Anda di halaman 1dari 42

Minipro:

Minipro: Gambaran
Gambaran Pemakaian
Pemakaian
Masker
Masker di
di wilayah
wilayah kerja
kerja
Puskesmas
Puskesmas Ngletih
Ngletih saat
saat
Pandemi
Pandemi Covid-19
Covid-19

Kelompok Internsip III periode Juni - Agustus 2020


COVID-19
Puskesmas
Puskesmas Perawatan
Perawatan Ngletih
Ngletih
Kediri,
Kediri, Juli
Juli 2020
2020
Apa itu COVID-19?

• COVID-19 adalah penyakit infeksi yang

disebabkan Coronavirus Severe Acute

Respiratory Syndrome-CoV-2 (SARS-

CoV-2)

• Pertama kali ditemukan di Wuhan,

China pada 29 Desember 2019


SARS-Cov-2
• Kelompok coronaviridae → RNA virus yang

bersirkulasi pada hewan seperti unta,

k e l e l a w a r, k u c i n g

• Bersifat zoonotic →transmisi dari hewan ke

manusia

• Masuknya virus ke sel inang diperantarai

Protein S di permukaan virus

• Protein S berikatan dengan reseptor di sel

inang yaitu ACE-2 (angiotensin converting

enzyme 2)
Kondisi COVID-19 di Dunia
Kondisi COVID-19 di Indonesia

Kota Kediri

93 Kasus 60 PDP dan ODP PDP K S


Positif 541 ODP Ketami 5 - 2 -
Tempurejo 2 3 12 11
Ngletih 4 1 1 -
50 kasus 1 kasus
Bawang 5 - 9 7
positif sembuh meninggal

Sumber data: website corona.kedirikota.go.id tanggal 13 Juli 2020


Gejala Klinis
Gejala Klinis
• Tidak ada gejala klinis
ASIMPTOMATIK • Tes SARS CoV 2 positif

• Gejala non spesifik: demam, batuk,nyeri tenggorokan,


SAKIT RINGAN hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri oto

• Pneumonia Ringan: demam, batuk, dyspnea, napas cepat


SAKIT SEDANG • Tanpa disertai tanda pneumonia berat

• Pneumonia berat: RR> 30x/mnt, distress pernapasan berat, SpO2 < 90%
SAKIT BERAT
• Acute Respiratory Distress Syndrome ( ARDS), gagal nafas
KRITIS
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah
• Pencitraan: Foto Toraks, CT-Scan Torax, EKG atas indikasi
• Rapid Test Serology (antibodi)  RAPID TEST  SAAT INI SUDAH TIDAK
DIREKOMENDASIKAN SEBAGAI ALAT DIAGNOSTIK
• RT-PCR dan Sequencing (antigen)  SWAB
Definisi Kasus
Suspek Probable
• Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal
• Individu dgn gejala ISPA DAN pada 14
dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-
hari terakhir sebelum timbul gejala:
19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium
• riwayat perjalanan/tinggal di
RT-PCR.
negara/wilayah indonesia dengan
transmisi lokal Konfirmasi
• kontak dgn kasus
• Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus
konfirmasi/probable
• Individu dgn ISPA/Pneumonia berat COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium RT-PCR.
DAN tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang • Tanpa gejala (asimptomatik)
meyakinkan • Dengan gejala (simptomatik)

KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19


Kontak Erat
• Kontak dengan kasus probable/konfirmasi
• tatap muka/berdekatan radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau
lebih.
• Sentuhan fisik langsung (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-
lain).
• Memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi
tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
• Simptomatik: 2 hari sebelum gejala muncul sampai 14 hari setelah
gejala muncul
• Asimptomatik: 2 hari sebelum pemeriksaan sampai 14 hari setelah
pemeriksaan
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Dicarded
• Suspek dengan pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2
hari berturut-turut dengan selang waktu >24 jam.
• Kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina
selama 14 hari.

Kematian
• Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah
kasus konfirmasi/probable COVID-19 yang meninggal.

KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19


Selesai isolasi
• Konfirmasi asimptomatik → 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan
spesimen
• Probable/konfirmasi simptomatik → 10 hari sejak tanggal onset +
minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan.
• Probable/konfirmasi simptomatik → follow up RT-PCR 1 kali negatif, +
minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan.

KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19


Tatalaksana COVID-19
• Belum ada tatalaksana definitif untuk COVID-19
• Tatalaksana bersifat simptomatis
• Regimen yang dapat digunakan:
• Antibiotik
• Antiviral
• Kortikosteroid sistemik
• Obat anti inflamasi
• Neuroaminidase inhibitor
• RNA synthesis inhibitor
• Convalescent plasma
• Herbal
• Vaksin masih dalam tahap penelitian dan target selesai pada pertengahan 2021

Lu H. Drug treatment options for the 2019-new coronavirus (2019-nCoV). Biosci Trends. 2020;14(1):69–71.
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Manajemen Kesehatan Masyarakat

KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19


Penularan
• Tranmisi dari manusia ke manusia:
• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin
• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat
tangan
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat
virus disana dan ketika menyentuh mulut, hidung,
atau mata sebelum mencuci tangan
• Kontaminasi feses
possible modes of transmission
for SARS-CoV-2, including
contact, droplet, airborne,
fomite, fecal-oral, bloodborne,
mother-to-child, and animal-to-
human transmission.
Perilaku virus COVID-19: Stabilitas

• Aerosol di udara: 3 jam


• Permukaan Tembaga: 8 jam
• Permukaan Kardus: 24 jam (satu hari)
• Permukaan Stainless Steel: 48 jam (2 hari)
• Permukaan Plastik: 72 jam (3 hari)
• Dapat bertahan pada kondisi kering dan basah serta Asam

Doremalen V. Aerosol and surface stability of sars-cov-2 as compared with sars-cov-1. NEJM,
2020.
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasyankes
Kewaspadaan Standar
Kebersihan Tangan
Penggunaan APD

4 unsur yang harus dipatuhi

Tetapkan Cara
Cara mengumpulkan
indikasi Cara melepas
memakai (disposal) yang
menggunakan dengan benar tepat setelah
dengan benar
APD dipakai

KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19


Hal-Hal yang harus dilakukan pada
penggunaan APD
Melakukan
Melepas semua kebersihan tangan
aksesoris sebelum dan sesudah
memakai APD

Menggunakan sarung Memakai APD di


anteroom/ruang khusus.
tangan jika kontak Melepas APD di area
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat
memakai APD
Menyentuh Menyentuh
mata hidung bagian depan
dan mulut masker

Menggantung APD di
Mengalungkan ruangan kemudian di
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Jaga Jarak, Pakai Masker, Cuci Tangan
dan Dampaknya Terhadap Risiko Orang Terinfeksi Covid-19

*)DerekKChu,ElieAAkl,StephanieDuda,KarlaSolo,SallyYaacoub,HolgerJSchünemann.Physicaldistancing,facemasks,andeyeprotectiontopreventperson-to-
persontransmissionofSARS-CoV-2andCOVID-19:asystematicreviewandmetaanalysis.www.thelancet.comPublishedonlineJune1,2020https://doi.org/10.1016/S0140-
6736(20)31142-9
**)AndrewHayward,SarahBeale,AnneMJohnson,MariaZambon,EllenBFragaszy.HandandRespiratoryHygienePracticesandtheRiskandTransmissionofHumanCoronavirusInfection
sinaUKCommunityCohort.TheLancet,pre-print,https://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3551360
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Etika Batuk
dan Bersin
• Kesehatan lingkungan
• Pembersihan area sekitar pasien menggunakan klorin 0,05%, atau H2O2 0,5-
1,4%, bila ada cairan tubuh menggunakan klorin 0,5%
• Ventilasi dan kualitas udara
• Penempatan pasien
• Penempatan pasien termasuk di sini penyesuaian alur guna menempatkan
pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius
• Penyuntikan yang aman
• Jarum suntik sekali pakai
• Buang jarum suntik ke kotak khusus tahan tusuk
• Obat suntikan jika sudah dilarutkan harus segera diberikan
• Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan
• Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien

KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19


Kewaspadaan Transmisi

WHO merekomendasikan ventilasi alami,


boleh kombinasi dengan mekanikal
ventilasi menggunakan kipas angin untuk
mengarahkan dan menolak udara yang
tercemar menuju area ruangan yang
dipasang exhaust van/jendela/lubang
angin sehingga dapat membantu
mengeluarkan udara.
• Kotak aerosol dan sekat
pembatas
Pencegahan di masyarakat

Hindari menyentuh Etika batuk dan bersin Tidak keluar rumah


Rutin cuci tangan
mata, hidung, mulut kecuali untuk
hal produktif

Gunakan masker Hindari kerumunan Jaga jarak min 1 m


jika keluar rumah Tidak bersalaman
Pemakaian Masker Kain
Mesin cuci
Dapat dicampur dengan laundry reguler
Gunakan deterjen dan setting temperatur air paling hangat untuk
bahan kain
Mencuci
Mencuci dengan tangan
Masker Kain
Siapkan campuran 5 sendok (1/3 cup) pemutih/bleach ke dalam ember yang terisi air
Rendam masker kain selama 5 menit
Kemudian bilas masker kain dengan air dingin atau hangat

Dryer
Gunakan setting panas tertinggi hingga kering
Mengeringkan sepenuhnya
Masker Kain Dijemur
Jemur hingga kering. Gantung pada tempat yang
terkena cahaya matahari secara langsung
Pemakaian Makser Bedah
Pemakaian Masker N-95

http://www.cdc.gov/niosh/npptl/topics/respirators/
Melepas Masker N-95

http://www.cdc.gov/niosh/npptl/topics/respirators/
Menyimpan/Mencuci Masker N-95

Metode 1: Masker N-95 disimpan di kantong kertas berlabel nama


petugas, tanggal, dan jam. Masker N-95 dapat dibuka dan dipasang
kembali sebanyak 5 kali selama 8 jam

Metode 2: Masker N-95 dapat digunakan kembali setelah diletakkan


kering di ruangan terbuka dalam suhu kamar selama 3 – 4 hari.
Masker N95 terbuat dari polypropylenbersifat hidrofobik dan sangat
kering sehingga Covid -19 tidak dapat bertahan hidup.
Masker N95 tidak boleh di jemur di bawah sinar matahari karena akan
merusak material polypropylene.

Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD) Dalam menghadapi wabah COVID-19. Kemenkes RI. 8 April 2020.
Menyimpan/Mencuci Masker N-95

Metode 3: Sterilisasi dengan cara menggantung masker N-95


menggunakan jepitan kayu di dalam oven dapur dengan suhu 70oC
selama 30 menit

Metode 2: Sterilisasi dengan menggantung masker N-95 di atas uap air


panas dari air mendidih selama 10 menit

Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD) Dalam menghadapi wabah COVID-19. Kemenkes RI. 8 April 2020.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai