Anda di halaman 1dari 4

5.

Efikasi diri sebagai prediktor tingkah laku

 Bila digabungkan dengan tujuan-tujuan spesifik dan


pemahaman akan menjadi penentu tingkah laku di masa
mendatang
 Setiap individu memiliki efikasi diri yang berbeda-beda
pada situasi yang berbeda, tergantung pada:
1. Kemampuan yang dituntut oleh situasi yang berbeda
2. Kehadiran orang lain
3. Kondisi fisiologis
4. Emosional individu
6. Efikasi Kolektif (Collective Efficacy)

● Individu berusaha mengontrol kehidupan dirinya bukan


hanya melalui efikasi diri individual, tetapi juga efikasi
kolektif
● Efikasi kolektif adalah keyakinan masyarakat bahwa usaha
mereka secara bersama-sama dapat menghasilkan
perubahan sosial tertentu
● Efikasi diri dan efikasi kolektif bersama-sama saling
melengkapi untuk mengubah gaya hidup manusia
DINAMIKA KEPRIBADIAN

Menurut Bandura, motivasi adalah konstruk


kognitif yang mempunyai dua sumber:
 Gambaran hasil pada masa yang akan datang (yang dapat
menimbulkan motivasi tingkah laku saat ini)
 Harapan keberhasilan yang didasarkan pada pengalaman
menetapkan dan mencapai tujuan

● Menurut Bandura, penguatan (reinforcement) dapat


menjadi penyebab belajar. Orang dapat belajar dengan :
 Vicarious reinforcement (penguat yang diwakilkan)
 Expectation reinforcement (penguat yang ditunda)
 Beyond reinforcement (tanpa penguat)
PSIKOPATOLOGI MENURUT TEORI KOGNISI
SOSIAL

Masalah pokok yang terjadi pada manusia adalah percaya bahwa dirinya
tidak dapat menangani situasi tertentu secara efektif

perlu dikembangkan efikasi diri, agar terjadi perubahan tingkah laku

 Tingkah laku patologis itu dipengaruhi oleh:


1. Faktor kognitif
2. Proses neurofisiologis
3. Pengalaman masa lalu yang mendapatkan penguatan
4. Nilai fasilitatif dari lingkungan

Anda mungkin juga menyukai