Antimalaria - Ilsa Putri Rahmi - 204110336
Antimalaria - Ilsa Putri Rahmi - 204110336
ANTIMALARIA
•Fasepanas:
Berlangsung 2 – 6 jam
Mengigau (delirium)
•Faseberkeringat:
Badan terasa letih
Ingin tidur
Faktor-faktor resiko
1. Usia
GOLONGAN GOLONGAN
GOLONGAN GOLONGAN
ANTI ARTEMISINI
KUINOLIN ANTIFOLAT
BAKTERI N
Sulfonamid,tetrasiklin,S Kuinine,piperakuin, Pirimetamin, Artemisin,Artemer,
piramisin,azitromisin,Kl primakuin,Klorokuin, Trimetropim, Artesunat
indamisin,rifampisin. amodiakuin, Meflokuine, Proguanil,
halofantrine. Klorprokuanil
02
MEKANISME KERJA
ANTIMALARIA
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, hal 37-40
KLOROKUIN DAN
MEFLOKUIN
KLOROKUIN dan antimalaria lainnya yang mengandung cincin quinolin membentuk kompleks dengan
FP IX dalam vakuola, toksin kompleks obat FP IX meracuni vakuola menghambat ambilan (intake) makanan
sehingga parasite mati kelaparan. Mekanisme kerja yang lain dengan berinteraksi dengan DNA parasite dan
DNA polymerase (kuinin). Klorokuin juga bersifat basa lemah sehingga masuknya klorokuin ke dalam
makanan asam akan meningkatkan pH organel tersebut, perubahan pH akan menghambat aktivitas aspartase
dan cysteinase protease yang terdapat didalam vakuola makanan hingga metabolisme parasite terganggu.
MEFLOKUIN tidak berinteraksi dengan DNA, meflokuin bekerja dengan menghambat pengeluaran
klorokuin pada sel yang terinfeksi, meflokuin berinterferensi dengan transport hemoglobin dari eritrosit pada
vakuola makanan di parasite, dan hanya mempengaruhi bentuk aseksual dari parasit dan tidak mempengaruhi
efek pada bentuk ekso-eritrosit hati / stadium gametosid.
ATOVAKUON
Penyerapan melalui usus cepat dan sempurna, kemudian tertimbun dalam jaringan hati, sebagian kecil
pada organ yang mengandung melanin seperti kulit dan mata, juga dalam eritrosit yang mengandung
parasit. Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai melalui pemakaian per oral dalam 3 jam ( antara 2-
12 jam). chloroquine dimetabolisme lambat oleh de-etilation menjadi monodesetil dan
bisdesetilchloroquine, diikuti de alkilation. Aktifitas sebagai antimalaria dan profil farmakokinetik
dari desetilchloroquine serupa dengan senyawa utamanya / induk. chloroquine dieliminasi lambat,
senyawa utama dan metabolitnya dapat terdeteksi dalam darah pada 56 hari dengan eliminasi waktu
paruh sekitar 10 hari, chloroquine dikeluarkan melalui urine tanpa mengalami perubahan.
PRIMAKUIN
Primakuin terakumulasi dan berikatan secara langsung dengan komponen
DNA sehingga mengganggu proses sintesis protein yang sangat terakumulasi dan
sintesis protein yang sangat esensial dalam protozoa. Kentungannya ialah untuk
● Farmakokinetik :
Absorbsi : cepat
Konsentrasi puncak plasma : 3 jam.
Waktu paruh plasma : 3 – 5 hari.
Distribusi : luas di jaringan
Metabolisme : cepat
Ekresi : melalui Urin
● Absrobsi : Cepat
● Waktu paruh : 1-3 jam
● Metabolisme : Artemisinin, Artesunat dan Artemeter cepat menjadi metabolit aktif
dihidroartemisinin.
Artemisinin :
● Schizontosida darah untuk semua jenis plasmodium yang menginfeksi manusia.
● Tidak larut air, dimodifikasi untuk meningkatkan variasi rute pemberian.
● Dikombinasi dengan obat lain karena waktu paruh yang sangat pendek.
Antermisinin &
Artesunat :
Turunannya
● Indikasi: pengobatan malaria berat termasuk malaria Plasmodium falciparum yang
resisten terhadap klorokuin.
● Dosis: oral: DEWASA dosis total 600-800 mg/hari harus diberikan selama 5-7 hari. ANAK
dosis total 12 mg/kg BB harus diberikan selama 5-7 hari. Injeksi: dosis awal 2,4 mg/kg BB
per i.v, selanjutnya dengan dosis yang sama diberikan pada jam ke-12 dan jam ke-24. Pada
hari ke 2 sampai dengan ke 5 diberikan 2,4 mg/kg BB per 24 jam.
Quinine &
Mekanisme kerja : Tidak diketahui
Quinidine
● Farmakokinetik :
Absorbsi : cepat
Konsentrasi puncak plasma : 1-3 jam.
Waktu paruh kuinin lebih panjang pada mereka yang mengidap malaria berat (18 jam),
normal (11 jam). Kuinidin memiliki waktu paruh lebih singkat dari pada kuinin
Distribusi : luas
Metabolisme : hati
Ekresi : melalui Urin
Meflokuin
Mekanisme kerja : Tidak diketahui
● Farmakokinetik :
Absorbsi : baik
Konsentrasi puncak plasma : 18 jam.
Waktu paruh eliminasi : 20 hari
Distribusi : dijaringan
Eliminasi : melalui feses
PRIMAKUIN
● Mekanisme kerja : belum jelas, diduga obat ini bekerja dengan
menghasilkan oksigen reaktif.
● Farmakokinetik :
Absorbsi : baik
Konsentrasi puncak plasma : 1 – 2 jam.
Waktu paruh plasma : 3 – 8 jam.
Distribusi : luas di jaringan
Metabolisme : cepat
Ekresi : melalui Urin
PRIMAKUIN
● Indikasi:
Tambahan untuk terapi Plasmodium vivax dan P. ovale, dan gametosidal pada malaria falciparum,
Eradikasi stadium hepar.
● Kontraindikasi:
Hipersensitif, reumatoid artritis dan lupus eritematosus, terapi obat yang dapat menyebabkan hemolisis
dan depresi sumsum tulang, anak <4 tahun, defisiensi G6PD dan NADH, penggunaan kuinakrin.
● Efek Samping:
Mual, muntah, anoreksi, sakit perut, methemoglobinemia, anemia hemolitikterutama pada defisiensi
G6PD, leukopenia.
● Dosis:
Pencegahan kambuh dan menularnya malaria vivax dan ovale : 0,25 mg/kgBB untuk 14 hari. Sebagai
efek gametosidal pada malaria falciparum : dosis tunggal 0,75 mg/kgBB (dewasa 45 mg), dosis yang
sama diulang 1 minggu terakhir.
Inhibitor Sintesis
●
Folat
Menghambat enzim dihidrofolat reductase plasmodia → sintesis purin
terhambat → skizon dihati gagal membelah.
Cth : pirimetamin dan proguanil
● Farmakokinetik :
Absorbsi : lambat, tetapi adekuat dari saluran cerna.
Konsentrasi puncak : (pirimetamin) 2-6 jam, (proguanil) 5 jam.
Waktu paruh eliminasi : (pirimetamin) 3,5 hari, (proguanil) 16 jam.
Metabolisme : proguanil menjadi metabolit aktif sikloguanil.
Ekresi : melalui urin.
Dosis : Untuk dewasa dan anak: Diberikan penuh 25 mg chloroquine untuk 3 hari.
Regimen dibagi menjadi 10 mg basa / kg pada hari 1 dan ke 2, dilanjutkan 5
mg/kg pada hari ke 3 (misal 1500 mg untuk dewasa 60 kg).
03
GAMETOSIT 04
Obat yang mematikan PROFILAKTI
stadium seksual dan
mencegah penularan ke K KAUSAL
nyamuk. Mencegah infeksi
eritrositik
Terapi Malaria
● Serangan Klinis
Dengan skizontosid fase eritrosit → tidak terbentuk skizon baru → tidak terjadi
penghancuran eritrosit → tidak muncul gejala klinis.
● Pengobatan supresi
Membunuh semua parasite dari tubuh dengan memberikan skintozid darah dalam waktu
lama.
● Pengobatan radikal
Untuk memusnahkan parasite fase eritrosit dan eksoeritrosit → skintozid darah dan jaringan
(kombinasi)
● Pencegahan
Digunakan skintozid jaringan
TERAPI MALARIA
0bat malaria dan antibiotik untuk
pemberantasan malaria
Amodiakuin : 200 mg tablet dari basa setara hidroklorid atau 153,1 mg dari basa setara klorohidrat.
Artesunat : 50 mg tablet atau injeksi intramuscular/intravena 60 mg natrium artesunate dala 1 ml larutan
injeksi.
Primakuin : tablet 15 mg primakuin basa.
Klorokuin : tablet 150 mg klorokuin basa setara fosfat atau sulfat.
Kina : tablet 200 mg kina basa setara 20 mg bentuk garam atau injeksi kina HCl 25% berisi 500 mg basa
dalam ampul 2 ml (250 mg basa/ml)
Doksisiklin : kapsul dan tablet mengandung 100 mg doksisiklin garam setara hidroklorid.
Tetrasiklin : kapsul dan tablet 250 mg tetrahidroklorid setara dengan 231 mg tetrasiklin basa.
Rekomendasi WHO
untuk mengobati
malaria falsiparum
OBAT ANTIMALARIA UTAMA
References
● Drs.Priyanto,Apt,M.Biomed. (2010). FARMAKOLOGI
DASAR.Depok:LESKONFI.
● Wardani,Alfi Kusuma,dkk (2020). Uji Aktivitas Antimalaria in vitro dari
Ekstrak Etanol Batang Tanaman Ashitaba (Angelica keiskei [Miq.]
Koidz). Mataram : Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia.
● Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2005 hal 37-40
● Katzung et. al. 2012. Basic & Clinical Pharmacology 12th Ed. Vol. 2
● Fridolina Mau, dan Mulatsih. (2018). Hubungan Antara Curah Hujan
dan Temperatur dengan Malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya
Provinsi Nusa Tenggara Timur – Indonesia. NTT: Buletin Penelitian
Kesehatan, Vol. 46, No. 2.
● https://jurnal.unpad.ac.id
Thank
You
Do you have any
questions?