TERJADINYA TUBERKULOSIS DI
PUSKESMAS PAMIJAHAN
• PKM
Inklusi di PKM
• Pasien sukarela diwawancarai
Pamijahan & mengisi kuesioner
Tempat
• 9 Oktober –
&Waktu 9 November • Mempunyai keterbatasan
2020 fisik/mental untuk menjawab &
Eksklusi mengisi kuesioner
• Pasien yang menjalani
pengoabatan TB KAT 2
• Pasien yang tidak bersedia
Pembahasan Hasil
Wawancara dan Pengisian
Kuesioner
Hasil Wawancara
dengan Pemegang
Program TB Tingkat Banyak
(Senin, 5 Oktober pendidikan masyarakat
2020) Kurang aktifnya masyarakat yang belum
PMO, terlebih yang rendah mengetahui
pasien anak & lebih sulit membuang
lansia mengedukasi dahak yang
pasien & benar - palsu
keluarga tinggi
Hasil Wawancara
dengan Pemegang
Program TB Minimnya
(Senin, 5 Oktober Minimnya
penggunaan
2020) Berobat TB jika media edukasi
masker di
keluhan “berat” untuk
masyarakat
seperti batuk masyarakat agar
untuk
darah & sesak masyarakat
pencegahan TB
nafas “tertarik”
(sesak, ganggu
berobat
bicara)
Hasil Wawancara
dengan Pemegang
Program TB Home Visit rumah
(Senin, 5 Oktober
pasien banyak yang
2020) Durasi pengobatan
kurang ideal
TB yang lama
(ventilasi, tidak
gejala - tidak
masuk sinar
mengambil obat lagi
matahari, diisi
banyak orang)
Hasil Wawancara & Pengisian Kuesioner Pasien TB
(Jumat, 9 Oktober 2020 dan Senin 12 Oktober 2020)
Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui tentang TB
(penularan, mengeluarkan dahak yang benar, pengobatan TB 6 bulan
tidak boleh putus obat, pentingnya PMO di dalam pengobatan TB)
Pengawasan, pengendalian,
aa
en can penilaian
Pe r
n
a an
k san
la
Pe
Prioritas Penyebab Masalah
1. Masyarakat masih memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai penyakit TB
(penularan, cara membuang dahak untuk diagnosis TB, pentingnya PMO, dan pentingnya
vaksinasi BCG)
2. Follow up ke pasien TB tidak bisa maksimal, terlebih karena adanya COVID-19 sehingga
pasien tidak berobat selama 6 bulan penuh (umumnya jika sudah tidak ada keluhan) karena
“takut”
3. Kurangnya penyuluhan mengenai TB di masyarakat dengan media yang mudah dijangkau
4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memakai masker di luar puskesmas, terlebih saat
memiliki keluhan batuk atau dalam keadaan sakit
5. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke PKM jika ada gejala TB
Alternatif Pemecahan Solusi
Kesimpulan & Saran
• Dilakukan pengisian kuesioner pre penyuluhan dan post penyuluhan (28 hari setelah)
untuk melihat angka keberhasilan. Penyuluhan berhasil dilihat dari pasien yang
mengerti tentang hal yang diedukasi dan dapat mengisi pertanyaan dari kuesioner
secara benar.
• Berdasarkan pengisian kuesioner :
• Rata-rata pasien tidak mengetahui sudah divaksinasi BCG / belum
• Banyak yang belum mengetahui gejala TB (pasien & keluarga pasien)
• 1 rumah diisi > 7 orang (padat)
• Merokok + (aktif / pasif memperparah keluhan)
• Tidak mengertinya pengobatan TB KAT 1 harus selama 6 bulan
• Edukasi mengenai PMO & memotivasi agar sembuh
• Penyuluhan tidak dilakukan secara masif mengundang banyak peserta) karena
terbentur dengan adanya pandemi COVID-19
• Kedepannya perlu dilakukan penyuluhan ke masyarakat secara berkala oleh lintas
sektoral dari puskesmas (bidan, promkes, dokter, kader TB) memudahkan akses
masyarakat untuk bertanya tentang TB jika ada keluhan