICS dosis tiotropium, rendah, tetapi
rumatan lainnya yang ICS dosis rendah yang digunakan setiap kali sedang, atau ICS atau pertimbangkan
digunakan SABA diminum † dosis rendah+ tambah efek samping
setiap kali LTRA # LTRA#
PILIHAN SABA diminum ICS-formoterol * dosis rendah sesuai kebutuhan ICS-formoterol * dosis rendah sesuai
PEREDA † kebutuhan ‡
Pilihan short-acting β2 -agonist (SABA) Sesuai kebutuhan
pereda
lainnya * Di luar label; data hanya dengan budesonide-formoterol ‡ Bentuk ICS dosis rendah adalah pereda untuk pasien yang
(bud-form) diresepkan terapi bud-form atau BDP form rumatan dan terapi
† Tanpa label; terpisah atau kombinasi inhaler ICS dan pereda
# Pertimbangkan untuk menambahkan HDM SLIT untuk pasien
SABA
rinitis alergi dan 1FEV> 70% predicted
© Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org
Asthma Kronik
managemen komorbid
Komorbid Asthma
 Rhinitis
 Rhinosinusitis
 GERD
 Alergi Makanan
 Obesitas
 Ansietas & depresi
Sindrom Peradangan Pernafasan
◼ Rinitis, rhino-sinusitis, & asma merupakan manifestasi dari satu
sindrom di berbagai bagian sistem pernapasan - konsep jalan napas
bersatu - UAC
◼ Spektrum:
o Rhino-faringitis (flu biasa)
o Rhinitis (alergi) saja
o Rhino-sinusitis (infeksi, alergi) UAC
o Asma
Rhino-sino-bronchitis UAC
◼ Terutama pada anak-anak
◼ Alergi pernafasan bukanlah penyakit yang terbatas pada organ target tertentu, tetapi
gangguan pada keseluruhan sistem pernafasan
Thorax 2000; 55 (Suppl 2): S26-7

◼ Inflamasi pada CRIS (chronic resp inflamm synd) / (sindrom peradangan pernapasan kronis):
alergi atau infeksi atau keduanya
o Rinitis - alergi atau infeksi
o Rhino-sinusitis - alergi & infeksi, virus & / bacterial
o Asma – alergi

Med J Aust 2006; 185:565-71


Spektrum peradangan pernafasan
Rinitis (infeksi, alergi, dll)
SALURAN UDARA
Saluran udara
Rhinosinusitis Otitis media
Aliran udara

(Tonsillo) -pharyngitis Laryngitis


UAC
Zona konduksi
(Rhino)-bronchitis

Zona Pernafasan
Pneumonia
Difusi
Diagnosis terintegrasi CRIS
◼ Rinitis alergi harus dianggap sebagai faktor risiko asma bersama
dengan faktor risiko lain yang diketahui

Rhinitis
Alergi Asthma
Treatment terintergrasi CRIS
◼ Strategi gabungan idealnya digunakan untuk mengobati penyakit
saluran napas atas dan bawah dalam hal kemanjuran dan keamanan
◼ Pendekatan klinis yang direkomendasikan adalah untuk mengelola
dua gangguan secara terpisah tetapi secara bersamaan
◼ Anda harus mengobati setiap penyakit secara terpisah; meskipun itu
satu penyakit, Anda tidak bisa mengobati hidung saja & tidak merawat
asma, atau sebaliknya. Masing-masing harus diperlakukan dengan tepat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai