Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PNEUMONIA

Disusun Oleh
HERLIN PASCA LIDYA OHOIWUTUN
(C2014201127)
PENGERTIAN
Menurut Suharjo (2009:143) Pneumonia adalah penyakit
infeksi yang menyebabkan peradangan akut parenkim paru-
paru dan pemadatan eksudut pada jaringan paru (Marni,
2014:48).
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang
terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh
eksudat (Barara dan Jauhar, 2013: 344).
ETIOLOGI

1.BAKTERI
2.VIRUS
3.FUNGI (JAMUR)
4.ASPIRASI
PATOFISIOLOGI

Pneumonia terjadi ketika anti body anti kapsular


timbul dan leukosit PMN meneruskan aktivitas
fagositosisnya dan sel-sel monosit akan
membersihkan debris. Jika struktur retikular paru
masih utuh, parenkim paru akan kembali sempurna
dan perbaikan epitel alveolar terjadi setelah terapi
berhasil. Pembentukan jaringan parut pada paru pun
minimal,

Pada infeksi yang disebabkan oleh


streptococcus aureus, kerusakan jaringan
disebabkan oleh berbagai enzim dan toksin
yang dihasilkan oleh kuman.
Strain yang berbeda dari staphylococcus
aureus akan menghasilkan faktor-faktor
virulensi yang berbeda pula, faktor tersebut
mempunyai satu atau lebih kemampuan
dalam melindungi kuman dari pertahanan
tubuh penjamu.
Seseorang yang terkena pneumonia akan mengalami
gangguan pada proses ventilasi yang di sebabkan
karena penurunan volume paru. Untuk mengatasi
gangguan ventilasi, tubuh akan berusaha melakukan
kompensasi dengan meningkatkan volume tidal dan
frekuensi napas sehingga secara klinis terlihat
takipnea da dyspnea dengan tanda-tanda upaya
inspirasi. Akibat penurunan ventilasi maka rasio
optimal antara ventilasi perfusi tidak tercapai
(ventilation perfution mismatch).
KLASIFIKASI

Berdasarkan letak anatomik:


1. Pneumonia lobaris
Pneumonia yang terjadi pada satu atau sebagian besar
dari lobus paru.

2. Pneumonia Interstisial

Merupakan pneumonia yang dapat terjadi di dalam


dinding alveolar.

3. Bronchopneumonia
Merupakan pneumonia yang terjadi pada ujung akhir
bronkhiolus.
LANJUTAN

Berdasarkan asal penyakit:


1. Pneumonia Komunitas
2. Pneumonia Nosocomial

KLASIFIKASI PNEUMONIA PADA BALITA

1. Pneumonia berat
2. Batuk bukan pneumonia
MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala anak yang terkena


Pneumonia

Batuk disertai produksi sputum


Peningkatan suhu tubuh
Ronchi
Wheezing (mengi)
Dyspnea
Peningkatan suara nafas
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Sinar X
Nadi/oxymetri
Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah
Sel darah putih
Elektrolit
Aspirasi perkutan (biopsi jaringan paru terbuka)
PENATALAKSANAAN
• Antiboitik diresepkan berdasarkan gram dan pedoman antibiotik (pola
resistensi faktor resiko antologi harus dipertimbangkan). Terapi
kombinasi dapat juga digunakan.

• Terapi suportif mencakup hidrasi, medikasi antitusif, antihistamin.

• Tirah baring direkomendasikan sampai infeksi menunjukkan tanda-


tanda bersih.

• Terapi oksigen diberikan untuk terapi hipoksemia

• Bantuan pernapasan mencakup konsentrasi oksigen inspirasi yang


tinggi, intubasi indotrakeal, dan ventilasi mekanisme

• Terapi atelectasis, efusi pleura, syok, gagal napas, atau superinfeksi


dilakukan jika perlu.(Marni, 2015).
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

• Identitas Pengkajian
Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan

• Keluhan Utama
Biasanya klien datang ke rumah sakit dalam kondisi sesak napas.
Sesak napas merupakan gejala nyata adanya gangguan trakeobonkhial,
parenkim paru, rongga pleura.

• Riwayat Penyakit
Keluhan batuk, sesak napas disertai demam dan sakit
tenggorokan.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit yang pernah diderita pada masa-masa dahulu
seperti adanya riwayat diabetes alergi, frekuensi ISPA,
kebiasaan, TBC paru, penggunaan obat-obatan.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Kemungkinan ada anggota keluarga yang menderita
batuk, TBC, kanker paru, pneumonia.

• Pernapasan
Frekuensi napas cepat dan dangkal, serta adanya retraksi
sternum dan intercosta space (ICS), napas cuping hidung
pada sesak berat, batuk berdahak, nyeri dada yang meningkat
karena batuk, bunyi napas melemah dan bunyi napas
tambahan ronkhi basah pada sisi yang sakit.
• Sirkulasi
Didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum, klien
tampak melindungi area yang sakit. denyut nadi perifer
melemah, tekanan darah biasanya normal, dan bunyi
jantung tambahan biasanya tidak didapatkan.
 
• Neurosensori
Pada klien dengan pneumonia yang berat sering terjadi
penurunan kesadaran,

• Eliminasi
Pengukuran volume output urine perlu dilakukan
karena berkaitan dengan intake cairan
• Makanan/cairan
Klien biasanya mengalami mual, muntah, anoreksia,
dan penurunan berat badan.
• Integritas ego
Faktor stres contoh finansial, hubungan dengan
orang lain dan perasaan tidak berdaya, dan tak
ada harapan, menolak, ansietas, takut, marah, mudah
terangsang, perubahan kepribadian
• Interaksi sosial

Kelemahan dan kelelahan fisik secara umum sering


menyebabkan ketergantungan klien terhadap
bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-
hari
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL:

• Bersihan jalan napas tidak efektif b.d peningkatan produksi


sputum,inflamasi trakheobronkial, pembentukan edema. (D.0001)
• Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (D.0005)
• Hipertermia b.d proses infeksi (D.0130)
• Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077)
• Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen, kelemahan
(D. 0056)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai