Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT

HIPERTENSI DI PUSKESMAS RUMBIA


LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019

Oleh :
I Kadek Sungkar Nugraha
163110063

Dosen Pembimbing:
1. apt. Lilik Koernia Wahidah, S.Farm., MPH
2. Novita Tri Wahyuni, SKM., M.Kes

Dosen Penguji: Dosen Undangan:


Mashuri Yusuf, S.Si., M.Farm Annisa Mulia Anasis, M.Biomed
Latar Belakang
Hipertensi

Pravalensi
Hipertensi
Pengobatan
Rasional

Penelitian terkait Evaluasi


Penggunaan Obat Hipertensi

Puskesmas
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat
Rumbia
Hipertensi Di Puskesmas Rumbia
Lampung Tengah Tahun 2019
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum
Bagaimana evaluasi
Untuk melakukan evaluasi penggunaan obat yang rasional pada
rasionalitas penggunaan pengobatan hipertensi di Puskesmas Rumbia pada Tahun 2019.
obat hipertensi di
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Rumbia
a. Mengetahui karakteristik pasien berdasarkan dan usia dan jenis
Lampung Tengah pada kelamin pasien hipertensi di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah.
Tahun 2019? b. Mengetahui pola penggunaan obat hipertensi yang meliputi
tingkatan hipertensi serta golongan obat yang di gunakan di
Puskesmas Rumbia Lampung Tengah.
c. Mengetahui kerasionalitas penggunaan obat hipertensi yang meliputi
empat kriteria yaitu tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat
dosis di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis non
Jenis Penelitian eksperimental. Peneliti menggunakan rancangan
deskriptif untuk mengevaluasi rasionalitas pengobatan
hipertensi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam


Teknik Pengambilan
penelitian ini adalah purposive sampling (pengambilan
Sampel
sampel sesuai dengan kriteria inklusi).
Perhitungan sampel menggunakan rumus slovin
n = N
1 + N (d )
2

Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,1)

Jumlah pasien hipertensi di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah Tahun 2019 sebanyak 545
pasien. Dengan perhitungan besar sampel yang digunakan yaitu:

n= 545
1 + 545 (0,1)2
n= 545
6,45
n = 84,49 = 85 sampel
Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

2. Izin Penelitian

3. Tahap Pelaksanaan

4. Tahap Pengumpulan Data

5. Tahap Analisa Data


HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Pasien
a. Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase kasus terbanyak yang
1 18-25 Tahun 0 pasien 0% mengalami hipertensi
adalah pasien dengan usia
2 26-35 Tahun 8 pasien 9,41 % 56-65 tahun dikarenakan
3 36-45 Tahun 12 pasien 14,12 % hipertensi meningkat seiring
bertambahnya usia,
4 46-55 Tahun 30 pasien 35,29 %
5 56-65 Tahun 35 pasien 41,18 %
Total 85 pasien 100 %
b. Berdasarkan Jenis Kelamin
pasien dengan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase perempuan lebih rentan terkena
hipertensi.
Laki laki 31 36,47% Pada masa pramenopause,
Perempuan 54 63,53% wanita mulai kehilangan
Total 85 100%
hormon estrogen sedikit demi
sedikit. Proses ini terus
berlanjut hingga masuk masa
menopause yaitu usia 50 tahun
dimana hormon estrogen
semakin rendah kuantitasnya
2.Pola pengunaan obat

b. Tingkatan Hipertensi

No Hipertensi Jumlah Persentase %

1 Stage 1 36 42,35%
2 Stage 2 49 57,65%
Total 85 100%

Hipertensi yang paling banyak adalah


hipertensi stage 2 karena sebagian besar
hipertensi stage 2 ini diderita oleh usia lansia
yang mana lansia mendominasi penderita
hipertensi di Puskesmas Rumbia Lampung
Tengah
b. Golongan Obat
Variasi Golongan Obat Nama Obat Jumlah Persentase Total
Terapi

Monoterapi CCB Amlodipin 27 31,76%  


 
ACEI Captopril 15 17,65% 50,59%

Diuretik Furosemid 1 1,18%

Kombinasi CCB + ACEI Amlodipin + 37 43,53%  


Captopril  
 
CCB + Diuretik Amlodipin + 3 3,53% 49,41%
Furosemid  

ACEI + Diuretik Captopril + 2 2,35%


Furosemid

Total 85   100%
•Pengobatan monoterapi yang paling banyak diresepkan yaitu amlodipin karena
akan merelaksasi jantung dan otot polos dengan menghambat masuknya kalsium ke
dalam darah.
•Pengobatan kombinasi yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi antara
golongan CCB dengan ACEI karena berdasarkan mekanisme kerjanya pemberian
captopril bertujuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan penggunaan
amlodipin bertujuan untuk menstabilkan tekanan darah tinggi sehingga tekanan
darah akan turun dengan baik dan terkontrol
3. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Hipertensi

a. Tepat Pasien
No Tepat Pasien Jumlah Persentase ketepatan pasien pada
penelitian ini dilakukan
1. Tepat 85 100% dengan membandingkan
kontra indikasi obat yang
2. Tidak Tepat 0 0% diberikan dengan kondisi
Total 85 100% pasien. Pada penelitian
yang telah dilakukan
pasien tidak memiliki
kontra indikasi.
B. Tepat Indikasi

No Tepat Indikasi Jumlah Persentase


Pada penelitian ini
didapatkan tepat indikasi
1. Tepat 85 100%
100% dikarenakan obat
yang diberikan ke pasien
2. Tidak Tepat 0 0% sesuai dengan diagnose
pasien yaitu hipertensi.
Total 85 100%
c. Tepat Obat
Pemberian obat
hipertensi yang tidak
No Tepatan Obat Jumlah Persentase
tepat dikarenakan
1. Tepat 78 91,76% terdapat 7 pasien
hipertensi yang di
2. Tidak Tepat 7 8,34% indikasikan hipertensi
stage 2 namun menerima
Total 85 100%
terapi satu macam obat.
Hipertensi stage 2 kurang
dapat diturunkan dengan
satu macam obat,
seharusnya dengan terapi
kombinasi
d. Tepat Dosis
Kategori Keterangan Jumlah Persentase

Pada ketidaktepatan dosis


amlodipin terdapat 1
Dosis lebih 1 1,18% pasien dengan dosis yang
Tdak Tepat Dosis diberikan melebihi dosis
Dosis kurang 5 5,88%
standar dan pasien dengan
dosis yang kurang dari
Tepat 79 92,94%
Tepat Dosis dosis standar sebanyak 5
85 100%
pasien.
Total
Kerasionalan Penggunaan Obat Hipertensi

•   • Rasionalitas terapi =
=

=96,17%
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa kerasionalan penggunaan
obat hipertensi di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah Tahun 2019 sebesar 96,17%
dan penggunaan obat tidak rasional sebesar 3,83%.
KESIMPULAN

1. Karakteristik pasien berdasarkan usia diperoleh hasil yang terbanyak yaitu usia 56-
65 tahun sebesar 33 pasien (40,24%) serta karakteristik berdasarkan jenis kelamin
diperoleh pasien laki-laki sebanyak 31 pasien (37,81%) dan pasien perempuan
sebanyak 51 pasien (62,19%).
2. Pasien hipertensi di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah Tahun 2019 diperoleh
pasien yang menderita hipertensi stage 1 sebanyak 39 pasien (47,56%), sedangkan
stage 2 sebanyak 43 pasien (52,44%). Pada hipertensi stage 1 penggunaan obat
hipertensi terbanyak adalah amlodipin sebesar 26 kasus (31,71%) sedangkan pada
hipertensi stage 2 penggunaan kombinasi terbanyak adalah amlodipin dengan
captopril sebesar 36 kasus (43,90%).
3. Penggunaan obat hipertensi yang rasional di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah
Tahun 2019 yang meliputi empat kriteria seperti tepat pasien sebanyak 82 sampel
(100%), tepat indikasi sebanyak 82 sampel (100%), tepat obat sebanyak 78 sampel
(95,12%) dan tepat dosis sebanyak 76 sampel (92,68%). Berdasarkan kriteria
tersebut didapatkan Penggunaan obat hipertensi yang rasional sebesar 87,81%.
SARAN

1. Bagi Instansi
a. Rekam medik hendaknya ditulis secara lengkap sehingga mempermudah dalam
pemantauan pasien.
b. Untuk meningkatkan penyimpanan arsip rekam medik sehingga mempermudah
dalam pencarian dan meminimalisir terjadinya kerusakan dan kehilangan dalam
pengarsipan nya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya


c. Peneliti sebaiknya menggunakan metode prospektif karena penelitian menggunakan
retrospektif salah satu kelemahan nya apabila terjadi kesalahan dalam pemberian
obat hipertensi kepada pasien tidak dapat dicegah oleh peneliti atau pihak yang
berwenang.
TERIMA KASIH
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang persiten.
Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sitolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Di Indonesia sendiri pravelensi
penderita hipertensi sangat tinggi sehingga diperlukan pengobatan yang rasional
yang berarti pemberian obat sesuai dengan kondisi klinis, untuk jangka waktu yang
cukup. Maka dari itu saya tertarik melakukan penelitian terkait evaluasi
penggunaan obat hipertensi di puskesmas rumbia dengan judul EVALUASI
RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS RUMBIA
LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019.

Anda mungkin juga menyukai