Komplikasi lain:
1) Peningkatan TIK
2) Hemorarghi
3) Kegagalan nafas
4) Diseksi ekstrakranial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus, tetapi
untuk memonitoring kadar O2 dan CO2 dalam tubuh di lakukan pemeriksaan
AGD adalah salah satu test diagnostic untuk menentukan status respirasi..
2. CT-scan : mengidentifikasi adanya hemoragik dan menentukan pergeseran
jaringan otak.
3. Foto Rontgen : Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur) perubahan
struktur garis (perdarahan/edema), fragmen tulang.
4. MRI : sama dengan CT-scan dengan/ tanpa kontras.
5. Angiografi serebral : menunjukan kelainan sirkulasi serebral, perdarahan.
6. Pemeriksaan pungsi lumbal: mengetahui kemungkinan perdarahan
subarahnoid
Pengkajian
1) Umum
-ABC
2) Khusus
-Konservatif : Dengan pemberian manitol/gliserin, furosemid, pemberian steroid
-Operatif : Tindakan kraniotomi, pemasangan drain, shuting prosedur
-Monitoring tekanan intrakranial : yang ditandai dengan sakit kepala hebat, muntah proyektil dan
papil edema
-Pemberian diet/nutrisi
-Rehabilitasi, fisioterapi
3) Prioritas Keperawatan
-Memaksimalkan perfusi/fungsi serebral
-Mencegah/meminimalkan komplikasi
-Mengoptimalkan fungsi otak/mengembalikan pada keadaan sebelum trauma
-Meningkatkan koping individu dan keluarga
-Memberikan informasi
Pengkajian
4) Kebutuhan sehari-hari :
-Aktivitas/Istirahat
-Integritas Ego
-Eliminasi
-Makanan/Cairan
-Neurosensori
-Gangguan pengecapan dan juga penciuman.
-Nyeri/kenyamanan
-Pernafasan
-Keamanan
-Kulit
-Gangguan kognitif, gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, kekuatan secara umum
mengalami paralysis. Demam, gangguan dalam regulasi suhu tubuh.
-Interaksi Sosial
Pengkajian
ASKEP KASUS PADA Tn. W DENGAN CIDERA KEPALA BERAT
Tn.W (28 tahun) dibawa ke IGD RSUD Sukamaju pada tanggal 14 Februari
2016 pukul 19.30 WIB akibat kecelakaan lalu lintas, pasien mengalami penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian terdapat perdarahan aktif telinga kanan, hematoma
pada kepala kanan atas ukuran 3 x 3 cm, hematoma pada alis kiri ukuran 4 x 5 cm
+ luka robek ukuran 2 x 1 cm, lecet pada pipi kiri ukuran 1 x 1 cm, perdarahan
dari hidung. Tanda-tanda vital, Nadi: 104 x/menit, Temp: 380C, RR : 29 x/mnt,
TD :100/60 mmHg. GCS = E: 2 V: 2 M: 3 (GCS = 7). Hasil CT Scan
menunjukkan Sub Dural Hematoma (SDH) dextra, Fraktur maxilla sinistra.
Pengkajian
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. W
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam Islam
Suku : Jawa
Alamat : Purwokerto
Penanggung jawab
Nama : Tn. X
Umur : 66 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Hub dengan klien : Ayah
Pengkajian
a. Primary survey
1. Airway: terdapat sumbatan jalan nafas berupa darah dan lendir, ada suara nafas tambahan (gurgling) seperti orang berkumur
2. Breathing
Look : adanya penggunaan otot bantu pernafasan, gerakan dada simetris
Listen : terdengar bunyi nafas tambahan (gurgling)
Feel : hembusan nafas tidak begitu terasa
3. Circulation : Akral dingin,basah, kulit pucat,terdapat perdarahan di telinga, hidung, mulut, CRT > 3 detik, terdapat sianosi di
kuku
4. Disability :
A (Allert) : klien tidak sadar
V (verbal) : ketika dipanggil klien tidak berespons, hanya merintih
P (pain) : klien masih berespons terhadap rangsang nyeri yang diberikan
U (unresponsive) : klien masih dalam keadaan responsive
Exposure : Terdapat perdarahan aktif telinga kanan, hematoma pada kepala kanan atas ukuran 3 x 3 cm, hematoma pada alis kiri
ukuran 4 x 5 cm + luka robek ukuran 2 x 1 cm, lecet pada pipi kiri ukuran 1 x 1 cm, lecet pada bibir atas, perdarahan dari
hidung
Pengkajian
Pemeriksaan fisik
1. B1 (breathing)
RR 29x/menit, bunyi nafas tambahan (gurgling) seperti orang berkumur, penggunaan otot bantu nafas.
2. B2 (blood)
Pasien tampak pucat, Terdapat perdarahan aktif telinga kanan, hematoma pada kepala kanan atas ukuran 3 x 3 cm,
hematoma pada alis kiri ukuran 4 x 5 cm + luka robek ukuran 2 x 1 cm, lecet pada pipi kiri ukuran 1 x 1 cm, lecet
pada bibir atas, perdarahan dari hidung, Akral dingin, kulit pucat,terdapat perdarahan di telinga, hidung, mulut, CRT
> 3 detik, TD 100/60 mmHg, N 104x/menit
3. B3 (Brain)
GCS = E: 2 V: 2 M: 3 (GCS = 7) dan kesadaran sopor
4. B4 (Bladder)
Perut simetris, tidak ada jejas, tidak terdapat nyeri tekan kandung kemih, terpasang kateter, warna urin kuning
5. B5 (Bowel)
Bentuk simetris, tidak terdapat jejas, bising usus normal, turgor kulit elastis, tidak ada nyeri tekan, perkusi timpani (redup
pada organ)
6. B6 (Bone)
Pengkajian
•Pemeriksaan Penunjang
•Pemeriksaan Laboratorium
•Pemeriksaan CT- Scan
Sub Dural Hematoma (SDH) dextra, Fraktur maxilla sinistra
•Terapi pengobatan No Jenis Hasil Normal
IVFD RL 30 tts/menit Pemeriksaan
Dexa metahson 3x1, injeksi ampul (iv) 1 Haemoglobin 9,4 13,0-18,0 gr/dl
Citicolin 3x1 ampul, injeksi (iv)
2. Hematokrit 33 40-50%
Asam transamin 3x1 ampul, injeksi (iv)
3 Leukosit 21.200 4000-11000/mm3
Vit k 3x1 ampul, injeksi (iv)
4 Trombosit 198000 150.000-
Keterolac 3x1 ampul, injeksi(iv)
400.000/mm3
Cefotaxime 2x1 gr, injeksi ST (-) / IV
Kateter
Suction
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Tidak Kerusakan neuro muskular Ketidakefektifan bersihan jalan
dapat dikaji nafas (00031)
DO :
- Terdapat Defisit Motorik
sumbatan
darah dan
lendir Defisit refleks motorik
- Bunyi
nafas
tambahan
Refleks batuk menurun
(gurgling)
- Frek
nafas : >
29x/mnt Penumpukan sekresi di
tenggorokan dan mulut
- Nafas tidak
teratur.
2 DS: Tidak dapat
Pengkajian
Trauma kepala Domain 4 Class 4
dikaji
Risiko ketidakefektifan perfusi
D O: jaringan serebral (00201)
Kerusakan pada tulang tengkorak
- Tingkat
kesadaran
sopor Perdarahan
- GCS 7(E
2,M3,V2)
Penambahan volume intakranial
- Akral dingin, pada cavum serebral
basah, pucat
- CRT > 3 detik
- RR 29x/menit Proses desak ruang pada area otak
- CT scan: Sub
Dural
kompresi pada vena sehingga terjadi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan (spesifik serebral) b.d
aliran arteri dan atau vena terputus,
2. Nyeri akut b.d dengan agen injuri fisik,
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan
Thanks!