Anda di halaman 1dari 15

PERSENTASE KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

PENDEKATAN DOKTER KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI

MUHAMMAD DARRY APRILIO PASARIBU


140100214

Pembimbing:
Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, CM-FM, MPd. Ked
LATAR BELAKANG
■ Menurut World Health Organization tahun 2013, hipertensi memberikan kontribusi
untuk 9,4 juta kematian setiap tahunnya

■ Menurut RISKESDAS tahun 2018, prevalensi penderita hipertensi di Indonesia turun


menjadi 8,4%

■ 91,2% penderita hipertensi tidak minum obat secara teratur dan sebanyak 59,8
persennya beralasan sudah merasa sehat

■ Dalam pengobatan hipertensi diperlukan kepatuhan penderita agar didapatkan kualitas


hidup pasien yang lebih baik
TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH

TUJUAN MAKALAH MANFAAT MAKALAH

Mengurai teori mengenai etiologi, Mengembangkan kemampuan dan


gambaran klinis, dan program manajemen pemahaman penulis serta pembaca untuk
hipertensi dengan menggunakan lebih memahami program-program
pendekatan kedokteran keluarga di manajemen hipertensi dengan pendekatan
Indonesia kedokteran keluarga di Indonesia
DEFINISI HIPERTENSI
■ Hipertensi adalah kondisi yang kompleks dimana tekanan darah secara menetap berada
di atas normal, berdasarkan kriteria diagnosis JNC-VII (2003) yaitu hasil pengukuran
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg

■ Hipertensi esensial/primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan ada
kemungkinan karena faktor keturunan atau genetik

■ Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain
seperti kelainan pembuluh ginjal dan gangguan kelenjar tiroid
KLASIFIKASI HIPERTENSI

  SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)

NORMAL <120 <80

PRE-HIPERTENSI 120-139 80-89

HIPERTENSI STAGE 1 140-159 90-99

HIPERTENSI STAGE 2 >160 >100


GEJALA KLINIS & KOMPLIKASI HIPERTENSI
■ Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala

■ Jika hipertensinya menahun, bisa timbul gejala seperti sakit kepala, kelelahan, mual
muntah, sesak napas, napas pendek, gelisah, pandangan menjadi kabur, mata
berkunang-kunang, mudah marah, telinga berdengung, sulit tidur, rasa berat di tengkuk,
nyeri di daerah kepala bagian belakang

■ Komplikasi hipertensi paling sering terjadi pada otak, mata, jantung, pembuluh darah
arteri, serta ginjal
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
Manajemen farmakologis hipertensi dapat menggunakan golongan obat:

■ Diuretik

■ Beta-blockers

■ Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitor

■ Angiotensinogen Receptor Blockers (ARBs)

■ Calcium Channel Blockers (CCBs)

■ Alpha Blockers

■ Clonidine

■ Vasodilator
MANAJEMEN NON-
FARMAKOLOGIS
Manajemen non-farmakologis hipertensi dapat dilakukan dengan:
■ Menurunkan berat badan sampai batas ideal
■ Tidak minum minuman beralkohol
■ Berhenti merokok
■ Olahraga aerobik secara teratur
■ Pengaturan diet
PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA
Pelayanan kesehatan atau asuhan medis yang didukung oleh pengetahuan
kedokteran terkini secara holistik, komprehensif, terpadu, dan
berkesinambungan untuk menyelesaikan semua keluhan dari pengguna
jasa/pasien sebagai komponen keluarganya dengan tidak memandang umur,
jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan sosialnya.
ASAS PELAYANAN DOKTER KELUARGA
■ Hukum dan etika profesi, serta moral dan spiritual
■ Ilmu pengetahuan dan ketrampilan teknis kedokteran mutakhir
■ Bersifat paripurna, terpadu, menyeluruh, bersinambung
■ Pendekatan yang manusiawi dan rasional
■ Manfaat (memberikan manfaat yang sebesar-besarnya)
■ Partisipasi keluarga (kehidupan PJPK dalam wawasan keluarga)
■ Peduli pencegahan (Paradigma Sehat)
LANGKAH PERUBAHAN PERILAKU
■ Langkah 1. Membangun kemitraan, mengembangkan empati, memperjelas
peran dan tanggung jawab, dan menggunakan keterampilan relasional efektif
■ Langkah 2. Menggunakan pendekatan preventif atau fokus terhadap masalah
dan menegosiasikan agenda bersama
■ Langkah 3. Menilai resistensi dan motivasi: bertanya tentang kesiapan pasien
untuk mengubah, alasan mereka untuk tetap sama dan alasan mereka untuk
melakukan tugas, dan seberapa tingkat resistensi dan motivasi mereka
■ Langkah 4. Meningkatkan saling pengertian: memahami dan menangani
bagaimana dokter keluarga dan perbedaan pasien dalam persepsi dan nilai-nilai
tentang alasan untuk tetap sama dan untuk mengubah
■ Langkah 5. Melaksanakan rencana untuk perubahan
■ Langkah 6. Setelah melalui: negosiasi tentang kebutuhan dan waktu untuk
pertemuan klinis berikutnya
PRINSIP PELAYANAN DOKTER KELUARGA
 Pelayanan yang holistik dan komprehensif

 Pelayanan yang kontinu

 Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

 Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

 Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integrasi dari keluarganya

 Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan


tempat tinggalnya

 Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

 Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan

 Pelayanan yang sadar biaya dan mutu


PERAN DOKTER KELUARGA TERHADAP PASIEN HIPERTENSI

 Identifikasi dengan konsep Mandala of Health

 Tatalaksana dengan meliputi tindakan terhadap pasien, keluarga, dan lingkungannya

PASIEN
KESIMPULAN
 Manajemen tatalaksana hipertensi yang optimal penting dalam mengurangi morbiditas
dan mortalitas akibat hipertensi

 Perilaku hidup bersih dan sehat serta diet yang seimbang membantu mencegah
perburukan penyakit hipertensi

 Dokter keluarga harus lebih fokus dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan
efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi
lingkungan, maupun kondisi psikologis masing-masing individu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai