Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 19

1. Annisya Yusnia
2. Nina Nurul Chasanah

Asuhan Keperawatan Paliatif &


Studi Kasus Pada Pasien dengan
HIV-AIDS
Konsep Dasar HIV-AIDS

Definisi

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah


sekumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh
menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) yang termasuk famili
retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi
virus HIV.
ETIOLOGI
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang
disebut HIV dari kelompok virus yang dikenal retrovirus yang
disebut Lympadenopathy Associated Virus (LAV) atau Human T-
Cell Virus (HTL-III yang juga disebut Human T-Cell
Lymphotropic Virus (retrovirus). Retrovirus mengubah RNA
menjadi DNA setelah masuk kedalam sel penjamu.

Penularan virus ditularkan melalui:


1. Hubungan seksual (anal, oral, MANIFESTASI KLINIK
vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa
kondom) dengan orang yang
terinfeksi HIV.
Berdasarkan gambaran klinik WHO 2006
2. Jarum suntik/tindik/tato yang tidak Tanpa gejala : Fase klinik 1
steril dan dipakai nergantian.
3. Mendapatkan transfusi darah yang
Ringan : Fase klinik 2
mengandung HIV. Lanjut : Fase klinik 3
4. Ibu penderita HIV positif kepada
bayinya ketika dalam kandungan,
Parah : Fase klinik 4
saat melahirkan atau melalui ASI.
PATOFISIOLOGI
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T–
helper dengan melekatkan dirinya pada protein CD4.
Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus
dalam tubuh penderita) turunan yang disebut RNA
(ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA
(deoxyribonucleic acid) dengan suatu enzim yang
disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut
menjadi bagian dari DNA manusia, yang mana,
daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya,
benda tersebut mulai menghasilkan virus–virus HI.
Cara Penularan
Menurut Martono (2006) virus HIV
dapat ditularkan melalui beberapa
cara yaitu :
1. Hubungan seksual
2. Tranfusi darah yang tercemar HIV
3. Tertusuk atau tubuh tergores oleh alat
yang tercemar HIV
4. Ibu hamil yang menderita HIV (+)
kepada janin yang dikandungnya
KOMPLIKASI
Menurut Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
(KPAD, 2003) komplikasi yang terjadi pada pasien
HIV/AIDS adalah sebagai berikut :

1. Kandidiasis bronkus, trakea, atau paru-paru


2. Kandidiasis esophagus
3. Kriptokokosis ekstra paru
4. Kriptosporidiosis intestinal kronis (>1 bulan)
5. Renitis CMV (gangguan penglihatan)
6. Herpes simplek, ulkus kronik (> 1 bulan)
7. Mycobacterium tuberculasis di paru atau ekstra paru
8. Ensefalitis toxoplasma.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. Mendeteksi antigen virus dengan PCR (Polimerase Chain


Reaction).
2. Serologis:
a. Tes ELISA memberikan hasil positif 2-3 bulan sesudah infeksi.
b. Western blot (positif).
c. Limfosit T.
3. Pemeriksaan darah rutin.
4. Pemeriksaan neurologis.
5. Tes fungsi paru, bronkoscopi.
PENATALAKSANAAN

1. Pengobatan suportif.
a. Pemberian nutrisi yang baik.
b. Pemberian multivitamin.
2. Pengobatan simptomatik.
3. Pencegahan infeksi oportunistik, dapat digunakan antibiotik
kotrimoksazol.
4. Pemberian ARV (Antiretroviral). ARV dapat diberikan saat pasien
sudah siap terhadap kepatuhan berobat seumur hidup. Indikasi
dimulainya pemberian ARV dapat dilihat pada tabel berikut.
KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN
DENGAN HIV-AIDS
Pengertian Asuhan Keperawatan Paliatif
Asuhan keperawatan paliatif merupakan suatu proses atau
rangkaian kegiatan praktek keperawatan yang langsung
diberikan kepada pasien dengan menggunakan
pendekatan metodologi proses keperawatan berpedoman
pada standart keperawatan, dilandasi etika profesi dalam
liungkup wewenang serta tanggung jawab perawat yang
mencakup wewenang serta tanggung jawab perawat pada
seluruh proses kehidupan, dengan menggunakan
pendekatan holistik mencakup pelayanan
biopsikososiospritual yang komprehensif dan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN
DENGAN HIV-AIDS
Prinsip Asuhan Keperawatan
Berikut Paliatif
ini adalah prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan asuhan
keperawatan paliatif pada pasien HIV/Aids :
1. Melakukan pengkajian secara cermat, mendengarkan keluhan dengan
sungguh-sungguh
2. Menetapkan diagnosis/masalah keperawatan dengan tepat sebelum
bertindak
3. Melakukan tindakan asuhan keperawatan secara tepat dan akurat
4. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat
ASKEP DI WORD
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai