Anda di halaman 1dari 16

ASKEP KELUARGA DENGAN

REMAJA

Dr. Fery Mendrofa,M.Kep, Sp.Kom

08/30/2021 1
• Menurut Huberman dalam Herlina, (2013) Perkembangan manusia merupakan
suatu proses sepanjang kehidupan dari pertumbuhan perubahan fisik, perilaku,
kognitif, dan emosional. Sepanjang proses ini, tiap individu mengembangkan
sikap dan nilai yang mengarahkan pilihan, hubungan, dan pengertian
(understanding).
• Krori mengemukakan dalam Herlina, (2013) Masa remaja merupakan suatu
periode penting dari rentang kehidupan, suatu periode transisional, masa
perubahan, masa usia bermasalah, masa dimana individu mencari identitas diri,
usia menyeramkan (dreaded), masa unrealism, dan ambang menuju
kedewasaan.
• Remaja merupakan masa terjadinya tumbuh kembang secara pesat baik fisik,
psikologis atau secara intelektual. Masa tumbuh kembang tersebut
mengakibatkan para remaja memiliki sifat dan karakter khas yang sama yaitu
rasa keingintahuan yang tinggi dan gemar melakukan petualangan serta suka
terhadap tantangan
• Remaja juga cenderung berani mengambil risiko atas perilaku yang diperbuat
tanpa mempertimbangkan secara matang lebih dahulu. Sifat ini dihadapkan
pada ketersediaan sarana di sekitarnya yang dapat memenuhi keingintahuan
tersebut. Keadaan ini sering mendatangkan konflik batin dalam dirinya ketika
tidak mampu untuk dikontrol.
• Jumlah penduduk remaja yang tinggi, dapat menimbulkan masalah di kalangan
remaja seperti munculnya perilaku anti sosial pada remaja, konflik dengan
orang tua, penyalahgunaan napza, merokok, minum-minuman beralkohol dan
seks bebas.
• Krisis identitas terjadi apabila remaja tidak mampu memilih diantara berbagai
alternatif yang bermakna. Remaja dikatakan telah menemukan identitas dirinya
(self-identity) ketika berhasil memecahkan tiga masalah utama, yaitu pilihan
pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan dijalani, dan perkembangan identitas
seksual yang memuaskan.
• Konflik utama yang dihadapi peserta didik berusia remaja pada tahap ini
adalah munculnya salah satu dari apa yang disebut sebagai identitas versus
kebingungan identitas (identity versus identity confusion).
• perlu adanya intervensi berupa dukungan keluarga untuk mendukung tumbuh
kembang remaja dalam pencapaian identitas diri yang salah satunya stimulasi
tumbuh kembang remaja.
PERKEMBANGAN PADA REMAJA
ADALAH MUHITH (2015)

Masa remaja di bagi Remaja awal : 13-16/17 tahun  


3. Pengelompokan social baru dan
menjadi
Remaja akhir : 16/17-18 tahun nilai-nilai baru dalam pemilihan
dua bagian
Ciri-ciri masa remaja 1) Periode yang penting teman dan pemimpin
4. Dukungan social
2) Periode peralihan
3) Periode perubahan
Minat yang paling 1. Minat rekreasi
4) Usia bermasalah penting dan
5) Masa mencari identitas
paling universal remaja 2. Minat pribadi dan social
6) Usia yang menimbulkan ketakutan masa
7) Masa yang tidak realistic kini 3. Minat pada Pendidikan
8) Ambang masa dewasa   4. Minat pada pekerjaan
Perubahan social yang 1. Meningkatnya pengaruh
penting kelompok sebaya   5. Minat agama
dalam masa remaja 2. Pola perilaku yang lebih matang
  6. Minat pada symbol status
• Teori Perkembangan;
1. Rasa Percaya
2. Rasa Otonomi
3. Rasa insiatif
4. Rasa Industri
TEORI REMAJA
 Teori Interaksi Humanistik
1. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan
Wilson dan kneisl dalam Muhith (2015), dua
menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
teori yang menjadi landasan utama untuk
memahami tentang perkembangan remaja ialah 2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua
teori perkembangan dan teori interaksi dan orang-orang dewasa lainnya.
humanistik 3. Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang
lebih matang antara lawan jenis yang sebaya
4. menjalankan peran sosial maskulin dan feminin
5. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab
6. Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau
pekerjaa
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA

* Tahap perkembangan klg dibagi sesuai kurun


waktu tertentu yang dianggap stabil
* Walaupun tahap perkembangan klg terjadi scr
unik,namun scr umum polanya sama.
* Tiap tahap perkembangan klg membutuhkan
tugas Dan fungsi klg.
TA H A P V : K E L U A R G A D E N G A N A N A K R E M A J A
FA M I LY W I T H T E E N A G E R S ( O L D E S T C H I L D 1 3 - 1 9 / 2 0 Y E A R S )

• Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 th,berlangs 6-7 th


• Tujuan klg tahap ini : melonggarkan ikatan yg memungkinkan tgjwb & kebebasan yg lebih
optimal bagi remaja utk menjadi dewasa muda.
• Konflik P’kemb’n : menjadi tantangan perawat
• Otonomi yg meningkat ( kebebasan anak remaja )
• Budaya anak remaja ( p’kemb dg teman sebaya )
• Kesenjangan antar generasi ( beda nilai-2 dg ortu )
• TUGAS PERKEMBANGAN :
• Menyeimbangkan kebebasan dg tgjwb ketika remaja menjadi dewasa Dan semakin
mandiri
• menfokuskan hub perkawinan
• b’kom scr t’buka antara ortu dg anak-anak
KETIDAKMAMPUAN KOPING KELUARGA
(D.0093 HAL. 204)TAUTAN SDKI DAN SIKI

PENGKAJIAN DIAGNOSA DAN INTERVENSI


• AN. R mencari jati diri • Ketidakmampuan koping keluarga (D.0093 hal. 204)
• Anggota keluarga Tn. F terlalu kawatir dengan pergaulan An. R
• Intervensi; Dukungan koping keluarga (I. 09260 hal 28)
• An. R Merasa tertekan dengan orang tua yang terlalu ketat, Keluarga sempat
menyatakan An. R sering protes 1.Observasi : identifikasi respon emosional kondisi saat ini
• Mengabaikan usulan yang diarahkan atau yang dilakukan keluarga
2.Identifikasi beban anak R secara psikologis
• Peryataan bosan di rumah, lebis senang dengan kelompoknya
• Keluhan An. R kawatir tentang respon keluarga terhadap masalah 3.Terapetik : dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
pergaulannya keluarga
• Keluarga kurang terpapar informasi tentang upaya mengatasi masalah pada
4.Fasilitasi pengungkapan persaan klien dengan keluarga
remaja
• Tidak memahami masalah pada remaja; seksual, pergaulan remaja atau antar keluarga
• Kesulitan dalam menjalankan pendampingan remaja, sibuk bekerja kesulitan 5.Fasilitasi pengambilan keputusan jangka Panjang
ekonomi
6.Fasilitasi anngota keluarga dalam menyelesaikan konflik
7.Hargai dan dukung koping mekanisme
8.Edukasi: informasikan Kesehatan keluarga secara berkala

08/30/2021 10
INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)
KETIDAKMAMPUAN KOPING KELUARGA
(D.0093 HAL. 204)

• Promosi koping (I.09312 hal. 375) • Luaran: meningkat Status Koping


1. Observasi :
keluarga
2. Terapetik: diskusikan perubahan yang dialami
3. Fasiitasi dalam memperoleh informasi yang • Luaran tambahan: dukungan keluarga,
dibutuhkan
4. Kenalkan dengan orang atau kelompok yang
fungsi keluarga, managemen Kesehatan
memiliki pengalaman yang sama keluarga
5. Edukasi: anjurkan menggunakan sumber
spiritual
6. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi, libatkan keluarga
7. Latih tehnik relaksasi
8. Latih mengembangkan penilaian objektif

08/30/2021 11
MANAGEMEN KELUARGA TIDAK EFEKTIF (D.0115
HAL 254)

PENGKAJIAN DIAGNOSA DAN INTERVENSI


• Keluarga Tn. F Tidak memahami masalah • Managemen keluarga tidak efektif (D.0115 hal
perkembangan Remaja yang dialami 254)
• An. R Sering berdebat, dan kabur dari rumah • Intervensi Keperawatan
• Keluarga An. R Kesulitan 1. Dukungan keluarga merencanakan
dalammendampingi , sibuk bekerja, kesulitan perawatan
ekonomi 2. Koordinasi diskusi keluarga
3. Pendampingan keluarga

08/30/2021 12
MANAGEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK
EFEKTIF (D.0115 HAL 254)
• Luaran Utama: Managemen Kesehatan
Keluarga
• Luaran Tambahan: ketahanan keluarga,
perilaku Kesehatan, status kesehatan

08/30/2021 13
GANGGUAN PROSES KELUARGA (D.0120)

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN


PENGKAJIAN INTERVENSI
• Perubahan status perkembangan remaja An. R • Gangguan proses keluarga (D.0120)
• Keluarga tidak mampu beradaptasi terhadap • Intervensi (SIKI hal 464)
perubahan Tumbang An. R 1) Promosi proses efektif keluarga
• Keluarga An. R tidak mampu memenuhi 2) Terapi keluarga
kebutuhan fisik / emosional/spiritual anggota 3) Dukungan keluarga An. R dalam
keluarga perencanaan keperawatan
4) Pelibatan Keluarga dalam masalah
Kesehatan/ Tumbang An. R

08/30/2021 14
LUARAN
• Utama: Proses Keluarga
• Luaran Tambahan: dukungan keluarga,
koping keluarga, penampilan peran

08/30/2021 15
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai