Anda di halaman 1dari 34

FARMAKOLOGI

ANTIMALARIA

NAMA ;ILSA PUTRI RAHMI


NIM ; 204110336
KELAS ;2B
Dosen ;apt.Oktafera,S.SI.,M.Farm
01
PENGERTIAN
MALARIA
MALARIA adalah infeksi protozoa pada sirkulasi sistemik (darah) dan hati. Malaria
disebabkan oleh protozoa ber sel satu yang disebut sebagai plasmodium. Ada lebih dari 50
spesies plasmodium di dunia, tetapi yang menginfeksi manusia hanya ada 4 spesies yaitu ;
1. Plasmodium malariae
2. Plasmodium ovale
3. Plasmodium vivax (paling sering menginfeksi)
4. Plasmodium falciparum (paling berbahaya)

Pengendalian Penyakit Malaria gigitan nyamuk Anopheles berupa :


5. Obat Antimalaria
6. Insektisida
Menurut Badan Kesehatan Dunia
(WHO) 41% penduduk dunia atau
kurang lebih 2,3 miliar penduduk
berisiko terinfeksi malaria. Diperkirakan
207 juta kasus malaria terjadi pada
tahun 2012. Pada tahun 2013, ada 97
negara yang sedang mengalami endemis
malaria. Berdasarkan data dari
Kementerian Kesehatan RI, hingga
akhir tahun 2017 terdapat 261.671 kasus
malaria di Indonesia yang 100
diantaranya meninggal dunia.
KLASIFIKASI PARASIT
MALARIA DI DUNIA
Menyebabkan malaria falciparum,
merupakan jenis penyakit malaria yang
Plasmodium
terberat. Falcivarum

Menyebabkan malaria tertiana. Dapat Plasmodium


kambuh jika tidak diobati dengan baik.
Vivax

Menyebabkan malaria quartana. Plasmodium


Asimtomatis dalam waktu lama.
Malariae
Jenis ini jarang ditemui karena umumnya
banyak di Afrika dan Pasifik Barat.
Plasmodium
Seringkali sembuh tanpa pengobatan. Ovale
Parasit ini memiliki kemampuan untuk
bereproduksi setiap 24 jam di dalam darah dan Plasmodium
hal ini dapat berpotensi menyebabkan
kematian. Knowlesi KEMENKES RI,2017
PERKEMBANGAN
INFEKSI MALARIA

1. Masuknya plasmodium melalui saliva nyamuk


(sporozoit)
2. Maturasi sporozoit dalam sel hepar (fase
eksoeritrosit primer)
3. Multiplikasi dalam sel darah merah yang dapat
menyebabkan hemolysis,ditandai menggigil
dan panas tinggi.
4. Penyebaran infeksi melalui gigitan nyamuk
5. Tahap terinfeksi, Plasmodium vivax dan
Plasmodium ovale dapat tinggal dalam sel
hepar (laten), sehingga seseorang yang terkena
malaria jenis ini dapat kambuh tanpa tertular
plasmodium dari luar.

BUKU FARMAKOLOGI DASAR KARYA


Drs.Priyanto,Apt,M.Biomed.
BENTUK SERANGAN
DEMAMNYA
•Fase menggigil:
 Berlangsung 30 menit–1 jam
 Suhu menjadi 41 °

•Fasepanas:
Berlangsung 2 – 6 jam
Mengigau (delirium)

•Faseberkeringat:
Badan terasa letih
Ingin tidur
Faktor-faktor resiko

1. Usia

Tinggal atau mengunjungi


2. daerah beriklim tropis

3. Berada di daerah dengan


fasilitas Kesehatan yang
minim.
KELOMPOK OBAT
ANTIMALARIA

GOLONGAN GOLONGAN
GOLONGAN GOLONGAN
ANTI ARTEMISINI
KUINOLIN ANTIFOLAT
BAKTERI N
Sulfonamid,tetrasiklin,S Kuinine,piperakuin, Pirimetamin, Artemisin,Artemer,
piramisin,azitromisin,Kl primakuin,Klorokuin, Trimetropim, Artesunat
indamisin,rifampisin. amodiakuin, Meflokuine, Proguanil,
halofantrine. Klorprokuanil
02
MEKANISME KERJA
ANTIMALARIA
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, hal 37-40

KLOROKUIN DAN
MEFLOKUIN

KLOROKUIN dan antimalaria lainnya yang mengandung cincin quinolin membentuk kompleks dengan
FP IX dalam vakuola, toksin kompleks obat FP IX meracuni vakuola menghambat ambilan (intake) makanan
sehingga parasite mati kelaparan. Mekanisme kerja yang lain dengan berinteraksi dengan DNA parasite dan
DNA polymerase (kuinin). Klorokuin juga bersifat basa lemah sehingga masuknya klorokuin ke dalam
makanan asam akan meningkatkan pH organel tersebut, perubahan pH akan menghambat aktivitas aspartase
dan cysteinase protease yang terdapat didalam vakuola makanan hingga metabolisme parasite terganggu.

MEFLOKUIN tidak berinteraksi dengan DNA, meflokuin bekerja dengan menghambat pengeluaran
klorokuin pada sel yang terinfeksi, meflokuin berinterferensi dengan transport hemoglobin dari eritrosit pada
vakuola makanan di parasite, dan hanya mempengaruhi bentuk aseksual dari parasit dan tidak mempengaruhi
efek pada bentuk ekso-eritrosit hati / stadium gametosid.
ATOVAKUON

Menghambat elektron transport di mikondria dan mengganggu membrane potensial


mitokondria plasmodium, mitokondria merupakan oerganel subseluler luar inti. Organel ini
memiliki membrane luar dan dalam membentuk lipatan yang menjorok ke matriks disebut krista,
struktur ini berhubungan dengan aktivitas pernapasan, sebab protein yang berperan didalam
transport elektron dan fosforilasi oksidatif terikat pada membrane dalam. DNA mitokondria dari
plasmodium terdiri dari 3 komponen elektron transport, yaitu : subunit 1 dan 3 sitokrom C oksidase
dan apositokrom b.
Semua anti malaria adalah protozoidal yang
bekerja melalui penghambatan metabolism dan
replikasi protozoa. PRIMETAMIN menghambat
konversi asam folat menjadi asam folinat, sedangkan
sulfadoksin sebagai antimetabolite terhadap PABA
(menghambat pemanfaatan PABA) yang digunakan
untuk sintesis asam folat. Hambatan sintesis asam folat
akan menyebabkan blockade sintesis asam nukleat
yang akan digunakan dalam sintesis DNA, RNA, dan
protein demi kelangsungan hidupnya.

BUKU FARMAKOLOGI DASAR KARYA


Drs.Priyanto,Apt,M.Biomed.
Chloroquine phosphate

Penyerapan melalui usus cepat dan sempurna, kemudian tertimbun dalam jaringan hati, sebagian kecil
pada organ yang mengandung melanin seperti kulit dan mata, juga dalam eritrosit yang mengandung
parasit. Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai melalui pemakaian per oral dalam 3 jam ( antara 2-
12 jam). chloroquine dimetabolisme lambat oleh de-etilation menjadi monodesetil dan
bisdesetilchloroquine, diikuti de alkilation. Aktifitas sebagai antimalaria dan profil farmakokinetik
dari desetilchloroquine serupa dengan senyawa utamanya / induk. chloroquine dieliminasi lambat,
senyawa utama dan metabolitnya dapat terdeteksi dalam darah pada 56 hari dengan eliminasi waktu
paruh sekitar 10 hari, chloroquine dikeluarkan melalui urine tanpa mengalami perubahan.
PRIMAKUIN
Primakuin terakumulasi dan berikatan secara langsung dengan komponen

DNA sehingga mengganggu proses sintesis protein yang sangat terakumulasi dan

berikatan secara langsung dengan komponen DNA sehingga mengganggu proses

sintesis protein yang sangat esensial dalam protozoa. Kentungannya ialah untuk

eradikasi (menghilangkan) protozoa (pada semua tahap infeksi) dan kecil

kemungkinan menyebabkan relap atau kambuh.


KLOROKUI
Mekanisme Kerja : N
Memekatkan diri didalam vakuola makanan parasit, Menghambat biokristalisasi produk pengurai
hemoglobin, hem, menjadi hemozoid, sehingga memicu toksisitas parasit akibat penimbunan hem
bebas.

● Farmakokinetik :
 Absorbsi : cepat
 Konsentrasi puncak plasma : 3 jam.
 Waktu paruh plasma : 3 – 5 hari.
 Distribusi : luas di jaringan
 Metabolisme : cepat
 Ekresi : melalui Urin

● Schizontosida darah yang sangat efektif, namun resistensi meningkat


● ES dapat ditoleransi dengan baik, namun dapat memnyebabkan iritasi lambung
● Pemberian sesudah makan dapat meminimalisir efek samping
Piperakuin
● Digunakan untuk menangani kasus resistensi terhadap klorokuin.
● Agen yang efektif melawan strain p. falciparum yang resisten klorokuin.
● Kombinasi dengan antermisin untuk meningkatkan efektivitasnya.
● Waktu paruh paling panjang (sekitar 28 hari) → efek profilaksis lebih lama
untuk area dengan transmisi tinggi.
Antermisinin &
Turunannya
● Mekanisme Kerja :
Pembentukan radikal bebas akibat pemotongan ikatan (bridge) edroperoksida artemisin yang
dikatalisa besi.

● Absrobsi : Cepat
● Waktu paruh : 1-3 jam
● Metabolisme : Artemisinin, Artesunat dan Artemeter cepat menjadi metabolit aktif
dihidroartemisinin.

Artemisinin :
● Schizontosida darah untuk semua jenis plasmodium yang menginfeksi manusia.
● Tidak larut air, dimodifikasi untuk meningkatkan variasi rute pemberian.
● Dikombinasi dengan obat lain karena waktu paruh yang sangat pendek.
Antermisinin &
Artesunat :
Turunannya
● Indikasi: pengobatan malaria berat termasuk malaria Plasmodium falciparum yang
resisten terhadap klorokuin.

● Kontraindikasi: pasien dengan riwayat hipersensitivitas.

● Efek Samping: mual, muntah diare, pankreatitis, pusing, berkunang-kunang, sakit kepala,


insomnia, tinnitus, ruam, batuk, arthralgia.

● Dosis: oral: DEWASA dosis total 600-800 mg/hari harus diberikan selama 5-7 hari. ANAK
dosis total 12 mg/kg BB harus diberikan selama 5-7 hari. Injeksi: dosis awal 2,4 mg/kg BB
per i.v, selanjutnya dengan dosis yang sama diberikan pada jam ke-12 dan jam ke-24. Pada
hari ke 2 sampai dengan ke 5 diberikan 2,4 mg/kg BB per 24 jam.
Quinine &
Mekanisme kerja : Tidak diketahui
Quinidine
● Farmakokinetik :
 Absorbsi : cepat
 Konsentrasi puncak plasma : 1-3 jam.
 Waktu paruh kuinin lebih panjang pada mereka yang mengidap malaria berat (18 jam),
normal (11 jam). Kuinidin memiliki waktu paruh lebih singkat dari pada kuinin
 Distribusi : luas
 Metabolisme : hati
 Ekresi : melalui Urin
Meflokuin
Mekanisme kerja : Tidak diketahui

● Farmakokinetik :
 Absorbsi : baik
 Konsentrasi puncak plasma : 18 jam.
 Waktu paruh eliminasi : 20 hari
 Distribusi : dijaringan
 Eliminasi : melalui feses
PRIMAKUIN
● Mekanisme kerja : belum jelas, diduga obat ini bekerja dengan
menghasilkan oksigen reaktif.

● Farmakokinetik :
 Absorbsi : baik
 Konsentrasi puncak plasma : 1 – 2 jam.
 Waktu paruh plasma : 3 – 8 jam.
 Distribusi : luas di jaringan
 Metabolisme : cepat
 Ekresi : melalui Urin
PRIMAKUIN
● Indikasi:
Tambahan untuk terapi Plasmodium vivax dan P. ovale, dan gametosidal pada malaria falciparum,
Eradikasi stadium hepar.

● Kontraindikasi:
Hipersensitif, reumatoid artritis dan lupus eritematosus, terapi obat yang dapat menyebabkan hemolisis
dan depresi sumsum tulang, anak <4 tahun, defisiensi G6PD dan NADH, penggunaan kuinakrin.

● Efek Samping:
Mual, muntah, anoreksi, sakit perut, methemoglobinemia, anemia hemolitikterutama pada defisiensi
G6PD, leukopenia.

● Dosis: 
Pencegahan kambuh dan menularnya malaria vivax dan ovale : 0,25 mg/kgBB untuk 14 hari. Sebagai
efek gametosidal pada malaria falciparum : dosis tunggal 0,75 mg/kgBB (dewasa 45 mg), dosis yang
sama diulang 1 minggu terakhir.
Inhibitor Sintesis

Folat
Menghambat enzim dihidrofolat reductase plasmodia → sintesis purin
terhambat → skizon dihati gagal membelah.
Cth : pirimetamin dan proguanil

● Farmakokinetik :
 Absorbsi : lambat, tetapi adekuat dari saluran cerna.
 Konsentrasi puncak : (pirimetamin) 2-6 jam, (proguanil) 5 jam.
 Waktu paruh eliminasi : (pirimetamin) 3,5 hari, (proguanil) 16 jam.
 Metabolisme : proguanil menjadi metabolit aktif sikloguanil.
 Ekresi : melalui urin.

● Kemoprofilaksis dengan antifolat tunggal tidak dianjurkan → sering terjadi


resistensi
● ES : Anemis makrositik
Antibiotik
Mekanisme kerja obat:
● Obat ini menghambat translasi protein sehingga progeni parasit yang
diberi obat mengalami kematian.
● Antibiotik seperti azitromisin, doksisiklin, dan klindamisin.
DOSIS DAN
KONTRAINDIKASI

 Dosis : Untuk dewasa dan anak: Diberikan penuh 25 mg chloroquine untuk 3 hari.
Regimen dibagi menjadi 10 mg basa / kg pada hari 1 dan ke 2, dilanjutkan 5
mg/kg pada hari ke 3 (misal 1500 mg untuk dewasa 60 kg).

 Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitivitas dengan senyawa amino quinolin


(chloroquine; hydroxychloroquine). Kontra indikasi pada pasien dengan gangguan
retinal, segera hentikan chloroquine jika terjadi gangguan penglihatan .
KLASIFIKASI OBAT MALARIA
01 02
SCHIZONTOC SCHIZONTO
IDE DARAH CIDE
Obat yang bekerja pada parasit JARINGAN
Obat yang membunuh
eritrositik parasit skizon yang
berkembang dan
dorman di hati.

03
GAMETOSIT 04
Obat yang mematikan PROFILAKTI
stadium seksual dan
mencegah penularan ke K KAUSAL
nyamuk. Mencegah infeksi
eritrositik
Terapi Malaria
● Serangan Klinis
Dengan skizontosid fase eritrosit → tidak terbentuk skizon baru → tidak terjadi
penghancuran eritrosit → tidak muncul gejala klinis.
● Pengobatan supresi
Membunuh semua parasite dari tubuh dengan memberikan skintozid darah dalam waktu
lama.
● Pengobatan radikal
Untuk memusnahkan parasite fase eritrosit dan eksoeritrosit → skintozid darah dan jaringan
(kombinasi)
● Pencegahan
Digunakan skintozid jaringan
TERAPI MALARIA
0bat malaria dan antibiotik untuk
pemberantasan malaria
Amodiakuin : 200 mg tablet dari basa setara hidroklorid atau 153,1 mg dari basa setara klorohidrat.
Artesunat : 50 mg tablet atau injeksi intramuscular/intravena 60 mg natrium artesunate dala 1 ml larutan
injeksi.
Primakuin : tablet 15 mg primakuin basa.
Klorokuin : tablet 150 mg klorokuin basa setara fosfat atau sulfat.
Kina : tablet 200 mg kina basa setara 20 mg bentuk garam atau injeksi kina HCl 25% berisi 500 mg basa
dalam ampul 2 ml (250 mg basa/ml)
Doksisiklin : kapsul dan tablet mengandung 100 mg doksisiklin garam setara hidroklorid.
Tetrasiklin : kapsul dan tablet 250 mg tetrahidroklorid setara dengan 231 mg tetrasiklin basa.
Rekomendasi WHO
untuk mengobati
malaria falsiparum
OBAT ANTIMALARIA UTAMA
References
● Drs.Priyanto,Apt,M.Biomed. (2010). FARMAKOLOGI
DASAR.Depok:LESKONFI.
● Wardani,Alfi Kusuma,dkk (2020). Uji Aktivitas Antimalaria in vitro dari
Ekstrak Etanol Batang Tanaman Ashitaba (Angelica keiskei [Miq.]
Koidz). Mataram : Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia.
● Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2005 hal 37-40
● Katzung et. al. 2012. Basic & Clinical Pharmacology 12th Ed. Vol. 2
● Fridolina Mau, dan Mulatsih. (2018). Hubungan Antara Curah Hujan
dan Temperatur dengan Malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya
Provinsi Nusa Tenggara Timur – Indonesia. NTT: Buletin Penelitian
Kesehatan, Vol. 46, No. 2.
● https://jurnal.unpad.ac.id
Thank
You
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai