Anda di halaman 1dari 13

PELAYANAN KEPERAWATAN PALIATIF

Disusun oleh kelompok 3A


Nama Anggota :
 Asep Gunawan
 Canti Rismawati
 Siti robaeah
 Sri Endang Sadiah
 Mila Amelia Nursafa
 Putri Fitria Andani
 Shilviani Rahayu
 Wisnu Setiawan
 Salma Miranda
 Gilang Ramadhan
 Iis Ismawati
TABLE OF CONTENTS

01 02

DEFINISI TUJUAN

03 04

ANALISA JURNAL ANALISA KELOMPOK


Definisi
Pelayanan paliatif adalah pelayanan terintegrasi oleh tim paliatif untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien dan memberikan dukungan bagi keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan kondisi pasien dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui
identifikasi dini, penilaian yang seksama serta pengobatan nyeri dan masalah-masalah lain,
baik masalah fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002) dan pelayanan masa dukacita bagi
keluarga (WHO, 2005) dalam Pedoman teknis pelayanan paliatif kanker, 2013). Perawatan
paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan
pendekatan multidisiplin yang terintegrasi
Tujuan
Secara umum pelayanan paliatif bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan gejala lain,
meningkatkan kualitas hidup, memberikan dukungan psikososial dan spiritual serta
memberikan dukungan kepada keluarga selama pasien sakit dan selama masa dukacita.
No Judul Tujuan Desain Hasil Kesimpulan
Penelitian Penelitian
& Sampel

1 Persepsi Tujuan dari Peneltian Rulland dan Moore (2001) mengusulkan Model keperawatan Rulland and Moore sudah
Tenaga penelitian ini dalam jurnal ini tentang “Peacefull End Of Life” dimana mencakup semua kualifikasi yang dibutuhkan
Kesehatan diketahuinya menggunakan diterapkan tentang 5 prinsip yaitu; 1) bebas pasien kanker stadium terminal yaitu bebas
Terhadap persepsi tenaga penelitian dari rasa nyeri 2) mengalami kenyamanan 3) dari rasa nyeri, memberikan kenyamanan
Pentingnya kesehatan kualitatif merasa tetap terhormat dan sejahtera 4) pasien, menjadikan pasien tetap sejahtera,
Keberadaan mengenai dengan merasa tetap damai meskipun dalam keadaan menjadikan pasien tetap damai diakhir
Hospice makna, manfaat pendekatan sakit dan 5) tetap merasa dekat kepada orang kehidupan dan mendekatkan pasien kepada
Care Untuk dan kendala fenomenologi lain dan mereka yang peduli (Mellanie, 2011; orang- orang terdekat. Hal tersebut dapat
Pasien hospice care, hermeneutic. Alligood, 2014). Kelima hal tersebut dapat diterapkan dalam model pelayanan palliative
Kanker peranan tim multi Sample dalam diterapkan dalam asuhan keperawatan yaitu “Hospice care” Dalam hospice care
Stadium disipliner di penelitian ini khususnya bagi mereka yang mendekati akhir terdapat peranan masing-masing dari tim
Terminal di dalam hospice berjumlah 15 kehidupan (EOLC: End Of Life Care) seperti mutidisipliner antara lain: 1) Peranan perawat
RSUP care untuk orang untuk dengan mendirikan program hospice care yaitu berperan sebagai advokasi dan yang
Fatmawati pasien kanker partisipan (Mellanie, 2011; Alligood, 2014). utama adalah memberikan pendidikan
Jakarta. stadium terminal utama masing- Prinsip tentang hospice care yaitu kesehatan untuk pasien dan keluarga dalam
di RSUP masing 3 orang memberikan perawatan suportif kepada manajemen perawatan, manajemen rasa nyeri
Fatmawati dari setiap orang-orang ditahap akhir penyakit terminal dan juga dalam menghilangkan gejala pasien.
Jakarta.. profesi yaitu; dan fokus pada kenyamanan dan kualitas 2). Peranan dokter spesialis kanker yaitu
dokter, hidup, bukan pada penyembuhan (Connor, sebagai direktur medis dalam pengaturan tim
perawat, ahli 2009) multidisipliner hospice care, menegakkan
gizi, fisioterapi Ke 4 partisipan tersebut mengatakan bahwa diagnosa awal dan diagnosa berkelanjutan 3).
dan farmasi. Hospice Care merupakan pelayanan terpadu Peranan farmasi yaitu sebagai pakar dalam
yang didalamnya terdapat tim multidisipliner peracikan pengobatan yang efektif sehingga
dan keluarga yang difokuskan kepada pasien dapat mencapai target untuk terapi
kanker stadium terminal sehingga dapat menghilangkan gejala pasien. 4). Peranan
memenuhi kebutuhan secara bio, psiko, sosio, fisioterapi yaitu memberikan suatu pergerakan
spiritual dan kultural serta perawatan hospice dengan tetap mempertahankan batas
care dilakukan selama 24 jam/hari. maksimum pasien (kenyamanan pasien),
melatih pergerakan pasien
No Judul Tujuan Desain Hasil Kesimpulan
Penelitian Penelitian
& Sampel
Berdasarkan dari beberapa subtema diatas
tentang manfaat hospice care dapat disimpulkan
hospice care memiliki maanfaat antara lain:
1. Memberikan kenyamanan pasien
2. Memberikan pelayanan terbaik untuk pasien
dan keluarga serta Rumah Sakit.
3. Meningkatkan Quality of Life. Dari partisipan
diatas mengutarakan hal yang sama tentang
penanganan pasien.
Dari hasil pendapat beberapa tenaga kesehatan
dapat disimpulkan bahwa hospice penting
diadakan untuk pasien kanker stadium terminal
karena merupakan keputusan terbaik dalam
penanganan pasien. Hal ini menunjukkan salah
satu manfaat dari hospice care dapat
meningkatkan kualitas hidup pada pasien kanker
stadium terminal.
Berdasarkan dari pendapat beberapa partisipan
dapat disimpulkan bahwa peran tim
multidisipliner dalam hospice care sangat
penting dan Peraturan dalam hospice care juga
perlu dimengerti serta adanya SOP yang jelas
dalam mengatur peran serta wewenang dari
setiap bidang keilmuan
No Judul Penelitian Tujuan Desain Penelitian Hasil Kesimpulan
& Sampel
2 Kualitas Hidup Tujuan Penelitian ini Selama proses penelitian Dapat disimpulkan kualitas hidup pasien stroke
Pasien Stroke penelitian ini menggunakan berlangsung, ditemukan 3 tema dalam perawatan Palliative homecare dengan
dalam Perawatan adalah metode kualitatif utama yang terdiri dari domain fisik, melihat 3 domain yaitu domain fisik, domain
Palliative mengekplorasi eksploratif dengan domain psikologis dan domain psikologis dan domain sosial.
Homecare kualitas hidup pendekatan sosial.Pada aplikasi menurut teori 1. dalam perawatan Palliative homecare yang
pasien stroke fenomenologi. Roy, dapat dilihat bahwa pasien menunjukkan bahwa pasien memiliki gangguan
dalam Pendekatan dengan model adaptasi fisiologi fungsional terkait dengan peningkatan kualitas
perawatan fenomenologi yang berfokus pada cara manusia hidup di sejumlah domain fisik, adalah aktivitas,
Palliative digunakan dalam berinteraksi dengan lingkungan pola makan, mobilisasi fisik dan bicara.
homecare penelitian ini adalah melalui proses fisiologi khususnya 2. dalam perawatan Palliative homecare yang
meliputi domain deskriptif pasien telah mengalami perubahan menunjukkan domain psikologis, pasien
fisik, psikologis fenomenologi. fisik yaitu kemampuan mobilisasi fisik mengalami peningkatan motivasi hidup dan
dan sosial. dengan mampu duduk dan berlatih perasaan bahagia.
jalan sesuai tahap penyembuhan 3. dalam perawatan Palliative homecare yang
dan kemampuan fisik pasien. menunjukkan domain kualitas hidup pada
Kualitas hidup informan berdasarkan perubahan fungsi sosial, mengalami
domain fisik mengalami peningkatan peningkatan khususnya terkait dengan
pada perubahan bicara dibandingkan peningkatan dukungan keluarga dan
saat terjadi stroke pada fase akut, lingkungan. Kualitas hidup yang rendah dilihat
dimana kondisi ini terjadi dari perubahan peran yaitu ketidakmampuan
peningkatan kemampuan pasien pasien dalam pemenuhan peran dan tugas
dalam melakukan bicara selama dalam keluarga yang berpengaruh terhadap
rehabilitasi. Penelitian ini didukung lingkungan dan adaptasi terhadap kondisi
oleh teori bahwa setelah stroke kesehatan selama perawatan Palliative
pasien mengalami masalah kognitif, homecare.
perilaku dan penurunan emosi akibat
kerusakan otak.
No Judul Tujuan Desain Hasil Kesimpulan
Penelitian Penelitian
& Sampel
Kualitas hidup informan berdasarkan
domain psikologis mengalami penurunan
khususnya pada tema gambaran diri. Hal
ini terjadi karena pasien dalam kondisi
menurun secara aspek fisik khususnya
pada gangguan fungsional neurologis
seperti gangguan memori dan konsentrasi,
nyeri dan kemampuan tidur dan istirahat
pasien, sehingga akan menjadi pengaruh
pada domain psikologis.
Kualitas hidup berdasarkan domain sosial
pasien mengalami peningkatan pada
perubahan fungsi sosial selama di rumah. .
Kualitas hidup yang rendah dilihat dari
perubahan peran yaitu ketidakmampuan
pasien dalam pemenuhan peran dan tugas
dalam keluarga yang berpengaruh
terhadap lingkungan dan adaptasi
terhadap kondisi kesehatan selama
perawatan Palliative homecare.
No Judul Tujuan Desain Penelitian Hasil Kesimpulan
Penelitian & Sampel
3 KUALITAS Tujuan dari Peneltian dalam Perawatan klien yang dilaksanakan di Penurunan angka kematian akibat penyakit
HIDUP penelitian ini jurnal ini rumah atau homecare adalah pelayanan kanker dan sifat kronik dari penyakit ini
KLIEN adalah Penelitian menggunakan tiga kesehatan kepada klien pengidap kanker telah menimbulkan kecenderungan banyak
KANKER ini bertujuan untuk kuisioner untuk yang pada umumnya bersifat paliatif dan klien tidakdirawat di rumah sakit melainkan
YANG mengembangkan mengidentifikasi berfokus pada kesejahteraan klien. pada pelayanan hospis atau homecare.
MENERIMA model intervensi profil demografik Pendekatan holistik merupakan aspek Perawatan hospis dan homecare diberikan
PELAYANA keperawatan yang klien dan pengasuh, yang paling penting dalam pelayanan ini oleh tim multi disiplin kesehatan dimana
N HOSPIS dapat diberikan di tingkat kualitas dimana tiga komponen individual yang seorang perawat menjadi koordinatornya.
ATAU rumah sakit, hospis hidup klien terdiri dari tubuh, jiwa, dan semangat Para klien pengidap kanker yang dirawat di
HOMECAR atau homecare pengidap kanker hidup saling mendukung. Oleh karena itu, hospis atau homecare masih tetap menjadi
E: SUATU yang berorientasi yang menerima jika salah satu komponen tubuh terganggu populasi berisiko dimana kebutuhan akan
ANALISIS pada kebutuhan pelayanan hospis, maka akan terjadi ketidak harmonisan kesehatannya memerlukan perhatian
KUANTITA dan harapan klien sertq faktor yang pada dua komponen yang lain. Asuhan jangka panjang (Ferrel & Dow, 1997).
TIF melalui pencarian memengaruhi fisik adalah pelayanan yang diberikan Ironisnya, tidak banyak yang peduli dengan
makna penyakit kualitas hidup klien. untuk mempertahankan kesejahteraan tingkat kualitas hidup mereka yang
bagi klien pengidap Penelitian ini fisik. Rasa nyeri, status cairan dan nutrisi menghabiskan sisa hidupnya di hospis atau
kanker. merupakan merupakan dimensi penting dalam asuhan homecare ini (Stetz, 1998). Kualitas hidup
Pengembangan penelitian deskriptif fisik dimana klien pengidap kanker sering merupakan masalah yang penting dalam
model perawatan eksploratif secara mengalami gejala kaheksia, dan pengalaman para pengidap penyakit kanker
ini dilakukan kuantitatif maupun serostomia sebagai akibat ketidak yang telah berhasil mengendalikan
dengan kualitatif untuk seimbangan status cairan dan nutrisi penyakitnya dan memperpanjang masa
mengukur kualitas mengembangkan (Brant, 1998). Asuhan psikososial hidup yang harus dilaluinya (Ersek, Ferrel,
hidup, adaptasi, model intervensi termasuk pelayanan untuk Dow, & Melancon, 1997). Masalah kualitas
penyesuaian, atau keperawatan pada mempertahankan keseimbangan hidup bagi klien dengan penyakit kanker
perubahan pelayanan hospis hubungan dan komunikasi dengan meliputi efek fisiologis, masalah keluarga
kehidupan sebagai yang dapat keluarga. Selain itu, terjadinya depresi dan sosial, pekerjaan atau aktifitas harian
hasil atau keluaran memenuhi harapan sebagai manifestasi ketidak seimbangan serta distres spiritual (Dow, Ferrel,
dari aspek klien pengidap psikososial termasuk dalam asuhan Haberman, & Eaton, 1999).
psikososial kanker. psikososial.
(Zebrack, 2000)
No Judul Penelitian Tujuan Desain Hasil Kesimpulan
Penelitian
& Sampel

Perawatan di hospis atau homecare Kualitas hidup juga dilihat dari berbagai
bertujuan untuk mempertahankan konsep aspek dalam tujuh kategori yaitu gejala fisik
paripurna dan individualistik meliputi seperti nyeri; kemampuan fungsional seperti
perawatan fisiologis, psikologis, sosial, aktifitas; kesejahteraan keluarga;
kultural, dan spiritual. Jenis pelayanan ini kesejahteraan emosi; kepuasan akan terapi
diharapkan dapat mempertahankan pola meliput masalah finansial; seksualitas dan
hidup klien sebelumnya sehingga dapat keintiman termasuk citra tubuh; dan fungsi
mempertahankan kondisi kualitas hidup sosial (Cella, 1998
klien sesuai dengan harapannya Pengembangan model perawatan ini
(McMillan & Weitzner, 2000). Pengukuran dilakukan dengan
kualitas hidup sangat tergantung pada mengukur kualitas hidup, adaptasi,
penelitinya, namun pada umumnya, penyesuaian, atau
kualitas hidup diukur berdasarkan perubahan kehidupan sebagai hasil atau
kepuasan klien terhadap domain keluaran dari aspek psikososial (Zebrack,
kehidupan meliputi fisik, fungsional, sosial, 2000).
spiritual, psikologis, dan ekonomi (Cohen
et al, 1997).
Di Indonesia, perawatan hospis atau
homecare merupakan hal yang baru bagi
klien pengidap kanker. Di Jakarta
khususnya, pelayanan hospis telah
diberikan pada klien pengidap kanker
yang sedang menghadapi fase terminal
namun masih menjadi suatu pengalaman
yang jauh dari harapan klien itu sendiri.
Hal ini terlihat pada kenyataan dimana
klien mengeluh minimnya upaya untuk
memenuhi harapan mereka.
Analisa Kelompok
Berdasarkan ketiga jurnal yang kami dapatkan bahwa pelayanan keperawatan Palliative bisa dilakukan pada
pelayanan Hospice dan Homecare yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan gejala lain, meningkatkan
kualitas hidup, memberikan dukungan psikososial dan spiritual serta memberikan dukungan kepada keluarga selama
pasien sakit dan selama masa dukacita. Dimana dalam buku yang berjudul Panduan Asuhan Keperawatan di Rumah
terbitan “direktorat bina pelayanan keperawatan dan keteknisian medik direktorat jenderal bina upava kesehatan
kementerian kesehatan republik indonesia” dijelaskan bahwa Model Pelayanan Keperawatan Palliative bisa
dilakukan pada Pelayanan di Rumah Sakit (Hospice Hospital Care), Hospice, dan di Rumah.

Pelayanan Hospis ini sendiri dapat dikatakan pasien dalam keadaan tidak memerlukan pengawasan ketat atau
tindakan khusus tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan .
pasien kemudian dirawat di suatu tempat khusus (hospis) yang berada diluar lingkungan rumah sakit. Unit
perawatan ini bisa berada di dalam lingkungan rumah sakit atau di luar lingkungan rumah sakit yang
pengelolaannya di luar struktur rumah sakit. Sedangkan home care sendiri yaitu kelanjutan perawatan di rumah
sakit. Pada perawatan paliatif di rumah, keluarga mempunyai peran yang lebih menonjol. Sebagian besar tindakan
perawatan dilaksanakan oleh keluarga dan tim palliatif akan mengunjungi pasien disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan adat istiadat serta kondisi setempat. Konsultasi juga dapat dilakukan melalui telepon atau sarana
komunikasi lain setiap saat.
Thanks You !

Anda mungkin juga menyukai