Anda di halaman 1dari 1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR CLUSTER OF

DIFFERENTIATION 4 (CD4) PADA PASIEN ANAK DENGAN HIV/AIDS


DI RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
RENATA AURELINA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS LAMPUNG

HASIL PENELITIAN
LATAR BELAKANG HASIL PENELITIAN

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang


menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh, terutama CD4 atau sel T-
helper. Infeksi oleh virus HIV mengakibatkan penurunan Sebanyak 25 responden diikutsertakan dalam
progresif dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan penelitian ini. Didapatkan sebagian besar responden
defisiensi imun (WHO, 2017). Infeksi HIV dapat berlanjut dengan rerata usia 7 tahun, laki-laki (72%), stadium
menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang klinis I (40%) dan III (40%), status gizi baik (52%),
merupakan tahap akhir dari infeksi HIV dimana terjadi gejala dari
penurunan sistem imunitas tubuh yang ditandai dengan
tidak ada imunodefisiensi (56%), lama terapi ≥6
munculnya berbagai penyakit yang dapat diatasi sistem imunitas bulan (100%), tidak ada anemia (56%), leukopenia
orang sehat tanpa HIV/AIDS (CDC, 2014). (84%), dan trombositopenia (88%), dan kadar SGOT
Infeksi HIV/AIDS masih relatif tinggi di Indonesia dan (96%), SGPT (96%), dan kreatinin normal (96%).
cenderung meningkat. Angka kasus kumulatif HIV/AIDS tersebar
di Indonesia dari April 1987 sampai 30 Maret 2017 mengalami
peningkatan menjadi 242.699 kasus HIV dan 87.453 kasus AIDS. Didapatkan hasil terdapat hubungan yang bermakna
Pada tahun 2017, dilaporkan kasus HIV pada penderita anak antara kadar trombosit (p=0,037) dan stadium klinis
sebanyak 3.055 kasus. Angka tersebut meningkat dari tahun (p=0,011) terhadap kadar CD4. Hasil analisis
2016, yaitu kasus HIV pada anak dilaporkan sebanyak 2.819
kasus (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
multivariat didapatkan bahwa stadium klinis
Molekul CD4 digunakan sebagai penanda populasi sel T-
(p=0,014.; OR:5,024; IK 95% 1,394-18,108)
helper, oleh karena itu kadar CD4 adalah parameter terbaik untuk berhubungan dengan kadar CD4.
mengukur imunodefisiensi. Jika digunakan bersamaan dengan
penilaian klinis, CD4 dapat menjadi petunjuk dini progresivitas
penyakit karena jumlah CD4 menurun lebih dahulu dibandingkan
kondisi klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan kadar CD4 di RSUD Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.
KESIMPULAN
TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui hubungan: Terdapat hubungan yang bermakna antara


1. Usia, jenis kelamin, status gizi, stadium klinis, dan stadium klinis dengan kadar CD4 pada pasien
lama terapi dengan kadar CD4 pasien anak dengan anak dengan HIV/AIDS di RSUD Abdul
HIV/AIDS di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Moeloek Provinsi Lampung.
Lampung.
2. Kadar hemoglobin, leukosit, dan trombosit dengan
kadar CD4 pasien anak dengan HIV/AIDS di
RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
3. Kadar serum kreatinin dengan kadar CD4 pada
pasien anak dengan HIV/AIDS di RSUD Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.
4. Kadar SGOT dan SGPT dengan kadar CD4 pada
pasien anak dengan HIV/AIDS di RSUD Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.

METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
REFERENSI
REFERENSI
DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah analitik
observasional dengan pendekatan cross WHO. 2017. HIV/AIDS [diunduh 16 Desember
2018].Tersedia dari:
sectional https://www.who.int/features/qa/71/en/

METODE, WAKTU, DAN TEMPAT CDC. 2014. CDC: HIV in the United State. Statistics
Overview, Statistics Center HIV/AIDS.HIV in the United
PENGAMBILAN DATA States: At A Glance [diunduh 16 Desember 2018]. Tersedia
Pengambilan sampel dilakukan dari data dari:
rekam medis pasien anak dengan https://www.cdc.gov/hiv/statistics/overview/idex.html
HIV/AIDS di Poliklinik VCT Kanca Sehati
RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Kemenkes RI. 2017.Laporan Situasi Perkembangan HIV-AIDS
berupa data usia, jenis kelamin, status gizi, dan PIMS di Indonesia Januari-Desember 2017.Jakarta:Ditjen
stadium klinis, kadar Hb, leukosit, P2P.
trombosit, SGOT, SGPT, dan kreatinin
mulai Januari 2011-Desember 2018.

KRITERIA INKLUSI DAN


EKSKLUSI
Kriteria inklusi adalah pasien anak dengan
HIV/AIDS berusia 0 bulan - 17 tahun 11 Contact
bulan. Kriteria eksklusi adalah
ditemukannya riwayat pasien anak dengan Renata Aurelina
<renataaurelina96@gmail.com.
HIV/AIDS yang tidak melakukan terapi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung
ARV secara rutin.
RESEARCH POSTER PRESENTATION TEMPLATE © 2019

www.PosterPresentations.com

Anda mungkin juga menyukai