Anda di halaman 1dari 22

“Issue End Of Life dalam Area

Keperawatan Kritis”

AMRIH WIDIATI
DEFENISI
Pengertian mati yaitu sudah hilang nyawanya, tidak mempunyai
nyawa, tidak ada gerakan atau kegiatan (KBBI)

Perawatan akhir-hidup (End of life care) mengacu pada perawatan kesehatan, tidak hanya pasien di
jam-jam terakhir atau hari–hari kehidupan mereka, tetapi lebih dari sekedar peduli pada orang dengan
penyakit terminal atau kondisi terminal yang berlanjut, progresif dan tidak dapat disembuhkan
PLANNING FOR THE END OF LIFE

END OF LIFE (AKHIR KEHIDUPAN)


Advance Directives (
Advance Care Planning PERENCANAN PERAWATAN
LANJUT)
Ethical and Legal Issues in Advance Care Planning
Critical Care Issues in Advance Planning
DECISION MAKING AND COMMUNICATION
COMFORT CARE AND SYMPTOM MANAGEMENT
PROVIDING COMFORT
WITHDRAWING LIFE SUPPORT
PROFESSIONAL ISSUES REGARDING END OF LIFE IN THE
ICU
COLLABORATIVE CARE
Ethical and Legal Issues in Advance Care
Planning
• Prinsip-prinsip hukum dan etika memandu banyak
keputusan kita dalam merawat pasien sekarat dan
keluarga pasien.

• Pasien dihormati sebagai otonomi dan mampu


mengambil keputusan sendiri. Bila pasien tidak
mampu untuk membuat keputusan, seperti yang
sering terjadi di perawatan kritis, penghargaan yang
sama harus diberikan kepada keluarga.

• Menghentikan dan melanjutkan perawatan dianggap


moral dan hukum setara

(Howard, 2010).
CRITICAL CARE ISSUES IN ADVANCE
PLANNING
Cardiopulmonary Resuscitation Keluarga Hadir di
(CPR) Ruangan Selama CPR

Kesalahpahaman Perintah Menyamakan dg ”Tidak


Do-Not-Resusitasi (DNR) ada perlakuan”

Prognosis dan Ketidakpastian Sulit untuk Diramalkan


DECISION MAKING AND COMMUNICATION

Rekomendasi
Perawatan Kritis
Meningkatkan
Interaksi Keluarga

DECISION
Konflik dan Staf Pengaruh budaya
MAKING AND
Distress dan Agama
COMMUNICATION

Membahas Prognosis
COMFORT CARE AND SYMPTOM MANAGEMENT

Penghentian Tindakan yang tdk


Steps Toward Comfort Care bermaanfaat/ menimbulkan
ketidaknyamanan

Palliative Care, Hospice Anggapan Salah “Paliative care


hanya dekat Kematian”

Penilaian Non Verbal


Pain Management Intervensi: Pemberian Opioid
(WHO)

Non-Pain Symptom Management


COMFORT CARE AND SYMPTOM MANAGEMENT
Non-Pain Symptom Management

1. Dyspnea
Pasien yang mendekati kematian sering dapat melaporkan
dyspnea. Dispnea dapat dikelola dengan evaluasi dari pasien
dan penggunaan opioid, diuretik, sedatif, dan intervensi
nonfarmakologis (oksigen, posisi, dan peningkatan aliran
udara).
2. Mual dan Muntah
Mual dan muntah yang umum dapat diatasi dengan
antiemetik. Penyebab mual dan muntah mungkin obstruksi
usus. Namun, pengobatan untuk dekompresi seperti tabung
nasogastrik mungkin tidak nyaman pada pasien sekarat, dan
penggunaannya harus ditimbang menggunakan perseptif
manfaat.
COMFORT CARE AND SYMPTOM MANAGEMENT
Non-Pain Symptom Management

3. Demam dan Infeksi


Pengelolaan demam dengan antipiretik mungkin sesuai
untuk kenyamanan pasien, tetapi metode lainnya
seperti mandi pendinginan, es, atau selimut hipotermia
harus seimbang terhadap pengalaman ketidaknyamanan
pasien.

4. Edema
Edema dapat menyebabkan ketidaknyamanan, dan
diuretik mungkin efektif jika fungsi ginjal masih utuh.
Dialisis tidak dibenarkan di akhir kehidupan.
COMFORT CARE AND SYMPTOM MANAGEMENT
Non-Pain Symptom Management

5. Kecemasan
Kecemasan harus dinilai secara lisan, jika memungkinkan
dinilai perubahan dalam tanda-tanda vital atau gelisah.
Benzodiazepam, terutama midazolam dengan cepat sering
digunakan.
6. Delirium
Delirium umumnya diamati pada pasien sakit kritis dan
pasien yang mendekati kematian. Haloperidol dianjurkan
namun pengekangan harus dihindari.
7. Kekacauan metabolisme
Intervensi hanya untuk mempromosikan agar lebih
kenyamanan
COMFORT CARE AND SYMPTOM MANAGEMENT
Non-Pain Symptom Management

8. Integritas kulit
Luka dan masalah kulit lainnya dapat menjadi sumber
ketidaknyamanan pasien pada akhir kehidupan.
9. Anemia
Anemia dilakukan transfusi hanya bila dapat meningkatkan
kualitas pasien hidup, seperti menyediakan energi untuk
berpartisipasi dengan keluarga.
10.Pendarahan
Tujuan perawatan adalah kenyamanan, dan untuk
memungkinkan kematian alami, maka transfusi untuk
mengatasi perdarahan mungkin tidak tepat.
PROVIDING COMFORT

Fokus perawatan kenyamanan


Intervensi keperawatan (sebagai layanan aktif, diinginkan, dan
penting bagi pasien)

Near-Death Awareness

PROVIDING
COMFORT
WITHDRAWING LIFE SUPPORT

Family
Meetings

Ventilator Preparing to
Ekstubasi dan Terminal Opioid dan
Withdrawal Withdraw
weaning. benzodiazepam
Life Support
PROFESSIONAL ISSUES
REGARDING END OF LIFE IN THE ICU

Health Care
Providers

Issue

Organ Family
Donation Care
Peyampaikan Berita Buruk,Tanggapan keluarga,
kebijakan Ttg keberadaan Keluarga saat CPR, Jam
Kunjungan, Keberlanjutan Perawatan.
COLLABORATIVE CARE

Kemampuan untuk berkolaboratif, perawatan dengan penuh


kasih sayang pada akhir kehidupan adalah tanggung jawab
semua tenaga kesehatan yang bekerja di Area kritis. Upaya
kolaboratif interdisipliner yang dikaitkan dengan perbaikan
dalam perawatan.
Peacful End of life
Menghilankan
Nyeri

Hubungan Kenyamanan
Dekat dengan
Orang lain

Peacful
end of life

Kedamaian Menghargai
Martabat

Teori Rulland and Moore


JURNAL TERKAIT END-OF-LIFE

1. The American Journal of Critical Care yang berjudul


Providing End-of-Life Care to Patients: Critical Care Nurses'
Perceived Obstacles and Supportive Behaviors oleh Renea L.
Beckstrand and Karin T. Kirchhoff

Penelitian ini menyimpulkan kendala terbesar untuk ketepatan


perawatan akhir-hidup di unit perawatan intensif adalah
perilaku keluarga pasien yang meminta penghentian perawatan
pasien, perilaku yang memperpanjang penderitaan atau
menyebabkan pasien sakit, dan ketidaksepakatan dokter
dengan pasien tentang rencana perawatan yang akan
dilakukan.
JURNAL TERKAIT END-OF-LIFE

2. The American Journal of Critical Care yang berjudul Providing A


“Good Death”: Critical Care Nurses’ Suggestions For
Improving End-Of-Life Care oleh Renea L. Beckstrand, Lynn
Clark Callister, and Karin T. Kirchhoff

Hasil penelitian dari 861 perawat perawatan kritis yang


menanggapi survei, didapatkan 530 saran untuk meningkatkan
perawatan akhir-hidup. Menyediakan "good death" adalah tema
utama; saran spesifik termasuk cara-cara untuk membantu
memastikan kenyamanan, kematian dengan yang berharga dan
kematian yang damai.
JURNAL TERKAIT END-OF-LIFE

3. The Journal Of Intensive Care Medicine yang berjudul


Perspectives of Physicians and Nurses Regarding End-of-Life
Care in the Intensive Care Unit oleh Emir Festic, Michael E.
Wilson, Ognjen Gajic, Gavin D. Divertie and Jeffrey T. Rabatin

Perbedaan signifikan antara dokter dan perawat yang dicatat


dalam bidang berikut: kemampuan untuk mengontrol
kekhawatiran, pengambilan keputusan tidak dilakukan
resusitasi (DNR), arahan diskusi perawatan kesehatan, rujukan
tepat waktu rumah sakit, dokumentasi pengkajian spiritual,
pemanfaatan pelayanan sosial, dan ketersediaan pendidikan
Perawatan akhir kehidupan.
JURNAL TERKAIT END-OF-LIFE
4. The Journal Of The American Medical Asosiation yang berjudul
End-of-Life Practices in European Intensive Care Units oleh
Charles L. Sprung, MD

Hasil Dari 31 417 pasien dirawat di ICU, 4248 pasien (13,5%)


meninggal atau memiliki keterbatasan terapi penopang hidup.
Dari jumlah tersebut, 3086 pasien (72,6%) memiliki
keterbatasan perlakuan (10% dari penerimaan). Variabilitas
antar negara besar ditemukan pada keterbatasan dan cara
kematian: gagal cardiopulmonary resusitasi pada 20% (kisaran,
5% -48%), kematian otak di 8% (kisaran, 0% -15%), menunda
terapi di 38% (kisaran, 16% -70%), penarikan terapi pada 33%
(kisaran, 5% -69%), dan shortening aktif dari proses sekarat di
2% (kisaran, 0% -19%).
TERIMA KASIH.....,

Anda mungkin juga menyukai