Depresi
Ginanjar Putri Sari 102120014
Pembimbing : dr. Fitta Deskawaty, Sp.KJ
Definisi
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaaan yang
sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, kelelahan dan rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.
Menurut WHO, depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan
munculnya gejala penurunan mood, kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan
bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan
konsentrasi (World Health Organization, 2010).
Etiologi
Usia
02 Rata – rata usia sekitar 40 tahunan, hampir
50% awitan diantara usia 20 – 50 tahun.
Status Perkawinan
03 Seseorang yang tidak mempunyai
hubungan interpersonal yang erat, pada
orang yg bercerai atau pisah.
04
Faktor Sosioekonomi
kelompok responden dengan pendapatan rendah
ditemukan tingkat depresi yang cukup tinggi yaitu
sebesar 51%
Kriteria diagnostik depresi menggunakan DSM -5:
- Gangguan Depresi mayor, Depresi Tunggal
- Gangguan Depresi Mayor berulang
- Gangguan Depresi persisten (Dysthymia)
Klasifikasi
Depresif Berulang Episode Depresif
Gejala utama
Gejala(sedih,
1. Afek depresi lainnyamurung, lesu, menangis)
2. Kehilangan 1. Konsentrasi
minat dan perhatian berkurang
dan kegembiraan
3. Berkurangnya2. energi
Harga diri
yangdanmenuju
kepercayaan diri berkurang
meningkatnya
3. Gagasan
keadaan mudah lelah tentang rasa bersalah
(rasa lelah dan tidak berguna
yang nyata
4. Pandangan
sesudah kerja masa depan
sedikit saja) suram dan pesimis
dan menurunnya
aktivitas. 5. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
6. Tidur terganggu
7. Nafsu makan terganggu
!!! Untuk penegakkan diagnosis min. 2 minggu, namun periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa berat dan
berlangsung cepat
!!! Episode Depresi hanya untuk episode depresif tunggal (pertama) untuk episode depresif berikutnya diklasifikasikan sebagai
gangguan depresif berulang
Diagnosa Episode Depresif Menurut PPDGJ III
Rawat Inap
03 (Hospitalisasi)
Farmakoterapi
Trazodone
Amitriptilin Maprotiline Fluoxetine Moclobemide
Imipramine Mianserine Fluvoxamine
Tianeptine Amoxapine Paroxetine
Sertraline
Golongan Trisiklik Golongan Tetrasiklik
Amitriptilin Maprotiline
Nama dagang : Laroxyl Nama dagang : Ludiomil
Kemasan : 25 mg Kemasan : 10, 25, 50 dan 75 mg
Dosis : 25-300 Dosis : 25-250 mg/oral/hari
Imipraminemg/oral/hari Mianserine
Nama dagang : Tofranil Nama dagang : Tolvon
Kemasan : 25 mg Kemasan : 10 mg dan 30 mg
Dosis : 25-300 Dosis : 10-300 mg/oral/hari
mg/oral/hari
Tianeptine Amoxapine
Nama dagang : Stablon Nama dagang : Asendin
Kemasan : 12,5 mg Kemasan : 100 mg
Dosis : 3x12,5 mg/oral/hari Dosis : 50-600 mg/oral/hari
Golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
Fluoxetine
Nama dagang : Prozac, Kalxetin Paroxetine
Kemasan : 20 mg Nama dagang : Seroxat
Dosis :10-80 mg/oral/hari Kemasan : 20 mg
Dosis : 20-80 mg/oral/hari
Fluvoxamine
Nama dagang : Luvox Sertraline
Kemasan : 50 mg & 100 mg Nama dagang : Zoloft
Dosis :50-400 mg/oral/hari Kemasan : 50 mg
Dosis : 50-300 mg/oral/hari
Golongan RIMA (Reversible Inhibitor of Monoamine Oxidase)
Moclobemide
Nama dagang : Aurorix
Kemasan : 150 mg
Dosis : 150-600 mg/oral/hari
Golongan Atypical
Trazodone
Nama dagang : Trazone
Kemasan : 50 mg & 100 mg
Dosis : 50-400 mg/oral/hari
Jenis obat yang umum digunakan :
• Diharapkan pasien telah bebas dari simptom dalam 16-20 minggu dan pengobatan dilanjutkan selama 4
bulan setelah bebas simptom.
• Penghentian obat anti depresan haruslah secara bertahap, dosis diturunkan ¼-1/3 perbulannya dan
berlangsung dalam beberapa bulan.
Non Farmakoterapi (Psikoterapi)
• Terapi aktif, langsung, dan time limited yang berfokus pada
penanganan struktur mental seorang pasien.
Terapi Kognitif • Tujuan meringankan episode depresif dan mencegah kekambuhan
dengan membantu pasien mengidentifikasi kognisi negatif dan
mengembangkan cara berfikir alternatif, felksibel, positif.