Anda di halaman 1dari 14

BIOSTATISTIKA DAN

EPIDEMIOLOGI
PERTEMUAN KE 2

OLEH :
ARDI KURNIAWAN
kPendahuluan
- Kebenaran adalah kenyataan yang
benar-benar terjadi.
- Dalam kamus umum bahasa Indonesia
menurut purwadarminta arti kebenaran
diantaranya yaitu keadaan sesuatu yang
benar, dan sungguh-sungguh ada.
- Perlu dilakukannya penelitian yang
intensif dalam mengungkap fenomena
kebenaran dalam bidang kesehatan.
Cara Menemukan Kebenaran
1.   Penemuan secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan Yaitu penemuan yang berlangsung
tanpa disengaja.
Dalam sejarah manusia, secara kebetulan itu banyak juga yang berguna
walaupun terjadinya tidak dengan cara yang ilmiah, tidak disengaja, dan tanpa
rencana.
Cara ini tidak dapat diterima dalam metode keilmuan untuk menggali
pengetahuan atau ilmu.

  2. Penemuan secara “trial and error”


Penemuan secara trial and error terjadi tanpa ada kepastian akan berhasil
atau tidak berhasil kebenaran yang dicari.
Mengandung unsur spekulatif atau untung-untungan.
Penemuan dengan cara ini kerap kali memerlukan waktu yang lama,
karena memang tanpa rencana, tidak terarah, dan tidak diketahui tujuannya.
Cara ini tidak dapat diterima sebagai cara ilmiah dalam usaha untuk
mengungkapkan kebenaran.
3.  Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan
Pendapat orang-orang yang memiliki kewibawaan (misalnya orang-orang
yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan ) sering di terima sebagai
kebenaran meskipun pendapat itu tidak didasarkan pada pembuktian
ilmiah.

 4. Penemuan secara spekulatif


Cara ini mirip dengan cara trial and error.
Seseorang yang menghadapi suatu masalah yang harus dipecahkan pada
penemuan secara spekulatif, mungkin sekali ia membuat alternatif
pemecahan. Kemudian memilih salah satu alternatif pemecahan, sekali
pun tidak yakinbenar mengenai keberhasilannya.

5. Penemuan kebenaran lewat cara berfikir kritis dan rasional


Dalam menghadapi masalah, manusia berusaha menganalisisnya
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk sampai
pada pemecahan yang tepat.

6.    Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah     


Merupakan cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah.
- Seluruh ilmu pengetahuan pada hakekatnya adalah
untuk mengungkap kebenaran.
Bagaimana kita memutuskan sesuatu adalah benar?
a. Kemampuan Indera.
- Berdasarkan hasil pengamatan.
b. Kemampuan Berfikir.
- Memungkinkan kita berfikir secara logis.

- Di dalam ilmu pengetahuan, diharapkan dapat


memasukkan logika dalam pengamatan yang
dilakukan .
- Terdapat 2 cara pengambilan kesimpulan :
a. Pengambilan kesimpulan secara deduktif.
b. Pengambilan kesimpulan secara induktif.

Observasi
Deduksi

Induksi

Teori Umum
Pengambilan kesimpulan secara deduksi adalah
pengambilan kesimpulan dari umum ke khusus.
Contoh : Pembuktian teorema dalam matematika.
- Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 derajat.
- Pada segitiga siku-siku berlaku hubungan
2
+ b2 c2 = a2 + b2
Pengambilan kesimpulan secara induksi adalah
pengambilan kesimpulan dari khusus ke umum.
Contoh :
- Penentuan rumus barisan
- Penemuan jenis obat dan penyakit yang bersesuaian.
- Lama waktu hamil.
Jenis Penelitian
Type penelitian dalam epidemiologi dpt diklasifikasikan
menjadi 2 macam, yaitu :
a.Penelitian Observasional.
Yaitu suatu penelitian yang memungkinkan alam
atau keadaan ikut berperan di dalamnya. Peneliti hanya
melakukan pengukuran-pengukuran saja, sama sekali
tidak memberikan perlakuan (paparan) atau intervensi.
b. Penelitian Eksperimental.
Yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan
memberikan paparan terhadap subyek yang diteliti.
Perbandingan Penelitian
Observasional dan Eksperimental
Penelitian Observasional Penelitian Eksperimental
a. Peneliti hanya melakukan a. Peneliti memberikan
pengukuran. paparan.
b. Peneliti hanya mengamati b. Pengamatan yang
fenomena atau keadaan dilakukan di bawah kondisi
yang terjadi. kendali peneliti, hal
c. Peneliti tdk memilki tersebut untuk
kendali atas subyek memastikan, bahwa efek
terpapar. yang diamati akibat dari
manipulasi yang dibuat.
d. Peneliti dapat c. Menghasilkan fakta
mengeksploitasi yang paling kuat antara
“eksperimen alami” efek paparan terhadap
yang dalam eksperimen outcome.
ini paparan dibatasi d. Peneliti dapat
pada satu kelompok mengukur outcome
dalam masyarakat yang pada saat sekarang,
dibandingkan dengan memodifikasi paparan,
kelompok lain dan kemudian menilai
efek dari modifikasi
pada outcome di
kemudian hari.
Klasifikasi Desain Penelitian Epidemiologi
Uji Klinis

Eksperimental
Ya Uji Lapangan

Ya Pengacakan
Uji Komunitas

Uji Intervensi
Pemberian Paparan Tidak
(Quasi Interval)
Oleh Peneliti

Kohort

Analitik
Tidak Penelitian Kasus
Kontrol

Penelitian Potong
Observasional Lintang
Deskriptif
Kajian Ekologis
- Desain penelitian Quasi Eksperimental adalah desain
penelitian dengan pemberian paparan dikendalikan
oleh peneliti, tetapi subyek tidak dialokasikan secara
acak terhadap kelompok perlakuan.
- Desain penelitian Kohort disebut pula desain
penelitian Follow Up, yaitu suatu desain penelitian
dengan cara mengikuti subyek penelitian untuk
melihat efek yang timbul pada subyek penelitian.
- Desain penelitian Kasus Kontrol adalah desain
penelitian yang dilakukan dengan membandingkan
kelompok yang menderita penyakit (kasus) dengan
kelompok yang tidak menderita penyakit (kontrol).
- Desain penelitian Potong Lintang adalah desain
penelitian yang mempelajari prevalensi, distribusi,
maupun hubungan antara penyakit dan paparan
(faktor penelitian) dengan cara mengamati status
paparan, penyakit, atau karakteristik kesehatan
lainnya secara serentak.
- Prevalensi dari suatu penyakit adalah jumlah kasus
yang terdapat diantara populasi tertentu pada sebuah
titik waktu yang tertentu pula.
- Insidensi dari suatu penyakit adalah jumlah dari
kasus baru yang muncul selama periode waktu yang
tertentu dan terjadi diantara populasi yang tertentu
pula.
Tingkat Prevalensi
Tingkat Prevalensi (P) untuk suatu penyakit dapat
dihitung dengan rumus :

Anda mungkin juga menyukai